Pakar otomotif dari Universitas Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menegaskan bahwa persiapan mudik bagi pengguna kendaraan konvensional maupun mobil listrik tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Menurutnya, sebelum melakukan perjalanan jauh, setiap pemilik kendaraan wajib memastikan kondisi kendaraannya dalam keadaan optimal.
Bagi pengguna mobil berbahan bakar bensin atau diesel, pengecekan rutin seperti kondisi oli, filter, busi, sistem pendingin, rem, lampu, serta tekanan angin pada ban sangat penting. Selain itu, menyiapkan ban cadangan dengan tekanan udara yang sesuai juga menjadi langkah antisipasi dalam menghadapi kemungkinan ban bocor atau pecah di tengah perjalanan.
Sementara itu, bagi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik, pemeriksaan kesehatan baterai, sistem pendingin, dan fungsi pengisian daya menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Pemilik kendaraan listrik juga disarankan untuk mengecek kondisi kabel pengisian serta memastikan kompatibilitas dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang rute perjalanan. Selain itu, aplikasi navigasi untuk menemukan SPKLU juga sebaiknya dipastikan berfungsi dengan baik sebelum memulai perjalanan.
Untuk mempermudah perjalanan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik, PT PLN (Persero) telah menambah jumlah SPKLU di berbagai rest area dengan teknologi pengisian daya cepat. Diperkirakan jumlah pengguna mobil listrik saat Lebaran 2025 akan meningkat hingga 500 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan jumlah transaksi di SPKLU yang juga diprediksi melonjak drastis. Oleh karena itu, PLN telah meningkatkan jumlah SPKLU hingga 800 unit di lokasi-lokasi dengan tingkat okupansi tinggi guna mengakomodasi kebutuhan para pemudik.