Tesla Siapkan Model Y Tiga Baris untuk Gempur Pasar China

Tesla dikabarkan tengah mempersiapkan varian baru dari SUV listrik Model Y yang akan hadir dengan tiga baris kursi dan jarak sumbu roda lebih panjang khusus untuk pasar China. Informasi ini pertama kali diungkapkan oleh seorang blogger otomotif terkenal di platform Weibo dan dikutip oleh Arena EV. Menurut laporan tersebut, model terbaru dengan kode internal E80 itu dijadwalkan mulai masuk jalur produksi usai libur Hari Buruh yang berlangsung dari 1 hingga 5 Mei 2025. Hingga kini, pihak Tesla belum mengumumkan secara resmi harga maupun tanggal peluncuran dari varian Model Y tiga baris tersebut.

Langkah Tesla ini diyakini sebagai strategi untuk memperluas daya saing di pasar kendaraan listrik yang sangat kompetitif di China. Sebelumnya, Tesla telah merilis pembaruan Model Y dengan konfigurasi lima kursi di awal tahun ini. Namun, gempuran dari produsen kendaraan listrik lokal terus menggerus dominasi perusahaan asal Amerika Serikat tersebut. Untuk merespons hal ini, Tesla gencar menawarkan berbagai insentif pembelian, termasuk skema pembiayaan tanpa bunga. Awalnya insentif ini berlaku selama tiga tahun, namun kemudian diperpanjang menjadi lima tahun hingga 30 Juni 2025.

Pabrik Gigafactory Tesla di Shanghai menjadi pusat produksi utama dengan kapasitas tahunan mencapai satu juta unit untuk Model 3 dan Model Y. Sepanjang Maret 2025, Tesla mencatat penjualan sebanyak 74.127 unit di China, dengan total penjualan kuartal pertama mencapai 134.607 unit kendaraan listrik.

XPENG Resmi Masuk Indonesia: Mobil Listrik Inovatif Asal China Meriahkan Pasar Otomotif

Produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, XPENG, kini resmi memasuki pasar Indonesia melalui kerja sama strategis dengan Erajaya Active Lifestyle (ERAL). Kolaborasi ini menandai langkah baru XPENG dalam memperluas jangkauannya di industri otomotif Tanah Air.

“XPENG selalu mencari mitra yang memiliki visi serta ambisi yang sejalan dengan kami. Erajaya Active Lifestyle adalah kekuatan baru di Indonesia dan menjadi mitra yang tepat untuk memperkenalkan XPENG ke pasar lokal,” ungkap Brian Gu, Vice Chairman and President of XPENG, dalam acara peluncuran resmi di Jakarta, Jumat (28/2/2025).

Mengenal XPENG, Pemain Baru di Pasar Mobil Listrik Indonesia

Didirikan pada 2014, XPENG merupakan perusahaan teknologi otomotif yang mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan kendaraan listrik pintar (Smart EV). Dengan integrasi kecerdasan buatan (AI), XPENG berambisi menjadi pemimpin global dalam mobilitas pintar, serta menghadirkan pengalaman berkendara yang inovatif dan efisien.

XPENG juga mengembangkan teknologi sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS), sistem operasi pintar dalam kendaraan, serta komponen inti lainnya seperti powertrain dan arsitektur elektrik/elektronik (EEA). Dengan inovasi ini, XPENG berusaha merevolusi industri otomotif melalui teknologi canggih yang meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara.

Berkantor pusat di Guangzhou, Tiongkok, XPENG juga memiliki fasilitas utama di Beijing, Shanghai, Silicon Valley, dan Amsterdam. Kendaraan produksinya diproduksi di pabrik yang berlokasi di Zhaoqing dan Guangzhou, Provinsi Guangdong.

Model XPENG yang Akan Hadir di Indonesia

XPENG memiliki beragam lini kendaraan listrik, termasuk X9, G9, G6, P7, P5, dan G3i. Namun, untuk tahap awal kehadirannya di Indonesia, XPENG akan memasarkan dua model unggulannya, yakni X9 dan G6.

XPENG X9 XPENG X9 adalah kendaraan listrik dengan desain futuristis yang menggabungkan teknologi otonom mutakhir dan kabin luas yang nyaman. Mobil ini dirancang untuk kebutuhan keluarga maupun bisnis, memberikan pengalaman berkendara yang cerdas, mulus, dan nyaman.

XPENG G6 XPENG G6 merupakan SUV listrik berperforma tinggi yang ideal untuk mobilitas perkotaan. Model ini menawarkan jangkauan impresif hingga 550 km dalam sekali pengisian daya serta mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam 4,1 detik. Selain itu, G6 didukung teknologi pengisian daya cepat yang memungkinkan baterainya terisi dari 10-80% dalam waktu hanya 20 menit.

Dengan masuknya XPENG ke Indonesia, persaingan di industri kendaraan listrik semakin ketat. Kehadiran teknologi canggih dan fitur unggulan dari XPENG diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen yang ingin beralih ke mobil listrik, sekaligus mendorong percepatan ekosistem kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air.

Xiaomi SU7 Ultra Dua Kursi Siap Meluncur: Sedan Listrik Mewah dengan Sentuhan Emas dan Target Penjualan Fantastis

Menjelang debut resminya pada akhir bulan ini, sedan listrik Xiaomi SU7 Ultra dipastikan akan hadir dalam versi konfigurasi dua kursi. Mengutip laporan dari Arena EV pada Senin, Xiaomi telah mengajukan sertifikasi untuk varian baru ini kepada otoritas di China.

Detail mengenai perubahan desain interior yang memungkinkan konfigurasi dua kursi masih belum diungkapkan secara rinci. Namun, informasi spesifikasi yang terdaftar menunjukkan hanya sedikit perbedaan angka dari versi sebelumnya.

Xiaomi menargetkan penjualan sedan SU7 Ultra mencapai 100 ribu unit sepanjang tahun 2025. Target ambisius ini diumumkan langsung oleh pendiri Xiaomi, Lei Jun, yang memastikan peluncuran kendaraan tersebut akan dimulai pada Maret di China. Sedan listrik ini diperkirakan dibanderol sekitar 814.900 yuan atau setara Rp1,8 miliar.

Sejak pertama kali diperkenalkan di China pada Oktober tahun lalu, SU7 Ultra langsung menarik perhatian dengan mencatatkan 3.680 pesanan hanya dalam waktu 10 menit usai peluncuran, meski harganya tergolong tinggi.

Lei Jun menegaskan bahwa Xiaomi semakin percaya diri dengan performa sedan listrik mereka dan menargetkan penjualan tahunan hingga 10 ribu unit. Menariknya, peluncuran SU7 Ultra pada akhir bulan ini akan berbarengan dengan perilisan ponsel flagship Xiaomi 15 Ultra.

Dari segi tampilan, SU7 Ultra akan hadir dalam lima pilihan warna bodi, berbeda dari varian reguler SU7 yang menawarkan sepuluh warna, menjadikannya salah satu produsen mobil dengan varian warna terbanyak di China. Selain itu, emblem berwarna emas menjadi elemen khas yang membedakan varian Ultra dari versi standar, memberikan sentuhan kemewahan pada desain eksteriornya.

CEO BYD: Mobil Listrik China Unggul 3-5 Tahun Dibanding Kompetitor

Presiden sekaligus Chairman BYD, Wang Chuanfu, menegaskan bahwa mobil listrik asal China memiliki keunggulan signifikan dibandingkan para pesaingnya. Menurutnya, dalam hal pengembangan produk, teknologi, dan rantai pasok, mobil listrik buatan China sudah lebih maju tiga hingga lima tahun dibandingkan kompetitor global.

Pernyataan ini disampaikan Wang usai menghadiri simposium bersama Presiden China, Xi Jinping, yang dihadiri oleh beberapa tokoh besar di industri teknologi Negeri Tirai Bambu. Ia menyoroti bagaimana inovasi menjadi faktor utama yang mendorong kemajuan pesat industri mobil listrik di China.

“Di balik setiap teknologi kami, ada inovasi yang terus berkembang. Dan di balik inovasi itu, terdapat kerja keras dari lebih dari 110.000 insinyur yang berkontribusi dalam pengembangan produk BYD,” ujar Wang, seperti dikutip dari Driven Car Guide yang merujuk pada laporan Fortune.

Mobil Listrik China Terus Melangkah Maju

Wang menekankan bahwa keterbukaan terhadap inovasi menjadi faktor penting yang memungkinkan kendaraan listrik buatan China berkembang pesat dan dapat dinikmati di seluruh dunia. Ia menambahkan bahwa proteksi berlebihan justru dapat membatasi perkembangan industri dan memperlambat lahirnya teknologi baru.

Dalam wawancara dengan Yuyuan Tantian, sebuah akun media sosial yang berafiliasi dengan CCTV, Wang menyebut bahwa persetujuan dan dukungan konsumen menjadi motivasi utama bagi para produsen mobil listrik untuk terus menghadirkan teknologi terdepan.

“Kami terus menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan untuk mendorong inovasi lebih lanjut,” tambahnya dalam laporan Reuters.

Perkembangan Pesat BYD dalam Inovasi dan Riset

Sejak didirikan pada 1995, BYD telah mengalami perkembangan pesat. Awalnya hanya memiliki 20 pekerja, kini perusahaan otomotif raksasa ini telah tumbuh menjadi salah satu pemimpin industri mobil listrik dunia dengan hampir 1 juta karyawan.

Dalam beberapa tahun terakhir, BYD terus melakukan ekspansi besar-besaran, terutama di sektor riset dan pengembangan (R&D). Sebelum tahun 2021, jumlah pegawai BYD sekitar 280 ribu orang. Namun, pada 2022, perusahaan ini merekrut tambahan 290 ribu karyawan, sehingga total pegawai mencapai 570 ribu orang.

Puncaknya, pada 2024, jumlah karyawan BYD telah mendekati 1 juta orang, dengan sebagian besar peningkatan terjadi di sektor operator produksi dan pengembangan teknologi. Hingga kuartal ketiga 2024, total investasi R&D kumulatif BYD telah melampaui 160 miliar yuan (sekitar Rp 354 triliun).

Tidak hanya itu, dalam dua hingga tiga tahun terakhir, BYD juga merekrut lebih dari 50 ribu lulusan perguruan tinggi, dengan hampir 70 persen di antaranya bergelar Magister dan Doktor. Sebagian besar dari mereka ditempatkan di divisi riset dan pengembangan, yang menjadi kunci dari inovasi pesat yang dilakukan perusahaan.

Dengan strategi ekspansi agresif dan investasi besar dalam teknologi, BYD terus mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin industri mobil listrik, serta menjadi contoh bagaimana China mampu melampaui pesaing global dalam pengembangan kendaraan listrik.

Honda Ye P7 EV Resmi Diluncurkan, Penantang Baru di Pasar Mobil Listrik China

Honda resmi memperkenalkan kendaraan listrik terbaru mereka, Ye P7, sebuah crossover yang menjadi langkah awal dari rencana peluncuran tiga mobil listrik di pasar Tiongkok. Ye P7 merupakan salah satu dari inovasi Honda yang siap bersaing di segmen EV (Electric Vehicle).

Mobil listrik ini pertama kali diperlihatkan pada ajang otomotif di bulan April bersama dua model lainnya, yaitu crossover YE S7 dan Ye GT Concept. Rencananya, Honda Ye P7 akan mulai tersedia di pasar Tiongkok menjelang akhir tahun 2024.

Dimensi dan Desain Futuristik

Berdasarkan informasi dari Carscoops, Ye P7 hadir dengan dimensi panjang 4.750 mm, lebar 1.930 mm, dan tinggi 1.625 mm, dengan jarak sumbu roda sepanjang 2.930 mm. Desainnya yang futuristik menampilkan kesan sporty dan modern.

Bagian depan mobil ini menunjukkan inspirasi dari desain premium seperti Ferrari Purosangue dan Toyota Crown Sport. Hal ini terlihat dari lampu utama LED berbentuk capit lobster yang unik, memberikan kesan tegas dan berkarakter.

Sisi samping mobil dilengkapi over fender berwarna hitam yang mencolok, dipadukan dengan velg palang lima two-tone yang menambah kesan dinamis. Pada bagian belakang, Honda menyematkan lampu LED yang senada dengan bagian depan serta lencana Honda yang membentang di sepanjang pintu bagasi.

Interior Modern dengan Fitur Terkini

Meskipun foto interior belum dipublikasikan secara luas, Honda Ye P7 dikabarkan akan mengadopsi desain kabin yang serupa dengan versi konsepnya. Interiornya akan dilengkapi layar head unit besar, serta fitur modern seperti pengisian daya nirkabel untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi pengemudi dan penumpang.

Performa Tangguh dengan Tenaga Listrik

Honda Ye P7 menggunakan baterai lithium-ion sebagai sumber tenaga utama. Meski kapasitas baterai belum diungkapkan, mobil ini mampu menghasilkan tenaga hingga 268 Hp. Dengan performa tersebut, Ye P7 diklaim dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam waktu hanya 4,6 detik.

Fokus Honda di Pasar China

China menjadi pasar utama Honda untuk pengembangan mobil listrik. Langkah ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan tren pasar yang terus berkembang di negara tersebut. Sebaliknya, di Indonesia, Honda saat ini baru menawarkan kendaraan hybrid seperti Accord RS e:HEV dan CR-V RS e:HEV.

Dengan peluncuran Ye P7, Honda menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi mobil listrik yang ramah lingkungan dan berteknologi tinggi. Langkah ini menjadi tonggak baru dalam perjalanan mereka menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.