Ofero Hadir di Jakarta Lebaran Fair 2025 dengan Tiga Model Motor Listrik Andalannya

Ofero memanfaatkan momen terbaik untuk memperkenalkan kendaraan listrik terbarunya dengan turut serta dalam ajang Jakarta Lebaran Fair 2025. Pameran yang digelar pada 19 Maret hingga 6 April 2025 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta ini menjadi kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan langsung keunggulan tiga model andalan Ofero, yakni Stareer 3 Lit, Magical 3 Lit, dan Ledo 3 Lit yang dibanderol mulai Rp3,9 juta. Dalam acara ini, pengunjung tidak hanya bisa menguji kendaraan secara langsung, tetapi juga menikmati berbagai aktivitas menarik serta promo spesial yang disiapkan oleh Ofero.

Direktur Produk Global Ofero, Xia Liwei, menyatakan bahwa tren kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. Hal ini menjadi dorongan bagi Ofero untuk hadir di industri otomotif Tanah Air dengan mengusung desain khas Italia, performa tinggi, serta teknologi inovatif. Stareer 3 Lit dirancang dengan lekukan aerodinamis dan lampu LED futuristik yang meningkatkan visibilitas berkendara. Magical 3 Lit menawarkan desain yang lebih stylish dengan kombinasi warna elegan, sementara Ledo 3 Lit hadir sebagai skuter listrik ringan dan praktis yang cocok bagi anak muda yang ingin beralih ke kendaraan listrik.

Ofero tidak hanya mengedepankan desain, tetapi juga memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengendara. Stareer 3 Lit dilengkapi dengan shockbreaker hidrolik serta sistem rem cakram di bagian depan dan belakang untuk memastikan keselamatan. Dari segi performa, skuter ini mampu melaju hingga 53 km/jam dengan jarak tempuh mencapai 120 km dalam sekali pengisian penuh menggunakan dua baterai. Ofero menawarkan Stareer 3 Lit dengan harga Rp9,5 juta, Magical 3 Lit Rp7,5 juta, dan Ledo 3 Lit Rp3,9 juta, belum termasuk ongkos kirim untuk luar Pulau Jawa.

Honda Perkenalkan Skutik Terbaru, Harga Rp 30 Jutaan

Wuyang Honda baru saja meluncurkan skuter matik (skutik) terbaru mereka, yaitu Honda NWG150, yang kini tersedia untuk konsumen di China. Skutik bongsor ini hadir dengan desain yang tak biasa dan memiliki karakteristik yang berani, membedakannya dari model-model sebelumnya. Lantas, apa saja yang membuat Honda NWG150 begitu menarik?

Honda NWG150 dibangun dengan platform yang sama seperti Honda PCX 150, skuter populer yang sebelumnya sudah dihentikan produksinya di China. Dengan demikian, secara dimensi keduanya terlihat hampir serupa, meski dengan tampilan yang jauh lebih segar dan modern.

Desain Honda NWG150 sangat mencolok dan berbeda dari kebanyakan skuter di pasaran. Konsep utama dari skutik ini mungkin bisa disebut sebagai gabungan antara Honda PCX dan ADV 160, tetapi dengan sentuhan desain yang benar-benar baru, disesuaikan dengan preferensi konsumen China.

Tampilan depannya sangat khas dengan bentuk yang mengotak dan sudut-sudut tajam. Lampu utama diletakkan di posisi tengah, sedangkan sepasang lampu sein terletak lebih rendah, membentuk desain yang mengingatkan pada mata. Di bagian atas, terdapat windshield besar yang berfungsi sebagai pelindung angin, memberikan kesan futuristik pada skutik ini. Bodi Honda NWG150 juga dirancang sangat solid dan tertutup rapat, dengan nuansa desain yang mengingatkan pada BMW CE04, khususnya pada garis tarikan di bagian depan hingga ke tengah.

Di bagian belakang, desain Honda NWG150 lebih sporty dengan lekukan-lekukan minimalis yang memberikan kesan dinamis dan modern. Secara keseluruhan, skutik ini memadukan elemen elegan dan agresif yang sangat menarik perhatian.

Untuk performa, Honda NWG150 mengusung mesin dengan kapasitas 149cc yang serupa dengan Honda PCX 150. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 11,4 daya kuda (dk) dan torsi 14,4 Nm. Meskipun menggunakan mesin yang identik, pabrikan melakukan optimalisasi untuk meningkatkan efisiensi kinerja mesin, memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik bagi penggunanya.

Honda NWG150 juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang mendukung kenyamanan dan teknologi modern. Skutik ini sudah menggunakan layar TFT yang dapat terhubung dengan ponsel melalui teknologi Wi Link. Selain itu, terdapat kunci NFC, soket pengisian daya ponsel, dan yang paling menarik, fitur konektivitas DJI Osmo yang memungkinkan pengendara untuk merekam dan membuat konten saat berkendara, menawarkan pengalaman baru bagi pengguna yang gemar berkreasi.

Dengan berbagai fitur canggih dan desain yang menawan, Honda NWG150 kini sudah mulai dipasarkan di China dengan harga sekitar 16.980 yuan atau sekitar Rp 38 juta. Honda berharap skutik ini dapat menarik perhatian para penggemar sepeda motor di China, yang mencari kendaraan dengan performa handal dan desain yang memikat.

AHM Optimistis Hadapi Persaingan Motor Listrik Di Tengah Gempuran Produk China

PT Astra Honda Motor (AHM) tetap optimistis menghadapi persaingan di pasar sepeda motor listrik, meskipun semakin banyak merek kendaraan listrik asal China yang masuk ke Indonesia. Wakil Presiden Direktur Eksekutif AHM, Thomas Wijaya, menegaskan bahwa setiap konsumen memiliki kebutuhan mobilitas yang berbeda, sehingga setiap model motor listrik memiliki segmen dan kegunaannya masing-masing. Dengan variasi performa dan spesifikasi yang ditawarkan, konsumen dapat memilih kendaraan yang paling sesuai dengan kebutuhannya.

Untuk tetap kompetitif, AHM tidak hanya mengandalkan keunggulan produknya, tetapi juga membangun ekosistem pendukung yang kuat. Salah satu aspek utama yang menjadi keunggulan AHM adalah jaringan bengkel yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Dengan adanya jaringan ini, layanan purnajual dapat diakses dengan mudah, memastikan motor listrik Honda tetap dalam kondisi optimal. Selain itu, AHM juga menjamin ketersediaan dan keterjangkauan suku cadang agar pengguna tidak kesulitan mendapatkan komponen yang dibutuhkan di berbagai wilayah.

Selain aspek purnajual, AHM juga bekerja sama dengan berbagai lembaga pembiayaan untuk menyediakan skema kredit yang lebih fleksibel bagi konsumen. Langkah ini dilakukan untuk memastikan motor listrik Honda tetap terjangkau dan menarik bagi masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Dengan strategi ini, AHM optimistis dapat terus bersaing di tengah meningkatnya kompetisi di pasar motor listrik. Perusahaan terus berinovasi dan berupaya memberikan layanan terbaik agar motor listrik Honda tetap menjadi pilihan utama konsumen.

Insentif Motor Listrik Segera Terbit, Kapan Berlaku?

Pemerintah kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik, khususnya untuk motor listrik. Setelah sebelumnya menerapkan insentif bagi mobil listrik dan hybrid, kini kebijakan serupa akan diberlakukan untuk kendaraan roda dua berbasis listrik.

Pada tahun 2024, pemerintah sempat memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta per unit untuk motor listrik. Namun, memasuki tahun 2025, program ini masih belum dilanjutkan, yang menyebabkan perlambatan signifikan dalam penjualan. Pelaku industri dan konsumen pun menantikan kejelasan terkait kelanjutan insentif tersebut.

Regulasi Insentif Motor Listrik Akan Segera Diumumkan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan bahwa insentif untuk motor listrik akan segera diterbitkan. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyelesaikan regulasi terkait, dan pengumuman resmi akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Saat ini pemerintah sedang dalam proses finalisasi kebijakan insentif untuk motor listrik. Insyaallah, aturan ini akan segera terbit dalam waktu dekat,” ujar Agus dalam pidatonya saat membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Lebih lanjut, Agus menyoroti potensi besar industri otomotif roda dua di Indonesia. Pada tahun 2024, produksi sepeda motor nasional mencapai 6,91 juta unit, dengan penjualan domestik 6,33 juta unit. Selain itu, ekspor dalam bentuk completely built up (CBU) tercatat sebanyak 572 ribu unit, sementara ekspor dalam bentuk completely knocked down (CKD) mencapai 46 ribu unit.

Lesunya Penjualan, Pelaku Industri Desak Kejelasan Insentif

Sejak subsidi motor listrik dihentikan pada akhir 2024, penjualan kendaraan listrik roda dua mengalami penurunan drastis. Ketua Umum Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), Budi Setiyadi, menyebut bahwa banyak konsumen yang menunda pembelian karena masih menunggu kepastian insentif dari pemerintah.

“Ada dampak nyata terhadap penjualan motor listrik. Masyarakat masih menanti kejelasan dari pemerintah terkait skema subsidi yang akan diterapkan,” ujar Budi.

Ia juga mendesak agar regulasi insentif ini segera disahkan agar industri motor listrik tidak semakin terpuruk. Menurutnya, jika terus tertunda, maka ekosistem kendaraan listrik di Indonesia bisa mengalami stagnasi.

Dengan adanya insentif baru yang akan segera diumumkan, diharapkan minat masyarakat terhadap motor listrik kembali meningkat. Kebijakan ini juga diharapkan dapat mempercepat transisi menuju kendaraan ramah lingkungan, sejalan dengan target pemerintah dalam menekan emisi karbon dan mengembangkan industri otomotif berbasis listrik di Tanah Air. 🚀⚡

Overstock Motor Listrik di Pasar, Aismoli Harap Kepastian Subsidi 2025 Segera Diterbitkan

Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setyadi, mengklarifikasi isu terkait adanya penumpukan stok motor listrik baru di pasaran akibat ketidakpastian program subsidi untuk tahun 2025. Menurutnya, kondisi ini lebih tepat disebut sebagai overstock, bukan sekadar penumpukan unit yang tidak terjual.

“Sebetulnya ini hanya overstock karena pada 2024 lalu penjualan tidak bisa maksimal. Saat itu stok motor listrik subsidi cukup banyak, tetapi kuota yang tersedia justru dikurangi,” ujar Budi.

Pada awal tahun 2024, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memangkas kuota subsidi motor listrik Rp 7 juta dari yang semula ditargetkan 600 ribu unit menjadi hanya 50 ribu unit. Keputusan ini didasarkan pada rendahnya tingkat serapan subsidi pada tahun 2023. Dari total alokasi 200 ribu unit dengan anggaran Rp 1,4 triliun, hanya sebagian yang terserap hingga April 2023.

Namun, menjelang akhir 2024, kuota subsidi motor listrik justru habis lebih cepat dari yang diperkirakan. Pemerintah bahkan sempat menambah kuota sebanyak 10 ribu unit dan mencatat total penjualan hingga 62.541 unit. Akibatnya, stok motor listrik yang seharusnya dialokasikan untuk program subsidi 2024 kini masih tersisa dalam jumlah besar di diler dan pabrik, menciptakan kesan adanya penumpukan.

“Kondisi ini tidak hanya terjadi di pabrik, tetapi juga di diler. Selain itu, masyarakat tampaknya masih menunggu kepastian subsidi sebelum memutuskan untuk membeli. Kami berharap kebijakan subsidi bisa segera diumumkan,” tambah Budi.

Sinyal positif terkait keberlanjutan subsidi motor listrik pada 2025 pun mulai terlihat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa program ini kemungkinan besar tetap berlanjut untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

“Subsidi motor listrik harusnya masih tetap ada,” kata Airlangga saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta.

Terkait kepastian pelaksanaannya, Airlangga menegaskan bahwa program ini telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah dan tidak akan mengganggu kebijakan lain. “Rencananya subsidi akan diperpanjang karena semua pihak sudah menyetujui. Tinggal menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) diterbitkan, setelah itu program bisa langsung berjalan,” pungkasnya.

Penumpukan Stok Motor Listrik di Dealer, Subsidi yang Ditunggu Belum Kunjung Terbit

Industri kendaraan listrik, khususnya motor listrik, kini sedang menghadapi tantangan besar dalam hal penjualan. Stok motor listrik yang menumpuk di dealer menjadi sorotan utama, dan fenomena ini berakar dari ketidakpastian kebijakan subsidi yang hingga kini masih belum jelas. Sejak insentif kendaraan listrik 2024 berakhir, masyarakat cenderung menahan pembelian dan memilih untuk menunggu kejelasan mengenai subsidi yang akan diberikan pemerintah pada 2025.

Penurunan Penjualan karena Menunggu Subsidi

Budi, Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), mengungkapkan bahwa penurunan permintaan motor listrik sangat signifikan. “Stok motor listrik di dealer cukup banyak, namun masyarakat memilih untuk menunda pembelian sambil menunggu kepastian soal subsidi,” ungkap Budi dalam pertemuan dengan wartawan di Jakarta, seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia. Hal ini menunjukkan bagaimana ketidakpastian kebijakan pemerintah mempengaruhi keputusan konsumen untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan tersebut.

CEO dari Tangkas Motor Listrik, Agung Pamungkas, juga menambahkan bahwa masyarakat merasa bingung dengan kebijakan yang belum pasti. “Lebih baik diumumkan apakah subsidi akan berlanjut atau tidak. Jangan buat kami terus menunggu,” ujar Agung dengan tegas.

Dampak Ketidakpastian terhadap Ekonomi Konsumen

Pengamat otomotif dari ITB, Yannes Pasaribu, menjelaskan lebih jauh bahwa ketidakpastian ini menciptakan keraguan di kalangan masyarakat untuk beralih ke motor listrik. “Motor listrik dengan harga yang masih relatif tinggi membuat banyak konsumen merasa lebih nyaman menggunakan motor bensin yang lebih murah dan mudah dijangkau,” jelas Yannes. Ia juga menyoroti situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, dengan inflasi dan biaya hidup yang terus meningkat, membuat pembelian kendaraan listrik terasa lebih memberatkan.

Bagi sebagian besar konsumen, harga motor listrik tanpa subsidi akan terasa sangat jauh dari jangkauan, terutama untuk segmen masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah. Faktor ekonomi yang tidak menentu semakin memperburuk keputusan mereka untuk membeli kendaraan listrik.

Subsidi Motor Listrik: Harapan Baru dari Pemerintah

Namun, di tengah ketidakpastian yang melanda pasar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sinyal positif. Ia memastikan bahwa pemerintah kemungkinan besar akan tetap memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta untuk motor listrik pada 2025, dengan tujuan untuk mempercepat transisi kendaraan listrik di Indonesia. “Subsidi untuk motor listrik harusnya tetap ada,” kata Airlangga, mengonfirmasi harapan pasar yang ingin melihat kebijakan tersebut berlanjut.

Program subsidi ini sangat penting untuk menarik minat konsumen dan mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia. Pemerintah menyadari bahwa adopsi kendaraan ramah lingkungan adalah langkah penting untuk mengurangi polusi dan mendukung keberlanjutan energi, meskipun masih ada pertimbangan anggaran yang perlu diperhatikan.

Kesimpulan: Masa Depan Motor Listrik Bergantung pada Kepastian Subsidi

Pada akhirnya, masa depan industri motor listrik di Indonesia sangat bergantung pada kebijakan pemerintah yang jelas dan tegas mengenai subsidi. Tanpa adanya kepastian ini, masyarakat akan terus menahan pembelian dan mempertahankan kendaraan berbahan bakar fosil yang lebih terjangkau. Keputusan pemerintah terkait perpanjangan atau penghentian subsidi ini akan menjadi penentu bagi kemajuan industri motor listrik di tanah air.

Dengan adanya sinyal positif dari Airlangga, harapan untuk melanjutkan insentif ini masih terbuka lebar. Namun, apakah keputusan final akan menguntungkan konsumen dan industri kendaraan listrik? Semua mata kini tertuju pada kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dalam beberapa bulan mendatang.

Motor Listrik Honda CUV e: Rangka Underbone dan Fitur Terdepan untuk Pengalaman Berkendara Modern

PT Astra Honda Motor (AHM) baru saja mengungkapkan harga sepeda motor listrik terbaru mereka, Honda CUV e:. Varian Standar dipasarkan dengan harga mulai Rp 54,45 juta, sedangkan varian RoadSync Duo tersedia dengan harga Rp 59,65 juta. Untuk pilihan warnanya, varian Standar tersedia dalam Stellar Matte White, Stellar Matte Silver, dan Stellar Matte Black, sedangkan varian RoadSync Duo menawarkan pilihan warna Quantum Matte White, Quantum Matte Silver, dan Quantum Matte Black.

Honda CUV e: dibekali dengan motor listrik berdaya 6 kW, yang menghasilkan tenaga setara 8 tenaga kuda pada 3.500 rpm dan torsi 22 Nm pada 2.300 rpm. Dengan spesifikasi tersebut, sepeda motor ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 83 km/jam dan mampu menempuh jarak sejauh 80,7 km. Motor ini menggunakan dua unit baterai Honda Mobile Power Pack e: yang dapat dilepas dan ditukar, atau diisi ulang menggunakan charger off-board.

Untuk mendukung kenyamanan pengendara, AHM juga menyediakan fasilitas Mobile Power Pack Exchanger e: (BEX) yang terletak di berbagai lokasi di Jakarta dan sekitarnya. Honda CUV e: menawarkan tiga pilihan mode berkendara, yaitu ECON, STD, dan Sport, yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalan yang dihadapi. Sebagai tambahan, motor ini dilengkapi dengan USB type-C charger yang tersedia di dalam box konsol untuk memudahkan pengisian daya ponsel.

Varian tertinggi dari Honda CUV e: juga dilengkapi dengan sistem konektivitas ponsel yang memudahkan pengendara untuk tetap terhubung saat berkendara. Layar panel TFT yang terpasang menyajikan berbagai informasi terkait kendaraan, navigasi, kontrol musik, serta kemampuan untuk menerima dan melakukan panggilan telepon. Sistem kunci pintar (smart key system) yang khas Honda juga dihadirkan untuk meningkatkan aspek keamanan.

Meskipun tidak menggunakan rangka e-SAF (Enhanced Smart Architecture Frame), Honda CUV e: tetap mengusung sasis dengan desain tulang punggung. “Motor listrik ini mengadopsi rangka tubular frame tipe underbone,” jelas Tommy Rinaldi dari Divisi Layanan Teknis PT Astra Honda Motor (AHM) di Cikarang (16/12/2024).

Dengan menawarkan kombinasi teknologi canggih, kenyamanan berkendara, dan berbagai fitur modern, Honda CUV e: diharapkan dapat menjadi pilihan menarik bagi konsumen Indonesia yang mencari kendaraan ramah lingkungan. Dengan harga yang bersaing dan fitur lengkap, motor listrik ini siap menjadi alternatif bagi mereka yang menginginkan kendaraan bermotor yang efisien dan inovatif.

Motor Listrik Honda CUV e: Hadir dengan Rangka Underbone dan Fitur Canggih

PT Astra Honda Motor (AHM) secara resmi mengumumkan harga sepeda motor listrik terbarunya, Honda CUV e:. Untuk varian Standar, harganya dimulai dari Rp 54,45 juta, sementara varian RoadSync Duo dibanderol Rp 59,65 juta. Varian Standar hadir dengan pilihan warna Stellar Matte White, Stellar Matte Silver, dan Stellar Matte Black. Sedangkan varian RoadSync Duo menawarkan warna Quantum Matte White, Quantum Matte Silver, dan Quantum Matte Black.

Motor listrik Honda CUV e: dilengkapi dengan motor berdaya 6 kW yang mampu menghasilkan tenaga setara 8 Tk pada 3.500 rpm dan torsi 22 Nm pada 2.300 rpm. Dengan spesifikasi tersebut, sepeda motor ini dapat mencapai kecepatan maksimum 83 km/jam dan memiliki jarak tempuh hingga 80,7 km. Motor ini menggunakan dua baterai Honda Mobile Power Pack e: yang dapat di-swap (ditukar) atau diisi ulang sendiri menggunakan charger off-board.

Untuk kemudahan pengguna, AHM menyediakan fasilitas Mobile Power Pack Exchanger e: (BEX) yang tersebar di beberapa lokasi di Jakarta dan sekitarnya. Terdapat tiga mode berkendara yang bisa dipilih, yaitu ECON, STD, dan Sport, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalan. Sepeda motor ini juga dilengkapi dengan USB type-C charger di dalam console box untuk pengisian daya ponsel.

Selain itu, Honda CUV e: varian tertinggi memiliki sistem konektivitas ponsel yang memudahkan pengendara dalam berkendara dengan mobilitas tinggi. Layar panel TFT menampilkan berbagai informasi kendaraan, navigasi, kontrol musik, serta kemampuan menerima dan melakukan panggilan telepon. Fitur keamanan tetap diperhatikan dengan adanya sistem kunci pintar (smart key system) khas Honda.

Meskipun Honda CUV e: tidak menggunakan rangka e-SAF (enhanced Smart Architecture Frame), sepeda motor ini menggunakan sasis jenis tulang punggung. “Motor listrik ini menggunakan rangka tubular frame tipe underbone,” kata Tommy Rinaldi dari Divisi Layanan Teknis PT Astra Honda Motor (AHM) di Cikarang (16/12/2024).

Sepeda motor listrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan kendaraan ramah lingkungan yang juga canggih dan praktis. Honda CUV e: menawarkan kombinasi antara teknologi tinggi, kenyamanan berkendara, dan fitur-fitur modern yang menarik bagi konsumen di Indonesia. Dengan harga yang kompetitif dan fitur lengkap, Honda CUV e: siap menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari alternatif kendaraan bermotor listrik.

Spesifikasi Motor Listrik Avand SC: Fitur Unggulan dan Jarak Tempuh 60 Km

Motor listrik Avand SC hadir sebagai pilihan menarik di segmen kendaraan ramah lingkungan dengan harga sekitar Rp 10 juta. Kedua model, Avand SC121 dan SC122, menawarkan fitur-fitur canggih yang tidak umum ditemui pada motor listrik dengan harga serupa.

Dari segi performa, Avand SC dilengkapi dengan Hub Drive 1200 Watt yang mampu memproduksi tenaga maksimal hingga 2300 Watt, setara dengan 3,08 tenaga kuda. Motor ini dapat mencapai kecepatan maksimum 60 km/jam, membuatnya ideal untuk penggunaan sehari-hari. Ditenagai oleh baterai Sealed Lead Acid (SLA) berkapasitas 72V 20Ah atau sekitar 1,4 kWh, motor ini dapat menempuh jarak hingga 60 km dalam satu kali pengisian.

Salah satu fitur unggulan dari Avand SC adalah sistem Anti-Rollback, yang mencegah motor mundur saat berhenti di jalan menanjak. Selain itu, terdapat fitur Cruise Control yang memungkinkan pengendara untuk melaju dengan kecepatan konstan tanpa harus mengendalikan throttle grip. Ini adalah inovasi yang memberi kenyamanan ekstra, terutama dalam perjalanan jarak jauh.

Motor ini juga dilengkapi dengan Reverse Mode, yang memudahkan pengendara saat memundurkan kendaraan, sangat berguna saat parkir di area sempit. Untuk aspek keamanan, Avand SC dilengkapi dengan teknologi Power Cut Off, yang secara otomatis mematikan mesin dalam tiga kondisi: saat pengereman penuh, saat standar samping diturunkan, dan saat motor sedang diisi daya.

Dalam hal penerangan, kedua model ini sudah menggunakan lampu LED di bagian depan dan belakang, serta Projector Headlamp yang meningkatkan visibilitas. Ditambah lagi, fitur Digital Display Panel dan Keyless Remote menambah kemudahan bagi pengguna.

Secara keseluruhan, meskipun spesifikasi kedua model Avand SC tidak jauh berbeda, perbedaan mencolok terletak pada desain headlamp. Avand SC121 memiliki headlamp berbentuk kotak, sementara SC122 tampil lebih klasik dengan headlamp bulat. Dengan fitur-fitur inovatif dan performa yang solid, Avand SC menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik.

Yamaha X-Force 155 Terbaru Resmi Diluncurkan dengan Harga Rp 43 Juta

Yamaha baru saja merilis edisi terbaru Yamaha X-Force 155 untuk pasar domestik Jepang. Skutik ini dibanderol sekitar 407.000 yen, atau setara dengan Rp 43 juta. Foto: Dok. Yamaha

Skutik dengan bodi besar ini dijual dengan harga tersebut dan tampil dengan desain yang sangat sporty. Setiap detail pada Yamaha X-Force terinspirasi dari desain motor sport ciri khas Yamaha.

“Contohnya, bagian depan motor memiliki tampilan yang sangat mirip dengan Yamaha Tracer 900 generasi sebelumnya, terutama dengan lampu depan simetris dan kaca depan bergaya sport touring,” demikian dikutip dari Rideapart.

Desain bagian depan dan belakang yang pendek memberi kesan kuat dan gesit pada Yamaha X-Force, sementara fender belakang yang terpisah menciptakan tampilan yang lebih ringan di bagian belakang.

Bagian jok motor yang rata, dengan material menyerupai suede, tidak hanya memberikan kenyamanan yang optimal tetapi juga memastikan daya tahan tinggi, cocok untuk penggunaan sehari-hari maupun berkendara dengan gaya sporty.

Dari segi fitur dan spesifikasi teknis, Yamaha X-Force memiliki beberapa keunggulan. Mesinnya mirip dengan Yamaha Nmax 155 yang dipasarkan di Indonesia, namun dilengkapi dengan beberapa fitur tambahan yang menarik. Salah satunya adalah panel instrumen berupa layar LCD berukuran 5,1 inci.

Yamaha X-Force juga dilengkapi dengan sistem pengereman depan dan belakang yang sudah menggunakan teknologi ABS, sementara suspensi belakangnya bisa disesuaikan dengan empat tingkat kenyamanan, memberikan pengalaman berkendara yang lebih optimal.