Toyota Isyaratkan Kehadiran Veloz Hybrid: “Tunggu Tanggal Mainnya”

Kemunculan kode mesin baru dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri 2024 mengindikasikan kehadiran mobil hybrid Toyota dengan harga yang lebih bersaing. Banyak pihak menduga mobil tersebut adalah Veloz Hybrid. Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, pihak Toyota belum bisa memberikan detail lebih lanjut. Namun, mereka meminta publik untuk bersabar.

“Tunggu saja tanggal mainnya. Yang terpenting saat ini adalah membangun ekosistemnya terlebih dahulu,” ujar Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, saat menghadiri acara buka puasa bersama Toyota Indonesia di Jakarta belum lama ini.

Saat ini, Toyota telah memiliki dua model hybrid yang dirakit secara lokal di Indonesia, yaitu Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid. Kedua model ini mendapat respons positif dari masyarakat Indonesia dan juga menjadi andalan ekspor Toyota.

Jika nantinya Toyota menghadirkan mobil hybrid baru dengan harga yang lebih terjangkau, Bob berharap pemerintah bisa memberikan insentif. Menurutnya, insentif tersebut bukan untuk pabrikan, tetapi bagi konsumen.

“Kami juga tidak ingin ketika hybrid berkembang, tingkat lokalisasi malah menurun. Oleh karena itu, komponen yang digunakan harus semakin banyak diproduksi di dalam negeri. Untuk mencapai hal ini, dibutuhkan skala ekonomi yang memadai, dan di sinilah peran insentif pemerintah diperlukan,” jelas Bob.

“Perlu diketahui, insentif ini bukan untuk Toyota, melainkan untuk konsumen. Sebab, dari harga mobil yang dibeli, sekitar 40 persen merupakan pajak. Industri otomotif sendiri menjadi salah satu sumber pendapatan bagi negara, sehingga layak untuk mendapatkan dukungan,” tambahnya.

Sebelumnya, sinyal kehadiran mobil hybrid Toyota dengan harga lebih kompetitif semakin kuat setelah munculnya kode mesin W102RE-LBVFJ dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2024 mengenai Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Alat Berat.

Banyak yang menduga kode tersebut merujuk pada Veloz Hybrid. Dalam aturan tersebut, tercatat ada dua model yang diduga merupakan Veloz Hybrid, yaitu W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS. Nilai jual untuk model pertama tercatat sebesar Rp 264 juta, sementara model dengan fitur TSS (Toyota Safety Sense) memiliki nilai jual Rp 284 juta.

Gempuran Merek China di Indonesia, Toyota Tetap Percaya Diri Jadi Penguasa Otomotif

Industri otomotif di Indonesia semakin diramaikan oleh kehadiran merek-merek asal China. Dengan semakin banyaknya produsen mobil dari Negeri Tirai Bambu yang masuk ke pasar Indonesia, konsumen kini memiliki lebih banyak pilihan kendaraan. Kendati demikian, Toyota tetap optimistis mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar otomotif di Tanah Air.

Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM), Jap Ernando Demily, menilai bahwa masuknya merek baru ke industri otomotif Indonesia merupakan pertanda baik. Ia menganggap hal ini sebagai bukti bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam perkembangan industri otomotif global.

“Banyaknya pilihan tentu memberikan keuntungan bagi konsumen dalam menentukan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujar Ernando dalam acara buka puasa bersama di Jakarta pada Selasa (18/3/2025) malam.

Toyota Tetap Kokoh Sebagai Pemimpin Pasar

Meskipun persaingan semakin ketat, Ernando tetap yakin bahwa Toyota mampu mempertahankan dominasinya di pasar Indonesia. Sepanjang Januari hingga Februari 2025, Toyota masih menjadi pemimpin dengan pangsa pasar mencapai 34,6 persen berdasarkan data distribusi wholesales.

“Saya pribadi percaya bahwa konsumen dalam membeli mobil tidak hanya mempertimbangkan produk, fitur, dan harga. Di Indonesia, kendaraan biasanya digunakan dalam jangka waktu panjang, bahkan bisa mencapai lima tahun atau lebih. Oleh karena itu, faktor lain seperti biaya operasional, layanan purna jual, ketersediaan suku cadang, jaringan servis, serta nilai jual kembali juga menjadi pertimbangan utama,” jelasnya.

Keberadaan Toyota yang telah puluhan tahun hadir di Indonesia juga menjadi keunggulan tersendiri. Ernando menekankan bahwa pengalaman panjang ini telah memberikan manfaat besar bagi konsumen setia Toyota.

“Berdasarkan data yang ada, pangsa pasar Toyota terus mengalami peningkatan. Saya percaya hal ini terjadi karena Toyota mampu memberikan paket lengkap kepada konsumennya, mulai dari produk yang variatif, harga yang kompetitif, layanan purna jual yang baik, hingga nilai jual kembali yang tetap tinggi,” tambahnya.

Menurut laporan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Toyota telah mengirimkan 46.479 unit kendaraan dalam dua bulan pertama tahun ini. Pangsa pasar Toyota juga mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dari 31,7 persen menjadi 34,6 persen.

Toyota Rilis Crown Estate, Kombinasi Mewah dan Performa Tangguh

Toyota kembali memperluas lini kendaraan Crown dengan menghadirkan model terbaru, Crown Estate, di pasar Jepang. Model ini tersedia dalam dua pilihan, yakni Estate RS Plug-In Hybrid (PHEV) dan Estate Z Hybrid, yang keduanya mengadopsi sistem penggerak E-Four All-Wheel Drive (AWD).

Dengan peluncuran Crown Estate, Toyota kini memiliki empat varian dalam keluarga Crown, setelah sebelumnya memperkenalkan Crown Crossover, Crown Sport, dan Crown Sedan.

Teknologi Elektrifikasi dan Performa Mesin

Sebagai bagian dari komitmen Toyota dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan, Crown Estate hadir dengan teknologi elektrifikasi yang tersedia dalam dua pilihan sistem penggerak: plug-in hybrid (PHEV) dan hybrid konvensional.

Dari segi harga, Crown Estate RS PHEV dibanderol 8.100.000 yen (sekitar Rp 893,6 juta), sementara Crown Estate Z Hybrid dipasarkan dengan harga 6.350.000 yen (sekitar Rp 700,6 juta).

Kedua model ini menggunakan mesin bensin 2.5L (2.487 cc) berkode A25A-FXS. Namun, terdapat sedikit perbedaan tenaga di antara keduanya:

  • Varian PHEV menghasilkan 177 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 219 Nm pada 3.600 rpm.
  • Varian Hybrid menghasilkan 190 PS pada 6.000 rpm, dengan torsi 236 Nm pada 4.300-4.500 rpm.

Selain mesin bensin, sistem penggerak listrik E-Four turut menyokong performa kendaraan ini. Motor listrik yang ditempatkan pada as roda depan memiliki tenaga 182 PS dan torsi 270 Nm, sementara motor pada as roda belakang menghasilkan 54 PS dengan torsi 121 Nm.

Untuk Crown Estate PHEV, kendaraan ini dapat menempuh 89 km dalam mode listrik murni (EV Mode) tanpa menggunakan bensin. Hal ini dimungkinkan berkat baterai lithium-ion berkapasitas 51 Ah. Sedangkan pada varian hybrid, kapasitas baterainya lebih kecil, yakni 5 Ah.

Dimensi dan Kapasitas Bagasi

Secara ukuran, Toyota Crown Estate memiliki dimensi:

  • Panjang: 4.930 mm
  • Lebar: 1.880 mm
  • Tinggi: 1.625 mm
  • Jarak sumbu roda: 2.850 mm

Jika dibandingkan dengan Crown Sport, model ini 210 mm lebih panjang. Selain itu, Crown Estate menawarkan ruang bagasi yang cukup luas, yakni 470 liter, yang dapat diperluas hingga 1.470 liter jika kursi belakang dilipat.

Untuk kenyamanan berkendara, Toyota membekali Crown Estate dengan suspensi MacPherson struts di bagian depan dan multi-link di bagian belakang. Mobil ini juga menggunakan velg berukuran 21 inci x 8.5J, yang dibalut ban berukuran 233/45R21.

Fitur Canggih dan Interior Premium

Kedua varian Crown Estate dilengkapi dengan sistem Adaptive Variable Suspension (AVS) yang memiliki tiga mode berkendara: Normal, Sport, dan Rear Comfort. Mode Rear Comfort dikembangkan untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi penumpang di kursi belakang melalui penyesuaian pada sistem Dynamic Rear Steering (DRS).

Pada bagian interior, Toyota memberikan sentuhan premium dengan pilihan jok kulit berwarna hitam atau cokelat, yang juga diaplikasikan pada setir dan tuas transmisi. Mobil ini dilengkapi dengan layar infotainment 12,3 inci, memberikan pengalaman berkendara yang lebih modern dan interaktif.

Dari segi keselamatan, Crown Estate dibekali fitur asisten pengemudi canggih, seperti:

  • Collision Avoidance System dengan deteksi pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara motor.
  • Millimetre-wave radar dan monocular camera untuk meningkatkan akurasi sistem keamanan.

Kesimpulan

Dengan hadirnya Crown Estate, Toyota semakin memperkuat lini kendaraan Crown dengan menghadirkan pilihan yang lebih luas bagi para penggemarnya. Perpaduan teknologi hybrid, kenyamanan premium, serta fitur keselamatan canggih menjadikan Crown Estate sebagai salah satu model yang patut diperhitungkan di segmen kendaraan elektrifikasi.

Toyota terus membuktikan komitmennya dalam menghadirkan inovasi otomotif yang ramah lingkungan, efisien, dan tetap memberikan performa terbaik bagi penggunanya.

Penjualan Mobil di Indonesia Meningkat, Toyota Tetap Dominasi Pasar

Penjualan mobil di Indonesia pada Februari 2025 menunjukkan peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan ini membawa angin segar bagi industri otomotif yang belakangan mengalami perlambatan.

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), distribusi kendaraan dari pabrik ke dealer (wholesales) serta penjualan langsung ke konsumen (retail sales) mengalami pertumbuhan pada Februari. Wholesales meningkat sebesar 16,7 persen dibanding Januari 2025, sementara retail sales naik 9,1 persen.

Sepanjang Februari 2025, jumlah mobil yang terjual melalui wholesales mencapai 72.295 unit, naik dari 61.932 unit pada Januari. Sementara itu, retail sales tercatat sebanyak 69.872 unit, mengalami kenaikan dari 64.029 unit di bulan sebelumnya.

Merek Mobil Terlaris Februari 2025

Toyota masih menjadi pemimpin pasar dengan angka penjualan tertinggi. Sepanjang Februari, Toyota membukukan wholesales sebanyak 24.397 unit, sementara retail sales mencapai 22.222 unit. Di posisi kedua, Daihatsu mencatat wholesales sebesar 11.959 unit dan retail sales sebanyak 12.501 unit.

10 Merek Mobil dengan Penjualan Terbanyak Februari 2025

Wholesales:

  1. Toyota: 24.397 unit
  2. Daihatsu: 11.959 unit
  3. Honda: 8.757 unit
  4. Mitsubishi Motors: 6.684 unit
  5. Suzuki: 4.750 unit
  6. Hyundai: 2.226 unit
  7. Mitsubishi Fuso: 2.226 unit
  8. Wuling: 1.935 unit
  9. Isuzu: 1.903 unit
  10. Hino: 1.567 unit

Retail Sales:

  1. Toyota: 22.222 unit
  2. Daihatsu: 12.501 unit
  3. Honda: 7.754 unit
  4. Mitsubishi Motors: 6.176 unit
  5. Suzuki: 5.068 unit
  6. Hyundai: 2.153 unit
  7. Isuzu: 2.149 unit
  8. Mitsubishi Fuso: 2.147 unit
  9. Wuling: 2.033 unit
  10. Hino: 1.967 unit

Dampak Insentif Pajak terhadap Penjualan

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menjelaskan bahwa penjualan kendaraan sempat mengalami penurunan pada Januari 2025 akibat ketidakpastian terkait opsen pajak. Banyak konsumen yang menunda pembelian karena faktor ini.

Namun, beberapa daerah memberikan insentif pajak yang membantu menjaga harga kendaraan tetap kompetitif meskipun ada penyesuaian tarif opsen sebesar 66 persen. Kukuh menambahkan, jika pemerintah daerah menahan penerapan opsen pajak untuk kendaraan baru, maka penjualan bisa semakin meningkat dan pada akhirnya pendapatan daerah juga ikut terdongkrak.

“Semakin banyak mobil yang terjual, maka pendapatan pajak daerah juga akan bertambah. Sebaliknya, jika penjualan menurun, maka pemasukan daerah dari pajak kendaraan juga akan ikut tergerus,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Toyota Fortuner GR Sport: Tampilan Sporty yang Makin Agresif

Toyota Fortuner tetap menjadi salah satu SUV favorit banyak orang, terutama varian tertingginya, yaitu Fortuner 2.8 GR Sport 4×4. Dibandingkan tipe lainnya seperti SRZ dan VRZ, model ini hadir dengan desain yang lebih agresif dan sporty. Tampilan garang ini terlihat sejak pertama kali melihat bagian depannya, terutama dari penggunaan lampu LED yang dirancang lebih menyipit dan meruncing di bagian samping. Selain itu, desain bumper pada varian GR Sport juga tampak lebih dinamis dan berbeda dari tipe lainnya yang cenderung lebih elegan.

Bagian kaki-kaki Fortuner GR Sport semakin memperkuat kesan tangguh dengan penggunaan pelek berukuran 18 inci dan kaliper rem berwarna merah yang mencolok. Kombinasi ini memberikan tampilan yang lebih maskulin dan berani. Toyota juga memberikan sentuhan warna two tone untuk bodinya, dengan atap dan pilar berwarna hitam mengilap, sementara bagian lainnya dibalut warna putih. Selain itu, aksen hitam mengilap turut hadir pada beberapa elemen seperti grille, gagang pintu, spion, dan rumah lampu kabut, semakin mempertegas kesan sporty pada kendaraan ini.

Di bagian belakang, Toyota menyematkan spoiler yang didesain lebih aerodinamis dengan konsep two tone yang senada dengan bodi. Secara keseluruhan, Fortuner 2.8 GR Sport 4×4 memiliki tampilan yang agresif, baik dari depan maupun belakang. Mobil ini tersedia dalam dua pilihan warna, yakni kombinasi Black-Platinum White Pearl dan Attitude Black Mica yang sepenuhnya hitam. Saat ini, Toyota membanderol Fortuner 2.8 GR Sport 4×4 dengan harga mulai dari Rp 766,2 juta hingga Rp 776,9 juta untuk wilayah Jakarta.

Toyota bZ3X Resmi Meluncur di China, SUV Listrik dengan Harga Terjangkau

Toyota secara resmi merilis SUV listrik terbaru mereka, bZ3X atau yang dikenal sebagai Bozhi 3X, di pasar China dengan harga mulai dari Rp246 jutaan. Kendaraan ini menawarkan fitur yang cukup lengkap meskipun tidak memiliki keunggulan signifikan dalam hal jangkauan dan kecepatan pengisian daya. Toyota menghadirkan tujuh varian bZ3X, di mana lima di antaranya tidak dilengkapi dengan lidar, sementara dua lainnya memiliki teknologi tersebut untuk mendukung sistem mengemudi cerdas.

Setiap varian bZ3X dibekali baterai lithium iron phosphate (LFP) dengan kapasitas yang berbeda, berkisar antara 50 hingga 58 kilowatt-jam. Versi dengan kapasitas baterai terbesar diklaim mampu menempuh jarak hingga 520 kilometer berdasarkan siklus pengujian CLTC. SUV listrik ini memiliki tenaga maksimal sekitar 200 hp dengan torsi puncak mencapai 147 Nm, yang membuatnya cukup mumpuni untuk penggunaan sehari-hari.

Di bagian interior, bZ3X dilengkapi layar sentuh berukuran 14,7 inci yang ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 8155 untuk menghadirkan pengalaman multimedia yang optimal. Selain itu, kendaraan ini telah mengadopsi sistem mengemudi cerdas dari startup teknologi otonom China, Momenta. Sistem ini didukung oleh chip Nvidia Drive Orin X yang memiliki daya komputasi hingga 254 triliun operasi per detik (TOPS), memberikan fitur asisten berkendara yang lebih canggih.

Toyota menghadirkan bZ3X melalui kerja sama dengan GAC Group untuk memperluas pangsa pasar kendaraan energi baru (NEV) di China. Persaingan di sektor ini semakin ketat dengan ratusan merek yang berusaha bertahan dan tetap relevan di industri kendaraan listrik yang berkembang pesat.

Recall Toyota Raize dan Agya: Masalah ECU Brake Booster Perlu Diperbaiki

PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengumumkan kampanye layanan khusus (Special Service Campaign/SSC) atau recall untuk dua model, yaitu Toyota Raize dan Toyota Agya. Recall ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan serta pemrograman ulang Electronic Control Unit (ECU) yang mengatur brake booster. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen Toyota dalam menjaga keselamatan para pengguna kendaraannya.

Program recall ini berlaku bagi Toyota Raize yang diproduksi antara 8 Juni 2021 hingga 16 Juli 2024, serta Toyota Agya yang diproduksi dalam periode 22 Juli 2022 hingga 29 Juli 2024.

ECU pada kendaraan yang terdampak berpotensi mengalami gangguan dalam kondisi tertentu, yang dapat menyebabkan brake booster tidak bekerja secara optimal. Jika hal ini terjadi, jarak pengereman kendaraan bisa menjadi lebih panjang, serta pengemudi perlu memberikan tekanan lebih kuat saat menginjak rem.

Vice President Director PT TAM, Henry Tanoto, menegaskan bahwa Toyota terus berupaya melakukan peningkatan kualitas produk demi memastikan keamanan serta kenyamanan pelanggan. “Sebagai bagian dari semangat continuous improvement, kami senantiasa melakukan riset terhadap produk yang telah beredar untuk mengidentifikasi potensi masalah dan segera mengambil langkah perbaikan,” ujarnya dalam pernyataan resmi pada Senin (3/3/2025).

Proses pemrograman ulang ECU ini akan dilakukan oleh teknisi bersertifikat Toyota tanpa biaya tambahan. Tidak ada penggantian komponen dalam prosedur ini, dan estimasi waktu pengerjaan sekitar satu jam. Demi kenyamanan pelanggan, disarankan untuk melakukan booking service terlebih dahulu agar proses berjalan lebih cepat.

Marketing Director PT TAM, Anton Jimmi Suwandy, mengimbau para pemilik kendaraan yang terdampak untuk segera membawa mobil mereka ke bengkel resmi Toyota. “Kami akan melakukan pemeriksaan ECU yang mengontrol brake booster serta memperbarui perangkat lunaknya agar kinerjanya lebih optimal. Pelanggan dapat menghubungi diler resmi Toyota di seluruh Indonesia, mengakses website https://www.toyota.astra.co.id/ssc, atau menghubungi Toyota Customer Care di nomor 1-500-315. Selain itu, pelanggan juga bisa berkomunikasi dengan Toyota Interactive Virtual Assistant (TARRA) melalui WhatsApp di nomor 08111500315,” jelas Anton.

Toyota menegaskan bahwa seluruh proses pemeriksaan hingga final check tidak dikenakan biaya alias gratis.

Toyota Sukses Raih 2.728 SPK di IIMS 2025, Ini Mobil Terpopuler

Toyota berhasil mencatatkan pencapaian signifikan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dengan mencatatkan sekitar 2.700 SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) dalam kurun waktu 11 hari, dari 13 hingga 23 Februari 2025. Capaian ini menunjukkan peningkatan sebesar 7,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan tren positif ini didorong oleh tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan elektrifikasi, terutama yang mengusung teknologi hybrid.

Salah satu bintang utama di pameran tahun ini adalah Kijang Innova Zenix Hybrid. MPV hybrid ini berhasil meraih 614 SPK, menjadikannya model terlaris dalam pameran tersebut. Diikuti oleh Toyota Avanza yang mencatatkan 335 SPK, Rush dengan 216 SPK, serta Kijang Innova Zenix Gasoline dengan 181 SPK. Sementara itu, Innova Reborn menutup lima besar dengan 174 SPK.

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto, mengungkapkan rasa terima kasih atas antusiasme pengunjung terhadap produk-produk Toyota, khususnya kendaraan hybrid. “Kami sangat mengapresiasi tingginya minat masyarakat terhadap pilihan kendaraan ramah lingkungan seperti Kijang Innova Zenix Hybrid, yang kembali menjadi primadona. Dukungan pemerintah melalui pemberian insentif pajak, serta persiapan menjelang libur Lebaran, semakin memacu masyarakat untuk memilih kendaraan yang lebih ramah lingkungan,” ujar Henry dalam siaran persnya.

Keunggulan Teknologi Hybrid Toyota

Kijang Innova Zenix Hybrid tidak hanya populer karena desainnya yang menarik, tetapi juga karena keunggulan teknologi hybrid yang diusungnya. Teknologi ini menggabungkan efisiensi bahan bakar, performa optimal, dan aspek ramah lingkungan yang semakin dicari oleh konsumen di Indonesia. Toyota terus menunjukkan komitmennya terhadap inisiatif Beyond Zero, dengan meluncurkan model hybrid yang dilengkapi dengan platform baru yang dirancang untuk meningkatkan kenyamanan, pengendalian, dan keselamatan berkendara.

Menurut Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, peningkatan minat terhadap kendaraan hybrid juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang memberikan insentif PPnBM 3% untuk kendaraan hybrid. “Ini membuat harga kendaraan hybrid menjadi lebih kompetitif. Selain itu, momentum IIMS 2025 yang berdekatan dengan libur Lebaran juga menjadi waktu yang tepat bagi konsumen untuk merencanakan mobilitas mereka dengan pilihan kendaraan yang lebih ramah lingkungan,” jelas Anton.

Komitmen Toyota untuk Masa Depan Mobilitas yang Berkelanjutan

Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk menyediakan solusi mobilitas yang lengkap dan dapat diandalkan untuk berbagai kalangan, Toyota terus berinovasi dalam menghadirkan kendaraan yang tidak hanya mengutamakan kualitas, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Toyota berharap, dengan dukungan kebijakan pemerintah dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang isu lingkungan, tren positif ini akan terus berkembang, mendorong ekosistem kendaraan rendah emisi yang lebih baik di Indonesia.

Sebagai bagian dari upaya mendukung kebijakan Net Zero Emission (NZE) 2060, Toyota berharap dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan ekosistem kendaraan ramah lingkungan yang semakin kuat di tanah air. “Kami berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah memberikan dukungan penuh terhadap produksi mobil hybrid EV dalam negeri, yang tentu sangat menguntungkan masyarakat. Dukungan ini sangat berperan dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap kendaraan Toyota yang ramah lingkungan,” tutup Anton.

Toyota Bangun Stasiun Hidrogen di Karawang, Percepat Transisi Energi Bersih

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menginvestasikan sekitar Rp 35 miliar untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) di XEV Center, Karawang, Jawa Barat. Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, menyebutkan bahwa pembangunan fasilitas ini merupakan langkah konkret perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 di Indonesia.

“HRS ini dibangun sebagai bagian dari upaya menuju netralitas karbon. Investasi yang kami keluarkan untuk proyek ini mencapai Rp 35 miliar,” ujar Nandi dalam keterangannya pada Selasa (11/2/2025).

Saat ini, hidrogen yang digunakan di fasilitas ini dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk kendaraan berbasis hidrogen seperti Toyota Mirai serta forklift hidrogen. Ke depan, TMMIN berencana untuk mulai memproduksi hidrogen secara mandiri guna memperluas pemanfaatannya di sektor industri dan otomotif.

Pembangunan HRS Karawang ini berlangsung selama satu tahun dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, Pertamina, PLN, BRIN, TUV SUD, serta Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE). Stasiun ini memiliki kapasitas pengisian hidrogen bertekanan 700 bar, yang memungkinkan kendaraan terisi penuh dalam waktu hanya 3 hingga 5 menit.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa HRS Toyota XEV Center merupakan salah satu dari enam proyek prioritas dalam pengembangan infrastruktur hidrogen nasional.

Sebagai bagian dari peta jalan energi hijau Indonesia, HRS pertama telah diresmikan lebih dahulu di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, dengan tekanan 350 bar. Selanjutnya, pembangunan HRS direncanakan di beberapa lokasi strategis, termasuk Muara Karang, Daan Mogot, Cawang, dan Patimban.

“Awalnya, HRS Karawang adalah proyek keempat dalam pengembangan HRS nasional yang dimulai pada 2024. Namun, Toyota berhasil mempercepat realisasinya, sehingga kini menjadi proyek kedua yang terealisasi. Diharapkan daerah lain akan segera menyusul,” ujar Eniya.

Dengan langkah ini, Toyota tidak hanya memperkuat ekosistem kendaraan berbasis hidrogen di Indonesia tetapi juga mendorong akselerasi transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.

Penjualan Mobil Januari 2025 Merosot, Toyota Masih Memimpin, BYD Masuk 10 Besar

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan bahwa penjualan mobil di dalam negeri mengalami perlambatan signifikan pada Januari 2025. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan ritel kendaraan turun sebesar 18,6 persen, dengan total 63.858 unit terjual. Sementara itu, distribusi mobil baru dari pabrik ke diler (wholesales) juga mengalami penurunan 11,3 persen menjadi 61.843 unit.

Penurunan ini turut mengubah peta persaingan di industri otomotif Indonesia. Salah satu kejutan terbesar datang dari produsen mobil listrik asal China, BYD, yang berhasil masuk dalam daftar 10 merek mobil terlaris, menggeser Chery dan Wuling dengan selisih tipis.

Toyota masih menjadi merek dengan pangsa pasar terbesar, menguasai 35,7 persen dari total penjualan. Merek ini mencatatkan wholesales sebanyak 22.082 unit, menjadikannya satu-satunya produsen yang menembus angka dua digit pada awal tahun. Daihatsu menyusul di posisi kedua dengan 9.983 unit terjual, menguasai 16,1 persen pasar. Namun, baik Toyota maupun Daihatsu mengalami penurunan penjualan hingga 23,5 persen dibandingkan Desember 2024.

Honda, Mitsubishi, dan Suzuki tetap berada dalam lima besar dengan penjualan masing-masing 7.276 unit, 5.028 unit, dan 4.982 unit. Hyundai menempati posisi keenam dengan 2.308 unit, diikuti oleh Isuzu, Mitsubishi Fuso, Hino, dan BYD yang berada di urutan ke-10 dengan 1.114 unit, hanya terpaut 12 unit dari Chery yang berada di posisi ke-11.

Jika melihat data penjualan ritel, peringkat merek terlaris sedikit berbeda. Hyundai naik ke posisi ketujuh, sementara Hino masuk dalam enam besar. BYD, yang sebelumnya berada di peringkat ke-10 dalam daftar wholesales, harus puas di posisi ke-12 untuk penjualan ritel dengan 1.005 unit terjual.

Secara keseluruhan, penurunan ini menandakan tantangan bagi industri otomotif nasional di awal tahun, meskipun Toyota masih mendominasi dan produsen mobil listrik seperti BYD mulai menunjukkan kehadiran yang lebih signifikan di pasar Indonesia.