Pasar otomotif Indonesia semakin diramaikan oleh kehadiran merek-merek otomotif asal China. Hingga kini, terdapat 12 merek mobil China yang menjadi anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dan jumlah ini terus bertambah. Salah satu nama yang mencuat adalah BYD, merek mobil listrik terlaris di Indonesia pada tahun 2024, yang baru beroperasi kurang dari satu tahun di Tanah Air.
Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, menyambut positif persaingan yang semakin ketat di sektor kendaraan listrik (BEV). “Semakin banyak pemain yang masuk, semakin besar kontribusinya untuk industri kendaraan ramah lingkungan. Ini memberikan masyarakat lebih banyak pilihan, baik dari segi model maupun fitur, meskipun beberapa merek masih perlu memperkuat citra mereka,” ujar Luther.
Merek China yang Mulai Menggeliat
Saat ini, merek China seperti Wuling, Chery, Morris Garage, DFSK, dan BYD mulai menarik perhatian konsumen Indonesia. Bahkan, nama-nama baru seperti Zeekr, Jetour, Jaecoo, dan Geely dipastikan akan segera masuk pasar. Erajaya Active juga dikabarkan akan membawa merek Xpeng ke Indonesia, menambah daftar merek yang berkompetisi di pasar lokal.
Meski kehadiran merek China semakin masif, merek-merek Jepang seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki masih mendominasi lima besar pasar otomotif Indonesia. Namun, perlahan tapi pasti, merek-merek China mulai menorehkan prestasi.
Wuling dan BYD: Pemain Kunci dari China
Wuling, yang masuk ke Indonesia sejak 2017, memimpin penjualan merek China di pasar domestik. Pada tahun 2024, Wuling berhasil mengirimkan 21.923 unit secara wholesales, menempatkannya di peringkat ke-10 dalam daftar merek terlaris. Penjualan retailnya bahkan lebih tinggi, mencapai 25.067 unit, yang membuat Wuling berada di posisi kedelapan dalam daftar retail nasional.
Sementara itu, BYD, meski tergolong pendatang baru, mampu menunjukkan performa yang mengesankan. Dalam tujuh bulan beroperasi, BYD telah mendistribusikan 15.429 unit secara wholesales dan 13.946 unit ke konsumen. Angka ini menunjukkan bahwa BYD menjadi pesaing serius, tidak hanya bagi merek China lainnya tetapi juga merek-merek Jepang.
Persaingan Semakin Ketat di 2025
Industri otomotif Indonesia menjadi salah satu sektor kunci pertumbuhan ekonomi. Dengan semakin banyaknya merek China yang hadir, persaingan di pasar ini semakin menarik. Namun, merek-merek Jepang yang telah lama menjadi pemimpin pasar masih menjadi tantangan besar bagi para pendatang baru.
Akankah merek-merek China mampu menggoyahkan dominasi Jepang di masa depan? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal yang pasti: kehadiran mereka memberikan lebih banyak pilihan dan mendorong inovasi di pasar otomotif Indonesia.