Jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang menampilkan sebuah mobil dinas berpelat Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tengah berhenti di pinggir jalan, tepat di samping seorang perempuan berpakaian minim. Video tersebut memunculkan dugaan bahwa kendaraan itu sedang melakukan transaksi dengan seorang wanita yang dicurigai sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Mobil yang terekam dalam video adalah Toyota Fortuner berwarna hitam, lengkap dengan pelat dinas resmi. Namun, pihak Kemenhan segera memberikan klarifikasi. Brigjen TNI Frega Wenas, Kepala Biro Informasi Kemenhan, menyatakan bahwa pelat nomor tersebut ternyata palsu. Ia menyebut adanya indikasi pemalsuan atau penggandaan nomor pelat dinas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Setelah dilakukan penelusuran, pelat yang digunakan ternyata milik seorang pegawai Kemenhan yang sudah lama pensiun. Kendaraannya pun sudah dijual dan pelat dinas tersebut telah ditarik dari peredaran secara resmi. Frega menegaskan bahwa pelat itu tidak lagi berlaku dan penggunaannya saat ini jelas merupakan pelanggaran hukum.
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan pelat palsu itu digunakan agar pengendara lebih mudah dalam menghindari pemeriksaan lalu lintas. Kemenhan sendiri menegaskan akan bertindak tegas terhadap penyalahgunaan atribut resmi negara. Meski kendaraan itu bukan lagi milik instansi, insiden ini tetap mencoreng nama baik institusi di mata publik.