Changan Targetkan Mobil Terbang dan Robot Humanoid di 2025

Pabrikan otomotif asal China, Changan, mengungkapkan target ambisius untuk meluncurkan mobil terbangnya pada akhir tahun 2025. Direktur utama Changan Automobile, Zhu Huarong, menyampaikan bahwa perusahaan sedang mempercepat pengembangan industri mobil terbang dan robot humanoid. Ia berharap mobil terbang Changan akan resmi terbang pada akhir tahun ini. Tren mobil terbang semakin berkembang di China, terutama setelah iShowSpeed, seorang Youtuber asal Amerika, mencoba mobil terbang bertenaga hidrogen di Shenzhen pada April 2025.

Selain mobil terbang, Changan juga menargetkan produksi robot humanoid pada akhir 2028. Robot ini dirancang untuk bekerja bersama manusia dalam berbagai sektor seperti manufaktur, kesehatan, dan pendidikan. Zhu Huarong juga menyebutkan bahwa perusahaan telah berinvestasi lebih dari 200 miliar yuan untuk mengembangkan teknologi otomotif cerdas, dengan lebih dari 10.000 orang terlibat dalam penelitian dan pengembangan.

Di sisi lain, Changan melaporkan penjualan total kendaraan mereka sebanyak 2,68 juta unit pada 2024, yang mencatatkan kenaikan signifikan, termasuk ekspor yang meningkat 47,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan ini juga menekankan tiga strategi besar mereka, yaitu “Shangri-La Mission”, “Dubhe 2.0 Plan”, dan “Vast Ocean Plan”, untuk menciptakan kendaraan cerdas dan ramah lingkungan. Investasi dalam teknologi energi baru juga telah mencapai lebih dari 70 miliar yuan dalam 10 tahun terakhir, dengan fokus pada pengembangan kendaraan energi terbarukan dan sistem cerdas.

Keunggulan Mesin Dual VVT-i pada Mobil Toyota Terbaru

Toyota selalu berinovasi dengan teknologi terkini, salah satunya adalah mesin Dual VVT-i yang kini digunakan pada banyak mobil Toyota terbaru. Teknologi ini, yang singkatan dari Dual Variable Valve Timing-intelligent, memungkinkan pengaturan katup masuk dan buang secara otomatis menyesuaikan dengan kondisi mesin. Salah satu keuntungan utama dari mesin Dual VVT-i adalah efisiensi bahan bakar yang jauh lebih baik dibandingkan mesin konvensional. Dengan pengaturan waktu buka-tutup katup yang cerdas, mesin hanya mengonsumsi bahan bakar sesuai kebutuhan, terutama saat berkendara di kota dengan kecepatan rendah. Hal ini membuat mobil Toyota dengan mesin Dual VVT-i sangat hemat bahan bakar, sehingga ideal digunakan untuk kendaraan harian.

Selain efisiensi bahan bakar, mesin Dual VVT-i juga meningkatkan respons mesin saat akselerasi. Mesin dapat menyesuaikan waktu kerja katup sesuai dengan putaran mesin, sehingga tenaga dapat dikeluarkan lebih cepat saat dibutuhkan. Kamu akan merasakan dorongan tenaga yang lebih halus, namun tetap bertenaga saat menekan pedal gas. Hal ini sangat berguna saat menyalip kendaraan lain atau saat melewati tanjakan.

Di sisi lain, teknologi ini turut berkontribusi positif terhadap lingkungan dengan menurunkan emisi gas buang. Pembakaran yang lebih sempurna menghasilkan gas buang yang lebih bersih, membantu Toyota memenuhi standar emisi Euro 4 atau lebih tinggi. Mesin Dual VVT-i juga dirancang untuk tahan lama dan mudah dirawat, dengan komponen yang awet dan tidak memerlukan perawatan rumit. Biaya perawatan juga tetap terjangkau karena dukungan suku cadang yang tersedia luas di Indonesia. Dengan sistem cerdas ini, mobil Toyota dengan mesin Dual VVT-i memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan stabil.

Mobil Listrik Terjangkau dan Canggih Siap Rebut Pasar Otomotif 2025!

Memasuki tahun 2025, minat terhadap kendaraan listrik kian melonjak, terutama dengan semakin banyaknya pilihan mobil listrik berkualitas dengan harga yang bersahabat. Dukungan teknologi yang makin maju serta kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan menjadikan mobil listrik bukan lagi sekadar alternatif, tapi pilihan utama dalam gaya hidup modern. Kini, tak sedikit produsen otomotif yang merilis mobil listrik dengan harga terjangkau tanpa mengorbankan performa, keamanan, maupun fitur canggihnya.

Beberapa model unggulan yang diprediksi akan bersinar tahun ini mencakup Hyundai Kona Electric dengan desain futuristik dan jangkauan hingga 415 km, serta Nissan Leaf yang tetap populer berkat efisiensi dan harga yang kompetitif. Chevrolet Bolt EV pun hadir dengan kemampuan jarak tempuh impresif serta kepraktisan untuk pemakaian harian. Bagi pengendara perkotaan, Fiat 500 Electric menawarkan dimensi kompak dan gaya retro-modern yang unik, sementara Mini Electric menyajikan kombinasi karakter ikonik dan kenyamanan urban. MG4 EV menjadi pendatang baru yang mencuri perhatian lewat fitur canggih dan ruang kabin yang lega. Tak ketinggalan, Tesla Model 3 Standard Range tetap menarik minat lewat teknologi unggul serta akses jaringan Supercharger yang luas.

Tahun ini menjadi momen tepat untuk beralih ke kendaraan listrik. Dengan beragam pilihan dari city car hingga SUV, semua kebutuhan berkendara bisa terpenuhi tanpa mengorbankan aspek ramah lingkungan. Jadi, mobil listrik mana yang paling pas untuk gaya hidup kamu di masa depan?

Mobil Listrik Ternyata Lebih Tangguh? Studi ADAC Ungkap Fakta Menarik

Sebuah riset yang dilakukan oleh Klub Otomotif Jerman (ADAC), salah satu organisasi terbesar di Eropa, menunjukkan bahwa mobil listrik lebih jarang mengalami kerusakan dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data dari “Yellow Angels” ADAC, yang menangani lebih dari 3,6 juta kendaraan bermasalah sepanjang tahun lalu. Dari ribuan laporan tersebut, dicatat secara rinci berbagai penyebab kerusakan pada tiap kendaraan.

Hasil temuan memperlihatkan bahwa mobil listrik yang didaftarkan antara tahun 2020 hingga 2022 rata-rata hanya mengalami 4,2 insiden kerusakan per 1.000 kendaraan. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran internal pada kelompok usia yang sama, yang mencatat 10,4 kerusakan per 1.000 unit. Kedua jenis kendaraan memiliki satu kesamaan penyebab utama kerusakan, yaitu baterai 12 volt. Komponen ini menjadi biang kerok dalam sekitar 50 persen kerusakan pada mobil listrik dan 45 persen pada mobil berbahan bakar bensin.

Namun demikian, dalam kategori masalah ban, kendaraan listrik sedikit lebih rentan. Tercatat 1,3 dari setiap 1.000 kendaraan listrik mengalami insiden terkait ban, sementara hanya 0,9 per 1.000 pada mobil bensin. Meski begitu, mobil listrik yang lebih baru menunjukkan penurunan signifikan pada masalah ban tersebut.

Secara keseluruhan, meskipun jumlah kendaraan listrik yang dilayani masih relatif kecil, yakni hanya 1,2 persen dari total insiden, data ini memperkuat kesimpulan bahwa kendaraan listrik secara umum lebih andal dalam hal performa jangka pendek.

UI SMV Ukir Prestasi di Shell Eco-Marathon Asia 2025 dengan Inovasi Kendaraan Ramah Lingkungan

Tim Universitas Indonesia Supermileage Vehicle (UI SMV) sukses mencatatkan pencapaian gemilang dalam ajang Shell Eco-Marathon Asia 2025 dengan menampilkan inovasi luar biasa di kategori Prototype Hydrogen Fuel Cell. Kompetisi bergengsi ini menjadi panggung bagi UI SMV untuk membuktikan keunggulan teknologi mahasiswa Indonesia melalui dua kendaraan inovatif, yaitu Kalabia EV III dan Keris Hydro I.

Kalabia EV III, yang terinspirasi dari filosofi burung elang, hadir dengan desain aerodinamis yang dioptimalkan untuk efisiensi energi. Kendaraan ini dikemudikan oleh Bimo Putra Djuwana (Teknik Mesin 2023) dan didukung oleh tim solid yang terdiri dari Rafael Sinema Hia, Rainer Rakha Efkatama, Kaisar Syaddad Dien Cahyono, Jericho Christian Marsangap Pohan, dan Ahmad Fatih Faruqi. Berkat sistem propulsi yang ditingkatkan dan integrasi data canggih, Kalabia EV III berhasil meraih peringkat keempat dengan efisiensi sekitar 159 km/kWh.

Sementara itu, Keris Hydro I mencetak rekor baru di kategori hidrogen dengan efisiensi luar biasa sebesar 528 km/m³, menempatkannya di posisi pertama kategori Prototype Hydrogen Fuel Cell. Kendaraan ini dikemudikan oleh Fransiskus Xaverius Godwin Siringoringo (Teknik Mesin 2022) bersama tim inovatif yang terdiri dari Haidar Satrio Wibowo, Haydar Mahdi Khalifa Fill Ardh, Timothy Jonathan Sirait, Rafi Evansyah Adhi Satria, Orlean Timothy Sihombing, Muhammad Rafa Rizkia, dan Muhammad Daffa Wibisono.

Prestasi ini tidak terlepas dari dukungan utama ALVA yang memiliki visi untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dan energi hijau di Indonesia. CEO ALVA, Purbaja Pantja, menyatakan bahwa inovasi berkelanjutan adalah kunci masa depan, dan dukungan ALVA terhadap UI SMV adalah langkah nyata dalam mendorong teknologi ramah lingkungan. Dengan semangat dan inovasi yang tinggi, UI SMV tidak hanya membawa nama Indonesia ke panggung dunia, tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing dan menciptakan inovasi yang berdampak global.

Tesla Model Y 2025 Siap Debut di Australia, Hadir dengan Pembaruan Menarik

Tesla Model Y 2025 yang telah diperbarui dikabarkan akan diperkenalkan secara resmi di acara Everything Electric yang berlangsung di Sydney, Australia, akhir pekan ini. Kehadirannya menyusul kesuksesan Model Y Rear-Wheel Drive edisi khusus Launch Series, yang ludes terjual hanya dalam beberapa hari sebelum pengiriman kepada pelanggan yang dijadwalkan pada Mei mendatang.

Berdasarkan laporan dari Drive pada Senin (3/3), Model Y terbaru akan dipamerkan di Sydney Showground mulai Jumat, 7 Maret hingga Minggu, 9 Maret 2025, bersamaan dengan model Cybertruck. Sebelumnya, tiga unit Model Y dengan kode “Juniper” terlihat di Melbourne dalam berbagai warna, namun belum dipastikan apakah salah satunya akan ditampilkan dalam pameran tersebut.

Diluncurkan pada Januari lalu, Model Y baru hadir dengan pembaruan desain eksterior yang lebih segar, interior yang mengadopsi konsep dari Model 3 terbaru, serta suspensi yang telah didesain ulang untuk meningkatkan kenyamanan dan mengurangi kebisingan saat berkendara. Tesla juga melakukan perubahan pada sistem pemindah gigi yang kini berbasis penggeser pada layar sentuh, meskipun tetap mempertahankan tangkai indikator setelah kritik terhadap Model 3 yang menghilangkan fitur tersebut.

Edisi awal Model Y ini hanya tersedia dalam varian khusus Launch Series, dengan harga mulai dari $63.400 atau sekitar Rp1 miliar untuk versi Rear-Wheel Drive, dan $73.400 atau sekitar Rp1,2 miliar untuk varian All-Wheel Drive Long Range. Harga kedua varian ini mengalami kenaikan masing-masing sebesar $7.500 (Rp124 juta) dan $3.500 (Rp58 juta). Saat ini, versi RWD telah terjual habis, sementara stok Long Range masih tersedia dalam jumlah terbatas.

Selain Tesla Model Y dan Cybertruck, sejumlah mobil listrik lain yang akan debut di acara Everything Electric meliputi Audi Q6 e-tron, Skoda Elroq, Volkswagen ID.4 dan ID.5, XPeng Mona M03, serta Zeekr Mix dan 7X.

Chery Omoda E5 2025: SUV Listrik Futuristis dengan Teknologi Canggih

Chery Omoda E5 terbaru 2025 resmi hadir di pasar otomotif Indonesia, menawarkan pengalaman berkendara yang ramah lingkungan dengan desain modern dan teknologi mutakhir. SUV listrik ini menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mengutamakan efisiensi, kenyamanan, serta performa tanpa kompromi. Dengan tampilan eksterior yang futuristis dan aerodinamis, Chery Omoda E5 memberikan kesan agresif namun tetap elegan. Grille depan minimalis dipadukan dengan lampu LED berdesain tajam semakin memperkuat identitasnya sebagai kendaraan modern.

Ditenagai baterai lithium-ion berkapasitas 61,06 kWh, Chery Omoda E5 mampu menempuh jarak hingga 430 km dalam satu kali pengisian daya. Hal ini menjadikannya solusi ideal bagi pengendara yang sering melakukan perjalanan jauh tanpa harus khawatir kehabisan daya. Dengan teknologi baterai yang efisien dan tahan lama, pengguna dapat menikmati kebebasan berkendara dengan lebih nyaman. Performa yang ditawarkan pun tidak kalah impresif. Mengandalkan motor listrik yang menghasilkan tenaga 201 HP dan torsi 320 Nm, SUV ini mampu memberikan akselerasi responsif serta performa andal di berbagai kondisi jalan.

Dari segi keselamatan, Chery Omoda E5 dilengkapi dengan enam airbag yang tersebar di berbagai titik untuk memberikan perlindungan optimal bagi pengemudi dan penumpang. Selain itu, sistem ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang disematkan menghadirkan fitur canggih seperti lane departure warning, collision avoidance, dan adaptive cruise control untuk meningkatkan keamanan berkendara. Interiornya dirancang dengan material premium, menghadirkan suasana mewah dan nyaman. Sunroof yang disematkan menambah kesan lapang, sementara sistem infotainment layar sentuh dan konektivitas smartphone memastikan perjalanan tetap menyenangkan. Dengan kombinasi desain inovatif, teknologi canggih, serta fitur keselamatan lengkap, Chery Omoda E5 siap menjadi SUV listrik yang membawa pengalaman berkendara ke level berikutnya.

Debut Perdana Geely EX5 di IIMS 2025 Curi Perhatian, Test Drive Banjir Peminat

Produsen otomotif asal China, Geely, sukses mencuri perhatian pengunjung dalam debut perdananya di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Melalui SUV listrik andalannya, Geely EX5, merek ini mendapatkan respons positif dari ratusan pengunjung yang memanfaatkan area test drive selama pameran berlangsung.

Antusiasme tersebut tidak lepas dari desain modern, performa bertenaga, dan teknologi canggih yang ditawarkan kendaraan ramah lingkungan ini. CEO Geely Auto Indonesia, Victor Gao, menegaskan bahwa EX5 dirancang untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia yang semakin tertarik pada kendaraan berbasis listrik.

“SUV ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang mengutamakan efisiensi energi dan kenyamanan berkendara. Respons pengunjung selama pameran sangat positif, terutama setelah mencoba langsung fitur-fitur unggulan EX5,” ujar Victor Gao dalam keterangan resminya, Minggu.

Salah satu pengunjung, Danny, mengungkapkan pengalamannya saat melakukan test drive. Awalnya, ia hanya berencana melihat-lihat, namun fitur pijat di kursi pengemudi dan daya tahan baterai yang impresif langsung membuatnya tertarik. Hal serupa juga dirasakan Alex, pengunjung lain yang terkesan dengan kualitas audio Flyme Sound yang didukung 16 speaker dan ruang bagasi luas yang ideal untuk membawa perlengkapan golf.

Untuk memperkuat kehadirannya di Indonesia, Geely Auto menjalin kolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna mempercepat elektrifikasi dan pengembangan energi terbarukan.

Selama IIMS 2025, Geely EX5 ditawarkan dengan harga promo Rp465 juta untuk varian Pro dan Rp505 juta untuk varian Max, lebih terjangkau dibandingkan harga normal yang masing-masing dibanderol Rp475 juta dan Rp515 juta.

Inovasi Teknologi Mobil 2025: Masa Depan Otomotif di Indonesia

Masa Depan Mobil di Indonesia: Revolusi Teknologi yang Mengubah Cara Berkendara

Industri otomotif di Indonesia sedang mengalami perubahan pesat yang bertujuan untuk meningkatkan aspek keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan. Teknologi-teknologi inovatif akan segera hadir dan membawa dampak besar di jalan raya pada tahun 2025. Artikel ini akan membahas tren otomotif yang akan membentuk masa depan industri kendaraan di Indonesia, mengapa perkembangan ini penting, serta manfaat yang dapat dirasakan oleh para pengemudi.

Dalam satu dekade ke depan, kendaraan akan menjadi pusat inovasi, membawa kita menuju era baru yang sebelumnya hanya bisa kita bayangkan.

1. Meningkatnya Popularitas Kendaraan Listrik (EV)

Industri otomotif global sedang beralih ke kendaraan listrik, dan Indonesia tidak ketinggalan dalam tren ini. Pada tahun 2025, semakin banyak masyarakat yang akan memilih mobil listrik dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. Kesadaran akan dampak lingkungan dan biaya bahan bakar yang semakin mahal mendorong perubahan ini. Selain itu, pemerintah Indonesia juga terus berupaya mengurangi emisi karbon dengan mendukung penggunaan energi bersih.

Manfaat:

  • Ramah Lingkungan: Tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga membantu mengurangi polusi udara dan dampak perubahan iklim.
  • Penghematan Biaya: Perawatan lebih murah dibandingkan kendaraan konvensional karena memiliki lebih sedikit komponen mekanis yang bergerak.
  • Dukungan Pemerintah: Insentif seperti keringanan pajak atau subsidi diberikan untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik.

2. Perkembangan Teknologi Mobil Otonom

Mobil tanpa pengemudi atau kendaraan otonom semakin berkembang dan mulai diterapkan dalam berbagai aspek. Pada tahun 2025, di Indonesia akan semakin banyak kendaraan yang dilengkapi teknologi semi-otonom, seperti asisten jalur, cruise control adaptif, dan sistem parkir otomatis. Bahkan, dalam beberapa tahun ke depan, kendaraan otonom sepenuhnya bisa saja menjadi kenyataan.

Manfaat:

  • Keamanan Meningkat: Mengurangi risiko kecelakaan akibat kesalahan manusia.
  • Kenyamanan Berkendara: Pengemudi bisa lebih santai dan melakukan aktivitas lain saat berkendara.
  • Optimasi Lalu Lintas: Kendaraan yang terhubung dapat berkomunikasi satu sama lain untuk mengurangi kemacetan.

3. Sistem Bantuan Pengemudi Canggih (ADAS)

Pada tahun 2025, teknologi ADAS (Advanced Driver Assistance System) akan menjadi standar, bahkan pada mobil kelas menengah. Fitur-fitur seperti pengereman otomatis, deteksi titik buta, dan sistem peringatan pejalan kaki akan menjadi bagian penting dari keselamatan berkendara.

Manfaat:

  • Peningkatan Keselamatan: Mengurangi kemungkinan kecelakaan dengan memberikan peringatan dini kepada pengemudi.
  • Pencegahan Tabrakan: Fitur pengereman otomatis dapat mengurangi dampak kecelakaan dan menyelamatkan nyawa.
  • Kepercayaan Pengemudi: Membantu pengemudi merasa lebih aman dalam berbagai kondisi jalan.

4. Mobil Pintar dengan Integrasi Internet of Things (IoT)

Mobil masa depan akan semakin canggih dengan konektivitas tinggi. Dengan teknologi IoT, kendaraan akan dapat mengakses data secara real-time, seperti pembaruan lalu lintas, status kendaraan, dan pembaruan perangkat lunak secara otomatis.

Manfaat:

  • Informasi Lalu Lintas Real-Time: Membantu pengemudi memilih rute terbaik dan menghindari kemacetan.
  • Kemudahan Akses Kendaraan: Pengguna dapat mengontrol mobil dari jarak jauh menggunakan aplikasi di ponsel.
  • Peningkatan Efisiensi: Pembaruan perangkat lunak dapat dilakukan tanpa perlu datang ke bengkel.

5. Pengembangan Infrastruktur Pengisian Daya Kendaraan Listrik

Seiring meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, infrastruktur pengisian daya di Indonesia juga terus berkembang. Pada tahun 2025, akan lebih banyak stasiun pengisian daya yang tersebar di berbagai lokasi strategis.

Manfaat:

  • Kemudahan Pengisian Daya: Menghilangkan kekhawatiran akan keterbatasan daya saat bepergian jauh.
  • Dukungan Energi Bersih: Mendorong penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.
  • Pengisian Lebih Cepat: Teknologi pengisian daya yang lebih cepat akan membuat pengguna kendaraan listrik lebih nyaman.

6. Teknologi Komunikasi Kendaraan-ke-Segalanya (V2X)

Teknologi V2X memungkinkan kendaraan berkomunikasi tidak hanya dengan sesama mobil tetapi juga dengan infrastruktur jalan, seperti lampu lalu lintas dan rambu digital. Di Indonesia, teknologi ini diprediksi akan berperan dalam pengelolaan lalu lintas yang lebih cerdas.

Manfaat:

  • Mengurangi Kemacetan: Mobil dapat berkoordinasi dengan sistem lalu lintas untuk mengoptimalkan arus kendaraan.
  • Peningkatan Keselamatan: Kendaraan dapat saling memberikan peringatan mengenai bahaya di jalan.
  • Mobilitas Kota yang Lebih Baik: Meningkatkan efisiensi transportasi di kota pintar.

7. Augmented Reality (AR) pada Dasbor Mobil

Di masa depan, tampilan informasi di mobil akan lebih interaktif dengan teknologi AR. Sistem ini akan memproyeksikan data penting, seperti petunjuk arah dan peringatan lalu lintas, langsung ke kaca depan kendaraan.

Manfaat:

  • Navigasi Lebih Mudah: Informasi disajikan langsung dalam bidang pandangan pengemudi.
  • Mengurangi Gangguan: Pengemudi tidak perlu melihat ke bawah atau ke layar samping saat berkendara.
  • Pengalaman Berkendara yang Lebih Menarik: Teknologi interaktif akan meningkatkan kenyamanan dan kepuasan berkendara.

8. Penggunaan Material Ramah Lingkungan

Pada tahun 2025, produsen mobil di Indonesia akan semakin beralih ke material yang lebih ramah lingkungan, seperti plastik daur ulang dan cat berbasis air yang lebih aman.

Manfaat:

  • Mengurangi Jejak Karbon: Pemanfaatan bahan daur ulang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
  • Efisiensi Energi: Kendaraan yang lebih ringan akan lebih hemat energi.
  • Biaya Produksi Lebih Murah: Bahan ramah lingkungan dapat menekan biaya manufaktur sehingga mobil lebih terjangkau.

Kesimpulan

Tren teknologi mobil di Indonesia pada tahun 2025 akan mengubah industri otomotif secara menyeluruh. Dari peningkatan kendaraan listrik hingga sistem mengemudi otomatis, berbagai inovasi ini akan menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan. Dengan perkembangan ini, masa depan transportasi di Indonesia siap memasuki era yang lebih maju, modern, dan terkoneksi.

Toyota Bangun Stasiun Hidrogen di Karawang, Percepat Transisi Energi Bersih

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menginvestasikan sekitar Rp 35 miliar untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) di XEV Center, Karawang, Jawa Barat. Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, menyebutkan bahwa pembangunan fasilitas ini merupakan langkah konkret perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 di Indonesia.

“HRS ini dibangun sebagai bagian dari upaya menuju netralitas karbon. Investasi yang kami keluarkan untuk proyek ini mencapai Rp 35 miliar,” ujar Nandi dalam keterangannya pada Selasa (11/2/2025).

Saat ini, hidrogen yang digunakan di fasilitas ini dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk kendaraan berbasis hidrogen seperti Toyota Mirai serta forklift hidrogen. Ke depan, TMMIN berencana untuk mulai memproduksi hidrogen secara mandiri guna memperluas pemanfaatannya di sektor industri dan otomotif.

Pembangunan HRS Karawang ini berlangsung selama satu tahun dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, Pertamina, PLN, BRIN, TUV SUD, serta Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE). Stasiun ini memiliki kapasitas pengisian hidrogen bertekanan 700 bar, yang memungkinkan kendaraan terisi penuh dalam waktu hanya 3 hingga 5 menit.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa HRS Toyota XEV Center merupakan salah satu dari enam proyek prioritas dalam pengembangan infrastruktur hidrogen nasional.

Sebagai bagian dari peta jalan energi hijau Indonesia, HRS pertama telah diresmikan lebih dahulu di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, dengan tekanan 350 bar. Selanjutnya, pembangunan HRS direncanakan di beberapa lokasi strategis, termasuk Muara Karang, Daan Mogot, Cawang, dan Patimban.

“Awalnya, HRS Karawang adalah proyek keempat dalam pengembangan HRS nasional yang dimulai pada 2024. Namun, Toyota berhasil mempercepat realisasinya, sehingga kini menjadi proyek kedua yang terealisasi. Diharapkan daerah lain akan segera menyusul,” ujar Eniya.

Dengan langkah ini, Toyota tidak hanya memperkuat ekosistem kendaraan berbasis hidrogen di Indonesia tetapi juga mendorong akselerasi transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.