Kasus hukum yang melibatkan BMW Group Indonesia dan perusahaan otomotif China, Build Your Dream (BYD), terus mengalami perkembangan. Sidang yang dijadwalkan pada 6 Maret 2025 gagal dihadiri oleh pihak terkait, sehingga menimbulkan ketidakpastian dalam penyelesaian perkara. BMW Group Indonesia menyayangkan ketidakhadiran ini dan tetap berkomitmen untuk menghormati seluruh proses hukum di Indonesia. Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia, menyatakan bahwa pihaknya percaya pada sistem peradilan yang adil dan transparan, namun absennya pihak BYD dalam sidang dianggap sebagai kendala dalam mencari penyelesaian. Jika ketidakhadiran ini kembali terjadi pada sidang lanjutan tanggal 13 Maret, majelis hakim dapat memutuskan untuk melanjutkan perkara tanpa kehadiran pihak BYD.
Sementara itu, PT BYD Motor Indonesia menegaskan bahwa mereka menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada tim hukum perusahaan. Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations BYD, berharap agar dapat ditemukan solusi yang adil bagi kedua belah pihak, dengan mempertimbangkan kepentingan industri otomotif nasional. BYD juga tengah mengkaji risiko hukum terkait kemungkinan perubahan nama M6, mengingat merek tersebut telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Gugatan yang diajukan oleh Bayerische Motoren Werke (BMW) Aktiengesellschaft (AG) dengan nomor perkara 19/Pdt.Sus-HKI/Merek/2025/PN Niaga Jkt.Pst telah terdaftar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat sejak 26 Februari 2025. BMW menekankan bahwa langkah hukum ini bertujuan untuk memastikan perlindungan merek mereka sesuai regulasi yang berlaku dan menjaga eksklusivitas BMW di Indonesia. Dengan sengketa yang terus berlanjut, keputusan hukum dalam kasus ini akan menjadi tolok ukur penting dalam perlindungan hak kekayaan intelektual di industri otomotif Tanah Air.