Inovasi Baru: Honda O Series Dibekali Teknologi Mutakhir dari Renesas

Honda Motor Co., Ltd. dan Renesas Electronics Corporation baru saja mengumumkan kolaborasi strategis yang bertujuan untuk mengembangkan system-on-chip (SoC) berkinerja tinggi, yang dirancang khusus untuk kendaraan berbasis perangkat lunak atau Software-Defined Vehicles (SDV). Teknologi terbaru ini diharapkan dapat mendukung masa depan kendaraan listrik yang lebih canggih dan efisien.

SoC yang dikembangkan oleh kedua perusahaan ini menjanjikan kinerja luar biasa dengan kemampuan AI yang dapat mencapai 2.000 TOPS (Tera Operations Per Second) dan efisiensi daya yang luar biasa, mencapai 20 TOPS per watt. Keunggulan performa ini membuat teknologi ini ideal untuk model kendaraan masa depan Honda, yang dikenal dengan nama ‘0 Series’, yang merupakan lini kendaraan listrik terbaru dari perusahaan Jepang ini.

Honda tengah merancang SDV dengan arsitektur orisinal yang bertujuan untuk memberikan pengalaman mobilitas yang lebih personal dan optimal bagi penggunanya. Dalam pengembangan ini, Honda O Series akan mengintegrasikan arsitektur elektronik dan elektrifikasi (E/E) terpusat, yang menyatukan berbagai unit kontrol elektronik (ECU) menjadi satu unit ECU utama. Hal ini akan mengatur berbagai fungsi vital kendaraan, mulai dari Advanced Driver Assistance Systems (ADAS), Automated Driving (AD), kontrol powertrain, hingga kenyamanan pengguna.

Untuk mewujudkan sistem kompleks ini, diperlukan SoC dengan performa komputasi tinggi yang tetap hemat daya. Renesas, dengan lini produk semikonduktor otomotif R-Car, menawarkan solusi yang dirancang dengan teknologi chiplet multi-die, yang memungkinkan peningkatan kinerja AI yang sangat tinggi namun tetap efisien dalam penggunaan daya. Dalam kerja sama ini, Honda dan Renesas akan memanfaatkan teknologi proses otomotif 3nm dari TSMC untuk mengurangi konsumsi daya secara signifikan tanpa mengorbankan kinerja.

Selain itu, integrasi R-Car X5 generasi kelima milik Renesas dengan akselerator AI yang telah dioptimalkan oleh Honda menjadi bagian penting dalam pengembangan teknologi ini. Gabungan inovasi ini akan mendukung fungsi-fungsi penting seperti AD, ADAS, serta memperkuat pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman.

Kolaborasi ini bukan hanya mencerminkan hubungan panjang antara Honda dan Renesas, tetapi juga menandai langkah besar dalam integrasi semikonduktor canggih dan perangkat lunak untuk kendaraan masa depan. Kedua perusahaan berharap bahwa teknologi ini akan memberikan pengalaman mobilitas yang lebih baik bagi para pelanggan Honda di seluruh dunia, serta mendukung tercapainya masa depan kendaraan yang lebih terhubung dan cerdas.

Dishub Tilang Mobil Pribadi di Jalan, Bolehkah Itu Dilakukan?

Di jalan raya, sering kali kita menjumpai petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang melakukan pengaturan lalu lintas atau memeriksa kelayakan angkutan umum. Namun, belakangan muncul sebuah video viral yang memperlihatkan petugas Dishub menyetop mobil pribadi di jalan. Sayangnya, pengemudi mobil tersebut justru tancap gas dan membawa petugas Dishub yang sempat berada di kap mesin mobil. Lalu, apakah petugas Dishub memang memiliki kewenangan untuk menilang kendaraan pribadi?

Peran dan Wewenang Petugas Dishub

Menurut Jusri Pulubuhu, seorang praktisi keselamatan jalan, petugas Dishub tidak memiliki wewenang untuk menyetop atau menilang mobil pribadi. Wewenang petugas Dishub memang terbatas pada pengawasan dan penindakan terhadap angkutan umum, baik itu angkutan orang maupun barang. Jadi, kendaraan pribadi, yang merupakan domain kepolisian, tidak menjadi tanggung jawab langsung petugas Dishub.

“Dishub memang memiliki tugas untuk menindak angkutan umum, baik itu angkutan penumpang maupun barang. Namun, kendaraan pribadi tidak termasuk dalam kewenangan mereka,” jelas Pulubuhu yang juga merupakan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).

Kewenangan Petugas Kepolisian dalam Pemeriksaan Kendaraan Pribadi

Pemeriksaan terhadap kendaraan pribadi hanya bisa dilakukan oleh petugas kepolisian. Dalam hal ini, petugas Dishub yang melakukan pemeriksaan harus didampingi oleh anggota kepolisian. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 37 Tahun 2018, yang menegaskan bahwa Dishub hanya dapat menindak pelanggaran yang terkait dengan angkutan umum, dan harus berkoordinasi dengan polisi dalam pemeriksaan kendaraan pribadi.

Peraturan Terkait Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas

Menurut Pasal 9 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tugas Dinas Perhubungan mencakup berbagai hal, seperti pengaturan lalu lintas, pengawasan terhadap angkutan umum, serta pemeriksaan teknis kendaraan bermotor untuk memastikan kelayakan jalan. Namun, seperti yang dijelaskan sebelumnya, pemeriksaan kendaraan pribadi bukanlah tugas utama mereka.

Mengapa Petugas Dishub Bisa Terlibat dalam Penindakan?

Walaupun demikian, petugas Dishub memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap berbagai pelanggaran terkait kendaraan umum, seperti tidak memenuhi syarat teknis, tidak memiliki izin angkutan yang sah, atau melanggar ketentuan muatan dan ukuran kendaraan. Dalam kasus-kasus tertentu, petugas Dishub dapat berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindaklanjuti pelanggaran yang terjadi di jalan raya.

Dengan adanya berbagai peraturan yang jelas, meskipun ada video viral yang memperlihatkan petugas Dishub menindak kendaraan pribadi, penting untuk diingat bahwa setiap tindakan penindakan harus dilakukan sesuai dengan kewenangan yang berlaku. Sebagai pengemudi, kita juga perlu memahami batasan kewenangan petugas untuk menghindari kebingungannya di jalan raya.

Demikian informasi seputar kewenangan petugas Dishub dan prosedur penindakan kendaraan pribadi yang perlu Anda ketahui. Sebagai pengendara yang bijak, selalu pastikan untuk mematuhi aturan lalu lintas agar dapat menjaga keselamatan bersama.

Kolaborasi Honda dan Huawei: Teknologi Terbaru Siap Hadir di Mobil Listrik

Honda, produsen otomotif asal Jepang, tengah berupaya untuk kembali memulihkan pangsa pasarnya di Cina dengan meluncurkan inovasi terbaru melalui mobil listrik Ye. Untuk memenuhi harapan investor Jepang, Honda bekerja sama dengan raksasa teknologi Huawei guna mengintegrasikan sistem mengemudi cerdas pada mobil listriknya. Model pertama yang akan mengadopsi teknologi canggih ini adalah Ye S7 dan Ye P7.

Honda Ye: Mobil Listrik dengan Sentuhan Teknologi Cerdas
Honda Ye merupakan merek mobil listrik yang dirancang khusus untuk pasar Cina. Sebelumnya, Honda merencanakan untuk meluncurkan dua model mobil listrik, yakni crossover Ye S7 dan Ye P7. Kedua model ini awalnya diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar, namun ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi para investor Jepang. Kecewa dengan hasilnya, Honda pun mencari solusi dengan menggandeng Huawei.

Dalam kerjasama ini, Huawei tidak hanya berperan dalam menyediakan teknologi untuk kokpit cerdas, tetapi juga menyediakan sistem bantuan mengemudi yang dikenal dengan nama Qiankun ADS. Sistem ini diklaim mampu memberikan pengalaman mengemudi yang hampir setara dengan pengemudi manusia berpengalaman. Salah satu fitur unggulan dari sistem ini adalah kemampuan Navigation Cruise Assist (NCA), yang memungkinkan kendaraan berpindah dari satu tempat parkir ke tempat parkir lainnya secara otomatis.

Inovasi untuk Meningkatkan Nilai di Mata Investor
Kinerja penjualan Honda di Cina selama 2024 mengalami penurunan signifikan lebih dari 30%. Pada periode Januari hingga November 2024, Honda hanya mencatatkan penjualan sekitar 769.547 unit, jauh di bawah angka penjualan pada tahun 2023 yang mencapai 1.064.975 unit. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh semakin meningkatnya permintaan terhadap kendaraan energi baru yang pintar dan terhubung. Untuk menjawab tantangan ini, Honda berusaha mengoptimalkan merek Ye dengan menawarkan kendaraan yang lebih canggih, berteknologi tinggi, dan sesuai dengan tren pasar saat ini.

Dalam upaya untuk memulihkan citra dan meningkatkan daya saing, Honda memutuskan untuk menggandeng Huawei. Kerjasama ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah, tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga dalam menarik perhatian investor dan konsumen yang lebih luas.

Fitur Unggulan pada Ye S7 dan Ye P7
Salah satu keunggulan dari kedua model mobil listrik Ye ini adalah fitur teknologi cerdas yang terintegrasi. Ye S7 dan Ye P7 akan dilengkapi dengan sistem AR-HUD (Augmented Reality Head-Up Display) 40 inci, memberikan pengalaman pengemudi yang lebih interaktif dan futuristik. Selain itu, kedua model ini juga menggunakan baterai NMC terner 89,8 kWh, yang menawarkan jangkauan lebih jauh, serta waktu pengisian daya yang efisien.

Honda berharap, dengan inovasi-inovasi terbaru ini, Ye dapat bersaing di pasar kendaraan listrik yang semakin kompetitif di Cina. Meskipun saat ini masih berupa konsep, model-model Ye diperkirakan akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2025.

Merek Honda di Cina
Honda telah lama menjadi salah satu merek terlaris di Cina. Namun, dengan semakin ketatnya persaingan, terutama dalam segmen kendaraan listrik dan teknologi cerdas, Honda merasa perlu beradaptasi agar tetap relevan. Merek Ye, dengan dukungan tim riset dan pengembangan muda yang berusia rata-rata 32 tahun, diharapkan dapat membawa perubahan besar bagi masa depan Honda di Cina.

Dengan kerja sama bersama Huawei, Honda berharap untuk memenuhi harapan pasar dan mengembalikan kejayaan mereka di pasar otomotif Cina yang kini dipenuhi oleh kendaraan cerdas dan ramah lingkungan.

Bukti Desain Gagal: Motor Paling Jelek Tahun 2025 Menggegerkan Dunia Otomotif

Tahun 2025 baru saja dimulai, namun industri otomotif sudah dihebohkan dengan kehadiran motor listrik terbaru dari produsen asal China, Siekon. Meskipun nama Siekon belum terlalu dikenal di pasar global, motor sport terbaru mereka, Cruise Prince, langsung mencuri perhatian dengan desainnya yang unik dan kontroversial.

Desain Nyeleneh yang Mencuri Perhatian
Cruise Prince hadir dengan desain yang sangat berbeda dari motor sport touring lainnya. Media otomotif asal Inggris, Visordown, bahkan memberi gelar motor ini sebagai “motor paling jelek di tahun 2025”. Bagaimana tidak, desain motor ini dianggap mirip dengan gabungan motor dan komputer jadul dari awal 2000-an. Bentuknya mengingatkan pada moge touring Honda Goldwing dengan lampu depan kotak dan windshield besar, yang memberikan kesan retro namun aneh.

Bagian setang yang lebar menambah kesan tidak biasa pada motor ini. Selain itu, jok pembonceng dilengkapi dengan sandaran punggung yang terhubung langsung dengan boks belakang, serta tambahan boks samping yang membuat motor ini tampak lebih seperti kendaraan dengan kompartemen besar daripada motor sport.

Fitur Canggih dan Daya Tempuh yang Mengagumkan
Meski desainnya mencuri perhatian karena keunikannya, Siekon Cruise Prince membawa beberapa fitur canggih. Motor listrik ini dilengkapi dengan baterai besar yang diposisikan di bawah bagian depan motor. Dengan baterai tersebut, motor ini mampu menempuh jarak hingga 257 km dalam sekali pengisian daya. Waktu pengisian penuh memerlukan waktu sekitar 3,5 jam, yang cukup standar untuk motor listrik di kelasnya.

Cruise Prince juga mampu mencapai kecepatan maksimum 138 km/jam, menjadikannya pilihan menarik bagi penggemar motor sport yang mencari alternatif kendaraan ramah lingkungan dengan performa tinggi.

Motor Konsep yang Menunggu Kehadiran Finalnya
Meskipun saat ini Siekon Cruise Prince masih berupa konsep, versi final dari motor ini dijadwalkan akan diperkenalkan secara resmi dalam enam bulan mendatang. Meskipun banyak pihak yang mempertanyakan desainnya, tak dapat dipungkiri bahwa motor ini menawarkan fitur dan teknologi yang menarik bagi pasar motor listrik.

Siekon di Pasar China
Meski masih asing di pasar internasional, Siekon sudah cukup mapan di pasar domestik China. Sebagai produsen yang fokus pada kendaraan listrik, mereka terus berinovasi dan mencoba menarik perhatian konsumen dengan produk-produk yang berbeda dari yang sudah ada di pasaran.

Dengan hadirnya Cruise Prince, Siekon tentu berharap untuk memperluas pangsa pasarnya di pasar global, meskipun desainnya mungkin memerlukan waktu untuk diterima oleh sebagian kalangan. Namun, dengan keunggulan teknologinya, tidak menutup kemungkinan bahwa motor ini akan menarik minat para penggemar kendaraan listrik di masa depan.

Bertemu Toyota Celica yang Berubah Menjadi Ferrari F12, Apa Pendapat Anda?

Modifikasi mobil merupakan cara bagi banyak penggemar otomotif untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Namun, terkadang perubahan yang dilakukan justru memicu perdebatan. Hal inilah yang terjadi pada sebuah Toyota Celica milik seorang warganet asal Thailand, yang baru-baru ini membuat heboh komunitas otomotif.

Toyota Celica yang sebelumnya dikenal sebagai mobil sedan sport, kini tampil sangat berbeda berkat modifikasi besar-besaran yang dilakukan. Mobil ini diubah sedemikian rupa hingga tampak seperti Ferrari F12 Berlinetta, mobil sport ikonik asal Italia yang sering disebut sebagai “Kuda Jingkrak”. Modifikasi Celica ini pun berhasil mencuri perhatian, meskipun hasil akhirnya tidak semua orang menganggapnya sukses.

Menurut laporan yang dirilis oleh Carscoops.com pada Minggu (5/1/2025), modifikasi yang dilakukan pada Celica generasi keenam—yang pertama kali diproduksi antara 1994 dan 1999—sangat signifikan. Bagian depan mobil kini terlihat mirip dengan Ferrari F12, dengan perubahan mencolok pada desain lampu depan, bumper, dan lekukan kap mesin yang mengikuti gaya Ferrari.

Namun, perubahan pada sisi samping mobil terlihat kurang mulus. Seorang pengamat modifikasi menyebutkan bahwa upaya untuk membuat replika pintu Ferrari F12 terasa kurang berhasil. Meskipun pelek aftermarket yang digunakan terlihat cukup menarik, posisi ban dengan fender tidak sempurna, yang mengurangi kesan keseluruhan dari modifikasi tersebut.

Masalah yang lebih besar muncul ketika kita melihat bagian belakang mobil. Di sana, perubahan terasa jauh lebih dipaksakan, bahkan beberapa pengamat menganggap bahwa modifikasi ini mirip dengan Lykan HyperSport, namun dengan biaya yang jauh lebih rendah. Lampu belakang yang digunakan jauh lebih besar dari yang seharusnya, sementara lubang knalpot yang terpasang di tengah tampak sangat jelas tidak sesuai dengan desain asli. Meski begitu, bumper belakang tetap dilengkapi dengan diffuser yang memberikan sedikit kesan sporty.

Tak hanya bagian eksterior, kabin mobil ini juga dipenuhi dengan warna merah yang mencolok, menciptakan kesan berlebihan. Namun, belum ada keterangan mengenai apakah performa mesin dari Toyota Celica ini juga dimodifikasi. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan penggemar otomotif yang penasaran apakah dapur pacu mobil ini juga mengikuti perubahan besar yang terjadi di bagian luar.

Toyota Celica yang dimodifikasi menjadi Ferrari F12 ini pertama kali diunggah di grup Facebook Toyota Celica Club Thailand. Meskipun Thailand dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat modifikasi yang cukup tinggi, hasil modifikasi ini menuai banyak kritik. Banyak yang merasa konsep modifikasi ini kurang matang dan eksekusinya tidak sesuai harapan. Beberapa penggemar menyebut bahwa perubahan ini justru lebih mendekati replika dengan anggaran rendah daripada sebuah karya seni otomotif yang memukau.

Keputusan untuk mengubah Celica menjadi replika Ferrari F12 ini jelas menimbulkan perdebatan sengit di kalangan pecinta otomotif. Bagi sebagian orang, hal ini adalah bentuk kreativitas yang luar biasa, sementara bagi yang lainnya, ini merupakan langkah yang terlalu jauh dan mengorbankan karakter asli mobil tersebut.

Apa pun pandangan Anda, modifikasi Toyota Celica ini berhasil mencuri perhatian banyak orang dan menjadi bahan diskusi hangat di berbagai komunitas otomotif.

Meningkatkan Keamanan, Pemilik Rental Mobil Kini Lebih Selektif dalam Memilih Penyewa

Kasus tragis yang menimpa pemilik rental mobil Ilyas Abdurrahman, yang ditembak hingga tewas oleh orang yang berusaha menggelapkan unit mobilnya, menjadi peringatan keras bagi para pengusaha rental mobil di Indonesia. Kejadian yang menggemparkan publik ini menyoroti maraknya penggelapan mobil rental, yang meskipun sering terjadi, namun jarang berujung pada tindakan kekerasan seperti yang dialami oleh Ilyas.

Sebagai dampaknya, para pemilik rental mobil kini semakin berhati-hati dalam memilih konsumen atau penyewa kendaraan. Rizky Sanjaya, pemilik 689 Trans Rental Mobil Jakarta, mengungkapkan bahwa penggelapan mobil rental adalah masalah yang cukup sering terjadi. Namun, menurut Rizky, meski tidak mungkin sepenuhnya menghindari kejadian tersebut, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko. “Insting dalam menilai calon penyewa sangat penting. Beberapa oknum memang sudah mempelajari cara-cara untuk menipu. Kami selalu memeriksa data dan jaminan calon penyewa sebelum menyetujui transaksi,” ujarnya dalam wawancara dengan Kompas.com.

Septian Wulandari, pemilik Wulan Rent Car di Depok, Jawa Barat, juga menambahkan bahwa pihaknya kini lebih selektif dalam menerima penyewa dengan meminta dokumen-dokumen berharga sebagai jaminan. “KTP asli, Kartu Keluarga, SIM A, atau bahkan motor dan deposito, semuanya menjadi jaminan untuk mengurangi risiko penggelapan,” jelas Septian. Tak hanya itu, pihaknya juga menerapkan kebijakan untuk melakukan survei rumah bagi calon penyewa. “Jika ada yang menolak survei, itu sudah menjadi tanda-tanda yang mencurigakan,” tambahnya.

Selain itu, penggunaan teknologi kini semakin umum digunakan oleh pemilik rental untuk memantau kendaraan mereka. Banyak rental yang kini memasang GPS di setiap unit kendaraan, untuk memastikan bahwa mobil tetap berada di lokasi yang sudah disepakati dan menghindari penyalahgunaan. Dengan teknologi tersebut, meskipun masih ada potensi risiko, pengusaha rental mobil merasa lebih aman dan terlindungi dari tindakan penggelapan yang bisa merugikan bisnis mereka.

Dengan langkah-langkah yang lebih ketat dan pemanfaatan teknologi, diharapkan kasus penggelapan mobil rental dapat ditekan. Para pengusaha rental kini semakin sadar akan pentingnya kehati-hatian dan kewaspadaan dalam menjalankan usaha mereka. Semoga kejadian tragis ini tidak terulang kembali, dan para pemilik rental mobil bisa menjalankan bisnis mereka dengan lebih aman dan terlindungi.

Hyundai Siap Perkenalkan Mobil Baru: Creta N Line Jadi Sorotan

Hyundai Motor Indonesia (HMID) dijadwalkan meluncurkan mobil terbaru mereka pada Kamis, 9 Januari 2024. Informasi tersebut disampaikan melalui undangan resmi yang diterima redaksi, dengan pesan singkat namun menarik: “#BeUnstoppable dengan mesin yang makin bertenaga. Coming soon January 2025.” Selain itu, HMID juga memberikan bocoran desain kendaraan baru ini melalui akun Instagram resminya.

Meskipun nama model tidak disebutkan, banyak yang menduga kuat bahwa mobil tersebut adalah generasi terbaru dari Hyundai Creta N Line. Tampilan depannya menunjukkan desain yang sangat mirip dengan Creta N Line yang sebelumnya meluncur di India. Beberapa ciri khasnya adalah lampu depan berbentuk huruf L terbalik, gril ramping di bagian tengah, serta logo Hyundai yang berukuran minimalis.

Terdaftar di Situs NJKB Jakarta

Spekulasi terkait peluncuran Creta N Line semakin diperkuat setelah model tersebut terlihat di situs Informasi Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) milik Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta. Terdapat tiga varian yang terdaftar di laman tersebut, yaitu:

  • Creta NLINEGLS4X2 AT dihargai dengan NJKB sebesar Rp 223 juta.
  • Creta NLINETOP4X2 AT memiliki nilai NJKB sebesar Rp 246 juta.
  • Creta NTRBO 1.5 4X2AT dengan NJKB Rp 240 juta.

Namun, nilai NJKB ini bukan harga jual resmi. Angka tersebut merupakan estimasi awal sebelum kendaraan dikenakan berbagai pajak seperti PPN, PPh, dan BBNKB.

Sudah Bisa Dipesan

Kabar peluncuran Hyundai Creta N Line sudah ramai diperbincangkan dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, sejumlah tenaga penjual Hyundai telah membuka pemesanan dengan biaya booking fee sebesar Rp 5 juta.

“Desainnya kini berbeda dibandingkan dengan model Creta yang saat ini tersedia di pasar Indonesia. Untuk pemesanan, konsumen hanya perlu membayar booking fee sebesar Rp 5 juta,” ungkap seorang tenaga penjual Hyundai kepada.

Menggoda Pasar SUV Indonesia

Peluncuran Creta N Line ini diharapkan menjadi langkah strategis Hyundai dalam memperkuat dominasinya di segmen SUV. Dengan desain sporty, fitur modern, dan performa mesin yang bertenaga, model ini digadang-gadang mampu memenuhi ekspektasi konsumen yang mencari kendaraan tangguh dan stylish.

Apakah Hyundai Creta N Line mampu menjadi bintang baru di pasar SUV Indonesia? Semua perhatian kini tertuju pada peluncuran resminya minggu depan.

Honda Lakukan Recall untuk CR-V Hybrid dan Civic, Cek Mobil Anda Sekarang!

Jakarta – PT Honda Prospect Motor (HPM) baru saja mengumumkan recall untuk sejumlah model mobilnya di Indonesia. Program recall ini berdampak pada lebih dari 11.000 unit kendaraan, termasuk Honda CR-V, Civic, dan Accord. Bagi pemilik mobil Honda, ada baiknya untuk segera memeriksa apakah kendaraan mereka terimbas dalam program recall kali ini.

Model yang Terkena Recall Recall kali ini menyasar beberapa model Honda, di antaranya Honda Civic, CR-V, dan Accord. Namun, tidak semua unit dari model tersebut terkena dampaknya. Adapun kendaraan yang terdampak meliputi:

  1. Steering Gearbox Recall: Pada program ini, masalah ditemukan pada komponen steering gearbox yang berpotensi menimbulkan suara abnormal. Model yang terimbas adalah:
    • Honda Civic RS (2021-2024)
    • Honda Civic Type R (2023-2024)
    • Honda CR-V (2023-2024)
  2. High Pressure Fuel Pump Recall: Pada program kedua, fokus pengecekan adalah pada komponen high pressure fuel pump yang dapat menyebabkan bau bahan bakar di dalam kabin. Dua model yang terdampak adalah:
    • Honda Accord RS Hybrid (2024)
    • Honda CR-V RS Hybrid (2023-2024)

Cara Mengecek Apakah Mobil Anda Terkena Recall Bagi pemilik Honda yang khawatir kendaraannya terkena recall, caranya cukup mudah. Anda bisa mengecek melalui laman resmi Honda Indonesia. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu kamu lakukan:

  1. Masukkan nomor rangka dan kode yang tertera pada laman tersebut.
  2. Nomor rangka bisa ditemukan di beberapa tempat, seperti pilar pintu sebelah kiri penumpang, di bawah kap mesin, bawah kursi pengemudi atau penumpang, serta di STNK.
  3. Setelah memasukkan nomor rangka, situs akan menunjukkan apakah mobil Anda terimbas recall atau tidak.

Langkah Selanjutnya Jika Mobil Terkena Recall Jika hasil pengecekan menunjukkan kendaraan Anda terkena recall, Anda bisa langsung mengunjungi dealer Honda terdekat. Di dealer, Anda akan diperiksa terkait ketersediaan suku cadang yang dibutuhkan. Penggantian komponen akan dilakukan secara gratis dan memakan waktu sekitar 1-4 jam, tergantung jenis perbaikan yang diperlukan.

Penting untuk diketahui bahwa proses pemeriksaan dan penggantian komponen ini telah dimulai pada 3 Januari 2025, dan semua layanan dilakukan tanpa biaya tambahan. Honda mengimbau pemilik mobil yang terimbas untuk segera melakukan pengecekan agar komponen yang bermasalah dapat segera diganti.

Dengan recall ini, Honda menunjukkan komitmennya untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penggunanya. Jadi, bagi pemilik kendaraan Honda yang terdampak, segera cek mobil Anda untuk menghindari potensi masalah di masa mendatang.

Dampak Penerapan PPN 12% terhadap Penjualan Mobil: Apa yang Harus Diketahui Konsumen?

Jakarta – Pemerintah Indonesia resmi memberlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen untuk barang dan jasa mewah mulai 1 Januari 2025. Kebijakan ini mencakup hampir seluruh kendaraan bermotor, termasuk mobil, yang kini dikenakan PPN 12 persen, seiring dengan penerapan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam penjelasannya di Jakarta menyebutkan bahwa kendaraan bermotor yang sebelumnya sudah dikenakan PPnBM, serta kapal pesiar mewah, kini termasuk dalam daftar yang terpengaruh oleh kebijakan PPN 12 persen. “Kelompok kendaraan bermotor yang sudah kena PPnBM, serta kapal pesiar mewah, akan dikenakan PPN 12 persen,” ungkapnya dalam presentasi yang dihadiri oleh para wartawan.

Menanggapi kebijakan ini, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), Kukuh Kumara, mengatakan bahwa kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen kemungkinan tidak akan berpengaruh besar terhadap keputusan konsumen untuk membeli mobil, khususnya bagi mereka yang berbelanja kendaraan dengan harga di bawah Rp300 juta. “Peningkatan PPN 12 persen tidak terlalu berpengaruh karena mayoritas pembeli menggunakan skema kredit, yang membuat dampaknya tidak terasa signifikan,” kata Kukuh dalam wawancara dengan CNBC Indonesia.

Namun, Kukuh mengingatkan bahwa yang menjadi tantangan lebih besar bagi industri otomotif bukan hanya kenaikan PPN, melainkan adanya biaya tambahan terkait opsi bea balik nama dan pajak kendaraan bermotor. Kebijakan ini berpotensi membuat harga mobil naik, yang dikhawatirkan bisa menurunkan minat beli masyarakat.

“Penjualan mobil pada kuartal pertama 2025 diperkirakan akan menghadapi tantangan, terutama dengan adanya bulan puasa dan Lebaran yang cenderung menurunkan penjualan. Tetapi, setelah periode tersebut, diharapkan ada perbaikan seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi,” jelasnya.

Meskipun demikian, Kukuh optimis bahwa pasar otomotif akan kembali pulih setelah awal tahun, meskipun masih ada tantangan dari kebijakan-kebijakan baru yang diterapkan.

Harga BBM Shell Turun, Begini Perbandingannya dengan Kompetitor

Jakarta – Perubahan harga bahan bakar kembali terjadi. Shell Indonesia mengumumkan penyesuaian harga BBM per 3 Januari 2025, hanya berselang dua hari setelah kenaikan sebelumnya. Langkah ini menandai penurunan harga beberapa produk mereka hingga Rp 120 per liter, meskipun harga BBM Shell masih lebih tinggi dibandingkan beberapa pesaing.

Untuk bahan bakar Shell Super, yang setara dengan Pertamax RON 92, kini dijual seharga Rp 12.810 per liter, turun dari Rp 12.930. Penurunan ini sebesar Rp 120 per liter. Namun, harga ini masih lebih mahal dibandingkan Pertamax milik Pertamina yang dijual Rp 12.500 per liter atau BBM Vivo Revvo 92 yang dibanderol Rp 12.770 per liter. Harga Shell Super saat ini sejajar dengan BP 92 yang juga dijual Rp 12.810 per liter.

Produk premium Shell, V-Power, juga mengalami penurunan harga. Kini dibanderol Rp 13.530 per liter, lebih murah Rp 120 dari harga sebelumnya Rp 13.650 per liter. Penurunan serupa berlaku untuk V-Power Nitro+ yang kini dijual Rp 13.730 per liter, dan V-Power Diesel yang harganya menjadi Rp 14.030 per liter.

Sebagai perbandingan, harga BBM nonsubsidi Pertamina per Januari 2025 mengalami kenaikan variatif antara Rp 100 hingga Rp 400 per liter. Contohnya, Pertamax naik dari Rp 12.100 menjadi Rp 12.500 per liter, sementara Pertamax Green 95 kini dijual Rp 13.400 per liter.

Sementara itu, Vivo dan BP juga menyesuaikan harga BBM mereka. Revvo 90 naik Rp 636 per liter menjadi Rp 12.680, dan Revvo 92 naik Rp 547 menjadi Rp 12.770 per liter. BP 92 mengalami kenaikan Rp 520 menjadi Rp 12.810 per liter, sedangkan BP Ultimate naik Rp 190 menjadi Rp 13.530 per liter.

Harga BBM Terbaru Januari 2025:

  • Shell Super: Rp 12.810/liter
  • Shell V-Power: Rp 13.530/liter
  • Shell V-Power Nitro+: Rp 13.730/liter
  • Shell V-Power Diesel: Rp 14.030/liter
  • Pertamax: Rp 12.500/liter
  • Pertamax Turbo: Rp 13.700/liter
  • Dexlite: Rp 13.600/liter
  • Pertamax Green 95: Rp 13.400/liter
  • Revvo 90: Rp 12.680/liter
  • Revvo 92: Rp 12.770/liter
  • Revvo 95: Rp 13.480/liter
  • BP 92: Rp 12.810/liter
  • BP Ultimate Diesel: Rp 14.030/liter

Penyesuaian harga ini mencerminkan dinamika pasar BBM yang terus berubah. Konsumen diharapkan cermat dalam memilih bahan bakar yang sesuai kebutuhan serta anggaran mereka.