Fuse atau sekring merupakan komponen vital dalam sistem kelistrikan mobil yang berperan sebagai pelindung. Sekring bertugas memutus arus listrik ketika terjadi lonjakan atau korsleting, sehingga risiko kebakaran dapat dicegah secara efektif.
Pada mobil, sekring biasanya diletakkan dalam satu tempat khusus yang disebut fuse box atau kotak sekring. Di dalamnya, pengguna dapat melihat berbagai sekring dengan warna dan ukuran yang berbeda, tertata rapi untuk memudahkan identifikasi. Warna sekring yang berbeda ini menunjukkan besaran arus listrik yang bisa ditahan, dan ukuran atau nilai ampere dari sekring ini juga biasanya tercantum di bagian atasnya.
Menurut Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor Solo, perbedaan warna pada sekring bukan sekadar estetika. “Ada berbagai warna sekring bukan tanpa penjelasan. Warna membantu membedakan ukuran ampere, meskipun angka juga tercantum. Tujuannya adalah agar sekring yang digunakan tetap sesuai dengan standar keamanan,” jelas Iwan dalam keterangannya, Senin (4/11/2024).
Saat mengganti sekring yang putus, ukuran atau nilai ampere sekring harus benar-benar diperhatikan. Iwan menekankan pentingnya memilih ukuran yang sama dan tidak menggantinya dengan sekring yang berampere lebih tinggi. “Sekring itu ada batas arus listrik amannya. Jika terjadi lonjakan, sekring yang sesuai akan putus untuk melindungi komponen lain dari kerusakan. Bila diganti dengan ukuran lebih besar, kabel bisa meleleh atau terbakar,” tambahnya.
Iwan juga menyoroti kebiasaan yang salah di kalangan pengguna mobil, yakni mengganti sekring dengan ukuran lebih besar agar tidak cepat putus. “Banyak yang mengira menggunakan sekring dengan daya yang lebih kuat dapat meringankan sekring mudah putus. Padahal, seharusnya masalah lonjakan arus ini diperiksa lebih lanjut. Jika dibiarkan, risiko kebakaran menjadi sangat besar akibat kabel yang terbakar karena daya yang tidak sesuai,” tegasnya.
Memastikan ukuran sekring yang sesuai standar adalah langkah penting dalam menjaga keamanan kendaraan. Sekring yang tepat tidak hanya melindungi komponen kelistrikan mobil tetapi juga mencegah risiko kebakaran akibat arus listrik yang berlebihan.