PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menginvestasikan sekitar Rp 35 miliar untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) di XEV Center, Karawang, Jawa Barat. Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, menyebutkan bahwa pembangunan fasilitas ini merupakan langkah konkret perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 di Indonesia.
“HRS ini dibangun sebagai bagian dari upaya menuju netralitas karbon. Investasi yang kami keluarkan untuk proyek ini mencapai Rp 35 miliar,” ujar Nandi dalam keterangannya pada Selasa (11/2/2025).
Saat ini, hidrogen yang digunakan di fasilitas ini dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk kendaraan berbasis hidrogen seperti Toyota Mirai serta forklift hidrogen. Ke depan, TMMIN berencana untuk mulai memproduksi hidrogen secara mandiri guna memperluas pemanfaatannya di sektor industri dan otomotif.
Pembangunan HRS Karawang ini berlangsung selama satu tahun dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, Pertamina, PLN, BRIN, TUV SUD, serta Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE). Stasiun ini memiliki kapasitas pengisian hidrogen bertekanan 700 bar, yang memungkinkan kendaraan terisi penuh dalam waktu hanya 3 hingga 5 menit.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa HRS Toyota XEV Center merupakan salah satu dari enam proyek prioritas dalam pengembangan infrastruktur hidrogen nasional.
Sebagai bagian dari peta jalan energi hijau Indonesia, HRS pertama telah diresmikan lebih dahulu di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, dengan tekanan 350 bar. Selanjutnya, pembangunan HRS direncanakan di beberapa lokasi strategis, termasuk Muara Karang, Daan Mogot, Cawang, dan Patimban.
“Awalnya, HRS Karawang adalah proyek keempat dalam pengembangan HRS nasional yang dimulai pada 2024. Namun, Toyota berhasil mempercepat realisasinya, sehingga kini menjadi proyek kedua yang terealisasi. Diharapkan daerah lain akan segera menyusul,” ujar Eniya.
Dengan langkah ini, Toyota tidak hanya memperkuat ekosistem kendaraan berbasis hidrogen di Indonesia tetapi juga mendorong akselerasi transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.