Menperin Sarankan Penurunan Harga Mobil, Begini Tanggapan Honda

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengajukan saran kepada produsen mobil agar menurunkan harga kendaraan di Indonesia. Menurutnya, langkah tersebut berpotensi meningkatkan daya beli masyarakat yang saat ini mengalami penurunan. Lantas, bagaimana tanggapan Honda terhadap usulan ini?

Yusak Billy, selaku Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), menyatakan bahwa pihaknya belum mempelajari lebih lanjut mengenai usulan dari Menperin tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa harga kendaraan yang ditawarkan Honda saat ini sudah cukup bersaing di pasaran.

“Kami masih akan mempelajari hal ini lebih lanjut, saya sendiri belum mengetahui secara detail isi dari usulan tersebut. Namun, harga yang kami tawarkan saat ini sudah sangat kompetitif dan terjangkau bagi konsumen,” ungkap Billy saat ditemui di Sunter, Jakarta Utara, baru-baru ini.

Selain menyesuaikan harga jual, Billy juga menilai bahwa terdapat kebijakan nonfiskal yang dapat mendorong peningkatan penjualan mobil di Indonesia, khususnya di Jakarta yang menyumbang sekitar 20-25 persen dari total pasar otomotif nasional. Salah satu kebijakan yang ia usulkan adalah pembebasan aturan ganjil-genap bagi kendaraan hybrid.

“Masih banyak masyarakat yang belum beralih ke mobil listrik. Jika kendaraan hybrid diberikan insentif berupa pembebasan aturan ganjil-genap di Jakarta, saya yakin ini bisa meningkatkan penjualan,” jelasnya.

Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang menyampaikan harapannya agar para produsen mobil di Indonesia dapat menyesuaikan harga jual kendaraan guna meningkatkan daya beli masyarakat yang sedang melemah.

“Kami berharap ada kebijakan baru dari pihak pabrikan, misalnya melakukan penyesuaian margin keuntungan atau menurunkan harga jual kendaraan,” ujar Agus dalam peresmian pabrik baru Daihatsu di Karawang.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam pengembangan kendaraan yang ramah lingkungan. Hal ini, menurutnya, harus didukung dengan kebijakan pemerintah yang berkelanjutan agar industri otomotif di Indonesia dapat terus berkembang.

“Kami mendorong adanya inovasi yang lebih ramah lingkungan, didukung oleh kebijakan pemerintah yang berkesinambungan. Harapannya, pasar otomotif Indonesia bisa segera pulih dalam waktu singkat,” tambahnya.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil secara wholesales pada tahun lalu tercatat sebesar 865.723 unit, mengalami penurunan 13,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1.005.802 unit.

Sementara itu, penjualan ritel sepanjang 2024 juga mengalami penurunan sebesar 10,9 persen menjadi 889.680 unit, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 998.059 unit. Meskipun turun, angka tersebut masih melampaui target revisi Gaikindo yang ditetapkan sebesar 850 ribu unit per tahun.

MG Bersiap Hadirkan Mobil Hybrid Perdana di Indonesia

MG berencana meluncurkan kendaraan terbaru dengan teknologi hybrid di Indonesia. Meski model yang akan dirilis masih dirahasiakan, ada kemungkinan mobil ini akan diproduksi secara lokal.

“Kami sedang menyiapkan produk hybrid electric vehicle (HEV) buatan lokal di Indonesia dengan memanfaatkan fasilitas produksi kami,” ujar He Guowei, CEO MG Motor Indonesia, dalam acara di Senayan Park, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).

Guowei menambahkan bahwa kendaraan hybrid MG nantinya akan ditawarkan dengan harga yang kompetitif, serta mengusung desain modern dan teknologi canggih.

Namun, hingga kini belum ada kepastian apakah model hybrid terbaru MG akan mendapatkan insentif dari pemerintah. Sebab, untuk memperoleh keringanan pajak berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.

Salah satu syarat utama adalah kendaraan hybrid tersebut harus dirakit di dalam negeri dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai regulasi pemerintah. “Kami masih mengevaluasi apakah model ini bisa mendapatkan tambahan insentif 3 persen untuk HEV,” tambah Guowei.

Beredar spekulasi bahwa model yang dimaksud adalah MG ZS HEV, yang sebelumnya telah dirilis di pasar global dengan tampilan lebih modern dan sporty.

MG ZS Hybrid sendiri mengusung mesin 1.498 cc dengan tenaga 100 Hp dan torsi 128 Nm. Mobil ini juga dibekali baterai berkapasitas 1,83 kWh yang mendukung motor listriknya, sehingga mampu menghasilkan output gabungan hingga 194 Tk dan torsi maksimum 465 Nm.

Suzuki eWX Tampil Perdana di IIMS 2025, Ini Spesifikasinya!

Suzuki, produsen otomotif asal Jepang, resmi menghadirkan mobil listrik konsep terbarunya, Suzuki eWX, dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang berlangsung pada 13-23 Februari di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Sales, Minoru Amano, mengungkapkan bahwa eWX menjalani debut perdananya di Asia Tenggara melalui pameran ini. Kehadirannya menjadi bagian dari strategi multi-pathway Suzuki dalam upaya mencapai netralitas karbon.

“Kami ingin masyarakat memahami bagaimana Suzuki berkontribusi dalam menciptakan solusi mobilitas ramah lingkungan yang lebih mudah diakses oleh banyak orang,” ujar Amano di IIMS 2025, Jumat (14/2/2025).

Spesifikasi Suzuki eWX

Suzuki eWX merupakan kendaraan listrik berbasis battery electric vehicle (BEV) yang didesain untuk mobilitas perkotaan. Mobil ini memiliki dimensi panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.620 mm, sehingga dianggap ideal untuk penggunaan di jalanan perkotaan.

Dari segi performa, eWX mampu menempuh jarak hingga 230 kilometer dalam satu kali pengisian daya. Selain itu, Suzuki melengkapi mobil ini dengan sistem penggerak listrik yang menawarkan akselerasi responsif dan efisiensi daya optimal.

Secara tampilan, Suzuki eWX hadir dengan desain mengotak yang mengusung filosofi Simple, Lighthearted, and Fresh. Gaya minimalis dipadukan dengan sentuhan estetika yang ekspresif, menjadikan mobil ini unik di segmennya.

Suzuki dan Strategi Multi-Pathway

Minoru Amano juga menekankan bahwa Suzuki menerapkan strategi multi-pathway untuk mencapai target netralitas karbon. Pendekatan ini mencakup berbagai teknologi ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), hybrid, serta pengembangan bahan bakar alternatif.

Menurutnya, transisi menuju mobilitas rendah emisi tidak bisa dilakukan hanya dengan satu pendekatan. Oleh karena itu, Suzuki terus menghadirkan berbagai solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan infrastruktur di masing-masing negara.

Di Indonesia, Suzuki telah menghadirkan beberapa model hybrid dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Langkah selanjutnya adalah pengembangan kendaraan listrik murni sebagai bagian dari strategi global Suzuki dalam menghadirkan solusi mobilitas berkelanjutan.

“Kami optimistis masyarakat Indonesia semakin siap untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Kehadiran eWX merupakan langkah eksplorasi Suzuki dalam menghadirkan kendaraan listrik yang lebih relevan, terjangkau, dan mudah diakses oleh lebih banyak konsumen di masa depan,” tutup Amano.

3 Tren Utama yang Akan Mewarnai Industri Otomotif di 2025

Industri otomotif dan mobilitas diperkirakan akan menghadapi berbagai tantangan serta perubahan signifikan pada tahun 2025. Fokus utama akan tertuju pada keberlanjutan, transformasi digital, dan layanan mobilitas bersama. Beberapa tren utama diperkirakan akan mengubah sektor otomotif global pada tahun tersebut.

Menurut laporan Mashable Indonesia yang merujuk pada Euromonitor, ada beberapa isu yang diprediksi akan menjadi fokus perhatian, di antaranya penurunan permintaan kendaraan listrik (EV) murni yang akan beralih ke teknologi hibrida, adopsi kendaraan otonom yang semakin berkembang, serta semakin kuatnya pasar mobil bekas meski angka registrasi kendaraan baru mengalami penurunan.

  1. Penurunan Permintaan untuk EV Murni

Pada tahun 2025, diperkirakan pendaftaran kendaraan listrik baru, baik BEV (battery electric vehicles) maupun PHEV (plug-in hybrid electric vehicles), akan mencapai rekor 18,1 juta unit, meningkat dibandingkan tahun 2024 yang mencatatkan 16,3 juta unit. Meskipun ada peningkatan, pertumbuhan adopsi kendaraan listrik diprediksi melambat, dengan tingkat pertumbuhan tahunan yang turun dari 15% pada 2024 menjadi 11% pada 2025.

Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi industri kendaraan listrik, seperti harga yang tinggi, terbatasnya infrastruktur pengisian daya, serta pengurangan insentif dan subsidi pemerintah. Selain itu, penurunan minat pasar terhadap peralihan ke powertrain listrik diperkirakan akan memengaruhi angka penjualan.

Beberapa produsen kendaraan besar seperti GM, Hyundai, dan Ford telah merespons tren ini dengan mengurangi target produksi EV dan lebih fokus pada kendaraan hibrida yang dianggap lebih menguntungkan dalam jangka menengah.

  1. Pertumbuhan Kendaraan Otonom

Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi momentum penting bagi layanan robotaxi (taksi otonom). Beberapa perusahaan besar, seperti Uber dan GM Cruise, berencana meluncurkan layanan taksi otonom di beberapa kota besar AS. Di China, layanan robotaxi Apollo Go dari Baidu yang telah beroperasi sejak 2022 di Wuhan juga menargetkan profitabilitas pada tahun 2025 setelah sukses beroperasi di kota besar lainnya.

Meski demikian, penjualan kendaraan robotaxi diperkirakan akan terbatas karena berbagai hambatan, seperti masalah keamanan, regulasi yang belum matang, dan biaya operasional yang tinggi. Sebagian besar kendaraan yang dijual pada 2025 diperkirakan akan mengusung teknologi otonomi SAE Level 2, dengan pengemudi manusia tetap mengawasi kendali kendaraan.

Kendaraan dengan SAE Level 3 yang memungkinkan otomatisasi lebih lanjut juga akan mulai diperkenalkan, meskipun adopsinya masih terbatas oleh peraturan yang belum sepenuhnya siap di banyak negara.

  1. Pertumbuhan Pasar Mobil Bekas

Pada 2025, penjualan mobil bekas diperkirakan akan mencapai 179 juta unit secara global, mengalami kenaikan sebesar 1,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pasar mobil baru diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 0,7%, yang merupakan penurunan pertama sejak tahun 2020 akibat dampak pandemi COVID-19.

Pasar mobil bekas diperkirakan akan tetap tumbuh, terutama karena konsumen yang semakin mengutamakan biaya lebih memilih mobil bekas sebagai alternatif. Faktor lain yang mendukung tren ini adalah harga mobil baru yang terus meningkat, ditambah dengan suku bunga yang lebih tinggi, mendorong konsumen untuk menunggu suku bunga turun atau beralih ke mobil bekas.

Mobil bekas juga menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen yang mencari EV dengan harga lebih terjangkau, meskipun pasokan kendaraan listrik bekas masih terbatas. Di Inggris, kendaraan listrik bekas hanya mencakup 2,7% dari pasar mobil bekas secara keseluruhan.

Dengan semakin sulitnya kondisi ekonomi dan ketidakpastian politik, pasar mobil bekas menjadi lebih relevan dan diperkirakan akan terus berkembang. Tren ini juga didorong oleh tingkat depresiasi tinggi yang dialami oleh kendaraan listrik, menjadikannya pilihan menarik bagi pembeli yang ingin menghemat biaya.

Laris di Pasar Global! Deretan Mobil Toyota Buatan Indonesia yang Paling Diminati

Toyota Indonesia Perkuat Dominasi sebagai Eksportir Mobil Terbesar

Toyota Indonesia terus menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu pemain utama dalam ekspor kendaraan dari Indonesia ke pasar global. Meskipun industri otomotif menghadapi berbagai tantangan, merek asal Jepang ini tetap menjadi kontributor terbesar dalam pengiriman mobil ke luar negeri. Sepanjang 2024, Toyota berkontribusi sekitar 61 persen dari total ekspor mobil Completely Built-Up (CBU) Indonesia, mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di sektor ini.

Produk Toyota yang diproduksi di Indonesia telah menjangkau lebih dari 80 negara di berbagai belahan dunia. Selain mengekspor mobil dalam bentuk utuh (CBU), Toyota juga mengirim kendaraan dalam bentuk terurai (CKD), serta menyuplai mesin, komponen, dan alat produksi seperti dies dan jigs ke berbagai pasar global.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto, menegaskan bahwa keberhasilan ekspor Toyota tak lepas dari dukungan ekosistem industri otomotif nasional, termasuk ribuan rantai pasok dan industri kecil menengah (IKM) yang terlibat dalam produksi.

“Menjaga keberlanjutan ekspor bukanlah hal yang mudah, terlebih dengan kondisi ekonomi global yang dinamis. Toyota Indonesia berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir guna memastikan kendaraan produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional,” ujar Nandi dalam keterangannya.

Toyota Avanza/Veloz Dominasi Ekspor 2024

Dari berbagai model yang diekspor, Toyota Avanza/Veloz menjadi yang paling banyak dikirim ke luar negeri sepanjang 2024. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat ekspor model ini mencapai 66.434 unit.

Di posisi kedua, Toyota Raize mencatatkan volume ekspor sebesar 58.259 unit, sementara Toyota Fortuner berada di peringkat ketiga dengan 44.280 unit.

Berikut adalah daftar 10 model Toyota buatan Indonesia yang paling banyak diekspor pada 2024:

  1. Toyota Avanza/Veloz – 66.434 unit
  2. Toyota Raize – 58.259 unit
  3. Toyota Fortuner – 44.280 unit
  4. Penjualan Toyota Yaris Cross (Bensin) Tembus 27.409 Unit
  5. Toyota Agya/Wigo – 25.627 unit
  6. Toyota Town Ace/Lite Ace – 13.392 unit
  7. Toyota Rush – 12.280 unit
  8. Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid – 11.790 unit
  9. Toyota Kijang Innova Zenix (bensin) – 9.855 unit
  10. Toyota Yaris Cross Hybrid – 6.763 unit

Strategi Toyota untuk Ekspor 2025

Memasuki tahun 2025, Toyota menargetkan untuk mempertahankan volume ekspor yang telah dicapai pada tahun sebelumnya. Toyota Indonesia terus mengeksplorasi peluang di pasar baru dan mengikuti tren permintaan kendaraan di berbagai negara, termasuk negara-negara tujuan ekspor non-tradisional.

Selain memperkuat ekspor kendaraan dalam bentuk CBU dan CKD, Toyota juga mengembangkan kendaraan modifikasi khusus seperti cash carrier, well-cab, dan patrol cars yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan di luar negeri.

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, menyoroti pentingnya kolaborasi antara industri otomotif, pemerintah, dan para mitra rantai pasok dalam menjaga daya saing industri otomotif nasional di kancah global.

“Kami meyakini bahwa sinergi yang erat antara industri dan pemerintah dapat membawa sektor otomotif Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan inovasi dan produk yang kompetitif, kami optimis bisa terus memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” ujar Bob Azam.

Dengan pencapaian ekspor yang impresif pada 2024 dan strategi ekspansi agresif untuk 2025, Toyota Indonesia siap untuk memperkuat posisinya sebagai pusat produksi dan ekspor kendaraan global.

Tak Disangka! Akun Instagram Esemka Hidup Lagi, Warganet Riuh

Belakangan ini, warganet dibuat terkejut dengan aktifnya kembali akun Instagram mobil Esemka setelah cukup lama tanpa pembaruan. Sebelumnya, akun resmi @esemkaindonesia terakhir kali mengunggah konten pada 25 Agustus 2023. Aktivitas terbaru ini memicu beragam tanggapan di media sosial, karena banyak yang mengira bahwa merek mobil nasional tersebut sudah tidak lagi beroperasi.

Unggahan terbaru yang muncul pada Selasa, 28 Januari 2025, berisi ucapan memperingati Isra Miraj 1446 H. Dalam postingan tersebut, terlihat gambar mobil pikap Esemka dengan latar masjid, disertai pesan berbunyi, “Selamat Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1446 Hijriah.” Selain itu, akun tersebut menyampaikan harapan agar momen ini menjadi pengingat untuk selalu bersyukur dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Reaksi warganet pun membanjiri unggahan tersebut. Sebagian besar mengaku terkejut karena mengira Esemka sudah tidak aktif sejak pertengahan 2023. Banyak yang berpendapat bahwa akun Instagram ini telah lama ditinggalkan, seiring dugaan bahwa perusahaan tersebut berhenti beroperasi di pasar otomotif Tanah Air.

Sebagai tambahan informasi, unggahan terakhir sebelum postingan ini adalah pada 25 Agustus 2023. Pada saat itu, akun tersebut membahas fitur lampu pada Esemka Bima, salah satu model pikap mereka. Postingan tersebut menjelaskan tentang keunggulan projector headlamp pada Esemka Bima 1.3, yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan keamanan ekstra saat berkendara di malam hari.

Kembalinya aktivitas di akun Instagram Esemka ini menjadi sinyal bahwa merek tersebut masih berusaha menjaga eksistensinya di industri otomotif Indonesia, meski dengan kehadiran yang terbatas. Kini, publik penasaran dengan langkah-langkah apa saja yang akan diambil Esemka untuk mengembangkan produk dan memperkuat posisinya di pasar lokal.