Waspadai 7 Tanda Rem Mobil Bermasalah Sebelum Terlambat

Mengemudi memang menuntut konsentrasi tinggi, apalagi saat mobil mengangkut beban berat atau melaju di jalanan menurun. Untuk memastikan keselamatan, sangat penting melakukan pengecekan kendaraan sebelum memulai perjalanan. Mulai dari kondisi mesin, tekanan angin pada ban, sistem sirkulasi udara, hingga performa rem, semua harus diperiksa agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan.

Salah satu risiko terbesar yang kerap terjadi tanpa disadari adalah rem blong. Gagalnya sistem pengereman di tengah perjalanan bisa memicu kepanikan dan bahkan menyebabkan kecelakaan fatal. Karena itu, mengenali gejala awal rem yang mulai bermasalah adalah langkah penting bagi setiap pengemudi. Tanda pertama adalah munculnya suara mencicit saat rem diinjak—biasanya menandakan kampas rem sudah aus. Jika pedal rem terasa keras atau justru sangat ringan dan dalam, bisa jadi ada gangguan pada sistem hidrolik atau kampas yang sudah menipis.

Gejala lain yang harus diwaspadai adalah mobil yang condong ke satu sisi saat direm, getaran di pedal atau setir, dan lampu indikator rem menyala di dashboard. Semua itu mengindikasikan adanya keausan, kebocoran, atau ketidakseimbangan dalam sistem pengereman. Selain itu, volume cairan rem yang mulai berkurang juga merupakan sinyal adanya masalah pada seal atau selang.

Rem yang melemah tidak datang secara tiba-tiba. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan berkala agar mobil selalu dalam kondisi optimal. Keselamatan berkendara tak hanya soal kecepatan, tapi juga kemampuan untuk berhenti secara tepat.

Persiapan Mudik Lebaran 2025: Tips Penting untuk Kendaraan Konvensional dan Listrik

Pakar otomotif dari Universitas Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menegaskan bahwa persiapan mudik bagi pengguna kendaraan konvensional maupun mobil listrik tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Menurutnya, sebelum melakukan perjalanan jauh, setiap pemilik kendaraan wajib memastikan kondisi kendaraannya dalam keadaan optimal.

Bagi pengguna mobil berbahan bakar bensin atau diesel, pengecekan rutin seperti kondisi oli, filter, busi, sistem pendingin, rem, lampu, serta tekanan angin pada ban sangat penting. Selain itu, menyiapkan ban cadangan dengan tekanan udara yang sesuai juga menjadi langkah antisipasi dalam menghadapi kemungkinan ban bocor atau pecah di tengah perjalanan.

Sementara itu, bagi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik, pemeriksaan kesehatan baterai, sistem pendingin, dan fungsi pengisian daya menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Pemilik kendaraan listrik juga disarankan untuk mengecek kondisi kabel pengisian serta memastikan kompatibilitas dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang rute perjalanan. Selain itu, aplikasi navigasi untuk menemukan SPKLU juga sebaiknya dipastikan berfungsi dengan baik sebelum memulai perjalanan.

Untuk mempermudah perjalanan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik, PT PLN (Persero) telah menambah jumlah SPKLU di berbagai rest area dengan teknologi pengisian daya cepat. Diperkirakan jumlah pengguna mobil listrik saat Lebaran 2025 akan meningkat hingga 500 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan jumlah transaksi di SPKLU yang juga diprediksi melonjak drastis. Oleh karena itu, PLN telah meningkatkan jumlah SPKLU hingga 800 unit di lokasi-lokasi dengan tingkat okupansi tinggi guna mengakomodasi kebutuhan para pemudik.

Hindari Overheat saat Mudik: Tips Penting untuk Perjalanan Aman dan Nyaman

Mudik Lebaran adalah momen yang dinanti setiap tahunnya, namun perjalanan jauh dengan kendaraan pribadi sering kali menimbulkan berbagai tantangan, salah satunya adalah risiko mesin mengalami overheat. Jika tidak diantisipasi, kondisi ini dapat menyebabkan kendaraan mogok di tengah perjalanan, sehingga menghambat perjalanan dan berpotensi menimbulkan masalah serius. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum berangkat guna memastikan perjalanan tetap aman dan nyaman.

Salah satu faktor utama penyebab overheat adalah kurangnya cairan pendingin atau coolant yang berperan dalam menjaga suhu mesin tetap stabil. Jika level coolant berkurang atau kualitasnya menurun, mesin berisiko mengalami panas berlebih yang dapat merusak komponen internalnya. Pastikan selalu mengecek dan mengisi coolant sesuai rekomendasi pabrikan serta periksa adanya kebocoran pada radiator atau selang pendingin. Selain itu, kipas radiator juga memiliki peran penting dalam sistem pendinginan mesin. Jika kipas tidak berfungsi dengan baik atau putarannya melemah, pendinginan tidak akan optimal, sehingga meningkatkan risiko overheat. Lakukan pengecekan dengan menyalakan mesin dan pastikan kipas bekerja normal. Jika terjadi masalah, periksa sekring, relay, atau motor kipas untuk memastikan semuanya dalam kondisi baik.

Selain pendingin, oli mesin juga berperan dalam menjaga suhu mesin tetap stabil. Oli yang kotor atau volumenya berkurang dapat menyebabkan gesekan berlebih di dalam mesin, sehingga meningkatkan suhu kerja kendaraan. Sebelum melakukan perjalanan jauh, pastikan untuk mengecek kondisi oli dan menggantinya jika sudah terlalu pekat atau volumenya berkurang. Pastikan juga menggunakan oli dengan spesifikasi yang sesuai dengan kendaraan.

Thermostat adalah komponen penting lainnya yang mengatur sirkulasi cairan pendingin ke radiator. Jika rusak atau macet dalam posisi tertutup, aliran coolant akan terganggu dan menyebabkan mesin cepat panas. Sebelum berangkat, lakukan pemeriksaan pada thermostat dan pastikan tidak ada kendala dalam fungsinya. Jika mesin menunjukkan tanda-tanda cepat panas atau indikator suhu naik tidak normal, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Faktor lain yang dapat menyebabkan overheat adalah beban kendaraan yang berlebihan. Membawa barang atau penumpang melebihi kapasitas akan membuat mesin bekerja lebih keras dan meningkatkan suhu mesin. Pastikan barang bawaan tidak melebihi batas yang dianjurkan serta atur muatan dengan efisien. Jika menggunakan roof box atau bagasi tambahan, pastikan beban tetap dalam batas yang aman. Dengan menjaga performa kendaraan dan melakukan pemeriksaan rutin sebelum berangkat, risiko overheat dapat diminimalisir, sehingga perjalanan mudik menjadi lebih nyaman dan aman.

AION Hadirkan Bengkel Siaga untuk Perjalanan Mudik Lebaran yang Nyaman

AION Indonesia menghadirkan layanan Bengkel Siaga guna mendukung kelancaran perjalanan mudik Lebaran 1446 H/2025. Layanan ini bertujuan memastikan kendaraan pelanggan dalam kondisi optimal sehingga perjalanan lebih aman dan nyaman. Dengan dukungan tim profesional, AION berkomitmen memberikan pelayanan terbaik agar pelanggan dapat menikmati perjalanan tanpa khawatir. Tim Aftersales AION Indonesia, Aldi Ruvian, menegaskan bahwa fasilitas ini dihadirkan untuk mempermudah mobilitas pelanggan dan memberikan ketenangan selama perjalanan.

Bengkel Siaga AION telah disiapkan di berbagai lokasi strategis, termasuk Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Selama periode layanan, pelanggan dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh pada kendaraan mereka, meliputi pengecekan baterai, sistem kelistrikan, tekanan ban, hingga pembaruan perangkat lunak. Selain itu, fasilitas istirahat juga disediakan bagi pelanggan yang ingin bersantai sejenak sebelum melanjutkan perjalanan jauh.

Untuk memberikan kemudahan lebih lanjut, AION menghadirkan aplikasi yang dapat diunduh melalui Google Play Store dan Apple App Store. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mendapatkan informasi terkait suku cadang, memantau kondisi kendaraan secara real-time, menerima pengingat jadwal perawatan, serta memesan layanan servis dengan praktis.

Sebagai langkah antisipasi kondisi darurat, AION juga menyediakan layanan Emergency Roadside Assistance 24 jam yang dapat dihubungi melalui nomor 021-3005 8888 atau WhatsApp Chatbot AION di 0851-8605-7870 secara gratis. Dengan layanan ini, AION berharap dapat memberikan pengalaman mudik yang aman, nyaman, dan berkesan bagi seluruh pelanggan.