Persaingan Ketat! Indonesia Bisa Disalip Malaysia dalam Penjualan Mobil ASEAN

https://italcarreauxgandigal.com

Indonesia masih memimpin pasar otomotif di Asia Tenggara dengan penjualan domestik tertinggi pada 2024. Namun, posisi ini bisa saja tergeser oleh Malaysia, yang mengalami peningkatan signifikan dalam penjualan kendaraan roda empat. Berdasarkan laporan Malaysia Automotive Association (MAA), penjualan mobil di Malaysia naik 2,1 persen dibanding tahun sebelumnya, mencapai 816.747 unit . Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil serta tingginya permintaan mobil penumpang. Segmen kendaraan listrik (Battery Electric Vehicle/BEV) juga mengalami peningkatan, menyumbang 5,6 persen dari total volume penjualan atau setara dengan 45.562 unit, naik 19 persen secara tahunan. Di sisi lain, Thailand justru mengalami penurunan drastis dalam penjualan mobil. Federation of Thai Industries (FTI) mencatat hanya 572.675 unit kendaraan terjual di negara tersebut pada 2024, turun 26,18 persen dibanding 2023 . Bahkan, segmen BEV juga melemah sebesar 9,29 persen, dengan total penjualan 66.732 unit . Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan ekonomi, ketatnya kebijakan pinjaman, dan meningkatnya kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL). Indonesia masih unggul dengan total penjualan mobil domestik sebesar 865.723 unit pada 2024, meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 1 juta unit . Segmen BEV di Indonesia juga terus berkembang, menyumbang 5 persen dari total penjualan atau sebanyak 43.188 unit, naik signifikan dibanding 2023 yang hanya 1,7 persen. Sementara itu, Malaysia memiliki strategi besar dalam industri otomotif melalui kebijakan National Automotive Policy (NAP 2020) dan New Industrial Master Plan (NIMP 2023). Pemerintah Negeri Jiran berambisi menjadikan Malaysia sebagai pusat industri otomotif di ASEAN dengan memberikan insentif bagi pengembangan manufaktur lokal dan meningkatkan efisiensi rantai pasok. Meskipun Thailand mengalami penurunan tajam, mereka optimistis dapat meningkatkan kembali pertumbuhan pasar otomotif dengan kebijakan penurunan suku bunga dan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2,4-2,9 persen. Jika tren ini berlanjut, Indonesia perlu mewaspadai persaingan dari Malaysia, yang terus memperkuat posisinya dalam industri otomotif regional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *