Mudik Sepi? Prediksi Pemudik Lebaran 2025 Turun Signifikan

Jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan ke kampung halaman pada Lebaran 2025 diprediksi mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri), jumlah pemudik kali ini berkurang hingga puluhan juta orang.

Prediksi Jumlah Pemudik Turun Drastis

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Ahmad Dofiri mengungkapkan bahwa hasil analisis menunjukkan sekitar 52 persen penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan mudik.

“Tahun ini, diperkirakan ada sekitar 146,47 juta orang yang akan pulang kampung. Angka ini mengalami penurunan sebesar 24,3 persen atau sekitar 47,13 juta jiwa dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Ahmad Dofiri dalam keterangannya di Jakarta Selatan.

Berdasarkan pola pergerakan masyarakat, wilayah asal pemudik terbesar masih didominasi dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Sementara itu, tujuan utama pemudik tetap berpusat di beberapa kota besar seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, serta beberapa daerah lain yang menjadi destinasi favorit.

Moda Transportasi yang Paling Banyak Digunakan

Berdasarkan data yang dikumpulkan, mayoritas pemudik masih mengandalkan kendaraan pribadi untuk melakukan perjalanan. Berikut ini adalah perkiraan jumlah pemudik berdasarkan jenis transportasi yang digunakan:

  • Mobil pribadi – 33,6 juta orang (23 persen)
  • Bus – 24,7 juta orang (16,9 persen)
  • Kereta api – 23,6 juta orang (16,1 persen)
  • Pesawat terbang – 19,7 juta orang (13,6 persen)
  • Sepeda motor – 12,7 juta orang (8,7 persen)
  • Moda transportasi lainnya – sisanya

Dengan tingginya penggunaan kendaraan pribadi serta transportasi darat lainnya, pihak kepolisian telah menyiapkan berbagai rekayasa lalu lintas guna mengurangi kepadatan di jalur mudik utama.

“Kami sudah menyiapkan langkah-langkah untuk memastikan perjalanan mudik tahun ini berjalan lancar dan aman,” tambah Ahmad Dofiri.

Polisi Tidak Melarang Mudik dengan Sepeda Motor, Tapi Tidak Disarankan

Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, menegaskan bahwa pihaknya tidak melarang pemudik menggunakan sepeda motor. Namun, ia tetap menyarankan agar masyarakat menggunakan moda transportasi yang lebih aman.

“Kami tidak melarang pemudik naik motor, tetapi kami mengimbau agar mereka mempertimbangkan opsi lain. Oleh sebab itu, kami akan memberikan pelayanan dan pengawalan khusus bagi pengguna kendaraan roda dua,” ujar Agus Suryonugroho.

Ia juga mengingatkan bahwa sepeda motor masih menjadi penyumbang tertinggi angka kecelakaan saat periode mudik.

“Pada tahun 2024 lalu, sekitar 75 persen kecelakaan selama Operasi Ketupat berasal dari kendaraan roda dua. Ini menjadi perhatian utama kami agar angka kecelakaan dapat ditekan,” tambahnya.

Dukung Program Mudik Gratis untuk Kurangi Risiko Kecelakaan

Sebagai upaya mengurangi risiko kecelakaan, Agus Suryonugroho berharap program mudik gratis yang diselenggarakan oleh BUMN dan instansi terkait dapat berjalan optimal.

“Kami berharap program mudik bersama ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, terutama mereka yang biasanya menggunakan sepeda motor. Dengan begitu, perjalanan bisa lebih aman dan nyaman,” tutupnya.

Dengan prediksi penurunan jumlah pemudik dan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan, masyarakat diharapkan dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik agar mudik tahun ini berjalan lancar dan aman.

Toyota Rilis Crown Estate, Kombinasi Mewah dan Performa Tangguh

Toyota kembali memperluas lini kendaraan Crown dengan menghadirkan model terbaru, Crown Estate, di pasar Jepang. Model ini tersedia dalam dua pilihan, yakni Estate RS Plug-In Hybrid (PHEV) dan Estate Z Hybrid, yang keduanya mengadopsi sistem penggerak E-Four All-Wheel Drive (AWD).

Dengan peluncuran Crown Estate, Toyota kini memiliki empat varian dalam keluarga Crown, setelah sebelumnya memperkenalkan Crown Crossover, Crown Sport, dan Crown Sedan.

Teknologi Elektrifikasi dan Performa Mesin

Sebagai bagian dari komitmen Toyota dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan, Crown Estate hadir dengan teknologi elektrifikasi yang tersedia dalam dua pilihan sistem penggerak: plug-in hybrid (PHEV) dan hybrid konvensional.

Dari segi harga, Crown Estate RS PHEV dibanderol 8.100.000 yen (sekitar Rp 893,6 juta), sementara Crown Estate Z Hybrid dipasarkan dengan harga 6.350.000 yen (sekitar Rp 700,6 juta).

Kedua model ini menggunakan mesin bensin 2.5L (2.487 cc) berkode A25A-FXS. Namun, terdapat sedikit perbedaan tenaga di antara keduanya:

  • Varian PHEV menghasilkan 177 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 219 Nm pada 3.600 rpm.
  • Varian Hybrid menghasilkan 190 PS pada 6.000 rpm, dengan torsi 236 Nm pada 4.300-4.500 rpm.

Selain mesin bensin, sistem penggerak listrik E-Four turut menyokong performa kendaraan ini. Motor listrik yang ditempatkan pada as roda depan memiliki tenaga 182 PS dan torsi 270 Nm, sementara motor pada as roda belakang menghasilkan 54 PS dengan torsi 121 Nm.

Untuk Crown Estate PHEV, kendaraan ini dapat menempuh 89 km dalam mode listrik murni (EV Mode) tanpa menggunakan bensin. Hal ini dimungkinkan berkat baterai lithium-ion berkapasitas 51 Ah. Sedangkan pada varian hybrid, kapasitas baterainya lebih kecil, yakni 5 Ah.

Dimensi dan Kapasitas Bagasi

Secara ukuran, Toyota Crown Estate memiliki dimensi:

  • Panjang: 4.930 mm
  • Lebar: 1.880 mm
  • Tinggi: 1.625 mm
  • Jarak sumbu roda: 2.850 mm

Jika dibandingkan dengan Crown Sport, model ini 210 mm lebih panjang. Selain itu, Crown Estate menawarkan ruang bagasi yang cukup luas, yakni 470 liter, yang dapat diperluas hingga 1.470 liter jika kursi belakang dilipat.

Untuk kenyamanan berkendara, Toyota membekali Crown Estate dengan suspensi MacPherson struts di bagian depan dan multi-link di bagian belakang. Mobil ini juga menggunakan velg berukuran 21 inci x 8.5J, yang dibalut ban berukuran 233/45R21.

Fitur Canggih dan Interior Premium

Kedua varian Crown Estate dilengkapi dengan sistem Adaptive Variable Suspension (AVS) yang memiliki tiga mode berkendara: Normal, Sport, dan Rear Comfort. Mode Rear Comfort dikembangkan untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi penumpang di kursi belakang melalui penyesuaian pada sistem Dynamic Rear Steering (DRS).

Pada bagian interior, Toyota memberikan sentuhan premium dengan pilihan jok kulit berwarna hitam atau cokelat, yang juga diaplikasikan pada setir dan tuas transmisi. Mobil ini dilengkapi dengan layar infotainment 12,3 inci, memberikan pengalaman berkendara yang lebih modern dan interaktif.

Dari segi keselamatan, Crown Estate dibekali fitur asisten pengemudi canggih, seperti:

  • Collision Avoidance System dengan deteksi pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara motor.
  • Millimetre-wave radar dan monocular camera untuk meningkatkan akurasi sistem keamanan.

Kesimpulan

Dengan hadirnya Crown Estate, Toyota semakin memperkuat lini kendaraan Crown dengan menghadirkan pilihan yang lebih luas bagi para penggemarnya. Perpaduan teknologi hybrid, kenyamanan premium, serta fitur keselamatan canggih menjadikan Crown Estate sebagai salah satu model yang patut diperhitungkan di segmen kendaraan elektrifikasi.

Toyota terus membuktikan komitmennya dalam menghadirkan inovasi otomotif yang ramah lingkungan, efisien, dan tetap memberikan performa terbaik bagi penggunanya.

Duel Hybrid: Kijang Innova Zenix vs Wuling Almaz, Mana Paling Diminati?

Pasar kendaraan hybrid di Indonesia semakin berkembang seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya efisiensi bahan bakar dan ramah lingkungan. Mobil hybrid, yang menggabungkan mesin bensin dan motor listrik, kini menjadi pilihan menarik bagi banyak konsumen. Di antara sejumlah pilihan, Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dan Wuling Almaz Hybrid muncul sebagai dua model yang paling banyak dibicarakan. Namun, meskipun keduanya menawarkan keunggulan masing-masing, mana yang lebih sukses di pasar?

Innova Zenix Hybrid Memimpin Pasar

Data penjualan yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk Januari hingga Februari 2025 menunjukkan bahwa Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid jauh mengungguli Wuling Almaz Hybrid dalam hal angka distribusi. Toyota Innova Zenix Hybrid berhasil menjual 3.876 unit, sementara Wuling Almaz Hybrid hanya mencatatkan penjualan sebanyak 16 unit dalam periode yang sama. Keberhasilan ini tentu saja tidak terlepas dari nama besar Toyota yang telah lama mendominasi pasar otomotif Indonesia, terutama di segmen MPV.

Pilihan Varian dan Harga yang Bersinggungan

Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap dominasi Innova Zenix Hybrid adalah banyaknya pilihan varian yang ditawarkan oleh Toyota. Model ini tersedia dalam 16 varian, masing-masing dengan variasi warna yang beragam, memberikan konsumen kebebasan untuk memilih sesuai preferensi. Sementara itu, Wuling Almaz Hybrid hanya memiliki satu varian yang tersedia, yang tentu saja membatasi pilihan bagi konsumen yang ingin lebih banyak opsi.

Dari segi harga, kedua mobil ini memiliki selisih yang cukup tipis. Harga Wuling Almaz Hybrid dibanderol Rp 479 juta, sedangkan Toyota Innova Zenix Hybrid memiliki harga mulai dari Rp 467,7 juta hingga Rp 628,2 juta, tergantung pada tipe yang dipilih.

Performa Mesin yang Serupa dengan Sentuhan Berbeda

Baik Wuling Almaz Hybrid maupun Toyota Innova Zenix Hybrid mengusung mesin 2.0L yang dipadukan dengan motor listrik, menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dibandingkan kendaraan konvensional. Meski demikian, kedua kendaraan ini memiliki perbedaan teknis pada mesinnya. Almaz Hybrid mengandalkan mesin 2.0L dengan teknologi Permanent Magnet Synchronous Motor yang dipasangkan dengan Dedicated Hybrid Transmission (DHT). Sementara itu, Innova Zenix Hybrid mengusung mesin M20A-FXS yang dikombinasikan dengan transmisi CVT K120 untuk memberikan perpindahan gigi yang lebih halus.

Fitur Canggih untuk Kenyamanan Berkendara

Dalam hal kenyamanan dan teknologi, kedua mobil hybrid ini dilengkapi dengan berbagai fitur modern. Toyota Innova Zenix Hybrid menawarkan sejumlah fitur unggulan, seperti Electric Parking Brake dengan Brake Hold (EPB + BH), sistem start-stop button dengan smart entry, wireless charger, dan 4 slot USB C, serta panoramic view monitor dengan DVR. Bagi mereka yang memilih varian tertinggi, Innova Zenix juga dilengkapi dengan captain seat dengan ottoman electric recline untuk kenyamanan ekstra di dalam kabin.

Sementara itu, Wuling Almaz Hybrid menghadirkan fitur-fitur inovatif seperti Wuling Remote Control App (IoV – Internet of Vehicle) yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol kendaraan melalui aplikasi MyWuling+. Tidak hanya itu, Almaz Hybrid juga dilengkapi dengan panoramic sunroof, voice command dalam bahasa Indonesia (WIND – Wuling Indonesian Command), serta rangkaian fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang menambah aspek keselamatan selama berkendara.

Mana yang Lebih Layak Dibeli?

Dari segi penjualan, Toyota Innova Zenix Hybrid jelas unggul dengan permintaan yang lebih tinggi di pasar. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor kepercayaan konsumen terhadap merek Toyota, jumlah varian yang lebih banyak, serta jaringan layanan purna jual yang lebih luas. Namun, bagi konsumen yang mencari mobil dengan fitur canggih dan harga yang lebih kompetitif, Wuling Almaz Hybrid bisa menjadi pilihan menarik. Fitur seperti voice command berbahasa Indonesia dan panoramic sunroof memberikan pengalaman berkendara yang futuristik, berbeda dengan yang ditawarkan oleh banyak pesaing di pasar.

Keputusan akhir tetap berada di tangan konsumen. Apakah Anda lebih memilih mobil hybrid dengan rekam jejak yang sudah terbukti seperti Toyota Innova Zenix, atau ingin mencoba inovasi teknologi dari Wuling Almaz Hybrid? Pilihan ada di tangan Anda, namun satu hal yang pasti, kendaraan hybrid kini semakin menjadi pilihan populer di pasar Indonesia berkat efisiensi dan performanya yang luar biasa.

Inovasi Baru dari VW: ID. Buzz Long Wheelbase Dikirim ke Konsumen Mei

Volkswagen baru-baru ini memperkenalkan model terbaru mobil listrik mereka, ID. Buzz Long Wheelbase (LWB), dalam ajang pameran IIMS 2025. Kehadiran ID. Buzz LWB di Indonesia menandai komitmen Volkswagen untuk memperluas portofolio kendaraan ramah lingkungan di pasar otomotif Tanah Air. Dikenalkan dengan harga mulai Rp 1,4 miliaran, kendaraan van listrik ini akan tersedia untuk pengiriman kepada konsumen pada bulan Mei 2025.

Ahmad Badawi, Head of Sales & Marketing PT Garuda Mataram Motor, selaku distributor Volkswagen di Indonesia, mengungkapkan bahwa pengiriman kendaraan ini diperkirakan akan dimulai pada awal Mei mendatang. “Kami menargetkan pengiriman mulai Mei. Beberapa konsumen bahkan sudah menerima Surat Pemesanan Kendaraan (SPK), dan diperkirakan unitnya akan sampai antara Mei hingga Agustus,” ujar Badawi saat acara buka puasa bersama di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

ID. Buzz Long Wheelbase adalah varian baru dari ID. Buzz yang menawarkan dimensi lebih panjang, memberikan kenyamanan lebih baik bagi pengendara dan penumpangnya. Sebagai kendaraan listrik ramah lingkungan, ID. Buzz LWB memiliki kapasitas untuk menampung hingga enam orang, menjadikannya pilihan ideal untuk keluarga yang mencari kendaraan listrik dengan ruang kabin luas dan fungsionalitas tinggi.

Kendaraan ini menawarkan performa yang luar biasa dengan motor listrik yang menghasilkan torsi 560 Nm, menjadikannya sebagai MPV elektrik dengan torsi terbesar di kelasnya. Dengan kemampuan akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu hanya 7,9 detik, ID. Buzz LWB juga memiliki jarak tempuh yang mengesankan, mencapai 487 km dengan sekali pengisian daya penuh. Keunggulan lainnya adalah sistem pengisian daya yang cepat, memastikan perjalanan jauh tidak akan terhambat.

Di sisi interior, ID. Buzz LWB dilengkapi dengan fitur-fitur mewah yang memberikan kenyamanan ekstra, seperti Panoramic Sunroof with Smart Glass, kursi depan dengan fungsi Memory, Heater, dan Massage, serta sistem audio premium Harman Kardon dengan 12+1 speaker, yang meningkatkan pengalaman berkendara menjadi lebih menyenangkan.

Perbedaan utama antara ID. Buzz Long Wheelbase dan varian Normal Wheelbase (NWB) terletak pada ukuran dimensi dan performa. ID. Buzz LWB memiliki panjang 4.962 mm, lebih panjang 250 mm dari NWB yang memiliki panjang 4.712 mm. Selain itu, LWB dilengkapi dengan baterai 86 kWh yang memungkinkan jarak tempuh lebih jauh hingga 487 km, sementara NWB menggunakan baterai 79 kWh dengan jarak tempuh 461 km.

Harga untuk varian LWB sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan NWB. ID. Buzz LWB dibanderol dengan harga mulai Rp 1,4 miliaran, sementara harga ID. Buzz NWB dimulai dari Rp 1,3 miliaran.

Peluncuran ID. Buzz Long Wheelbase di Indonesia menegaskan bahwa Volkswagen terus berkomitmen untuk menghadirkan kendaraan ramah lingkungan dengan performa tinggi dan kenyamanan maksimal. Dengan fitur-fitur canggih dan teknologi mutakhir yang disematkan, ID. Buzz LWB siap menjadi pilihan menarik di segmen mobil listrik premium Indonesia.

Honda Perkenalkan Skutik Terbaru, Harga Rp 30 Jutaan

Wuyang Honda baru saja meluncurkan skuter matik (skutik) terbaru mereka, yaitu Honda NWG150, yang kini tersedia untuk konsumen di China. Skutik bongsor ini hadir dengan desain yang tak biasa dan memiliki karakteristik yang berani, membedakannya dari model-model sebelumnya. Lantas, apa saja yang membuat Honda NWG150 begitu menarik?

Honda NWG150 dibangun dengan platform yang sama seperti Honda PCX 150, skuter populer yang sebelumnya sudah dihentikan produksinya di China. Dengan demikian, secara dimensi keduanya terlihat hampir serupa, meski dengan tampilan yang jauh lebih segar dan modern.

Desain Honda NWG150 sangat mencolok dan berbeda dari kebanyakan skuter di pasaran. Konsep utama dari skutik ini mungkin bisa disebut sebagai gabungan antara Honda PCX dan ADV 160, tetapi dengan sentuhan desain yang benar-benar baru, disesuaikan dengan preferensi konsumen China.

Tampilan depannya sangat khas dengan bentuk yang mengotak dan sudut-sudut tajam. Lampu utama diletakkan di posisi tengah, sedangkan sepasang lampu sein terletak lebih rendah, membentuk desain yang mengingatkan pada mata. Di bagian atas, terdapat windshield besar yang berfungsi sebagai pelindung angin, memberikan kesan futuristik pada skutik ini. Bodi Honda NWG150 juga dirancang sangat solid dan tertutup rapat, dengan nuansa desain yang mengingatkan pada BMW CE04, khususnya pada garis tarikan di bagian depan hingga ke tengah.

Di bagian belakang, desain Honda NWG150 lebih sporty dengan lekukan-lekukan minimalis yang memberikan kesan dinamis dan modern. Secara keseluruhan, skutik ini memadukan elemen elegan dan agresif yang sangat menarik perhatian.

Untuk performa, Honda NWG150 mengusung mesin dengan kapasitas 149cc yang serupa dengan Honda PCX 150. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 11,4 daya kuda (dk) dan torsi 14,4 Nm. Meskipun menggunakan mesin yang identik, pabrikan melakukan optimalisasi untuk meningkatkan efisiensi kinerja mesin, memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik bagi penggunanya.

Honda NWG150 juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang mendukung kenyamanan dan teknologi modern. Skutik ini sudah menggunakan layar TFT yang dapat terhubung dengan ponsel melalui teknologi Wi Link. Selain itu, terdapat kunci NFC, soket pengisian daya ponsel, dan yang paling menarik, fitur konektivitas DJI Osmo yang memungkinkan pengendara untuk merekam dan membuat konten saat berkendara, menawarkan pengalaman baru bagi pengguna yang gemar berkreasi.

Dengan berbagai fitur canggih dan desain yang menawan, Honda NWG150 kini sudah mulai dipasarkan di China dengan harga sekitar 16.980 yuan atau sekitar Rp 38 juta. Honda berharap skutik ini dapat menarik perhatian para penggemar sepeda motor di China, yang mencari kendaraan dengan performa handal dan desain yang memikat.

Gratis! Layanan Ganti Oli untuk Motor Terdampak Banjir di Bekasi

Dalam upaya mendukung masyarakat yang terdampak bencana banjir di Bekasi pada awal Maret 2025, Federal Oil, merek lini dari PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI), meluncurkan program “Kembali Nyaman Bersama Federal Oil”. Program ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap para pemilik kendaraan roda dua yang mengalami kerugian akibat banjir. Melalui program ini, Federal Oil memberikan layanan ganti oli gratis untuk motor yang terendam banjir, dengan harapan dapat membantu para pemilik kendaraan untuk kembali menggunakan motor mereka untuk aktivitas sehari-hari.

Menurut Rommy Averdy Saat, Market Development General Manager PT EMLI, program ini menjadi salah satu cara perusahaan untuk menanggapi bencana banjir yang melanda wilayah Bekasi. “Program ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap warga yang terdampak. Kami berharap bisa meringankan beban mereka dengan memberikan layanan ganti oli gratis di bengkel-bengkel rekanan kami di Bekasi,” ujarnya.

Layanan Ganti Oli Gratis untuk Warga Bekasi

Sejak dimulai pada 7 Maret hingga 10 Maret 2025, program ini telah menarik perhatian banyak pemilik motor yang motor mereka terendam banjir. Ratusan kendaraan telah mengikuti program ini di sejumlah Federal Oil Center yang tersebar di wilayah Bekasi, seperti Donna Motor, Lavanna Motor, Pulo Sirih Olimart, Citra Djaya Motor, dan Sumber Mulia. Para pemilik motor yang mengalami kerusakan akibat banjir dapat mengunjungi bengkel rekanan Federal Oil untuk melakukan pengecekan kondisi oli mesin mereka.

Melalui program ini, Federal Oil ingin mengingatkan para pemilik motor akan pentingnya mengganti oli mesin setelah kendaraan terendam banjir. Oli mesin yang tercampur air dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen mesin, termasuk korosi yang dapat merusak bagian penting motor. Oleh karena itu, mengganti oli mesin yang terkontaminasi air menjadi langkah penting untuk menjaga kinerja motor agar tetap optimal.

Undian Berhadiah Menarik untuk Konsumen Federal Matic

Selain program ganti oli gratis, Federal Oil juga menawarkan undian berhadiah bagi konsumen setia Federal Matic. Dengan mengikuti program ini, para konsumen berkesempatan memenangkan hadiah menarik, termasuk pengalaman eksklusif menyaksikan langsung balapan Tim Gresini Racing MotoGP di Jepang atau Malaysia. Tidak hanya itu, masih ada berbagai hadiah menarik lainnya yang bisa didapatkan oleh konsumen Federal Matic yang berpartisipasi dalam program ini.

Melalui inisiatif “Kembali Nyaman Bersama Federal Oil”, Federal Oil tidak hanya berfokus pada pelayanan kualitas oli motor terbaik, tetapi juga memperlihatkan komitmen mereka dalam memberikan bantuan kepada masyarakat di saat-saat yang penuh tantangan. Program ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemilik motor yang terdampak banjir, serta memperkuat hubungan antara Federal Oil dan pelanggan setianya di Indonesia.

Tenaga Yamaha Gear Hybrid Dikurangi, Yamaha Ungkap Alasan di Baliknya

Yamaha resmi merilis Gear Ultima 125 Hybrid di Indonesia, menghadirkan teknologi terbaru pada skuter matik andalannya. Namun, ada hal menarik yang menjadi perbincangan—meski mengusung teknologi Blue Core Hybrid, tenaga motor ini justru mengalami penurunan dibandingkan model sebelumnya. Apa alasannya?

Performa Mesin: Lebih Efisien, Bukan Lebih Kencang

Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid kini mengadopsi mesin 124,8 cc Blue Core Hybrid, sama seperti yang digunakan pada Fazzio dan Grand Filano. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 6,2 kW dan torsi 10,6 Nm, di mana angka torsi mengalami peningkatan dibanding generasi sebelumnya.

Sebagai perbandingan, Yamaha Gear 125 generasi pertama memiliki tenaga 7 kW dengan torsi 9,5 Nm. Meskipun tenaga sedikit berkurang, peningkatan torsi diklaim memberikan akselerasi yang lebih responsif, terutama saat tarikan awal.

Menurut Ferry Nurul Fajar, Technical & Education dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), penurunan tenaga ini bukan tanpa alasan. Yamaha sengaja mengoptimalkan efisiensi bahan bakar pada model terbaru ini.

“Gear Ultima 125 Hybrid bukan dirancang untuk kecepatan tinggi, melainkan untuk efisiensi bahan bakar. Fokusnya ada di konsumsi BBM dan peningkatan torsi,” ujar Ferry dalam acara peluncuran di Bandung, Jawa Barat pekan lalu.

Ia juga menjelaskan bahwa perubahan ini dipengaruhi oleh rasio kompresi yang kini naik menjadi 11:1, dibandingkan sebelumnya yang hanya 9,5:1. Dengan rasio kompresi yang lebih tinggi serta tambahan teknologi Power Assist Hybrid, tarikan awal menjadi lebih mantap meski tenaga puncak lebih kecil.

Dua Varian, Harga Mulai Rp 19 Jutaan

Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid tersedia dalam dua varian pilihan, yakni:

  • Standard Version – dibanderol Rp 19,9 juta
  • S Version – dijual seharga Rp 21,5 juta

Kedua varian ini berstatus on the road Jakarta dan sudah mulai tersedia di dealer resmi Yamaha di seluruh Indonesia.

Kesimpulan: Lebih Irit dan Nyaman untuk Mobilitas Harian

Dengan perubahan yang difokuskan pada efisiensi bahan bakar dan kenyamanan berkendara, Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang lebih mengutamakan konsumsi BBM ketimbang kecepatan.

Apakah strategi Yamaha ini akan sukses di pasar? Menarik untuk ditunggu bagaimana respons pengendara di Indonesia terhadap skutik hybrid terbaru ini!

Yamaha Gear 125 Tetap Dijual Meski Ada Model Baru

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) baru saja meluncurkan model terbaru mereka, Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid, pada Jumat (7/3). Meskipun menghadirkan varian terbaru ini, YIMM memastikan bahwa Yamaha Gear 125 generasi pertama masih tetap diproduksi dan dijual di pasar Indonesia.

Rifki Maulana, Manager Public Relation, YRA & Community PT YIMM, menjelaskan bahwa meskipun Gear 125 lawas masih tersedia, varian yang dijual saat ini adalah varian termurah. “Model lama masih kita jual, tapi hanya untuk varian yang paling terjangkau. Ini bukan berarti menghabiskan stok, tetapi memang masih diproduksi. Makanya, kita bedakan namanya, Gear 125 untuk model lama, sementara yang baru kami sebut Gear Ultima Hybrid,” ungkap Rifki saat ditemui di Bandung, Jawa Barat.

Menurut Rifki, keputusan untuk tetap mempertahankan varian lama dengan harga yang lebih terjangkau adalah untuk memberikan pilihan lebih banyak kepada konsumen. “Kami ingin memberikan opsi bagi konsumen yang menginginkan motor dengan fitur lebih canggih. Jika mereka ingin upgrade, kami sediakan model terbaru dengan fitur yang lebih lengkap,” jelasnya.

Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid, Pembaruan yang Ditunggu

Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid hadir sebagai pembaruan pertama sejak peluncuran generasi pertama pada November 2020. Model terbaru ini hadir dengan dua varian, yaitu Hybrid Standard yang dibanderol sekitar Rp 19 juta dan Hybrid S yang lebih tinggi harganya di kisaran Rp 21 juta. Kedua varian tersebut sudah berstatus on the road Jakarta.

Ditenagai oleh mesin BlueCore Hybrid berkapasitas 125cc dan pendingin udara, Gear Ultima 125 Hybrid mampu menghasilkan tenaga 6,2 kW dan torsi 10,6 Nm, menjadikannya pilihan yang efisien namun bertenaga.

Fitur Lengkap dan Canggih

Dari sisi fitur, Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid sudah dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih. Salah satu fitur unggulan yang ada adalah start-stop system (SSS) yang membantu menghemat bahan bakar, soket pengisian daya ponsel, serta gantungan ganda yang sangat praktis. Selain itu, motor ini juga telah dibekali dengan pencahayaan full LED yang memberikan visibilitas lebih baik, serta tambahan handle belakang untuk kenyamanan pengendara.

Untuk varian tertinggi, Gear Ultima 125 Hybrid hadir dengan panel instrumen digital yang modern, answer back system, lampu hazard, dan konektivitas Y-Connect yang memungkinkan pengendara untuk terhubung dengan motor melalui aplikasi smartphone, memberikan pengalaman berkendara yang lebih canggih dan terintegrasi.

Dengan peluncuran Gear Ultima 125 Hybrid ini, Yamaha Indonesia memberikan pilihan baru bagi konsumen yang mencari skuter dengan teknologi terbaru dan desain yang lebih modern, sambil tetap mempertahankan varian lama dengan harga yang lebih terjangkau bagi mereka yang menginginkan motor dengan fungsionalitas dasar.

Lebih Canggih! Yamaha Gear Ultima Hybrid Kini Punya Y-Connect

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) secara resmi memperkenalkan Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid di pasar otomotif Indonesia pada Jumat (7/3). Skuter matik (skutik) terbaru ini hadir dengan berbagai peningkatan dibandingkan model sebelumnya, baik dari segi desain, fitur, maupun teknologi mesin.

Dua Varian, Harga Mulai Rp 19 Jutaan

Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid hadir dalam dua varian berbeda, yaitu Hybrid Standard dengan harga sekitar Rp 19 jutaan dan Hybrid S yang dibanderol Rp 21 jutaan (on the road Jakarta).

Tak hanya sekadar pembaruan tampilan, Yamaha juga melakukan perubahan signifikan pada mesin dan fitur yang disematkan pada skutik ini. Bahkan, pihak perusahaan menyebut bahwa motor ini merupakan produk total baru yang menggunakan mesin dengan teknologi hybrid.

“Kami membutuhkan motor yang tangguh, irit bahan bakar, serta berkualitas tinggi. Oleh karena itu, kami mengembangkan mesin dan motor terbaru. Kendaraan ini sepenuhnya baru, termasuk mesinnya yang kini mengusung teknologi hybrid,” ujar Dyonisius Beti, Presiden Direktur PT YIMM, dalam peluncuran di Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/3).

Desain Lebih Sporty dan Modern

Secara keseluruhan, Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid masih mempertahankan karakter kompak yang nyaman untuk berkendara. Namun, desainnya kini terlihat lebih sporty dan agresif, dengan tarikan garis yang lebih tajam.

Pada bagian depan, skutik ini dilengkapi lampu utama (headlamp) bertingkat, sementara lampu sein ditempatkan lebih rendah dan menyatu dengan fairing. Bagian belakangnya juga mengalami perubahan dengan desain lampu belakang modern yang dilengkapi handle besi untuk kenyamanan pengendara.

Selain itu, ukuran pelek skutik ini dibuat lebih kecil dibandingkan model sebelumnya, memberikan kesan lebih proporsional dan meningkatkan kestabilan saat berkendara.

Fitur Canggih untuk Kenyamanan Pengguna

Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid hadir dengan fitur-fitur lengkap yang meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengendara.

Berbagai kelebihan utama yang disediakan meliputi:

  • Start & Stop System (SSS) untuk efisiensi bahan bakar
  • Soket pengisian daya untuk ponsel
  • Gantungan barang ganda untuk kepraktisan
  • Pencahayaan full LED yang lebih terang dan hemat energi
  • Handle belakang tambahan untuk kenyamanan pembonceng

Pada varian Hybrid S, terdapat tambahan fitur seperti panel instrumen digital, answer back system, lampu hazard, dan konektivitas Y-Connect. Dengan teknologi Y-Connect, pengguna dapat menghubungkan motor dengan ponsel pintar untuk memantau kondisi kendaraan secara real-time.

Performa Mesin Hybrid yang Efisien

Dari segi dapur pacu, Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid mengandalkan mesin BlueCore Hybrid berkapasitas 125cc dengan sistem pendingin udara. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 6,2 kW serta torsi 10,6 Nm.

Jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, tenaga motor ini sedikit lebih kecil, tetapi torsi yang dihasilkan lebih besar. Sebagai perbandingan, model sebelumnya memiliki tenaga 7 kW dan torsi 9,5 Nm. Dengan peningkatan torsi, motor ini diklaim memiliki akselerasi lebih baik, terutama saat digunakan di medan perkotaan.

Untuk konsumsi bahan bakar, Yamaha mengklaim bahwa Gear Ultima 125 Hybrid lebih efisien dibandingkan pendahulunya. Namun, hingga saat ini, pihak perusahaan belum mengungkapkan angka resmi terkait konsumsi bahan bakarnya.

Kesimpulan

Dengan berbagai pembaruan dari segi desain, fitur, dan teknologi mesin, Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid menjadi pilihan menarik bagi pengendara yang menginginkan skutik tangguh, modern, dan efisien. Kehadiran teknologi hybrid pada motor ini semakin menegaskan komitmen Yamaha dalam menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.

Bagi yang tertarik, Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid sudah tersedia di dealer resmi Yamaha dengan harga mulai dari Rp 19 jutaan untuk varian standar dan Rp 21 jutaan untuk varian tertinggi.

Evaluasi Sirene Patwal, Kakorlantas Soroti Penggunaan Sirene Panjang

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryo Nugroho, menyatakan kesiapan untuk mengevaluasi penggunaan sirene pada kendaraan patroli pengawalan (patwal). Langkah ini diambil setelah muncul banyak keluhan dari pengguna jalan yang merasa terganggu oleh suara sirene, terutama di tengah kondisi lalu lintas yang padat.

Menurut Agus, pihaknya berkomitmen untuk mendengarkan kritik dan masukan dari masyarakat guna meningkatkan pelayanan di bidang lalu lintas. Ia pun meminta Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso, untuk meninjau ulang kebijakan terkait penggunaan sirene dalam pengawalan.

“Pak Dirgakkum mungkin bisa mengevaluasi suara sirene. Ini juga menjadi salah satu faktor negatif, terutama saat kemacetan terjadi, di mana suara pengawalan justru menambah kebisingan,” ujar Agus, dikutip dari situs resmi Humas Polri.

Agus mengusulkan agar penggunaan sirene panjang yang cenderung mengganggu dihilangkan atau diganti dengan alternatif lain yang lebih ramah bagi pengguna jalan.

“Banyak masukan dari masyarakat mengenai hal ini. Bahkan, saya sendiri secara pribadi tidak terlalu suka dikawal dengan sirene yang berlebihan. Mungkin ini bisa kita perbaiki,” tambahnya.

Kajian Mendalam Sebelum Perubahan Diterapkan

Meski demikian, perubahan dalam penggunaan sirene patwal tidak bisa dilakukan secara instan. Agus menegaskan bahwa evaluasi harus melalui kajian menyeluruh dengan melibatkan tim Korlantas Polri, guna memastikan kebijakan yang diterapkan tetap mempertimbangkan aspek keamanan dan efektivitas tugas pengawalan.

Sorotan terhadap penggunaan sirene di jalanan sebenarnya bukan hal baru. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya juga mengungkapkan bahwa suara sirene patwal perlu disesuaikan agar lebih dapat diterima oleh masyarakat. Selain itu, Sigit juga meminta agar pengawalan dilakukan secara lebih selektif, hanya untuk kepentingan yang benar-benar mendesak dan bukan sekadar memberikan prioritas yang bisa berpotensi melanggar aturan lalu lintas.

“Sirene yang terlalu melengking dan suaranya bising itu memang mengganggu. Mungkin bisa diganti dengan suara yang lebih tepat, misalnya yang lebih bersahabat namun tetap bisa menandakan adanya kegiatan pengawalan tanpa mengusik pengguna jalan lainnya,” kata Sigit dalam pernyataannya pada Maret 2023.

Menjaga Keseimbangan Antara Kepentingan Pengawalan dan Kenyamanan Publik

Evaluasi terhadap penggunaan sirene ini menunjukkan upaya Polri dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan tugas pengawalan dan kenyamanan masyarakat di jalan. Dengan adanya kebijakan yang lebih bijak, diharapkan suara sirene tidak lagi menjadi sumber keluhan, melainkan tetap berfungsi sebagai penanda yang efektif tanpa menciptakan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan lainnya.