Tips Memilih Mobil Bekas untuk Mudik agar Perjalanan Aman dan Nyaman

Mudik Lebaran selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu, dan memiliki kendaraan yang siap untuk perjalanan jauh adalah hal yang krusial. Jika berencana membeli mobil bekas untuk mudik, pastikan untuk memeriksa kondisi kendaraan secara menyeluruh agar perjalanan tetap lancar. Salah satu aspek utama yang harus diperhatikan adalah kondisi mesin. Suara mesin yang halus tanpa bunyi kasar menandakan performa yang masih prima. Selain itu, pastikan tidak ada kebocoran oli atau cairan lain yang dapat mengindikasikan masalah serius. Test drive juga penting untuk memastikan mobil dapat berjalan dengan baik tanpa kendala.

Selanjutnya, riwayat servis menjadi hal yang tidak kalah penting. Mobil dengan perawatan rutin menunjukkan bahwa kendaraan tersebut selalu dalam kondisi optimal. Sebaliknya, jika catatan servisnya tidak jelas, bisa saja mobil tersebut memiliki masalah tersembunyi yang memerlukan biaya tambahan. Bagian kaki-kaki dan suspensi juga harus diperiksa dengan seksama. Suspensi yang masih bagus akan memberikan kenyamanan saat melintasi jalan rusak, sementara ban yang aus atau botak dapat mengurangi keselamatan berkendara.

Kelistrikan mobil juga perlu dicek, termasuk AC, lampu, sistem audio, serta wiper. Semua fitur ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan selama perjalanan mudik. Pastikan AC berfungsi dengan baik agar tidak mengganggu perjalanan dalam cuaca panas. Terakhir, pastikan dokumen kendaraan lengkap dan sah. STNK dan BPKB harus sesuai dengan identitas pemilik, serta periksa nomor rangka dan mesin untuk menghindari mobil dengan riwayat masalah hukum. Memastikan pajak kendaraan sudah dibayar juga penting agar tidak ada kendala administratif di kemudian hari.

Kenali Tanda-Tanda AC Mobil Bermasalah Sebelum Terlambat

AC mobil memiliki peran penting dalam menjaga kenyamanan berkendara, terutama di cuaca panas atau saat menempuh perjalanan jauh. Namun, ada kalanya sistem pendingin ini tidak bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengemudi dan penumpang. Salah satu tanda yang paling sering terjadi adalah udara yang keluar dari ventilasi terasa tidak cukup dingin. Ini bisa terjadi karena kebocoran pada sistem atau refrigerant yang sudah habis. Jika dibiarkan, masalah ini dapat merusak komponen lain dan menyebabkan biaya perbaikan yang lebih mahal.

Selain itu, AC yang mengeluarkan bau tidak sedap juga merupakan tanda bahwa ada kotoran, jamur, atau bakteri yang menumpuk dalam sistem. Hal ini biasanya terjadi akibat kurangnya perawatan dan pembersihan rutin. Suara aneh seperti decitan atau getaran dari sistem AC juga patut diwaspadai, karena bisa menjadi indikasi adanya bagian yang longgar atau rusak, terutama pada kompresor. Jika dibiarkan, komponen yang bermasalah bisa semakin parah dan mempengaruhi kinerja AC secara keseluruhan.

Tanda lain yang perlu diperhatikan adalah munculnya kabut atau uap dari ventilasi AC, yang bisa disebabkan oleh tingkat kelembapan tinggi dalam sistem atau kebocoran pada kondensor. Ini tidak hanya mengganggu kenyamanan tetapi juga berpotensi merusak komponen lainnya. Terakhir, jika AC tiba-tiba mati atau tidak bisa dinyalakan, ada kemungkinan terjadi gangguan pada sistem kelistrikan atau fuse yang putus. Oleh karena itu, penting untuk melakukan servis AC mobil secara rutin agar sistem tetap bekerja optimal dan mencegah kerusakan yang lebih serius.