MyGo+: Inovasi Aplikasi Telematika untuk Meningkatkan Keselamatan Berkendara

Dalam upaya mendukung keselamatan berkendara di Indonesia serta menekan angka kecelakaan lalu lintas, PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) meluncurkan aplikasi inovatif bernama MyGo+. Aplikasi ini berbasis telematika dan dirancang untuk membangun kebiasaan berkendara yang lebih aman dan bertanggung jawab. Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning, MyGo+ mampu menganalisis data berkendara secara real-time, memberikan evaluasi terhadap perilaku pengemudi, serta menawarkan sistem penghargaan guna meningkatkan motivasi berkendara yang lebih baik.

Menurut Ricky Choi, Wakil Presiden Direktur PT Lippo General Insurance Tbk, MyGo+ merupakan terobosan yang menggabungkan teknologi canggih dengan interaksi pengguna secara langsung. Aplikasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keselamatan berkendara, tetapi juga memberikan berbagai keuntungan melalui sistem reward yang menarik. Dengan menganalisis berbagai parameter seperti jarak tempuh dan pola akselerasi, aplikasi ini menghasilkan skor berkendara yang dapat dikonversi menjadi poin hadiah secara real-time. Poin yang diperoleh dapat ditukarkan dengan berbagai voucher menarik, serta membuka kesempatan bagi pengguna untuk mengikuti tantangan berkendara bulanan guna mendapatkan manfaat tambahan.

Keakuratan pengumpulan data menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan aplikasi ini. MyGo+ dirancang untuk meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi akibat faktor eksternal seperti kondisi jalan atau gangguan jaringan. Menariknya, aplikasi ini dapat digunakan oleh semua pengemudi, tidak hanya terbatas pada pemegang polis asuransi LGI. Selain itu, pengguna dapat menikmati berbagai diskon dan keuntungan lain saat membeli produk asuransi LGI.

Beberapa fitur unggulan yang ditawarkan MyGo+ meliputi analisis perilaku berkendara untuk meningkatkan kesadaran pengguna, tantangan berkendara bulanan dengan hadiah menarik, pemberian poin hadiah secara langsung bagi pengguna yang berkendara dengan aman, serta sistem penukaran poin dengan berbagai voucher eksklusif. Aplikasi MyGo+ kini telah tersedia dan dapat diunduh secara gratis di platform iOS dan Android.

Kenali Bahaya Jas Hujan Ponco dan Pilih Jas Hujan Setelan yang Lebih Aman untuk Berkendara

Dengan curah hujan yang semakin meningkat di beberapa wilayah Indonesia, pengendara sepeda motor perlu meningkatkan kewaspadaan saat berkendara. Selain menjaga faktor teknis seperti kondisi kendaraan, pengendara juga perlu memperhatikan beberapa aspek non-teknis yang dapat berpengaruh pada keselamatan. Di musim hujan, pengendara sepeda motor diwajibkan untuk memperhatikan kondisi jalan secara menyeluruh. Mereka harus selalu mengecek spion untuk kendaraan yang ada di belakang dan menjaga kecepatan agar tetap aman. Selain itu, genangan air di jalan raya juga harus diperhatikan, karena menerobos genangan air tanpa pertimbangan bisa menimbulkan bahaya, termasuk risiko aquaplaning yang dapat berujung pada kecelakaan.

Pengendara juga harus mempersiapkan barang bawaan dengan baik, terutama jas hujan. Namun, sering kali pengendara tidak memahami penggunaan jas hujan yang tepat. Salah satu jenis jas hujan yang tidak disarankan adalah ponco, yang dapat menimbulkan beberapa bahaya. Jas hujan ponco yang lebar dan terbuka dapat bergerak terbawa angin kencang, berisiko tersangkut pada bagian sepeda motor seperti gir atau jari-jari. Selain itu, ponco juga bisa menutupi bagian penting motor seperti sein dan lampu belakang.

Desain jas hujan ponco yang mudah terhempas angin mengurangi aerodinamika, sehingga pengendara harus ekstra hati-hati dalam menjaga keseimbangan, terutama saat hujan lebat. Selain itu, jas hujan ponco yang terbuka tidak sepenuhnya melindungi tubuh pengendara, sehingga air hujan masih bisa mengenai badan dan membuat pengendara merasa tidak nyaman.

Sebagai alternatif yang lebih aman, jas hujan setelan sangat direkomendasikan untuk pengendara sepeda motor. Jenis ini terdiri dari atasan dan bawahan yang menutupi tubuh dengan rapat, memberikan perlindungan lebih baik saat hujan. Jas hujan setelan memberikan perlindungan menyeluruh bagi pengendara karena desainnya yang bodi fit, menyesuaikan bentuk tubuh dan memastikan seluruh bagian tubuh terlindungi. Selain itu, jas hujan setelan biasanya dilengkapi dengan garis scotlight yang dapat memantulkan cahaya, meningkatkan visibilitas pengendara, terutama di malam hari atau dalam kondisi gelap. Jas hujan setelan juga tidak hanya melindungi tubuh, tetapi juga tidak mengganggu ruang gerak pengendara, sehingga tetap nyaman digunakan saat berkendara.

Tips Aman Menyalip Kendaraan: Teknik yang Harus Dipahami Pengemudi

Jakarta – Menyalip kendaraan di jalan raya adalah salah satu keterampilan berkendara yang memerlukan konsentrasi dan kehati-hatian. Kesalahan dalam menyalip tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya. Maka dari itu, teknik menyalip yang benar harus dipahami oleh setiap pengendara agar tetap aman dan terhindar dari kecelakaan.

Pahami Situasi Jalan

Langkah pertama sebelum melakukan manuver menyalip adalah memahami situasi jalan. Jangan asal serobot tanpa mempertimbangkan jarak, kecepatan, dan kondisi lalu lintas. Pastikan ada cukup ruang di depan kendaraan yang ingin disalip dan tidak ada kendaraan dari arah berlawanan. Apalagi di jalanan yang sempit atau berbelok, menyalip bisa sangat berisiko.

Seorang pakar keselamatan berkendara, Hadi Supriyono, mengatakan, “Keselamatan di jalan raya itu bukan hanya soal kecepatan, tapi soal perhitungan. Jika situasi tidak memungkinkan, lebih baik tunda niat untuk menyalip.”

Perhatikan Rambu dan Marka Jalan

Sebelum melakukan manuver menyalip, pastikan terlebih dahulu bahwa Anda tidak melanggar aturan lalu lintas. Salah satu hal yang paling penting adalah memperhatikan rambu-rambu dan marka jalan. Marka jalan berupa garis putih yang tidak terputus menunjukkan bahwa menyalip dilarang. Sebaliknya, garis putih putus-putus menandakan bahwa pengendara boleh menyalip, tetapi tetap harus waspada terhadap kendaraan di depannya.

“Jangan pernah menyalip di area yang dilarang, seperti di tikungan, tanjakan, atau di jembatan. Ini sangat berbahaya karena jarak pandang terbatas,” tambah Hadi.

Teknik Menyalip yang Aman

Pastikan Ada Cukup Jarak Sebelum menyalip, pastikan ada cukup ruang untuk kembali masuk ke jalur utama setelah menyalip. Jika jaraknya terlalu dekat dengan kendaraan di depan, manuver menyalip bisa menjadi berbahaya.

Gunakan Lampu Sinyal

Jangan lupa untuk menyalakan lampu sinyal saat akan menyalip. Ini memberitahu pengendara lain bahwa Anda akan berpindah jalur. Sinyal ini juga sangat membantu untuk memberi peringatan pada kendaraan di belakang Anda.

Cek Spion dan Kondisi Sekitar

Selalu cek spion untuk memastikan kondisi di belakang aman. Terkadang ada kendaraan yang bergerak lebih cepat dari arah belakang dan dapat menimbulkan risiko kecelakaan jika Anda tiba-tiba berpindah jalur.

Tingkatkan Kecepatan Secara Bertahap

Saat menyalip, tingkatkan kecepatan dengan halus dan mantap. Jangan langsung menginjak pedal gas secara berlebihan karena ini bisa menyebabkan hilangnya kendali pada kendaraan.

Kembali ke Jalur dengan Aman

Setelah menyalip, segera kembali ke jalur utama dengan mulus. Jangan terlalu lama berada di jalur berlawanan, terutama jika jalanan ramai atau di area yang berpotensi berbahaya.