Geely EX5 Raih 1.000 Pesanan dalam Sebulan, Bukti Minat Tinggi pada Mobil Listrik di Indonesia

Geely, produsen otomotif asal China, mencatat pencapaian gemilang di pasar Indonesia dengan membukukan lebih dari 1.000 unit pesanan hanya dalam satu bulan sejak peluncuran perdana mobil listriknya, Geely EX5. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kendaraan listrik semakin diterima oleh konsumen di Indonesia. CEO Geely Auto Indonesia, Victor Gao, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menghadirkan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar serta memberikan pengalaman berkendara yang inovatif bagi masyarakat.

Antusiasme masyarakat terhadap Geely EX5 juga terlihat dari tingginya jumlah pengunjung di stan Geely selama ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Jakarta. Dalam pameran yang berlangsung 11 hari, lebih dari 10 ribu orang mengunjungi stan dan banyak di antaranya mengikuti sesi uji coba kendaraan. Hal ini menandakan semakin meningkatnya minat konsumen terhadap mobil listrik sebagai alternatif transportasi masa depan yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Dengan semakin berkembangnya infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia, kehadiran Geely EX5 menjadi opsi menarik bagi calon pembeli yang ingin beralih ke kendaraan berbasis listrik.

Sebagai langkah strategis untuk memperkuat kehadirannya di Indonesia, Geely berencana memulai produksi lokal mobil listriknya pada kuartal ketiga tahun ini. Pabrik perakitan yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, akan membantu menekan biaya produksi sehingga harga jual kendaraan lebih kompetitif serta mempercepat ketersediaan unit bagi konsumen. Selain itu, Geely juga berencana memperluas portofolio produknya dengan menghadirkan kendaraan hybrid serta berbahan bakar konvensional. Perusahaan menargetkan membuka 100 jaringan pemasaran di Indonesia hingga tahun 2027 untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memperkuat posisinya di pasar otomotif Tanah Air.

Memilih Kaca Film Mobil yang Tepat untuk Musim Hujan

Penggunaan kaca film pada mobil bukan hanya berfungsi untuk melindungi dari panas matahari, tetapi juga memiliki peran penting saat musim hujan. Oleh karena itu, pemilihan kaca film harus dilakukan dengan cermat agar tidak mengganggu visibilitas pengemudi, terutama saat berkendara di malam hari. Nur, pemilik gerai spesialis kaca film Sinar Mas Film di Bekasi Utara, menegaskan bahwa ketika matahari terik, faktor infrared rejection dan ultraviolet rejection menjadi perhatian utama. Namun, saat musim hujan, aspek yang harus lebih diperhatikan adalah visible light transmission atau tingkat kegelapan kaca film.

Visible light transmission merujuk pada jumlah cahaya yang dapat masuk ke dalam kabin kendaraan. Menurut Nur, idealnya kaca depan memiliki tingkat visible light transmission di bawah 40% agar tetap memungkinkan cahaya masuk, sehingga visibilitas tetap baik meskipun kondisi jalan gelap atau hujan deras. Sementara itu, kaca samping disarankan memiliki tingkat visible light transmission sekitar 50% agar keseimbangan antara kenyamanan dan keamanan tetap terjaga.

Selain itu, Nur juga menyarankan agar konsumen memilih kaca film dengan visible light reflectance yang tidak terlalu tinggi. Jika nilai reflektansi terlalu besar, pantulan cahaya dari dasbor pada kaca dapat mengganggu pandangan pengemudi, terutama di malam hari atau saat kondisi cuaca kurang mendukung. Meskipun memilih kaca film yang lebih terang penting saat musim hujan, faktor ultraviolet dan infrared rejection tetap harus menjadi pertimbangan utama agar kaca film tetap mampu melindungi dari paparan sinar matahari saat cuaca cerah. Dengan memilih kaca film yang tepat, pengemudi dapat memastikan kenyamanan dan keselamatan selama berkendara dalam berbagai kondisi cuaca.

Kode Keras! Pabrik Baru Daihatsu di Karawang Siap Produksi Mobil Listrik-Hybrid

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) meresmikan pabrik terbarunya di kawasan industri Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (27/2). Pabrik yang dikenal sebagai Line Plant 2 ini dikembangkan dengan teknologi canggih dan dirancang untuk mendukung produksi mobil hybrid serta kendaraan listrik di masa depan.

Komitmen Daihatsu Menuju Elektrifikasi

Direktur Pemasaran PT ADM, Sri Agung Handayani, mengungkapkan bahwa pabrik baru ini sudah dipersiapkan untuk memproduksi kendaraan elektrifikasi, baik dalam bentuk mobil hybrid maupun listrik penuh. Ia menegaskan bahwa elektrifikasi akan menjadi bagian penting dalam mencapai target karbon netral di masa depan.

“Seperti yang kita ketahui, elektrifikasi merupakan elemen penting dalam mewujudkan karbon netral di masa depan,” ujar Sri Agung Handayani di Karawang.

Ia juga menambahkan bahwa sebagai produsen otomotif, Daihatsu telah menyiapkan berbagai fasilitas produksi guna mendukung pengembangan mobil ramah lingkungan.

“Sebagai bentuk komitmen di sektor manufaktur, kami telah menyiapkan fasilitas produksi yang mampu memproduksi kendaraan hybrid maupun listrik ke depannya,” tambahnya.

Saat ditanya mengenai kapan Daihatsu akan mulai memproduksi mobil listrik dan hybrid di pabrik baru ini, Sri Agung tidak memberikan jawaban pasti. Namun, ia memberi sinyal bahwa tahun ini bisa menjadi momen yang ditunggu-tunggu.

“Kita lihat saja perkembangannya tahun ini. Seperti yang sudah dijelaskan, pasar otomotif Indonesia memiliki segmen yang beragam,” ungkapnya.

Spesifikasi Pabrik Canggih dengan Konsep Ramah Lingkungan

Pabrik Line Plant 2 di Karawang ini dikembangkan dengan konsep ESSC (Evolution-Simple-Slim-Compact), yang mengedepankan efisiensi serta keberlanjutan. Berdiri di atas lahan seluas 26 hektare, pabrik ini merupakan investasi besar dengan nilai mencapai Rp 2,9 triliun.

Fasilitas ini memiliki kapasitas produksi mencapai 140 ribu unit per tahun. Jika digabung dengan pabrik Daihatsu lainnya di Indonesia, total produksi tahunan dapat mencapai 530 ribu unit mobil. Proses produksi di pabrik ini juga didukung oleh lebih dari 1.700 supplier, termasuk 700 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan tingkat lokalisasi komponen mencapai 80%.

Pabrik ini dilengkapi dengan tiga fasilitas utama yang saling terintegrasi, yaitu:
Body (Bodi): Fasilitas perakitan rangka kendaraan.
Painting (Pengecatan): Proses pengecatan menggunakan teknologi modern.
Assembling (Perakitan): Tahapan akhir produksi kendaraan sebelum siap dipasarkan.

Daihatsu juga mengoptimalkan proses produksinya agar lebih ramah lingkungan. Dengan sistem terbaru, pabrik ini mampu mengurangi emisi karbon hingga 20%, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mengembangkan kendaraan ramah lingkungan.

Daihatsu Siap Masuki Era Mobil Listrik di Indonesia

Dengan diresmikannya Line Plant 2 Karawang, Daihatsu semakin menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan mobil listrik dan hybrid di Indonesia. Kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat mendukung pengembangan industri otomotif nasional, sekaligus mempercepat transisi menuju kendaraan elektrifikasi.

Apakah ini pertanda Daihatsu akan segera meluncurkan mobil listrik di Indonesia? Tunggu kabar selanjutnya! 🚗⚡

VinFast VF 3 vs Wuling Air ev: Perbandingan Spesifikasi Mobil Listrik Mungil

Wuling Air ev kini bukan satu-satunya mobil listrik mungil di pasaran. VinFast VF 3 hadir sebagai pesaing baru dengan karakteristik yang berbeda. Dari segi desain dan kategori, kedua kendaraan ini memiliki perbedaan yang cukup jelas. VF 3 diklasifikasikan sebagai SUV, sedangkan Air ev lebih cocok disebut sebagai city car.

Dimensi dan Desain

Jika melihat ukurannya, VF 3 sedikit lebih panjang dan lebar dibandingkan Air ev. Berikut perbandingan dimensinya:

  • VinFast VF 3
    • Panjang: 3.190 mm
    • Lebar: 1.679 mm
    • Tinggi: 1.652 mm
    • Jarak sumbu roda: 2.075 mm
    • Ground clearance: 175 mm
  • Wuling Air ev
    • Panjang: 2.974 mm
    • Lebar: 1.505 mm
    • Tinggi: 1.631 mm
    • Jarak sumbu roda: 2.010 mm
    • Ground clearance: 135 mm

Dari data tersebut, VF 3 menawarkan ground clearance yang lebih tinggi, sehingga lebih cocok digunakan di berbagai kondisi jalan.

Performa dan Baterai

Kedua mobil ini memiliki performa yang setara, dengan tenaga 40 Tk dan torsi 110 Nm, serta menggunakan motor listrik yang ditempatkan di roda belakang.

Namun, jika melihat baterai dan jarak tempuhnya, ada beberapa perbedaan:

  • VinFast VF 3
    • Kapasitas baterai: 18,6 kWh
    • Jarak tempuh: 215 km
    • Mendukung pengisian cepat CCS2 (10% – 70% dalam 36 menit)
  • Wuling Air ev
    • Standard Range: 17,3 kWh – Jarak tempuh 200 km
    • Long Range: 26,7 kWh – Jarak tempuh 300 km
    • Masih menggunakan pengisian AC 6,6 kW (pengisian penuh sekitar 4 jam)

Dari segi pengisian daya, VF 3 lebih unggul karena mendukung fast charging.

Eksterior dan Interior

Kedua mobil ini telah dibekali lampu LED, tetapi gaya desainnya berbeda. VF 3 memiliki tampilan retro, sementara Air ev mengusung desain futuristik.

Dari segi kaki-kaki, perbedaan mencolok ada pada ukuran pelek:

  • VF 3 menggunakan pelek 16 inci
  • Air ev memakai pelek 12 inci

Masuk ke kabin, kedua mobil ini mampu menampung empat penumpang dewasa. Layar head unitnya pun hampir sama, yaitu 10 inci pada VF 3 dan 10,25 inci pada Air ev.

Varian dan Harga

VinFast VF 3 hanya tersedia dalam satu varian, sedangkan Wuling Air ev hadir dalam beberapa pilihan, yaitu:

  • Lite – Standard Range
  • Lite – Long Range
  • Standard Range
  • Long Range

Dari segi harga, berikut perbandingannya:

  • VinFast VF 3: Rp 227,65 juta (OTR Jakarta)
  • Wuling Air ev: Rp 179,1 juta – Rp 275 juta (OTR Jakarta)

Kesimpulan

VinFast VF 3 dan Wuling Air ev sama-sama memiliki kelebihan masing-masing. VF 3 unggul dalam ground clearance yang lebih tinggi dan dukungan fast charging, sementara Air ev menawarkan varian yang lebih banyak dan pilihan baterai dengan jarak tempuh lebih jauh. Dari segi harga, Air ev memiliki opsi lebih terjangkau, tetapi VF 3 tetap menjadi pilihan menarik bagi yang menginginkan SUV listrik mungil dengan fitur modern.

Waspada! Kenali Ciri-Ciri Pertamax Asli Agar Tidak Tertipu

Pertamax dikenal sebagai bahan bakar berkualitas tinggi yang mampu menjaga performa mesin tetap stabil dan bertenaga. Namun, belakangan ini marak kasus peredaran bensin oplosan yang menghebohkan masyarakat. Bahan bakar seperti Pertalite sengaja dicampur dan dijual sebagai Pertamax demi keuntungan pribadi, menyebabkan kerugian negara hingga Rp193,7 triliun. Untuk menghindari penipuan ini dan tetap menjaga kualitas kendaraan, penting untuk mengetahui cara membedakan Pertamax asli dari yang telah dicampur. Salah satu ciri utama Pertamax asli adalah warna birunya yang jernih. Jika warna bensin terlihat pudar, keruh, atau bahkan kekuningan, ada kemungkinan telah dicampur dengan zat lain seperti solar atau minyak tanah. Selain warna, aroma juga bisa menjadi indikator penting. Pertamax memiliki bau khas yang lebih halus dibandingkan bahan bakar dengan oktan lebih rendah. Jika baunya terlalu menyengat atau terasa berbeda, itu bisa jadi pertanda adanya campuran zat lain.

Kualitas bahan bakar juga dapat dikenali dari kejernihannya. Pertamax asli memiliki kandungan yang lebih bersih dengan angka oktan 92, sehingga proses pembakaran di dalam mesin lebih stabil. Jika bensin terlihat keruh atau terdapat partikel mengendap, besar kemungkinan bahan bakar tersebut telah dioplos. Selain itu, penggunaan Pertamax asli memberikan efek positif pada kendaraan, seperti tarikan yang lebih ringan, suara mesin lebih halus, dan minim getaran. Sebaliknya, bensin oplosan dengan oktan lebih rendah dapat membuat mesin terasa berat, kurang bertenaga, dan sulit dinyalakan.

Ciri lain dari Pertamax asli adalah tidak berbusa berlebihan saat dituangkan. Jika bensin menghasilkan busa dalam jumlah banyak dan sulit hilang, kemungkinan besar sudah tercampur zat lain yang memengaruhi stabilitasnya. Untuk menghindari risiko ini, pastikan selalu mengisi bahan bakar di SPBU resmi dan periksa karakteristik bensin sebelum menggunakannya. Dengan lebih teliti dalam memilih bahan bakar, kendaraan dapat tetap terjaga performanya dan terhindar dari risiko kerusakan akibat bensin oplosan.

Skutik Anyar Honda Tawarkan Efisiensi BBM 54 Km/L, Harganya?

Honda kembali memperkuat pasar skuter matik (skutik) dengan meluncurkan Honda Vision 110 di Vietnam. Motor ini masuk dalam segmen yang sama dengan Honda BeAT, menawarkan kombinasi desain klasik, teknologi modern, dan efisiensi bahan bakar yang menarik bagi para pengendara harian.

Harga dan Spesifikasi Honda Vision 110

Berdasarkan laporan Greatbiker pada Rabu (26/2/2025), Honda Vision 110 dibanderol 36,6 juta VND, atau sekitar Rp 23,4 juta dalam kurs rupiah. Skutik ini mengusung mesin eSP berkapasitas 109cc dengan sistem injeksi PGM-FI, yang serupa dengan Honda BeAT di Indonesia.

Dari segi performa, motor ini mampu menghasilkan tenaga 8,8 dk dan torsi 9,2 Nm, menjadikannya cukup bertenaga untuk penggunaan di perkotaan. Selain itu, motor ini memiliki efisiensi bahan bakar yang cukup mengesankan. Berdasarkan data dari Honda News, konsumsi BBM-nya mencapai 54,5 km/liter, dengan kapasitas tangki 5 liter. Jika diisi penuh, skutik ini bisa menempuh perjalanan hingga 272 km dalam kondisi ideal.

Namun, perlu diingat bahwa angka tersebut dapat bervariasi tergantung berbagai faktor, seperti berat pengendara, kondisi jalan, serta gaya berkendara.

Desain dan Kenyamanan Berkendara

Honda Vision 110 hadir dengan sejumlah penyegaran desain, tetap mempertahankan ciri khas skutik yang populer di Vietnam dan Thailand. Bodinya dirancang kompak dengan lekukan agresif, memberikan tampilan modern namun tetap klasik.

Pada bagian depan, lampu utama ditempatkan di bagian kepala, sementara lampu sein diletakkan lebih rendah dengan desain memanjang. Sementara itu, bagian belakang atau ekor motor juga memiliki tampilan yang dinamis dan menarik.

Secara ergonomis, skutik ini dibuat untuk memberikan kenyamanan berkendara maksimal. Posisi duduknya yang santai membuat pengendara tetap nyaman meskipun digunakan untuk perjalanan jauh atau dalam kondisi lalu lintas padat.

Fitur dan Teknologi Honda Vision 110

Honda Vision 110 dibangun menggunakan rangka Enhanced Smart Architecture Frame (ESAF), yang juga digunakan pada Honda BeAT. Rangka ini diklaim lebih ringan dan kokoh, sehingga meningkatkan stabilitas serta kenyamanan berkendara.

Selain itu, Honda juga membekali skutik ini dengan beragam fitur modern, antara lain:
Panel instrumen semi-digital, yang menampilkan informasi berkendara secara jelas.
Sistem keyless atau smart key, untuk keamanan dan kemudahan akses kendaraan.
Soket pengisian daya ponsel, yang sangat berguna bagi pengendara yang sering menggunakan GPS atau perangkat mobile lainnya.
Bagasi luas, yang cukup untuk menyimpan helm half-face dan barang bawaan lainnya.

Namun, satu hal yang masih menjadi kekurangan adalah sistem pencahayaan yang masih menggunakan lampu halogen, bukan LED seperti skutik modern lainnya.

Kesimpulan

Honda Vision 110 hadir sebagai pilihan menarik bagi pengendara yang mencari skutik irit, nyaman, dan berfitur lengkap. Dengan desain yang kompak namun tetap stylish, serta teknologi yang mendukung mobilitas harian, motor ini menjadi alternatif yang layak diperhitungkan, terutama bagi mereka yang mengutamakan efisiensi bahan bakar dan kenyamanan berkendara.

Dengan harga yang kompetitif dan fitur yang cukup lengkap di kelasnya, Honda Vision 110 berpotensi menjadi favorit di pasar Vietnam, dan bisa saja menjadi opsi menarik jika nantinya dibawa ke pasar Indonesia. 🚀🏍️

Charged Baycat, Motor Listrik Stylish dengan Teknologi Pengisian Super Cepat

Perusahaan teknologi lokal, Charged Indonesia, resmi meluncurkan motor listrik terbaru mereka yang diberi nama Charged Baycat. Motor ini mengusung teknologi Super Fast Charging yang memungkinkan pengisian daya dalam waktu singkat. Nama Baycat sendiri diambil dari hewan kucing merah yang berasal dari Kalimantan, mencerminkan kelincahan dan daya tarik yang juga diterapkan pada desain serta performa motor ini. Dengan tampilan yang modern dan performa yang praktis, Charged Baycat dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal dalam perjalanan perkotaan.

CEO Charged Indonesia, CY Chang, menjelaskan bahwa motor listrik ini tidak hanya hadir sebagai solusi kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga mengutamakan gaya dan kenyamanan. Teknologi pengisian daya cepat yang disematkan pada motor ini memungkinkan baterai terisi dari 0 hingga 80 persen hanya dalam waktu 30 menit, sementara pengisian penuh dari 0 hingga 100 persen dapat dicapai dalam 40 menit. Dengan kecepatan pengisian yang diklaim sebagai yang tercepat di Indonesia, Charged Baycat menjadi pilihan yang sangat efisien bagi pengguna kendaraan listrik.

Tak hanya unggul dalam teknologi, Charged Indonesia juga menggandeng desainer ternama asal Italia, Adrian Morton, untuk menciptakan tampilan motor yang elegan dan menarik perhatian. Motor listrik ini mampu menempuh jarak hingga 170 km dengan kecepatan maksimal 85 km/jam. Baterainya menggunakan sistem Portable Battery dengan kapasitas 2.2 kWh untuk satu baterai atau 4.4 kWh untuk dua baterai. Charged Baycat tersedia dalam tiga pilihan warna eksklusif, yaitu Arctic White, Gun Metal Grey, dan Mystic Red. Untuk harga, motor ini dibanderol Rp29.880.000 untuk varian satu baterai dan Rp37.880.000 untuk varian dua baterai dengan harga on the road Jakarta.

RoadSync di Honda PCX 160: Teknologi Canggih untuk Kemudahan Berkendara

Honda PCX 160 kini hadir dengan teknologi canggih RoadSync yang memberikan kemudahan bagi pengendara. Sistem ini memungkinkan smartphone terhubung ke skutik melalui koneksi Bluetooth dengan aplikasi RoadSync, yang dapat diunduh secara gratis di Android maupun iOS. Setelah tersambung, pengendara tetap dapat menggunakan fitur-fitur penting di ponsel tanpa mengalihkan perhatian dari jalan.

Teknologi Honda RoadSync menawarkan berbagai fungsi seperti navigasi, panggilan telepon, pesan singkat, dan kontrol musik yang lebih praktis. Menariknya, pengoperasian fitur ini bisa dilakukan hanya dengan perintah suara (voice command), asalkan helm sudah dilengkapi Bluetooth speaker atau intercom. Dengan begitu, pengendara bisa mengontrol pemutaran musik, menjawab panggilan, membaca pesan, hingga menentukan tujuan di peta digital dengan lebih mudah.

Selain intercom, pengguna juga bisa menyambungkan sistem RoadSync dengan perangkat True Wireless Stereo (TWS) untuk pengalaman berkendara yang lebih nyaman. Sementara itu, jika ingin mengakses fitur secara manual, tersedia tombol khusus pada handlebar kiri untuk memudahkan pengoperasian.

Dengan adanya teknologi ini, pengalaman berkendara menjadi lebih praktis, terutama saat touring atau perjalanan jauh. Navigasi juga lebih efisien karena arah jalan ditampilkan langsung di layar TFT 5 inci dengan sistem turn-by-turn. Selain itu, fitur ini memungkinkan pengendara menerima atau menolak panggilan serta mendengar isi pesan tanpa harus menghentikan kendaraan.

Jetour Bawa Mobil Listrik ke IIMS, Siap Bersaing di Pasar Indonesia?

Jetour sempat mencuri perhatian di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dengan memamerkan mobil listriknya, Jetour X50e. Namun, meski sudah dipamerkan ke publik, kendaraan listrik ini belum tersedia untuk dibeli secara massal di Indonesia. Hal ini pun memunculkan pertanyaan: kapan Jetour akan mulai menjual mobil listriknya di Tanah Air?

Berbeda dengan beberapa merek otomotif asal China lainnya yang agresif dalam menghadirkan kendaraan listrik, Jetour masih mengandalkan lini kendaraan berbahan bakar konvensional (internal combustion engine/ICE). Saat ini, mereka hanya memasarkan dua model SUV, yaitu Jetour Dashing dan Jetour X70 Plus.

Jetour Punya Rencana Besar untuk Elektrifikasi

Marketing Director PT Jetour Motor Indonesia, Moch Ranggy Radiansyah, menegaskan bahwa meskipun saat ini mereka masih berfokus pada mobil berbahan bakar bensin, Jetour sudah memiliki visi untuk masuk ke era elektrifikasi.

“Saat ini model yang kami jual memang masih ICE, sementara beberapa brand lain sudah fokus ke EV (electric vehicle/mobil listrik). Tapi kami juga memiliki visi ke arah elektrifikasi. Buktinya, kami sudah menampilkan model masa depan kami, X50e, di IIMS 2025,” ujar Ranggy saat ditemui di Bandung, Selasa (25/2/2025).

Menurutnya, Jetour memiliki roadmap pengembangan kendaraan yang mencakup berbagai teknologi, mulai dari mesin bensin (ICE), hybrid, hingga mobil listrik murni.

“Di roadmap kami ada beberapa model, termasuk seri off-road seperti T2 dan T1. Untuk X50e sendiri, kami masih mengumpulkan berbagai insight dari konsumen. Harapan kami adalah bisa menghadirkan berbagai pilihan bagi pelanggan. Kami juga sedang melakukan studi, dan ke depannya akan ada uji coba untuk model PHEV (plug-in hybrid) serta EV,” lanjutnya.

Respon Positif dari Konsumen di IIMS 2025

Meski belum resmi dijual, kehadiran Jetour X50e di IIMS 2025 mendapat respons positif dari para pengunjung. Banyak calon pelanggan yang menunjukkan ketertarikan terhadap kendaraan listrik ini, meskipun spesifikasinya belum sepenuhnya diungkap oleh pihak Jetour.

“Walaupun kami belum merilis spesifikasi resminya, banyak konsumen yang sudah bertanya soal X50e. Saat ini, kami masih dalam tahap mengumpulkan informasi dari calon pelanggan yang tertarik. Kami belum membuka pre-booking atau pemesanan resmi, tetapi data yang kami kumpulkan ini akan menjadi bagian dari survei pasar kami,” ungkap Ranggy.

Jetour X50e, SUV Listrik dengan Konsep Berbeda

Jetour tidak ingin sekadar menghadirkan mobil listrik biasa. Jetour X50e diklaim sebagai SUV listrik yang didesain untuk mendukung berbagai gaya hidup dan kebutuhan pengguna. Selain menawarkan performa ramah lingkungan, mobil ini juga dirancang agar tetap nyaman digunakan dalam berbagai kondisi perjalanan.

Kehadiran Jetour X50e menjadi bukti komitmen produsen otomotif asal China ini dalam menghadirkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Dengan teknologi listrik, SUV ini diharapkan dapat membantu mengurangi emisi karbon secara signifikan, sekaligus menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke mobil listrik.

Akankah Jetour segera merilis X50e secara resmi di Indonesia? Dengan semakin meningkatnya tren kendaraan listrik dan respons positif dari pasar, besar kemungkinan Jetour akan segera mengumumkan langkah strategisnya dalam waktu dekat. Kita tunggu saja gebrakan selanjutnya! 🚗⚡

Xiaomi SU7 Ultra Dua Kursi Siap Meluncur: Sedan Listrik Mewah dengan Sentuhan Emas dan Target Penjualan Fantastis

Menjelang debut resminya pada akhir bulan ini, sedan listrik Xiaomi SU7 Ultra dipastikan akan hadir dalam versi konfigurasi dua kursi. Mengutip laporan dari Arena EV pada Senin, Xiaomi telah mengajukan sertifikasi untuk varian baru ini kepada otoritas di China.

Detail mengenai perubahan desain interior yang memungkinkan konfigurasi dua kursi masih belum diungkapkan secara rinci. Namun, informasi spesifikasi yang terdaftar menunjukkan hanya sedikit perbedaan angka dari versi sebelumnya.

Xiaomi menargetkan penjualan sedan SU7 Ultra mencapai 100 ribu unit sepanjang tahun 2025. Target ambisius ini diumumkan langsung oleh pendiri Xiaomi, Lei Jun, yang memastikan peluncuran kendaraan tersebut akan dimulai pada Maret di China. Sedan listrik ini diperkirakan dibanderol sekitar 814.900 yuan atau setara Rp1,8 miliar.

Sejak pertama kali diperkenalkan di China pada Oktober tahun lalu, SU7 Ultra langsung menarik perhatian dengan mencatatkan 3.680 pesanan hanya dalam waktu 10 menit usai peluncuran, meski harganya tergolong tinggi.

Lei Jun menegaskan bahwa Xiaomi semakin percaya diri dengan performa sedan listrik mereka dan menargetkan penjualan tahunan hingga 10 ribu unit. Menariknya, peluncuran SU7 Ultra pada akhir bulan ini akan berbarengan dengan perilisan ponsel flagship Xiaomi 15 Ultra.

Dari segi tampilan, SU7 Ultra akan hadir dalam lima pilihan warna bodi, berbeda dari varian reguler SU7 yang menawarkan sepuluh warna, menjadikannya salah satu produsen mobil dengan varian warna terbanyak di China. Selain itu, emblem berwarna emas menjadi elemen khas yang membedakan varian Ultra dari versi standar, memberikan sentuhan kemewahan pada desain eksteriornya.