Maxus Mifa 7 Tantang Nissan Serena dan Toyota Voxy, Ini Spesifikasinya

Pasar mobil listrik di Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran Maxus Mifa 7, kendaraan listrik asal Tiongkok yang berada di bawah naungan SAIC Motor. Mobil listrik ini, yang dibawa oleh PT Indomobil Energi Baru sebagai agen pemegang merek (APM) Maxus, dibanderol dengan harga Rp 788 juta on the road Jakarta. Walaupun harganya lebih tinggi dibandingkan kompetitor seperti Nissan Serena e-Power dan Toyota Voxy yang berada di kisaran Rp 600 jutaan, Maxus Mifa 7 menawarkan keunggulan berupa efisiensi energi dan nilai ramah lingkungan khas mobil listrik.

Desain Eksterior Premium yang Minimalis

Maxus Mifa 7 hadir dengan desain khas MPV premium. Dimensinya yang besar dipadukan dengan tampilan minimalis tanpa banyak ornamen. Bagian depan terlihat futuristik dengan headlamp segaris yang tampak menyatu, disertai logo “Maxus” yang menonjol di kap mesin.

Sisi sampingnya terlihat bersih dengan gagang pintu yang rata dengan bodi saat terkunci, memberikan kesan modern. Bagian belakangnya juga tak kalah memukau, dengan lampu kombinasi LED tipis dan tajam yang mencerminkan gaya desain masa kini.

Interior Mewah dan Nyaman

Masuk ke dalam kabin, kemewahan langsung terasa. Dashboard dan jok dilapisi material premium, sementara kursi baris kedua menggunakan model captain seat untuk kenyamanan ekstra. Meski berbeda dengan “kakaknya” Maxus Mifa 9, yang dilengkapi fitur pijat otomatis, Mifa 7 tetap memberikan pengalaman berkendara yang nyaman.

Penumpang di baris ketiga juga mendapatkan ruang yang cukup lega untuk legroom dan headroom, meskipun posisi lutut sedikit terangkat akibat lantai yang lebih tinggi, mengingat adanya baterai di bawah lantai mobil. Dengan konfigurasi tempat duduk 2+2+3, mobil ini mampu mengangkut hingga tujuh penumpang dengan nyaman.

Performa dan Jangkauan Listrik Maksimal

Dari segi performa, Maxus Mifa 7 ditenagai oleh baterai berkapasitas 90 kWh yang mampu menghasilkan daya 180 kW dan torsi 350 Nm. Mobil ini memiliki jangkauan luar biasa, yaitu hingga 480 km untuk rute kombinasi (WLTP) dan 635 km untuk penggunaan dalam kota (WLTP City).

Proses pengisian dayanya juga cukup fleksibel. Dengan arus AC 11 kW, pengisian dari 5 persen hingga penuh membutuhkan waktu sekitar 8,5 jam. Namun, jika menggunakan fast charging DC hingga 130 kW, pengisian dari 30 persen ke 80 persen hanya memerlukan waktu 30 menit.

Fitur Modern dan Keamanan Canggih

Maxus Mifa 7 dibekali beragam fitur unggulan, mulai dari layar hiburan terintegrasi dengan panel instrumen, delapan pengeras suara premium, kamera 360 derajat, hingga driver assistance. Untuk keamanan, mobil ini dilengkapi teknologi seperti Forward Collision Warning, Lane Departure Warning, Adaptive Cruise Control, Autonomous Emergency Braking, dan masih banyak lagi.

Komitmen untuk Produksi Lokal

Meski saat ini Maxus Mifa 7 masih diimpor langsung dari Tiongkok, PT Indomobil Energi Baru telah menyatakan rencana untuk melakukan perakitan lokal di Indonesia dalam waktu dekat. Ini menunjukkan komitmen mereka terhadap pasar otomotif nasional sekaligus memberikan harapan untuk harga yang lebih kompetitif di masa depan.

Dengan segala keunggulan yang ditawarkan, Maxus Mifa 7 menjadi penantang serius di segmen MPV listrik premium. Bagi konsumen yang mencari kendaraan ramah lingkungan dengan teknologi canggih, mobil ini bisa menjadi pilihan menarik. Apakah Maxus Mifa 7 mampu merebut hati konsumen Indonesia? Kita tunggu kiprahnya di pasar otomotif tanah air.

Saat Pasar Kendaraan Komersial Melemah, Isuzu Justru Gaspol!

Meski pasar kendaraan komersial di Indonesia mengalami kelesuan sepanjang tahun 2024, Isuzu justru berhasil menunjukkan performa gemilang. Produsen kendaraan asal Jepang ini mencatat peningkatan market share hingga 30,5%, naik sekitar 3% dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 27%.

Capaian ini menjadi sorotan, mengingat penurunan angka penjualan kendaraan komersial secara keseluruhan pada tahun tersebut. Isuzu membuktikan diri sebagai salah satu pemain utama dengan tren pertumbuhan yang konsisten dalam lima tahun terakhir. Pada 2019, pangsa pasar Isuzu masih berada di angka 23%, namun secara bertahap terus meningkat hingga mencapai 30,5% pada 2024.

Presiden Direktur Isuzu Astra Motor Indonesia, Yusak Kristian, mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian ini. “Kenaikan 3% pada market share adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi sebuah merek. Dalam lima tahun terakhir, kami terus tumbuh, dan angka 30,5% menjadi pencapaian yang spesial, terutama saat kami merayakan usia Isuzu yang ke-50,” ungkap Yusak dalam sebuah acara di Jakarta.

Penjualan Unggulan: Elf, Traga, dan Giga

Kontributor utama kesuksesan Isuzu di pasar kendaraan komersial adalah model Isuzu Elf, yang mencatat penjualan 12.610 unit dengan penguasaan market share sebesar 26,6% di segmennya. Selain itu, Isuzu Traga juga tampil mengesankan dengan penjualan 10.954 unit, menguasai 47,7% pangsa pasar di kelasnya. Sementara itu, Isuzu Giga terjual sebanyak 4.420 unit, merebut 20,5% market share di segmen kendaraan berat.

Untuk segmen kendaraan low commercial vehicle, Isuzu Mu-X dan D-Max masing-masing mencatatkan pangsa pasar sebesar 2,4% dan 4,2%.

Ekspor Menjadi Penopang Utama

Selain pasar domestik, ekspor menjadi salah satu penopang pertumbuhan penjualan Isuzu. Sepanjang tahun 2024, pabrik Isuzu di Karawang berhasil mengirimkan 8.000 unit kendaraan ke 19 negara tujuan ekspor. Pada tahun ini, Isuzu berencana memperluas pasar ekspornya dengan menargetkan 4-5 negara baru di kawasan Amerika Tengah.

Target 2025: Pertahankan Momentum

Meskipun Yusak Kristian mengakui bahwa pasar kendaraan komersial kemungkinan akan stagnan pada 2025, Isuzu tetap optimis dan menargetkan peningkatan market share menjadi 33%. Dengan inovasi produk dan penetrasi pasar yang lebih dalam, Isuzu siap mempertahankan posisi sebagai salah satu pemimpin di industri kendaraan komersial Indonesia.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa strategi yang tepat dan konsistensi dalam menghadirkan produk berkualitas mampu membawa Isuzu mengatasi tantangan di tengah kondisi pasar yang sulit.

8 Ciri-ciri Mesin Mobil Bekas Masih Bagus, Ketahui Sebelum Membeli

Membeli mobil bekas bisa menjadi solusi ekonomis untuk mendapatkan kendaraan berkualitas. Namun, tidak semua mobil bekas dalam kondisi baik. Oleh karena itu, memahami tanda-tanda mesin yang masih prima sangat penting agar tidak menyesal di kemudian hari. Jangan sampai mobil impian justru membawa masalah karena kerusakan mesin yang memerlukan biaya besar untuk perbaikan.

Ciri-Ciri Mesin Mobil Bekas yang Masih Bagus

Berikut adalah beberapa tanda bahwa mesin mobil bekas masih dalam kondisi baik:

  1. Performa Mesin Tetap Kuat di Tanjakan
    Mobil bekas yang sehat akan memiliki tenaga yang cukup saat melintasi tanjakan. Menurut laman Auto2000, performa mobil yang prima menandakan mesin mampu bekerja optimal, menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk menghadapi medan menanjak tanpa kendala.
  2. Bebas dari Kebocoran Oli dan Bahan Bakar
    Kondisi mesin yang baik ditandai dengan tidak adanya kebocoran oli atau bahan bakar. Kebocoran dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin dan berujung pada biaya perbaikan yang besar. Saat memeriksa mobil, pastikan tidak ada tanda-tanda rembesan oli atau bahan bakar di sekitar mesin.
  3. Asap Knalpot Berwarna Normal
    Warna asap dari knalpot bisa menjadi indikator kesehatan mesin. Jika asap berwarna normal, biasanya mesin berada dalam kondisi baik. Sebaliknya, asap hitam pekat atau berwarna kebiruan menandakan adanya masalah pada sistem pembakaran atau pelumasan.
  4. Getaran Mesin Halus
    Mobil bekas dengan mesin sehat tidak akan menghasilkan getaran yang berlebihan. Getaran abnormal seringkali menjadi pertanda adanya masalah mekanis pada mesin, yang bisa membutuhkan perbaikan signifikan.
  5. Lampu Indikator Tidak Menyala
    Pastikan lampu indikator di dasbor tidak menyala saat mesin dinyalakan. Lampu indikator yang menyala menunjukkan adanya masalah pada sistem mesin atau komponen lainnya, yang bisa memengaruhi performa kendaraan.
  6. Bunyi Mesin Halus
    Mesin yang dalam kondisi baik menghasilkan suara halus tanpa bunyi kasar atau tidak wajar. Jika Anda mendengar suara mesin yang kasar, sebaiknya pertimbangkan ulang untuk membeli mobil tersebut, karena kemungkinan besar memerlukan perbaikan yang mahal.
  7. Kondisi Stick Oli dan Kualitas Oli Baik
    Periksa stick oli untuk memastikan oli dalam kondisi baik, tidak terlalu kotor, dan berada pada level yang cukup. Oli berkualitas menandakan bahwa mesin dirawat dengan baik oleh pemilik sebelumnya.
  8. Tidak Ada Bau Aneh dari Mesin
    Mesin yang sehat tidak mengeluarkan bau terbakar atau bau tidak sedap lainnya. Menurut laman Caryanams, bau terbakar biasanya disebabkan oleh kebocoran oli ke sistem pembuangan, v-belt terbakar, atau komponen rem yang terlalu panas.

Kesimpulan

Membeli mobil bekas membutuhkan ketelitian, terutama dalam memeriksa kondisi mesin. Dengan memperhatikan tanda-tanda di atas, Anda dapat memastikan bahwa mobil yang dipilih masih dalam kondisi prima dan layak digunakan. Selain itu, selalu lakukan uji jalan (test drive) untuk memastikan performa mobil sesuai dengan kebutuhan Anda. Pilihan yang cermat akan membantu Anda mendapatkan kendaraan yang tidak hanya hemat, tetapi juga andal.

Mobil Listrik China Serbu Indonesia, Begini Respons BYD

Pasar otomotif Indonesia semakin diramaikan oleh kehadiran merek-merek otomotif asal China. Hingga kini, terdapat 12 merek mobil China yang menjadi anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dan jumlah ini terus bertambah. Salah satu nama yang mencuat adalah BYD, merek mobil listrik terlaris di Indonesia pada tahun 2024, yang baru beroperasi kurang dari satu tahun di Tanah Air.

Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, menyambut positif persaingan yang semakin ketat di sektor kendaraan listrik (BEV). “Semakin banyak pemain yang masuk, semakin besar kontribusinya untuk industri kendaraan ramah lingkungan. Ini memberikan masyarakat lebih banyak pilihan, baik dari segi model maupun fitur, meskipun beberapa merek masih perlu memperkuat citra mereka,” ujar Luther.

Merek China yang Mulai Menggeliat

Saat ini, merek China seperti Wuling, Chery, Morris Garage, DFSK, dan BYD mulai menarik perhatian konsumen Indonesia. Bahkan, nama-nama baru seperti Zeekr, Jetour, Jaecoo, dan Geely dipastikan akan segera masuk pasar. Erajaya Active juga dikabarkan akan membawa merek Xpeng ke Indonesia, menambah daftar merek yang berkompetisi di pasar lokal.

Meski kehadiran merek China semakin masif, merek-merek Jepang seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki masih mendominasi lima besar pasar otomotif Indonesia. Namun, perlahan tapi pasti, merek-merek China mulai menorehkan prestasi.

Wuling dan BYD: Pemain Kunci dari China

Wuling, yang masuk ke Indonesia sejak 2017, memimpin penjualan merek China di pasar domestik. Pada tahun 2024, Wuling berhasil mengirimkan 21.923 unit secara wholesales, menempatkannya di peringkat ke-10 dalam daftar merek terlaris. Penjualan retailnya bahkan lebih tinggi, mencapai 25.067 unit, yang membuat Wuling berada di posisi kedelapan dalam daftar retail nasional.

Sementara itu, BYD, meski tergolong pendatang baru, mampu menunjukkan performa yang mengesankan. Dalam tujuh bulan beroperasi, BYD telah mendistribusikan 15.429 unit secara wholesales dan 13.946 unit ke konsumen. Angka ini menunjukkan bahwa BYD menjadi pesaing serius, tidak hanya bagi merek China lainnya tetapi juga merek-merek Jepang.

Persaingan Semakin Ketat di 2025

Industri otomotif Indonesia menjadi salah satu sektor kunci pertumbuhan ekonomi. Dengan semakin banyaknya merek China yang hadir, persaingan di pasar ini semakin menarik. Namun, merek-merek Jepang yang telah lama menjadi pemimpin pasar masih menjadi tantangan besar bagi para pendatang baru.

Akankah merek-merek China mampu menggoyahkan dominasi Jepang di masa depan? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal yang pasti: kehadiran mereka memberikan lebih banyak pilihan dan mendorong inovasi di pasar otomotif Indonesia.

BYD Kejar Pembangunan Pabrik Mobil Listrik 150 Ribu Unit Di Indonesia

BYD Motor Indonesia mengkonfirmasi bahwa pembangunan pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, yang memiliki kapasitas produksi 150.000 unit per tahun, tetap berjalan sesuai rencana. Pabrik ini diharapkan rampung pada akhir tahun 2025 dan akan menjadi pusat produksi strategis untuk pasar ekspor.

Pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari investasi senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun yang dilakukan oleh BYD di Indonesia. Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, menyatakan bahwa progres pembangunan pabrik berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada industri otomotif Indonesia dan mendukung transisi menuju kendaraan listrik.

Zhao juga menekankan bahwa pabrik ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan pasar domestik tetapi juga difokuskan untuk ekspor ke negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Dengan kapasitas produksi yang besar, BYD berharap dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri kendaraan listrik di kawasan tersebut. Ini mencerminkan strategi perusahaan untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing.

Pemerintah Indonesia memberikan kebijakan yang mendukung investasi kendaraan listrik dengan mengizinkan BYD untuk mengimpor mobil tanpa dikenakan bea masuk. Kebijakan ini bertujuan untuk menarik lebih banyak investasi asing dan merangsang permintaan kendaraan listrik di dalam negeri. Ini menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan industri otomotif ramah lingkungan.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, telah melakukan kunjungan ke kantor pusat BYD di China untuk memastikan kelancaran proyek ini. Kunjungan tersebut menunjukkan dukungan pemerintah terhadap investasi asing dan upaya untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China dalam sektor otomotif. Ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mencapai tujuan pembangunan.

Dengan progres pembangunan pabrik yang positif, semua pihak berharap agar BYD dapat segera menyelesaikan proyek ini sesuai jadwal. Diharapkan bahwa kehadiran pabrik ini akan membawa dampak positif bagi industri otomotif Indonesia, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Keberhasilan dalam menyelesaikan pembangunan pabrik akan menjadi langkah penting bagi Indonesia dalam memposisikan diri sebagai pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Hino Mini Ranger, Kei Car Suzuki Bergaya Truk Tangguh

Pameran Tokyo Auto Salon 2025 kembali menjadi ajang unjuk gigi inovasi otomotif dari seluruh dunia. Salah satu sorotan datang dari mahasiswa Nihon Automotive College (NATS) Jepang yang memperkenalkan Mini Ranger, sebuah truk mini yang terinspirasi dari truk Hino Ranger di ajang Reli Dakar. Kendaraan unik ini memadukan desain reli berkelas dengan komponen khas Suzuki, menciptakan karya yang memukau para penggemar otomotif.

Perpaduan Suzuki dan Hino Ranger

Dilansir dari Carscoops, Mini Ranger menggunakan kerangka ladder frame dari Suzuki Jimny generasi kedua. Kerangka tersebut dimodifikasi dengan sedikit perpanjangan pada jarak sumbu roda (wheelbase) untuk menyesuaikan kebutuhan desain. Sementara itu, bodi bagian atas diambil dari Suzuki Carry generasi kesembilan dengan gaya kabin-over.

Untuk menonjolkan nuansa reli ala Hino Ranger, bagian depan Mini Ranger dirancang ulang dengan tambahan grille khas truk reli dan lampu LED ramping yang diadaptasi dari Daihatsu Hijet. Bagian belakang kendaraan, yang biasanya digunakan untuk kargo, kini ditutup dengan panel baja berhiaskan livery merah-putih, menampilkan identitas balap yang kuat.

Kabin dan Performa yang Didesain untuk Reli

Interior Mini Ranger mencerminkan tema motorsport, dengan dilengkapi kursi bucket, setir sporty, dan tambahan indikator pada dasbor. Ban cadangan ala SUV klasik ditempatkan di bagian belakang, memberikan sentuhan estetik sekaligus fungsi praktis untuk medan berat.

Suspensi Motor Farm Leaf Type S ditambahkan guna meningkatkan ground clearance, sementara pelek 15 inci dengan balutan ban all-terrain memastikan traksi maksimal di medan menantang. Sebagai kendaraan kei car, Mini Ranger mengusung mesin Suzuki 657cc bertenaga 55 Tk dengan torsi 85 Nm. Mesin ini dipadukan dengan sistem penggerak empat roda (4WD), memberikan performa tangguh meskipun angka tenaga tampak kecil.

Karya Mahasiswa yang Menginspirasi Dunia Otomotif

Mini Ranger adalah bukti nyata kreativitas mahasiswa NATS dalam memadukan elemen desain reli dengan teknologi kei car khas Jepang. Kendaraan ini tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga menyajikan performa yang memadai untuk medan berat.

Hadirnya Mini Ranger di Tokyo Auto Salon 2025 menunjukkan bahwa inovasi otomotif tidak selalu harus berasal dari pabrikan besar. Karya ini membuktikan bahwa dengan kreativitas, bahkan kendaraan kecil seperti kei car dapat menjadi sorotan utama dalam pameran berskala internasional.

Kebiasaan Sepele yang Bisa Merusak AC Mobil Anda

AC mobil adalah fitur penting yang mendukung kenyamanan berkendara, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Namun, tanpa disadari, beberapa kebiasaan buruk pengemudi justru memperpendek umur sistem pendingin ini. Berikut ulasan mengenai kebiasaan yang harus dihindari agar AC mobil tetap bekerja optimal.

Kebiasaan Buruk yang Merusak AC Mobil

Gunawan, pemilik bengkel Premium 99 AC, menyebutkan bahwa perawatan yang tidak tepat sering menjadi biang kerok kerusakan AC mobil. “Hal seperti membiarkan filter kabin kotor, sering menyalakan AC saat mesin mati, atau tidak memeriksa refrigerant adalah kebiasaan yang merusak AC,” ungkapnya dalam wawancara pada Senin (20/1/2025).

Salah satu penyebab utama kerusakan AC adalah filter kabin yang kotor. “Filter kabin yang tidak dibersihkan akan menghambat sirkulasi udara, membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan kabin. Ini dapat mempercepat keausan pada komponen seperti kompresor,” jelas Gunawan. Ia menyarankan penggantian atau pembersihan filter kabin setiap 10.000 hingga 15.000 kilometer, terutama jika kendaraan sering digunakan di jalanan berdebu.

Cara Bijak Menggunakan AC Mobil

Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah menyalakan AC sebelum mesin mobil menyala sepenuhnya. “Kompresor AC tidak mendapatkan pelumasan yang cukup saat mesin mati. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, kompresor bisa rusak atau macet,” kata Gunawan.

Selain itu, membiarkan kaca mobil terbuka saat AC menyala juga berdampak buruk. “Ini membuat AC harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu kabin, sehingga komponen cepat aus,” tambahnya. Gunawan menekankan agar kaca mobil selalu tertutup rapat saat AC dinyalakan untuk mengurangi beban kerja sistem.

Pentingnya Memeriksa Level Refrigerant

Salah satu aspek penting yang sering diabaikan adalah memantau level refrigerant. Kebocoran atau habisnya refrigerant tanpa disadari dapat menyebabkan kerusakan serius pada evaporator dan kompresor. “AC yang tidak dingin sering kali disebabkan oleh habisnya refrigerant. Jika dibiarkan, kerusakannya bisa meluas,” jelas Gunawan.

Rutin Melakukan Perawatan AC

Untuk memastikan AC tetap awet, servis rutin setiap enam bulan sangat disarankan. “Perawatan berkala membantu mencegah kerusakan besar dan menjaga kenyamanan berkendara,” kata Gunawan. Dengan menghindari kebiasaan buruk dan menjaga perawatan, pengemudi tidak hanya memperpanjang umur AC, tetapi juga menghemat biaya perbaikan di masa mendatang.

Dengan merawat AC secara optimal, perjalanan Anda akan lebih nyaman dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu memprioritaskan perawatan yang teratur demi kinerja terbaik AC mobil Anda.

Mobil Listrik Perdana Suzuki Resmi Meluncur, Siap Tanding di Pasar Indonesia

Suzuki akhirnya merilis mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) pertamanya, Suzuki e Vitara, dalam ajang Bharat Mobility Global Expo 2025 yang berlangsung di New Delhi, India. Kendaraan ini merupakan pengembangan dari konsep Suzuki eVX yang sebelumnya diperkenalkan di Indonesia pada tahun lalu.

Peluncuran ini menjadi tonggak penting bagi Suzuki, karena e Vitara adalah mobil listrik strategis global pertama perusahaan. Produksi massal kendaraan listrik ini dijadwalkan dimulai di pabrik Gujarat, India, yang dikelola oleh Maruti Suzuki India Limited, pada musim semi 2025. Mobil ini direncanakan akan mulai dipasarkan secara global pada pertengahan 2025, termasuk di India, Eropa, dan Jepang.

Fokus pada Keberlanjutan dan Teknologi Ramah Lingkungan

Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, menjelaskan bahwa e Vitara dirancang berdasarkan kebutuhan spesifik konsumen BEV. Selain itu, Suzuki berkomitmen membangun ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi, termasuk pengembangan fasilitas pengisian daya.

“e Vitara merupakan bagian dari strategi sepuluh tahun kami yang berfokus pada pengurangan konsumsi energi secara menyeluruh. Kami optimis langkah ini akan mendorong masa depan yang lebih berkelanjutan, tidak hanya untuk India tetapi juga dunia,” ujar Toshihiro Suzuki dalam siaran pers resminya.

Mobil ini dilengkapi dengan sistem penggerak listrik 3-in-1 yang mengintegrasikan motor, inverter, dan transmisi dalam satu unit. Ada dua varian baterai lithium-ion yang ditawarkan, yaitu kapasitas 61 kWh dan 49 kWh. Baterai ini dirancang untuk tahan dalam kondisi ekstrem, dari suhu -30°C hingga 60°C. Dalam pengujian internal, varian baterai 61 kWh mampu menempuh jarak hingga 500 km dengan sekali pengisian penuh, cukup untuk perjalanan dari Jakarta ke Semarang.

Teknologi Canggih untuk Pengalaman Berkendara Lebih Baik

Suzuki e Vitara juga dibekali fitur mode regeneratif dengan teknologi one-pedal drive, yang memungkinkan pengemudi memperlambat kendaraan hanya dengan mengangkat kaki dari pedal akselerator. Fitur ini meningkatkan efisiensi energi sekaligus memberikan pengalaman berkendara yang nyaman.

Peluang Suzuki e Vitara di Indonesia

Dengan semakin meningkatnya pasar kendaraan listrik di Indonesia, Suzuki e Vitara berpotensi masuk ke pasar lokal. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

“Kami pasti memiliki rencana untuk memperkenalkan e Vitara di Indonesia. Namun, untuk detail peluncuran dan jadwalnya masih menunggu informasi lebih lanjut,” ungkap Harold pada Jumat kemarin.

Mobil listrik ini diyakini dapat menjadi pilihan menarik bagi konsumen Indonesia yang mencari kendaraan ramah lingkungan dengan teknologi canggih dan daya tahan tinggi. Apakah e Vitara akan segera meluncur di Indonesia? Kita tunggu perkembangan berikutnya!

Mobil Listrik Premium China Serbu Indonesia, BMW Angkat Bicara: Ini Soal Oversupply

Kehadiran merek-merek mobil premium asal China di pasar Indonesia semakin terasa dalam beberapa tahun terakhir. Dengan harga kompetitif dan teknologi mutakhir, mereka menawarkan alternatif menarik bagi konsumen di segmen premium, sekaligus memberikan tantangan nyata bagi pabrikan Eropa seperti BMW, yang telah lama memimpin pasar, khususnya dalam kategori mobil listrik.

Menanggapi perkembangan ini, Peter “Sunny” Medalla, President Director BMW Group Indonesia, memberikan pandangannya dalam acara BMW Annual Press Conference & Outlook 2025 pada Jumat (17/1/2025). Sunny menyebut fenomena ini sebagai hasil dari strategi agresif pabrikan China yang tengah menyasar pasar Asia Tenggara karena kelebihan pasokan produksi.

“Ya, kita memang menyambut kedatangan para kompetitor dari China. Mereka tidak hanya masuk ke Indonesia tetapi juga ke negara-negara lain di Asia Tenggara. Alasan utama mereka, menurut saya, adalah karena adanya suplai berlebih. Hal ini tentu menciptakan dinamika baru di pasar,” ungkap Sunny.

Salah satu daya tarik utama mobil asal China adalah harga jual yang sangat kompetitif. Namun, Sunny menegaskan bahwa BMW tidak akan ikut dalam perang harga tersebut.

“Mereka datang dengan harga yang kompetitif, bahkan terkadang mengejutkan. Tapi kami tidak akan bermain di arena itu. Kami tetap berpegang pada nilai premium dan inovasi yang telah menjadi ciri khas BMW,” lanjutnya.

Keunggulan BMW di Tengah Persaingan

Meski kehadiran pabrikan China membawa persaingan ketat, BMW tetap percaya diri dengan citra premium, nilai historis, dan komitmen pada kualitas produknya. Sunny menegaskan bahwa BMW tidak hanya menjual kendaraan, tetapi juga pengalaman jangka panjang bagi konsumen.

“BMW hadir untuk perjalanan panjang. Kami tidak hanya menawarkan mobil untuk dijual, tetapi juga memastikan bahwa layanan kami berlanjut bahkan hingga mobil tersebut berpindah tangan ke pemilik berikutnya,” jelas Sunny.

Selain itu, Sunny mengundang konsumen untuk merasakan langsung perbedaan antara mobil listrik BMW dan merek lain. Menurutnya, pengalaman berkendara BMW tidak bisa dibandingkan hanya dari spesifikasi di atas kertas.

“Kami terbuka untuk dibandingkan, tetapi jika Anda belum mencoba mengendarai mobil listrik BMW, saya sarankan Anda mencobanya. Pengalaman itu benar-benar berbeda,” tutup Sunny.

BMW di Indonesia: Fokus Jangka Panjang

BMW menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar mobil premium di Indonesia. Dengan menghadirkan teknologi terdepan, layanan purna jual yang andal, dan fokus pada pengalaman pelanggan, BMW optimis mampu menghadapi tantangan dari kompetitor baru.

Di tengah persaingan yang semakin ketat, konsumen kini memiliki lebih banyak pilihan, tetapi BMW percaya bahwa kualitas dan prestise tetap menjadi faktor pembeda utama.

Vespa 946 Snake: Koleksi Langka dengan 888 Unit, Indonesia Kebagian Kuota

Jakarta – Vespa kembali menghadirkan kejutan istimewa untuk para penggemarnya dengan meluncurkan model spesial bertema shio dalam kalender Lunar. Setelah sukses dengan Vespa 946 edisi “Bunny” di tahun 2023 dan “Dragon” pada 2024, kini Vespa melengkapi koleksi Lunar mereka dengan menghadirkan Vespa 946 Snake, yang didedikasikan untuk memperingati Tahun Ular Kayu 2025.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap kalender Lunar, Vespa 946 Snake diproduksi dalam jumlah sangat terbatas, yakni hanya 888 unit di seluruh dunia. Angka ini dipilih untuk melambangkan keberuntungan, menjadikan Vespa 946 Snake sebagai barang koleksi yang sangat bernilai.

“Vespa 946 Snake adalah representasi gaya yang menonjol, sebuah penghormatan terhadap filosofi Tahun Ular yang mengajak kita melampaui batas, hidup berani, dan menjelajahi dunia tanpa henti,” tulis Vespa dalam pernyataan resminya.

Desain Eksklusif dengan Detail Memikat

Vespa 946 Snake hadir dengan perhatian tinggi terhadap detail. Salah satu elemen ikoniknya adalah ornamen berbentuk ular yang dibuat dengan teknologi cetak 3D, memberikan sentuhan estetika yang mewah. Warna iridescent blue yang terinspirasi dari keindahan musim dingin melengkapi desain minimalisnya, menciptakan kombinasi yang memukau.

Tidak hanya itu, Vespa melengkapi skuter ini dengan jok dan handle grip bermotif kulit ular, memberikan pengalaman berkendara yang nyaman sekaligus eksklusif. Untuk memperkuat kesan mewah, Vespa juga menghadirkan koleksi aksesori dan pakaian khusus, seperti long puffer coat dan bomber jacket, yang tergabung dalam Vespa Snake Capsule Collection.

Spesifikasi dan Performa yang Familiar

Dari segi teknis, Vespa 946 Snake masih mempertahankan spesifikasi yang mirip dengan model sebelumnya. Motor ini dilengkapi mesin 155 cc, satu silinder, 4 katup, dengan tenaga mencapai 12,7 HP pada 7.750 RPM dan torsi maksimum 12,8 Nm di 6.500 RPM. Dimensi motor ini pun tetap sama, dengan panjang 1.965 mm, lebar 730 mm, dan tinggi jok 805 mm, serta ukuran roda depan-belakang 120/70 R12 dan 130/70 R12.

Roadshow Global dan Kehadiran di Indonesia

Sebagai bagian dari peluncurannya, Vespa 946 Snake akan diperkenalkan melalui roadshow global di berbagai lokasi ikonik dunia. Setelah debutnya di Roma, gerai pop-up Vespa akan hadir di Paris, Milan, Bangkok, Singapura, Hanoi, dan Jakarta Plaza Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi penting dalam perjalanan global ini.

Meski belum ada informasi resmi terkait harga Vespa 946 Snake di Indonesia, sebagai referensi, model sebelumnya, Vespa 946 Dragon, dijual sekitar Rp 267 juta. Dengan eksklusivitas dan fitur tambahan yang ditawarkan, harga Vespa 946 Snake diperkirakan tidak akan jauh berbeda.

Dengan kehadirannya yang memukau, Vespa 946 Snake tidak hanya menjadi simbol gaya hidup, tetapi juga wujud inovasi yang menghormati tradisi. Bagi para kolektor dan penggemar Vespa, edisi ini tentu menjadi peluang langka yang tidak boleh dilewatkan.