Daihatsu Indonesia Catat Penjualan 168.263 Kendaraan Di 2024, Tunjukkan Pertumbuhan Positif

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengumumkan bahwa mereka berhasil menutup tahun 2024 dengan penjualan ritel sebanyak 168.263 unit kendaraan. Capaian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan bagi perusahaan di tengah tantangan pasar otomotif yang kompetitif. Ini mencerminkan keberhasilan strategi pemasaran dan produk yang diterapkan oleh Daihatsu selama tahun lalu.

Dari total penjualan tersebut, model Daihatsu Sigra menjadi kontributor utama dengan penjualan mencapai 54.366 unit, berkontribusi sekitar 32% terhadap total penjualan. Diikuti oleh Daihatsu Gran Max Pick Up yang terjual sebanyak 41.703 unit (25%) dan Daihatsu Terios dengan penjualan 19.873 unit (12%). Dominasi model-model ini menunjukkan bahwa kendaraan LCGC dan komersial masih menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia. Ini mencerminkan kebutuhan pasar akan kendaraan yang efisien dan fungsional.

Keberhasilan penjualan ini juga didukung oleh kemudahan dalam proses pembelian, termasuk opsi kredit yang fleksibel dari perusahaan leasing serta layanan purna jual yang memadai. Program trade-in dan promosi penjualan spesial dengan hadiah menarik turut berkontribusi dalam menarik minat konsumen. Ini menunjukkan bahwa pelayanan yang baik dan kemudahan akses menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian mobil.

Tri Mulyono, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, menyatakan rasa terima kasih kepada pelanggan atas kepercayaan mereka kepada Daihatsu. Ia berharap pasar otomotif Indonesia akan terus tumbuh di tahun 2025 dan Daihatsu dapat memberikan kontribusi positif bagi industri otomotif nasional. Ini mencerminkan optimisme perusahaan terhadap potensi pertumbuhan di masa depan.

Meskipun pencapaian ini menggembirakan, tantangan tetap ada di depan mata, termasuk perubahan daya beli konsumen dan persaingan dari merek lain. Namun, Daihatsu tetap berkomitmen untuk berinovasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan produk-produk berkualitas tinggi. Ini menunjukkan bahwa adaptasi terhadap perubahan pasar adalah kunci untuk mempertahankan posisi di industri otomotif.

Dengan pencapaian penjualan 168.263 unit sepanjang tahun 2024, semua pihak kini diajak untuk melihat bagaimana Daihatsu terus berupaya memenuhi harapan konsumen di Indonesia. Keberhasilan ini bukan hanya angka, tetapi juga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap merek tersebut. Ini menjadi momen penting bagi Daihatsu untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik bagi pelanggan di tahun-tahun mendatang.

Norwegia Catat Penjualan Mobil Listrik Mencapai 89 Persen Di Tahun 2024

Laporan dari Dewan Informasi Lalu Lintas Jalan Raya Norwegia (OFV) mengungkapkan bahwa penjualan mobil listrik di Norwegia mencapai angka luar biasa, yaitu 89 persen dari total penjualan mobil baru pada tahun 2024. Pencapaian ini menunjukkan komitmen negara Skandinavia tersebut dalam transisi menuju kendaraan ramah lingkungan.

Dari total penjualan mobil sebanyak 128.691 unit, sekitar 114.400 unit di antaranya adalah kendaraan listrik. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana penjualan mobil listrik hanya mencapai 82,4 persen. Peningkatan ini mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang semakin memilih kendaraan listrik sebagai alternatif utama dibandingkan mobil berbahan bakar fosil.

Keberhasilan Norwegia dalam meningkatkan penjualan mobil listrik juga tidak terlepas dari dukungan kebijakan pemerintah. Insentif seperti pembebasan pajak dan biaya registrasi untuk kendaraan listrik membuat harga mobil listrik menjadi lebih kompetitif. Selain itu, fasilitas seperti bebas biaya tol dan parkir gratis semakin menarik minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

Dalam kategori mobil terlaris, Tesla Model Y menduduki posisi teratas dengan total penjualan mencapai 16.858 unit. Diikuti oleh Tesla Model 3 dengan 7.264 unit dan Volvo EX30 yang terjual sebanyak 7.229 unit. Keberadaan model-model ini menunjukkan bahwa produsen mobil listrik telah berhasil memenuhi permintaan pasar dengan menawarkan produk-produk berkualitas tinggi.

Meskipun pencapaian ini sangat mengesankan, OFV memperingatkan bahwa tantangan masih ada untuk mencapai target pemerintah agar semua kendaraan baru yang dijual pada tahun 2025 adalah tanpa emisi. Beberapa persentase terakhir untuk memenuhi target tersebut mungkin akan sulit dicapai, terutama mengingat kebutuhan untuk meningkatkan infrastruktur pengisian dan kesadaran masyarakat tentang manfaat kendaraan listrik.

Dengan catatan penjualan mobil listrik yang mencapai 89 persen pada tahun 2024, Norwegia menunjukkan bahwa transisi menuju kendaraan ramah lingkungan bukanlah hal yang mustahil. Pencapaian ini menjadi inspirasi bagi negara lain dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Tahun 2025 diharapkan menjadi tahun penting bagi Norwegia dalam melanjutkan langkah menuju swasembada energi dan keberlanjutan transportasi.

Penjualan Mobil Suzuki Naik pada November, Ditopang 38% Oleh Mobil Hybrid

Suzuki Indonesia mencatatkan kenaikan signifikan dalam penjualan mobilnya pada bulan November 2024. Menurut laporan resmi perusahaan, penjualan mobil Suzuki mengalami peningkatan yang cukup pesat, salah satunya didorong oleh permintaan yang tinggi terhadap mobil hybrid. Pada bulan November 2024, sekitar 38% dari total penjualan mobil Suzuki merupakan kendaraan hybrid, menunjukkan tren positif terhadap kendaraan ramah lingkungan ini.

Menurut data yang dirilis Suzuki, pada bulan November 2024, segmen mobil hybrid menjadi penyumbang utama dalam peningkatan penjualan. Beberapa model hybrid, seperti Suzuki Across dan Suzuki Ertiga Hybrid, mencatatkan angka penjualan yang cukup baik. Kenaikan ini sejalan dengan minat konsumen yang semakin tinggi terhadap kendaraan yang lebih efisien bahan bakar dan ramah lingkungan. “Permintaan mobil hybrid terus meningkat, dan kami sangat senang dapat memberikan pilihan yang lebih ramah lingkungan kepada konsumen,” kata Donny Saputra, Direktur Pemasaran Suzuki Indonesia.

Kenaikan penjualan ini juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang memberikan insentif fiskal untuk mobil ramah lingkungan, termasuk mobil hybrid. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program kendaraan listrik dan ramah lingkungan, yang turut mendorong produsen mobil untuk lebih agresif menghadirkan mobil-mobil dengan teknologi hemat energi. “Insentif pajak dan kebijakan pemerintah turut berperan dalam mendongkrak minat konsumen terhadap mobil hybrid,” tambah Donny Saputra.

Melihat tren positif ini, Suzuki Indonesia berencana untuk terus memperkenalkan lebih banyak model hybrid dan kendaraan listrik di pasar Indonesia. “Kami berkomitmen untuk mendukung transisi menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan dan efisien. Ke depannya, kami akan terus mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen akan kendaraan yang ramah lingkungan,” jelas Donny.

Penjualan mobil Suzuki di Indonesia pada bulan November 2024 menunjukkan tren yang positif, dengan mobil hybrid menjadi pendorong utama. Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan respons positif konsumen terhadap mobil ramah lingkungan, tetapi juga keberhasilan Suzuki dalam memanfaatkan kebijakan pemerintah yang mendukung penggunaan kendaraan listrik dan hybrid. Suzuki Indonesia berencana untuk terus memperluas pilihan mobil ramah lingkungan dalam rangka mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Industri Otomotif Mobil Yakini Relaksasi Pajak Tingkatkan Penjualan Mobil Di Indonesia

Jakarta — Industri otomotif Indonesia menyambut baik langkah pemerintah yang merencanakan relaksasi pajak untuk sektor mobil. Menurut para pelaku industri, kebijakan ini diperkirakan akan mendorong peningkatan penjualan mobil, yang sebelumnya sempat melambat akibat berbagai faktor ekonomi. Relaksasi pajak ini diharapkan memberikan insentif yang cukup bagi konsumen dan pelaku usaha untuk kembali menggairahkan pasar mobil tanah air.

Berdasarkan rencana pemerintah, pajak kendaraan bermotor untuk mobil tertentu akan dikurangi sebagai bagian dari kebijakan stimulus ekonomi. Para pengusaha otomotif percaya bahwa langkah ini akan mengurangi beban konsumen yang selama ini mengeluhkan tingginya harga mobil baru akibat beban pajak yang berat. Hal ini diprediksi akan meningkatkan daya beli masyarakat yang pada gilirannya akan berdampak positif pada angka penjualan.

Menurut Ketua Asosiasi Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo), relaksasi pajak ini diharapkan bisa mendongkrak penjualan mobil hingga mencapai target yang lebih tinggi pada tahun 2025. “Dengan adanya pengurangan pajak, konsumen akan merasa lebih mudah untuk membeli mobil baru, terutama di segmen-segmen tertentu yang harga mobilnya sangat dipengaruhi oleh pajak,” ujar ketua Gaikindo. Hal ini juga diharapkan akan memberi efek positif pada penyerapan tenaga kerja di sektor otomotif.

Bagi produsen mobil dan dealer, relaksasi pajak merupakan angin segar yang dapat membantu meningkatkan volume penjualan yang sempat melambat selama pandemi. Sebagai bagian dari kebijakan ini, para dealer mobil juga diprediksi akan lebih agresif dalam menawarkan berbagai promo dan diskon yang menarik untuk konsumen. Keberlanjutan kebijakan ini diyakini akan memperkuat ekosistem industri otomotif dalam negeri.

Selain meningkatkan penjualan mobil, kebijakan relaksasi pajak ini juga diharapkan dapat berdampak positif pada perekonomian secara keseluruhan. Kenaikan penjualan mobil akan mendorong pertumbuhan sektor industri terkait, seperti suku cadang, perawatan kendaraan, dan sektor pembiayaan. Dengan demikian, kebijakan ini dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan global.

Relaksasi pajak kendaraan bermotor yang direncanakan pemerintah dipandang sebagai langkah strategis untuk meningkatkan penjualan mobil di Indonesia. Langkah ini diyakini dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat dan menghidupkan kembali pasar otomotif yang sempat lesu. Industri otomotif berharap kebijakan ini akan memberikan efek positif bagi konsumen, produsen, dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Daihatsu Catatkan Penjualan 13 Ribu Unit Selama Oktober 2024

Pada 15 November 2024, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengumumkan bahwa mereka berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 13.000 unit mobil selama bulan Oktober 2024. Pencapaian ini menunjukkan angka penjualan yang stabil meskipun kondisi pasar otomotif masih dalam pemulihan setelah dampak pandemi. Angka penjualan tersebut tidak hanya mencerminkan keberhasilan Daihatsu dalam mempertahankan eksistensinya di pasar Indonesia, tetapi juga menunjukkan bahwa minat konsumen terhadap mobil-mobil Daihatsu tetap tinggi, terutama di tengah persaingan yang ketat di industri otomotif.

Daihatsu mencatatkan penjualan positif ini berkat performa kuat dari model-model unggulan mereka, seperti Daihatsu Xenia, Daihatsu Terios, dan Daihatsu Ayla. Xenia, sebagai kendaraan keluarga yang populer, terus menjadi pilihan utama konsumen Indonesia berkat kapasitasnya yang luas dan fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar lokal. Sementara itu, Daihatsu Terios yang mengusung konsep SUV juga mengalami peningkatan permintaan, terutama di segmen konsumen yang mencari mobil dengan ketahanan dan kenyamanan untuk perjalanan jarak jauh.

Selain mencatatkan penjualan yang solid, Daihatsu juga terus berfokus pada pengembangan layanan purna jual dan jaringan dealer di seluruh Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen melalui fasilitas servis yang tersebar di berbagai daerah. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memastikan bahwa pemilik kendaraan Daihatsu merasa nyaman dalam merawat mobil mereka.

Angka penjualan 13.000 unit pada Oktober 2024 tercatat sebagai yang tertinggi sepanjang tahun ini bagi Daihatsu. Ini menandakan bahwa perusahaan otomotif asal Jepang tersebut berhasil merespons dengan baik permintaan pasar yang terus berkembang pasca pandemi. Pencapaian ini juga menjadi indikator positif bahwa ekonomi Indonesia semakin membaik, dan dengan potensi pertumbuhan yang ada, Daihatsu optimistis dapat mempertahankan performa penjualannya di bulan-bulan berikutnya.

Untuk menjaga momentum penjualannya, Daihatsu terus melakukan berbagai inovasi dalam produk dan strategi pemasaran. Pihak perusahaan juga menyatakan akan terus memperkenalkan model-model baru yang lebih ramah lingkungan dan efisien bahan bakar, sesuai dengan tren dan permintaan pasar otomotif saat ini. Dengan dukungan dari dealer-dealer yang tersebar luas, Daihatsu berharap dapat terus menguatkan posisinya di pasar otomotif Indonesia yang sangat kompetitif.

Italia Desak Uni Eropa Revisi Larangan Penjualan Mobil BBM Pada 2035

Pada 11 November 2024, pemerintah Italia mengajukan permohonan kepada Uni Eropa untuk meninjau kembali kebijakan larangan penjualan mobil berbahan bakar minyak (BBM) yang dijadwalkan mulai berlaku pada 2035. Italia menyuarakan kekhawatirannya terkait dampak kebijakan tersebut terhadap industri otomotif domestik dan ekonomi negara. Permohonan ini menunjukkan adanya ketegangan antara negara-negara anggota Uni Eropa mengenai cara terbaik untuk mengatasi perubahan iklim.

Italia, yang memiliki industri otomotif besar seperti Fiat Chrysler Automobiles (FCA), mengajukan permintaan agar Uni Eropa menunda atau merevisi aturan yang melarang penjualan mobil berbahan bakar fosil pada 2035. Pemerintah Italia berargumen bahwa langkah ini terlalu ambisius dan dapat merugikan produsen mobil serta pekerja di sektor otomotif. Italia meminta adanya solusi yang lebih bertahap agar transisi menuju mobil listrik dapat dilakukan dengan lebih lancar dan tidak mengganggu lapangan pekerjaan.

Italia beralasan bahwa meskipun negara-negara Uni Eropa berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke kendaraan ramah lingkungan, transisi menuju mobil listrik masih menghadapi tantangan besar. Infrastruktur pengisian daya yang terbatas, biaya produksi mobil listrik yang tinggi, dan ketergantungan industri pada teknologi mesin pembakaran internal menjadi faktor yang dipertimbangkan Italia dalam permohonannya. Negara ini menginginkan kebijakan yang lebih fleksibel untuk mendukung perkembangan teknologi dan adaptasi pasar.

Sementara itu, sejumlah negara anggota Uni Eropa, seperti Jerman dan Prancis, mendukung kebijakan larangan penjualan mobil BBM sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Uni Eropa diperkirakan akan mengadakan diskusi lebih lanjut untuk mencari keseimbangan antara ambisi lingkungan dan kebutuhan industri. Kebijakan ini akan tetap menjadi topik panas dalam pertemuan-pertemuan mendatang, dengan tujuan untuk mencapai solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

Jauh Dari Harapan! Penjualan Mobil Di Indonesia Hingga September 2024 Cuma 600 Ribuan Unit

Pada tanggal 17 Oktober 2024, data terbaru menunjukkan bahwa penjualan mobil di Indonesia hingga September 2024 hanya mencapai 600 ribu unit. Angka ini jauh dari harapan yang sebelumnya dipatok oleh para pelaku industri otomotif yang optimis dapat mencapai angka satu juta unit pada tahun ini. Penurunan ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh industri otomotif di tengah berbagai faktor eksternal.

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan penjualan ini antara lain meningkatnya biaya bahan bakar, ketidakstabilan ekonomi, serta kebijakan pemerintah yang membatasi penggunaan kendaraan pribadi untuk mengatasi kemacetan. Selain itu, lonjakan harga bahan baku akibat gangguan rantai pasokan global juga mempengaruhi harga jual mobil, sehingga konsumen lebih memilih menunda pembelian.

Dampak dari penjualan yang lesu ini dirasakan oleh banyak pelaku industri otomotif, termasuk produsen, dealer, dan pemasok. Beberapa pabrikan bahkan terpaksa melakukan pemangkasan tenaga kerja dan menghentikan produksi di beberapa lini untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang menurun. Hal ini berpotensi menimbulkan gelombang PHK di sektor ini, yang tentunya berpengaruh pada perekonomian nasional.

Meski situasi saat ini terlihat suram, beberapa analis optimis bahwa penjualan mobil dapat pulih pada tahun mendatang jika faktor-faktor eksternal mulai stabil. Pemerintah diharapkan juga dapat memberikan insentif bagi konsumen dan produsen untuk meningkatkan penjualan. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, industri otomotif Indonesia diharapkan dapat kembali ke jalur pertumbuhan yang positif.

Dorong Penjualan EV, Chery Kasih Rp 50 Juta Untuk Yang Mau Beralih Ke Omoda E5

Jakarta — Dalam upaya mendorong penjualan mobil listrik (EV) di Indonesia, Chery Automotive mengumumkan program insentif menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke model Omoda E5. Perusahaan menawarkan potongan harga sebesar Rp 50 juta untuk setiap pembelian Omoda E5, yang diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan.

Omoda E5 hadir dengan berbagai fitur canggih dan desain modern yang menarik. Mobil ini dilengkapi dengan teknologi baterai terbaru yang memberikan jangkauan lebih jauh serta performa yang optimal. “Kami percaya Omoda E5 adalah pilihan tepat bagi konsumen yang ingin berkontribusi pada lingkungan sambil menikmati kenyamanan berkendara,” ujar Direktur Pemasaran Chery.

Dengan adanya program insentif ini, Chery menargetkan penjualan Omoda E5 dapat meningkat signifikan dalam waktu dekat. “Kami berharap insentif ini dapat menarik lebih banyak konsumen untuk mencoba kendaraan listrik dan beralih dari kendaraan konvensional,” kata seorang pejabat Chery. Target penjualan yang ditetapkan adalah mencapai 2.000 unit dalam enam bulan ke depan.

Program insentif ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Pemerintah telah menetapkan berbagai insentif bagi produsen dan konsumen EV untuk mempercepat transisi menuju transportasi yang lebih berkelanjutan. “Kami sangat mendukung langkah pemerintah dan berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon,” tambah Direktur Chery.

Beberapa konsumen yang sudah mencoba Omoda E5 memberikan tanggapan positif terkait performa dan kenyamanannya. “Saya tertarik dengan tawaran potongan harga ini. Mobil listrik ini sangat nyaman dan ramah lingkungan,” ungkap salah satu calon pembeli.

Dengan menawarkan insentif sebesar Rp 50 juta untuk Omoda E5, Chery Automotive berharap dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.