Audi Revisi Strategi, Tidak Lagi Hanya Fokus pada Mobil Listrik Setelah 2032

Audi mengambil langkah mengejutkan dengan menunda rencana untuk sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik setelah 2032. Keputusan ini terlihat dari pengumuman mereka yang akan tetap mengembangkan mesin pembakaran internal serta powertrain hibrida. Sebelumnya, Audi berencana untuk meluncurkan model bertenaga bensin terakhirnya pada 2026 dan hanya menjual mobil listrik mulai 2032. Namun, CEO Audi, Gernot Dollner, kini menegaskan bahwa tenggat waktu tersebut perlu dikaji ulang mengingat transisi menuju mobilitas listrik membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

Dalam konferensi pers terbaru, Dollner menegaskan bahwa perpanjangan masa pakai mesin pembakaran internal dapat memberikan dampak positif terhadap model bisnis Audi. Hal ini juga mencerminkan tren di industri otomotif, di mana beberapa pabrikan lain seperti Mercedes-Benz, Volvo, dan Alfa Romeo juga telah menyesuaikan target elektrifikasi mereka. Bahkan BMW masih berkomitmen mempertahankan mesin V8 untuk beberapa model masa depan.

Pada 2024, Audi mencatat penjualan global sebanyak 1,7 juta unit, mengalami penurunan 11,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, hanya 164.480 unit yang merupakan kendaraan listrik, lebih rendah dibandingkan pesaingnya seperti BMW dan Mercedes-Benz. Dengan meningkatnya permintaan kendaraan hibrida, Audi kini meninjau kembali strategi elektrifikasinya untuk memastikan transisi yang lebih stabil dan sesuai dengan permintaan pasar. Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam strategi perusahaan yang selama ini dikenal sebagai salah satu pionir dalam pengembangan kendaraan listrik.

Aito M9 2025 Hadir dengan Pembaruan Canggih, Jangkauan Makin Luas

Seres dan Huawei kembali menghadirkan inovasi di industri otomotif dengan meluncurkan Aito M9 versi terbaru di pasar China. Model tahun 2025 ini membawa berbagai penyempurnaan guna mempertahankan daya saingnya, mulai dari desain hingga peningkatan teknologi yang lebih canggih. Dari segi eksterior, Aito M9 kini memiliki lampu depan khas yang dipadukan dengan strip LED, serta bemper depan minimalis dengan saluran udara besar. Lampu belakangnya yang unik menyerupai sarung tangan semakin memperkuat identitas desainnya. Dimensi kendaraan ini tetap besar dengan ukuran 5.230×1.999×1.800 mm serta jarak sumbu roda 3.110 mm, sementara pilar B dan C dihitamkan untuk tampilan lebih elegan.

Selain itu, model ini menawarkan warna bodi merah baru dengan aksen krem pada pilar A dan D serta pilihan velg 21 inci. Pada bagian interior, Aito M9 tetap mempertahankan pilihan tata letak lima dan enam kursi seperti pendahulunya. Kendaraan ini dilengkapi dengan tiga layar besar, termasuk panel instrumen 12,3 inci, layar utama 15,6 inci, dan monitor penumpang depan 16 inci. Model terbaru juga membawa peningkatan seperti dukungan paha di kursi pengemudi, proyektor lebih canggih, serta kotak penyimpanan dengan fitur pemanas dan pendingin.

Dari segi teknologi, Aito M9 2025 kini memiliki sistem bantuan mengemudi canggih dengan empat sensor LiDAR yang memungkinkan navigasi lebih akurat, termasuk dalam situasi jalan yang kompleks. Model ini juga mendukung komunikasi satelit Huawei Galaxy untuk konektivitas tanpa batas. Aito M9 tersedia dalam dua varian, yakni Extended-Range Electric Vehicle (EREV) dan Battery Electric Vehicle (BEV). Pada varian EREV, kapasitas baterai ditingkatkan dari 42 kWh menjadi 52 kWh, yang memberikan jangkauan hingga 290 km berdasarkan uji CLTC. Selain itu, range extender 1,5 liter turbocharged kini menghasilkan tenaga 118 kW (158 hp), sementara sistem penggerak 4WD motor ganda menyumbangkan total tenaga 365 kW (489 hp) dengan jangkauan gabungan hingga 1.474 km.

Sementara itu, varian BEV tetap mengusung baterai 100 kWh yang menggerakkan dua motor listrik dengan total tenaga 390 kW (523 hp), memberikan jangkauan hingga 630 km. Dengan peningkatan ini, Aito M9 semakin memperkuat posisinya sebagai SUV mewah berteknologi tinggi yang siap memenuhi kebutuhan pasar otomotif modern.

Jetour Siap Menggebrak Pasar Otomotif Indonesia dengan Lima Model Terbaru di 2025

Produsen otomotif asal China, Jetour, mengumumkan rencana peluncuran lima model kendaraan terbaru pada tahun ini, yang mencakup dua mobil listrik murni (BEV), satu model yang kemungkinan berteknologi hybrid, serta dua model pembaruan dari Jetour Dashing dan X70 Plus. Salah satu kendaraan listrik yang dipastikan akan meluncur di Indonesia pada 2025 adalah Jetour X50e, yang sebelumnya telah diperkenalkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 pada Februari lalu. Sementara itu, satu model BEV lainnya masih dirahasiakan oleh pihak perusahaan.

Direktur Pemasaran Jetour Indonesia, Moch Ranggy Radiansyah, mengungkapkan bahwa pihaknya masih terus mengumpulkan masukan dari konsumen mengenai X50e untuk penyempurnaan produk. Ia juga menambahkan bahwa mobil ini direncanakan akan rilis pada semester kedua tahun ini, dengan kemungkinan dipamerkan dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Selain itu, Jetour juga menyiapkan model T2, yang disebut sebagai SUV off-road dengan tampilan gagah dan bodi kokoh khas “boxy SUV”. Model ini kemungkinan akan hadir dengan platform hybrid atau mesin berbahan bakar fosil (ICE), sebagaimana dua varian yang ditawarkan di pasar China.

Jetour terus berupaya menghadirkan berbagai pilihan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia, termasuk model ICE, PHEV, dan EV sebagai bagian dari roadmap perusahaan. T2 dipastikan akan menjalani road test pertama di Indonesia sebelum resmi dipasarkan, sementara harga jualnya masih dalam tahap riset. Kehadiran Jetour di Indonesia diharapkan mampu memberikan opsi baru bagi para pecinta otomotif, terutama di segmen SUV dan kendaraan listrik yang semakin berkembang di Tanah Air.

Geely EX5 Mulai Dikirim ke Konsumen, Antusiasme Meningkat

Setelah sukses melakukan debut di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, Geely EX5 kini mulai dikirimkan kepada para pelanggan di Tanah Air. Geely Auto Indonesia terus mengimpor EX5 dari China, dengan 1.000 unit terbaru yang baru saja tiba pada Maret ini setelah menempuh perjalanan panjang dari Guangzhou. Langkah ini menjadi strategi utama dalam memastikan distribusi kendaraan berjalan lancar serta pelanggan bisa menerima mobil mereka lebih cepat.

Sebagai bentuk apresiasi kepada konsumen, Geely Auto Indonesia mengadakan seremoni serah terima simbolis di salah satu diler resminya. Dalam acara tersebut, beberapa pelanggan terpilih mendapatkan kunci kendaraan secara langsung dari CEO Geely Auto Indonesia, Victor Gao. Para pemilik pertama EX5 menyambut kehadiran mobil ini dengan penuh antusiasme, terutama karena fitur unggulannya yang modern dan inovatif. Salah satu pelanggan bahkan mengungkapkan kepuasan terhadap kenyamanan kursi pijat serta beragam pilihan warna menarik yang ditawarkan.

Selain fitur canggihnya, kecepatan pengiriman Geely EX5 juga menjadi sorotan. Beberapa konsumen menerima unit mereka dalam waktu kurang dari 10 hari setelah melakukan pemesanan. Victor Gao menyatakan bahwa pengiriman ini merupakan langkah awal bagi Geely dalam memperluas pasarnya di Indonesia. Ia juga berharap dapat membangun komunitas pemilik EX5 yang solid, di mana pengguna bisa saling berbagi pengalaman dan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam ekosistem Geely.

Tips Memilih Mobil Keluarga yang Nyaman dan Ekonomis

Memilih mobil untuk keluarga kecil bukan perkara mudah, mengingat banyaknya pilihan yang tersedia di pasaran. Setiap orang tua tentu ingin memastikan kendaraan yang dibeli sesuai dengan kebutuhan, baik dari segi kapasitas, kenyamanan, maupun keamanan. Untuk itu, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan agar tidak salah pilih. Kapasitas kendaraan menjadi hal pertama yang harus dipertimbangkan. Jika hanya digunakan untuk empat hingga lima orang, mobil dengan konfigurasi lima kursi sudah cukup. Namun, jika sering bepergian dengan anggota keluarga tambahan, mobil dengan tujuh kursi bisa menjadi pilihan lebih fleksibel. Selain itu, kursi yang bisa dilipat akan sangat berguna untuk menambah ruang penyimpanan ketika diperlukan.

Fitur keselamatan juga menjadi aspek yang tidak boleh diabaikan. Mobil keluarga sebaiknya dilengkapi dengan airbag, sistem pengereman ABS dan EBD, serta kontrol stabilitas agar lebih aman di berbagai kondisi jalan. Jika memiliki anak kecil, pastikan kendaraan mendukung pemasangan kursi anak dengan sistem ISOFIX agar lebih aman saat terjadi benturan. Kemudahan perawatan pun menjadi faktor yang harus diperhitungkan. Mobil dengan jaringan bengkel luas dan suku cadang yang mudah ditemukan akan lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Bagi yang membeli mobil bekas, penting untuk memeriksa riwayat servis agar tidak menghadapi perbaikan besar di kemudian hari.

Selain itu, kenyamanan kabin harus menjadi prioritas, terutama untuk perjalanan jauh. Kursi yang ergonomis, ruang kaki yang luas, serta sistem pendingin udara yang baik akan meningkatkan kenyamanan selama berkendara. Fitur hiburan seperti layar sentuh dan sistem audio berkualitas juga dapat membuat perjalanan lebih menyenangkan, terutama bagi anak-anak. Terakhir, pertimbangkan biaya kepemilikan, termasuk konsumsi bahan bakar, pajak tahunan, serta biaya perawatan. Mobil listrik kini semakin diminati karena menawarkan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar bensin, serta memiliki perawatan yang lebih sederhana.

Nio Firefly EV Resmi Dibuka untuk Pemesanan, Booking Fee Hanya Rp 450 Ribu!

Produsen otomotif asal Tiongkok, Nio, resmi membuka pemesanan untuk mobil listrik terbarunya, Nio Firefly EV, di pasar domestik. Yang menarik, biaya pemesanannya sangat terjangkau, bahkan kurang dari Rp 1 juta!

Dilansir dari Carnewschina, Selasa (18/3), untuk sementara Nio Firefly EV hanya tersedia di Tiongkok. Mobil listrik yang ditujukan bagi pengguna perkotaan ini sudah bisa dipesan melalui sistem prebook sejak Desember 2024. Namun, peluncuran resminya dijadwalkan pada bulan depan.

Harga dan Ketersediaan

Bagi calon pembeli di Tiongkok, Nio Firefly EV bisa dipesan hanya dengan uang tanda jadi sebesar 199 yuan atau sekitar Rp 450 ribu. Sementara itu, harga jualnya diperkirakan mencapai 148.800 yuan atau sekitar Rp 330 juta.

Kabar baiknya, Firefly EV bukan hanya untuk pasar domestik. Setelah debutnya di Tiongkok pada April 2025, mobil ini juga akan dirilis di Eropa pada kuartal kedua tahun yang sama. Setelahnya, kendaraan ini akan mulai dikirim ke negara-negara lain di Asia Tenggara dan Amerika Selatan.

Desain dan Dimensi

Nio Firefly EV mengusung desain modern dan futuristis. Dari tampilan depan, beberapa elemen desainnya mengingatkan pada Honda e, terutama lekukan bodi serta aksen hitam di bagian tengah.

Mobil ini tampil lebih mencolok dengan lampu depan berkonfigurasi tiga titik yang unik, yang juga diterapkan pada bagian belakangnya. Dimensi kendaraan ini kurang lebih sebanding dengan MINI Cooper lima-pintu, dengan panjang 4.003 mm, lebar 1.781 mm, tinggi 1.557 mm, dan jarak sumbu roda 2.615 mm.

Fitur dan Spesifikasi Teknis

Bagian interior sudah dilengkapi dengan kluster instrumen digital yang terintegrasi di kolom kemudi, layar hiburan horizontal berukuran 12,8 inci, serta fitur pengisian daya nirkabel untuk perangkat seluler. Namun, detail fitur lainnya masih belum diungkap secara resmi.

Salah satu keunggulan utama Nio Firefly EV adalah sistem penggantian baterai, yang memungkinkan pengguna untuk mengganti, mengisi ulang, atau meningkatkan kapasitas daya dengan lebih fleksibel. Mobil ini menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP) berkapasitas 42,1 kWh dari Sunwoda, dengan jangkauan hingga 420 km dalam sekali pengisian penuh.

Dari sisi performa, kendaraan ini dibekali motor listrik berkekuatan 105 kW (setara 140 hp). Berbeda dari MINI Cooper lima-pintu yang berpenggerak roda depan, Firefly EV justru mengadopsi sistem penggerak roda belakang, serupa dengan Honda e.

Toyota Rilis Crown Estate, Kombinasi Mewah dan Performa Tangguh

Toyota kembali memperluas lini kendaraan Crown dengan menghadirkan model terbaru, Crown Estate, di pasar Jepang. Model ini tersedia dalam dua pilihan, yakni Estate RS Plug-In Hybrid (PHEV) dan Estate Z Hybrid, yang keduanya mengadopsi sistem penggerak E-Four All-Wheel Drive (AWD).

Dengan peluncuran Crown Estate, Toyota kini memiliki empat varian dalam keluarga Crown, setelah sebelumnya memperkenalkan Crown Crossover, Crown Sport, dan Crown Sedan.

Teknologi Elektrifikasi dan Performa Mesin

Sebagai bagian dari komitmen Toyota dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan, Crown Estate hadir dengan teknologi elektrifikasi yang tersedia dalam dua pilihan sistem penggerak: plug-in hybrid (PHEV) dan hybrid konvensional.

Dari segi harga, Crown Estate RS PHEV dibanderol 8.100.000 yen (sekitar Rp 893,6 juta), sementara Crown Estate Z Hybrid dipasarkan dengan harga 6.350.000 yen (sekitar Rp 700,6 juta).

Kedua model ini menggunakan mesin bensin 2.5L (2.487 cc) berkode A25A-FXS. Namun, terdapat sedikit perbedaan tenaga di antara keduanya:

  • Varian PHEV menghasilkan 177 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 219 Nm pada 3.600 rpm.
  • Varian Hybrid menghasilkan 190 PS pada 6.000 rpm, dengan torsi 236 Nm pada 4.300-4.500 rpm.

Selain mesin bensin, sistem penggerak listrik E-Four turut menyokong performa kendaraan ini. Motor listrik yang ditempatkan pada as roda depan memiliki tenaga 182 PS dan torsi 270 Nm, sementara motor pada as roda belakang menghasilkan 54 PS dengan torsi 121 Nm.

Untuk Crown Estate PHEV, kendaraan ini dapat menempuh 89 km dalam mode listrik murni (EV Mode) tanpa menggunakan bensin. Hal ini dimungkinkan berkat baterai lithium-ion berkapasitas 51 Ah. Sedangkan pada varian hybrid, kapasitas baterainya lebih kecil, yakni 5 Ah.

Dimensi dan Kapasitas Bagasi

Secara ukuran, Toyota Crown Estate memiliki dimensi:

  • Panjang: 4.930 mm
  • Lebar: 1.880 mm
  • Tinggi: 1.625 mm
  • Jarak sumbu roda: 2.850 mm

Jika dibandingkan dengan Crown Sport, model ini 210 mm lebih panjang. Selain itu, Crown Estate menawarkan ruang bagasi yang cukup luas, yakni 470 liter, yang dapat diperluas hingga 1.470 liter jika kursi belakang dilipat.

Untuk kenyamanan berkendara, Toyota membekali Crown Estate dengan suspensi MacPherson struts di bagian depan dan multi-link di bagian belakang. Mobil ini juga menggunakan velg berukuran 21 inci x 8.5J, yang dibalut ban berukuran 233/45R21.

Fitur Canggih dan Interior Premium

Kedua varian Crown Estate dilengkapi dengan sistem Adaptive Variable Suspension (AVS) yang memiliki tiga mode berkendara: Normal, Sport, dan Rear Comfort. Mode Rear Comfort dikembangkan untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi penumpang di kursi belakang melalui penyesuaian pada sistem Dynamic Rear Steering (DRS).

Pada bagian interior, Toyota memberikan sentuhan premium dengan pilihan jok kulit berwarna hitam atau cokelat, yang juga diaplikasikan pada setir dan tuas transmisi. Mobil ini dilengkapi dengan layar infotainment 12,3 inci, memberikan pengalaman berkendara yang lebih modern dan interaktif.

Dari segi keselamatan, Crown Estate dibekali fitur asisten pengemudi canggih, seperti:

  • Collision Avoidance System dengan deteksi pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara motor.
  • Millimetre-wave radar dan monocular camera untuk meningkatkan akurasi sistem keamanan.

Kesimpulan

Dengan hadirnya Crown Estate, Toyota semakin memperkuat lini kendaraan Crown dengan menghadirkan pilihan yang lebih luas bagi para penggemarnya. Perpaduan teknologi hybrid, kenyamanan premium, serta fitur keselamatan canggih menjadikan Crown Estate sebagai salah satu model yang patut diperhitungkan di segmen kendaraan elektrifikasi.

Toyota terus membuktikan komitmennya dalam menghadirkan inovasi otomotif yang ramah lingkungan, efisien, dan tetap memberikan performa terbaik bagi penggunanya.

Inovasi Baru dari VW: ID. Buzz Long Wheelbase Dikirim ke Konsumen Mei

Volkswagen baru-baru ini memperkenalkan model terbaru mobil listrik mereka, ID. Buzz Long Wheelbase (LWB), dalam ajang pameran IIMS 2025. Kehadiran ID. Buzz LWB di Indonesia menandai komitmen Volkswagen untuk memperluas portofolio kendaraan ramah lingkungan di pasar otomotif Tanah Air. Dikenalkan dengan harga mulai Rp 1,4 miliaran, kendaraan van listrik ini akan tersedia untuk pengiriman kepada konsumen pada bulan Mei 2025.

Ahmad Badawi, Head of Sales & Marketing PT Garuda Mataram Motor, selaku distributor Volkswagen di Indonesia, mengungkapkan bahwa pengiriman kendaraan ini diperkirakan akan dimulai pada awal Mei mendatang. “Kami menargetkan pengiriman mulai Mei. Beberapa konsumen bahkan sudah menerima Surat Pemesanan Kendaraan (SPK), dan diperkirakan unitnya akan sampai antara Mei hingga Agustus,” ujar Badawi saat acara buka puasa bersama di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

ID. Buzz Long Wheelbase adalah varian baru dari ID. Buzz yang menawarkan dimensi lebih panjang, memberikan kenyamanan lebih baik bagi pengendara dan penumpangnya. Sebagai kendaraan listrik ramah lingkungan, ID. Buzz LWB memiliki kapasitas untuk menampung hingga enam orang, menjadikannya pilihan ideal untuk keluarga yang mencari kendaraan listrik dengan ruang kabin luas dan fungsionalitas tinggi.

Kendaraan ini menawarkan performa yang luar biasa dengan motor listrik yang menghasilkan torsi 560 Nm, menjadikannya sebagai MPV elektrik dengan torsi terbesar di kelasnya. Dengan kemampuan akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu hanya 7,9 detik, ID. Buzz LWB juga memiliki jarak tempuh yang mengesankan, mencapai 487 km dengan sekali pengisian daya penuh. Keunggulan lainnya adalah sistem pengisian daya yang cepat, memastikan perjalanan jauh tidak akan terhambat.

Di sisi interior, ID. Buzz LWB dilengkapi dengan fitur-fitur mewah yang memberikan kenyamanan ekstra, seperti Panoramic Sunroof with Smart Glass, kursi depan dengan fungsi Memory, Heater, dan Massage, serta sistem audio premium Harman Kardon dengan 12+1 speaker, yang meningkatkan pengalaman berkendara menjadi lebih menyenangkan.

Perbedaan utama antara ID. Buzz Long Wheelbase dan varian Normal Wheelbase (NWB) terletak pada ukuran dimensi dan performa. ID. Buzz LWB memiliki panjang 4.962 mm, lebih panjang 250 mm dari NWB yang memiliki panjang 4.712 mm. Selain itu, LWB dilengkapi dengan baterai 86 kWh yang memungkinkan jarak tempuh lebih jauh hingga 487 km, sementara NWB menggunakan baterai 79 kWh dengan jarak tempuh 461 km.

Harga untuk varian LWB sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan NWB. ID. Buzz LWB dibanderol dengan harga mulai Rp 1,4 miliaran, sementara harga ID. Buzz NWB dimulai dari Rp 1,3 miliaran.

Peluncuran ID. Buzz Long Wheelbase di Indonesia menegaskan bahwa Volkswagen terus berkomitmen untuk menghadirkan kendaraan ramah lingkungan dengan performa tinggi dan kenyamanan maksimal. Dengan fitur-fitur canggih dan teknologi mutakhir yang disematkan, ID. Buzz LWB siap menjadi pilihan menarik di segmen mobil listrik premium Indonesia.

Kesalahan Sepele yang Bisa Merusak Mobil Listrik, Hindari Mulai Sekarang!

Merawat mobil listrik memerlukan perhatian khusus agar tetap awet dan berfungsi optimal. Meski tampak lebih sederhana dibandingkan kendaraan berbahan bakar konvensional, ada beberapa kesalahan yang bisa merusak komponen vital jika tidak berhati-hati. Salah satunya adalah mengabaikan komponen listrik yang sensitif. Motor listrik, baterai lithium-ion, hingga sistem pengereman regeneratif perlu perlakuan khusus. Hindari menyemprotkan air langsung ke area soket pengisian daya atau sensor yang terbuka karena dapat menyebabkan korsleting atau bahkan sengatan listrik.

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah penggunaan produk pembersih yang tidak sesuai. Beberapa sabun mobil mengandung bahan kimia keras yang bisa merusak lapisan cat, segel, dan komponen logam. Pilihlah sampo mobil dengan pH netral atau yang berlabel ramah lingkungan agar lebih aman digunakan. Selain itu, penggunaan semprotan air bertekanan tinggi juga bisa berisiko bagi kendaraan listrik. Tekanan air yang terlalu kuat dapat menyebabkan air masuk ke area kelistrikan, yang berpotensi menimbulkan kerusakan serius. Sebaiknya gunakan semprotan dengan tekanan sedang dan lap lembut untuk membersihkan bagian eksterior mobil.

Kesalahan lain yang tak kalah penting untuk dihindari adalah lupa merawat baterai setelah mencuci mobil. Pastikan area sekitar baterai tetap kering untuk mencegah risiko gangguan listrik. Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin di bengkel resmi yang memahami teknologi kendaraan listrik. Untuk menjaga daya tahan baterai, hindari pengisian daya hingga 100% atau membiarkannya habis total. Idealnya, pertahankan kapasitas baterai di kisaran 20-80% agar umur pakainya lebih panjang. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, mobil listrik kamu tidak hanya bersih dan kinclong, tetapi juga lebih tahan lama dan performanya tetap maksimal!

Mantan Insinyur Tesla Ciptakan Mobil Listrik Longbow, Sindir Elon Musk?

Dua mantan insinyur Tesla, Daniel Davy dan Mark Tapscott, meluncurkan mobil listrik bernama Longbow. Kendaraan ini hadir dengan performa tinggi dan seolah menyindir Tesla milik Elon Musk.

Longbow hadir dalam bentuk mobil listrik bergaya roadster, yaitu kendaraan sport dengan desain dua pintu dan atap yang bisa dilepas (convertible). Roadster sendiri dikenal karena memberikan pengalaman berkendara yang sporty dan dinamis, dengan fokus pada performa serta tampilan yang elegan.

Kehadiran Longbow menjadi pesaing bagi Tesla Roadster, yang pertama kali diperkenalkan sebagai prototipe pada 2017 dan direncanakan rilis pada 2020. Namun, hingga kini produksi Tesla Roadster generasi kedua terus mengalami penundaan.

Daniel Davy mengungkapkan bahwa kehadiran Longbow adalah ‘sindiran halus’ terhadap Tesla yang terus menunda peluncuran Roadster mereka.

“Banyak pelanggan yang telah membayar deposit untuk Tesla Roadster, namun hingga saat ini belum mendapatkannya,” ujar Davy dalam wawancara dengan TopGear pada Kamis (13/3/2025).

“Kami yakin bisa menjadi roadster listrik pertama yang benar-benar meluncur sebelum Tesla. Jika ada yang ingin menarik deposit $250.000 mereka dan mengalihkannya ke mobil kami yang lebih unggul, mereka bisa mendapatkannya lebih cepat,” tambahnya.

Model pertama yang dirilis adalah Longbow Speedster, mobil dua kursi tanpa kaca depan dan atap, dengan jarak tempuh sekitar 275 mil (420 km) menurut standar WLTP. Berat kendaraan ini hanya 895 kg dan mampu melesat dari 0-60 mph (0-96 km/jam) dalam waktu 3,5 detik, setara dengan beberapa supercar cepat dan mirip dengan Tesla Model Y Performance.

Setelah Speedster, Longbow akan merilis versi hardtop yang disebut Roadster. Model ini sedikit lebih berat, sekitar 994 kg, dan hanya 0,1 detik lebih lambat. Namun, jarak tempuhnya lebih jauh sekitar 5 mil dibandingkan Speedster.

Reservasi untuk kedua model telah dibuka. Longbow Speedster dibanderol sekitar $110.000 (Rp 1,8 miliar), sedangkan Roadster seharga $84.000 (Rp 1,3 miliar), termasuk pajak lokal Inggris.