Pada 21 Oktober 2024, penggunaan fitur start-stop engine pada mobil bekas semakin populer di kalangan pengemudi. Fitur ini dirancang untuk menghemat bahan bakar dengan mematikan mesin saat kendaraan berhenti dan menghidupkannya kembali saat pengemudi menginjak pedal gas. Namun, agar aki mobil tetap awet, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan saat menggunakan fitur ini.
Pertama, penting untuk memastikan kondisi aki sebelum menggunakan fitur start-stop. Aki yang sudah tua atau lemah mungkin tidak dapat menangani siklus hidup mesin yang sering mati dan hidup. Pengemudi disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin pada aki, termasuk memeriksa level air aki dan terminal yang bersih dari korosi.
Kedua, jangan gunakan fitur start-stop di kondisi yang tidak sesuai. Misalnya, saat berada dalam kemacetan yang sangat panjang atau saat menunggu di lampu merah. Fitur ini lebih efektif digunakan dalam situasi berhenti sebentar, seperti saat menunggu di traffic light atau saat mengantre. Pengemudi harus bisa mengidentifikasi momen yang tepat untuk mengaktifkan fitur ini demi mengurangi stres pada aki.
Ketiga, hindari penggunaan aksesori yang berlebihan saat mesin mati. Menggunakan lampu, audio, atau charger ponsel saat mesin mati dapat membebani aki dan mengurangi daya yang tersedia. Sebaiknya matikan semua perangkat yang tidak diperlukan sebelum menghentikan mesin agar aki tetap dalam kondisi optimal.
Terakhir, penting untuk melakukan perawatan berkala pada sistem start-stop. Pengemudi disarankan untuk membawa mobil ke bengkel untuk pemeriksaan menyeluruh, termasuk sistem kelistrikan dan komponen terkait lainnya. Dengan langkah-langkah ini, pengemudi dapat memastikan bahwa fitur start-stop engine berfungsi dengan baik dan aki mobil tetap awet.
Dengan perawatan yang tepat, pengguna mobil bekas dapat menikmati manfaat dari fitur ini tanpa khawatir akan masalah pada aki. Menghemat bahan bakar sekaligus menjaga kondisi kendaraan adalah langkah bijak bagi setiap pengemudi.