Persiapan Mudik Lebaran 2025: Tips Penting untuk Kendaraan Konvensional dan Listrik

Pakar otomotif dari Universitas Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menegaskan bahwa persiapan mudik bagi pengguna kendaraan konvensional maupun mobil listrik tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Menurutnya, sebelum melakukan perjalanan jauh, setiap pemilik kendaraan wajib memastikan kondisi kendaraannya dalam keadaan optimal.

Bagi pengguna mobil berbahan bakar bensin atau diesel, pengecekan rutin seperti kondisi oli, filter, busi, sistem pendingin, rem, lampu, serta tekanan angin pada ban sangat penting. Selain itu, menyiapkan ban cadangan dengan tekanan udara yang sesuai juga menjadi langkah antisipasi dalam menghadapi kemungkinan ban bocor atau pecah di tengah perjalanan.

Sementara itu, bagi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik, pemeriksaan kesehatan baterai, sistem pendingin, dan fungsi pengisian daya menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Pemilik kendaraan listrik juga disarankan untuk mengecek kondisi kabel pengisian serta memastikan kompatibilitas dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang rute perjalanan. Selain itu, aplikasi navigasi untuk menemukan SPKLU juga sebaiknya dipastikan berfungsi dengan baik sebelum memulai perjalanan.

Untuk mempermudah perjalanan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik, PT PLN (Persero) telah menambah jumlah SPKLU di berbagai rest area dengan teknologi pengisian daya cepat. Diperkirakan jumlah pengguna mobil listrik saat Lebaran 2025 akan meningkat hingga 500 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan jumlah transaksi di SPKLU yang juga diprediksi melonjak drastis. Oleh karena itu, PLN telah meningkatkan jumlah SPKLU hingga 800 unit di lokasi-lokasi dengan tingkat okupansi tinggi guna mengakomodasi kebutuhan para pemudik.

Mudik Nyaman dengan Motor: Persiapan Wajib Agar Aman di Perjalanan

Libur Lebaran semakin dekat, dan bagi banyak orang, ini adalah waktu yang dinantikan untuk pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga. Tidak sedikit pemudik yang memilih sepeda motor sebagai moda transportasi utama demi menghindari kemacetan dan menghemat biaya perjalanan. Namun, berkendara jarak jauh dengan motor bukan tanpa risiko. Faktor kelelahan, kondisi cuaca yang tak menentu, serta performa kendaraan yang kurang optimal bisa menjadi hambatan di jalan.

Agar perjalanan tetap aman dan nyaman, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum berangkat. Pastikan kondisi motor dalam keadaan prima dengan memeriksa oli, rem, ban, suspensi, aki, serta sistem penerangan. Jika memungkinkan, lakukan servis di bengkel resmi agar kendaraan benar-benar siap menghadapi perjalanan jauh. Selain itu, pelajari rute yang akan dilalui, identifikasi titik-titik rawan kemacetan, serta cari tahu lokasi SPBU dan tempat peristirahatan agar perjalanan lebih lancar.

Penggunaan perlengkapan berkendara juga tidak boleh diabaikan. Selain helm, kenakan jaket tebal, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu tertutup agar lebih aman. Pilih jaket dengan warna terang supaya lebih mudah terlihat di jalan, terutama di malam hari atau saat cuaca berkabut. Jangan lupa membawa jas hujan sebagai antisipasi jika cuaca tiba-tiba berubah. Mengutamakan keselamatan dalam berkendara juga sangat penting. Hindari kebiasaan buruk seperti menerobos lampu merah atau menyalip sembarangan, karena bisa berisiko tinggi.

Selain itu, bawalah barang seperlunya agar motor tetap stabil. Jika membawa muatan tambahan, pastikan bobotnya seimbang di kedua sisi dan tidak terlalu tinggi agar keseimbangan kendaraan tetap terjaga. Persiapan fisik dan mental juga berperan besar dalam perjalanan jauh. Tidur yang cukup sebelum berangkat, mengonsumsi makanan bergizi, serta minum vitamin jika diperlukan dapat membantu menjaga stamina. Jika merasa lelah di perjalanan, jangan memaksakan diri. Berhenti sejenak untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

Selama musim mudik, banyak pos jaga dan bengkel darurat yang siap membantu pemudik jika mengalami kendala teknis. Jangan ragu untuk memanfaatkan fasilitas tersebut jika dibutuhkan. Mudik memang bisa melelahkan, tetapi dengan persiapan yang matang, perjalanan akan terasa lebih nyaman dan menyenangkan. Selamat mudik, berkendara dengan aman, dan semoga selamat sampai tujuan!

Hindari Water Hammer! Ancaman Tersembunyi Saat Menerjang Banjir

Menerobos banjir dengan kendaraan bermotor bisa menjadi keputusan berisiko tinggi, terutama karena ancaman water hammer yang dapat merusak mesin. Water hammer terjadi ketika air masuk ke ruang bakar dalam jumlah berlebihan, mengganggu proses pembakaran dan berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada mesin. Menurut Dennil Sagita, pendiri bengkel Scooter VIP, water hammer bisa mengakibatkan biaya perbaikan yang sangat mahal.

Kondisi ini umumnya terjadi saat motor atau mobil melewati banjir yang cukup dalam hingga merendam bagian mesin. Untuk menghindari risiko ini, pemilik kendaraan disarankan untuk tidak nekat menerobos genangan air yang tinggi dan mencari jalur alternatif. Namun, jika tidak ada pilihan lain, pengendara harus menjaga putaran gas agar mesin tetap menyala dan tidak mati di tengah genangan. Selain itu, posisi idle perlu dipertahankan agar air tidak masuk melalui lubang knalpot, yang bisa memperparah situasi.

Kerusakan akibat water hammer bisa sangat fatal, seperti piston yang pecah atau bengkok, serta potensi kebocoran pada mesin. Bahkan, dalam kasus yang lebih parah, blok mesin bisa mengalami retakan, yang berakibat pada biaya perbaikan yang sangat besar. Jika kendaraan sudah terlanjur terkena dampak water hammer, langkah terbaik adalah segera membawanya ke bengkel untuk dilakukan perawatan, termasuk pengurasan pelumas, flushing mesin, dan pembersihan sistem CVT secara menyeluruh.

Menjaga kewaspadaan saat berkendara di musim hujan sangatlah penting untuk menghindari kerugian akibat water hammer. Jangan memaksakan kendaraan melewati banjir jika tidak benar-benar diperlukan, karena risiko yang ditimbulkan jauh lebih besar dibandingkan keuntungan yang diperoleh dengan menerobosnya.

Tips Menjaga Motor Tetap Prima Saat Ditinggal Liburan

Banyak pemilik motor memilih meninggalkan kendaraannya di rumah saat liburan. Namun, sebelum ditinggalkan dalam waktu lama, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar motor tetap dalam kondisi prima ketika digunakan kembali. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah aki, karena jika dibiarkan tanpa perawatan, bisa mengalami soak akibat terus mengalirkan arus listrik ke komponen kelistrikan meski motor tidak digunakan.

Cara paling sederhana untuk mencegah aki soak adalah dengan melepas salah satu terminal aki sebelum motor ditinggalkan. Langkah ini akan menghentikan aliran listrik yang terus mengalir, sehingga aki tetap optimal saat motor dinyalakan kembali. Terminal yang dilepas bisa salah satu saja, baik positif maupun negatif, karena keduanya memiliki fungsi yang sama dalam menghentikan arus listrik.

Selain aki, kebersihan motor juga perlu diperhatikan sebelum ditinggalkan dalam waktu lama. Motor yang kotor berisiko mengalami korosi akibat debu dan kotoran yang menempel terlalu lama. Oleh karena itu, pastikan motor dalam kondisi bersih agar komponen tetap terjaga. Tak hanya itu, penting juga untuk memilih tempat parkir yang aman dan terhindar dari gangguan tikus, karena hewan ini dapat merusak kabel bodi motor dengan menggigitnya.

Dengan melakukan perawatan ini sebelum meninggalkan motor, pemilik bisa lebih tenang selama liburan tanpa khawatir kendaraannya mengalami masalah. Persiapan yang tepat akan memastikan motor tetap dalam kondisi baik dan siap digunakan kembali setelah lama tidak dipakai.

Rahasia Memperpanjang Usia Ban Mobil: Pentingnya Rotasi dan Waktu yang Tepat

Melakukan rotasi ban mobil secara rutin merupakan cara efektif untuk memperpanjang masa pakai ban sekaligus menjaga performa kendaraan tetap optimal. Proses ini dilakukan dengan memindahkan posisi ban secara berkala agar tingkat keausan pada setiap ban menjadi lebih merata. Hal ini penting karena ban yang terletak pada gandar penggerak, baik di bagian depan maupun belakang, cenderung mengalami keausan lebih cepat akibat beban torsi dan transmisi. Dengan rotasi yang tepat, keausan dapat tersebar merata sehingga ban bertahan lebih lama dan kenyamanan berkendara pun meningkat.

Umumnya, rotasi ban disarankan dilakukan setiap 5.000 hingga 10.000 kilometer atau mengikuti panduan dalam buku manual kendaraan. Melakukan rotasi secara rutin pada jarak ini membantu menjaga keausan ban tetap seimbang dan memperpanjang umur pakainya. Selain itu, gaya mengemudi yang agresif, seperti sering mengerem mendadak atau melakukan manuver tajam, dapat mempercepat keausan ban, sehingga rotasi perlu dilakukan lebih sering. Kondisi jalan yang rusak atau berlubang juga mempercepat keausan ban, sehingga rotasi rutin menjadi penting untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal.

Jenis penggerak mobil juga memengaruhi frekuensi rotasi ban. Pada mobil berpenggerak roda depan (Front-Wheel Drive atau FWD), ban depan cenderung aus lebih cepat karena menopang sebagian besar beban dan torsi saat berkendara. Oleh karena itu, rotasi perlu dilakukan lebih sering dibandingkan mobil dengan penggerak roda belakang (Rear-Wheel Drive atau RWD) atau semua roda (All-Wheel Drive atau AWD).

Pola rotasi ban pun bervariasi tergantung pada jenis penggeraknya. Untuk mobil FWD, digunakan pola silang, yaitu ban depan dipindahkan ke belakang secara diagonal, sedangkan ban belakang dipindahkan ke depan secara lurus. Pada mobil RWD, digunakan pola lurus, di mana ban depan dipindahkan ke belakang tanpa mengubah sisi, dan ban belakang dipindahkan ke depan secara lurus. Sementara itu, pola X digunakan pada ban tertentu atau sesuai rekomendasi manual kendaraan, dengan ban depan dan belakang dipindahkan secara diagonal membentuk pola silang.

Dengan melakukan rotasi ban secara rutin dan mengikuti pola yang sesuai, keausan ban menjadi lebih merata, sehingga performa kendaraan tetap optimal, stabilitas terjaga, dan biaya perawatan pun menjadi lebih hemat.

Rahasia Kabin Mobil Tetap Wangi dan Segar, Begini Caranya!

Menjaga kebersihan dan kesegaran kabin mobil adalah kunci utama untuk perjalanan yang nyaman. Interior mobil yang harum bukan hanya membuat berkendara lebih menyenangkan, tetapi juga mencerminkan kebiasaan pemiliknya dalam merawat kendaraan. Untuk membantu menjaga kabin tetap segar dan bebas bau tak sedap, Daihatsu melalui situs resminya membagikan beberapa tips praktis yang bisa diterapkan.

Salah satu cara alami yang bisa digunakan adalah memanfaatkan bubuk kopi sebagai penyerap bau. Caranya cukup sederhana, cukup letakkan bubuk kopi dalam wadah terbuka atau masukkan ke dalam kantong kertas, lalu biarkan semalaman di dalam mobil. Kopi akan menyerap aroma tidak sedap tanpa meninggalkan bau menyengat. Untuk hasil maksimal, diamkan hingga 24 jam.

Selain itu, menghindari kebiasaan makan di dalam mobil juga bisa menjadi solusi ampuh. Sisa makanan dan remah-remah sering kali menjadi sumber bau tak sedap yang sulit dihilangkan. Dengan menerapkan kebiasaan tidak makan di mobil, kebersihan interior dapat terjaga lebih lama tanpa harus sering melakukan pembersihan menyeluruh.

Bagasi mobil juga perlu diperhatikan, karena sering menjadi tempat penyimpanan berbagai barang yang mungkin memicu bau tidak enak. Pastikan untuk rutin membersihkan bagasi dan menghindari penumpukan barang yang berantakan. Sebagai tambahan, letakkan sekantong kecil arang di dalam bagasi untuk membantu menyerap bau yang tidak diinginkan.

Selain kopi dan arang, baking soda juga bisa menjadi solusi efektif dalam menghilangkan bau di dalam mobil. Taburkan baking soda di area interior yang kering, terutama di bagian karpet dan jok, lalu diamkan semalaman. Setelah itu, bersihkan dengan penyedot debu keesokan harinya. Cara ini tidak hanya menghilangkan bau, tetapi juga membantu mengurangi kelembaban yang bisa memicu pertumbuhan jamur.

Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, kabin mobil dapat tetap bersih, segar, dan nyaman dalam setiap perjalanan. Perawatan rutin dan kebiasaan yang baik akan membantu menjaga kualitas udara di dalam mobil serta memberikan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan.

Tips Aman Berkendara Saat Banjir: Jaga Kendaraan Tetap Prima dan Terhindar dari Mogok

Memasuki musim hujan, para pengendara kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, harus ekstra waspada saat melintas di jalanan yang tergenang banjir. Agar kendaraan tetap berfungsi dengan baik dan terhindar dari mogok, ada beberapa teknik berkendara yang perlu diperhatikan.

Menurut Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN), Hermas E Prabowo, pengendara harus mengikuti langkah-langkah khusus ketika melewati genangan air. Salah satu teknik yang disarankan adalah dengan menjaga RPM di angka 1.500 hingga 2.000. Dengan cara ini, kendaraan akan lebih stabil dan tidak mudah mati saat melintasi genangan air lebih dari 20 cm.

“Ketika melintasi banjir, pastikan tuas berada di posisi low gear, tahan RPM di angka yang stabil, dan jaga kecepatan kendaraan. Jangan terlalu cepat, tapi juga tidak terlalu pelan,” jelas Hermas, Senin (3/2/2025).

Selain itu, menjaga jarak yang aman dengan kendaraan lain sangatlah penting. Ini akan memastikan kendaraan berjalan dengan lancar tanpa hambatan dari kendaraan di depan. “Atur jarak yang tepat agar tidak terjebak berhenti di tengah banjir, yang bisa berisiko merusak kendaraan,” tambahnya.

Pengendara mobil juga disarankan untuk memeriksa kondisi kendaraan setelah melewati genangan air. Untuk memastikan rem tetap berfungsi, pengemudi harus melakukan teknik “mancing rem” setelah melalui banjir, agar rem dapat mengering dan kembali bekerja dengan maksimal.

“Jangan terburu-buru melaju kencang setelah melewati banjir. Pastikan juga indikator kendaraan dalam keadaan normal, dan periksa soket atau kabel yang mungkin terkena air, karena bisa mengganggu sistem kelistrikan,” ujarnya.

Dengan memperhatikan tips dan teknik berkendara ini, pengendara dapat menjaga kendaraannya tetap prima meskipun melintasi jalan yang tergenang banjir.

Kenali Bahaya Jas Hujan Ponco dan Pilih Jas Hujan Setelan yang Lebih Aman untuk Berkendara

Dengan curah hujan yang semakin meningkat di beberapa wilayah Indonesia, pengendara sepeda motor perlu meningkatkan kewaspadaan saat berkendara. Selain menjaga faktor teknis seperti kondisi kendaraan, pengendara juga perlu memperhatikan beberapa aspek non-teknis yang dapat berpengaruh pada keselamatan. Di musim hujan, pengendara sepeda motor diwajibkan untuk memperhatikan kondisi jalan secara menyeluruh. Mereka harus selalu mengecek spion untuk kendaraan yang ada di belakang dan menjaga kecepatan agar tetap aman. Selain itu, genangan air di jalan raya juga harus diperhatikan, karena menerobos genangan air tanpa pertimbangan bisa menimbulkan bahaya, termasuk risiko aquaplaning yang dapat berujung pada kecelakaan.

Pengendara juga harus mempersiapkan barang bawaan dengan baik, terutama jas hujan. Namun, sering kali pengendara tidak memahami penggunaan jas hujan yang tepat. Salah satu jenis jas hujan yang tidak disarankan adalah ponco, yang dapat menimbulkan beberapa bahaya. Jas hujan ponco yang lebar dan terbuka dapat bergerak terbawa angin kencang, berisiko tersangkut pada bagian sepeda motor seperti gir atau jari-jari. Selain itu, ponco juga bisa menutupi bagian penting motor seperti sein dan lampu belakang.

Desain jas hujan ponco yang mudah terhempas angin mengurangi aerodinamika, sehingga pengendara harus ekstra hati-hati dalam menjaga keseimbangan, terutama saat hujan lebat. Selain itu, jas hujan ponco yang terbuka tidak sepenuhnya melindungi tubuh pengendara, sehingga air hujan masih bisa mengenai badan dan membuat pengendara merasa tidak nyaman.

Sebagai alternatif yang lebih aman, jas hujan setelan sangat direkomendasikan untuk pengendara sepeda motor. Jenis ini terdiri dari atasan dan bawahan yang menutupi tubuh dengan rapat, memberikan perlindungan lebih baik saat hujan. Jas hujan setelan memberikan perlindungan menyeluruh bagi pengendara karena desainnya yang bodi fit, menyesuaikan bentuk tubuh dan memastikan seluruh bagian tubuh terlindungi. Selain itu, jas hujan setelan biasanya dilengkapi dengan garis scotlight yang dapat memantulkan cahaya, meningkatkan visibilitas pengendara, terutama di malam hari atau dalam kondisi gelap. Jas hujan setelan juga tidak hanya melindungi tubuh, tetapi juga tidak mengganggu ruang gerak pengendara, sehingga tetap nyaman digunakan saat berkendara.

Tips Berkendara: Putar Balik Aman di Jalan Menanjak untuk Mobil Manual

Melakukan putar balik di jalan menanjak adalah tantangan tersendiri bagi pengemudi mobil manual. Kesalahan dalam teknik berkendara saat manuver ini dapat menyebabkan masalah serius, seperti mobil mundur tak terkendali atau mogok di tengah jalan. Oleh karena itu, penguasaan teknik yang tepat sangat penting untuk menjaga keselamatan.

Teknik Tepat Putar Balik di Tanjakan

Menurut Marcell Kurniawan, Training Director di Real Driving Centre (RDC), kunci keberhasilan putar balik di tanjakan adalah kombinasi penggunaan rem tangan dan pengendalian kopling yang baik.

“Untuk memutar balik di tanjakan, gunakan rem tangan untuk menahan kendaraan agar tidak mundur. Setelah itu, atur kopling dan gas secara tepat untuk menciptakan dorongan yang cukup tanpa membuat mesin mati,” jelas Marcell, Kamis (2/1/2025).

Marcell juga mengingatkan pengemudi untuk selalu memeriksa kondisi sekitar sebelum melakukan manuver. Penggunaan kaca spion serta melihat langsung ke belakang sangat penting untuk memastikan tidak ada kendaraan lain di sekitar.

“Nyalakan lampu sein sebagai isyarat, dan pastikan area cukup aman untuk bermanuver sebelum melepas rem tangan secara perlahan sambil menambah gas,” tambahnya.

Pemilihan Gigi yang Tepat

Memilih gigi yang tepat saat berbelok di tanjakan adalah langkah penting lainnya. Marcell menyarankan penggunaan gigi satu karena memberikan tenaga maksimal untuk melawan gravitasi.

“Hindari mengganti gigi di tengah manuver untuk menjaga stabilitas kendaraan,” tegasnya.

Kesabaran Adalah Kunci Utama

Kesabaran menjadi faktor krusial saat melakukan putar balik, terutama di jalan yang ramai atau sempit.

“Jangan tergesa-gesa dan tetap tenang. Panik hanya akan meningkatkan risiko kesalahan dan kecelakaan. Jika ragu, mintalah bantuan orang di sekitar untuk memastikan jalur aman,” ujar Marcell.

Perhatikan Faktor Eksternal

Marcell juga menekankan pentingnya mempertimbangkan kondisi eksternal, seperti cuaca dan permukaan jalan.

“Jalan licin akibat hujan dapat memengaruhi traksi ban dan pengereman, sehingga pengemudi harus lebih berhati-hati. Bagi pemula, sebaiknya berlatih terlebih dahulu di area yang aman dan lapang sebelum mencoba di jalan umum,” tambahnya.

Keselamatan adalah Prioritas

Memahami teknik yang benar dan menjaga kewaspadaan selama melakukan putar balik di tanjakan tidak hanya penting untuk keselamatan pribadi, tetapi juga untuk mencegah gangguan pada arus lalu lintas. Dengan latihan yang cukup dan ketenangan saat berkendara, pengemudi dapat melakukan manuver ini dengan aman dan lancar.