Penjualan Tesla Merosot Drastis di Pasar Global, Tersungkur di Jerman dan Australia

Tesla mengalami penurunan penjualan yang signifikan di beberapa pasar utama dunia, termasuk Jerman, Australia, dan Norwegia. Berdasarkan laporan Carscoops pada Kamis (6/3), penjualan Tesla di Norwegia selama Januari dan Februari 2025 turun 44,4 persen, meskipun pasar kendaraan listrik di negara itu justru tumbuh 53,4 persen. Kondisi lebih parah terjadi di Jerman, di mana data dari Otoritas Transportasi Motor Federal menunjukkan bahwa penjualan Tesla pada Januari 2025 anjlok 59,5 persen dengan hanya 1.277 unit yang terjual. Situasi semakin memburuk pada Februari, dengan penjualan turun hingga 76,3 persen dibandingkan Februari 2024, menghasilkan hanya 1.429 unit kendaraan yang dikirimkan. Secara keseluruhan, Tesla hanya mampu menjual 2.706 unit di Jerman dalam dua bulan pertama tahun ini, mengalami penurunan drastis sebesar 70,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Padahal, penjualan kendaraan listrik berbasis baterai di Jerman justru meningkat 30,8 persen pada Februari 2025.

Australia juga menjadi salah satu pasar yang menunjukkan penurunan tajam bagi Tesla. Data dari Dewan Kendaraan Listrik negara itu menunjukkan bahwa pada Februari 2025, Tesla hanya berhasil menjual 1.592 unit kendaraan, turun 71,9 persen dibandingkan 5.665 unit yang terjual pada Februari 2024. Dalam dua bulan pertama tahun ini, Tesla hanya mengirimkan 2.331 unit ke Australia, atau turun 65,5 persen dari 6.772 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Situasi serupa juga terjadi di China, yang merupakan salah satu pasar terbesar bagi Tesla. Data awal dari Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok menunjukkan bahwa pada Februari 2025, Tesla hanya mampu menjual 30.688 unit kendaraan, turun 49,16 persen dari 60.365 unit yang terjual pada bulan yang sama tahun lalu. Penurunan penjualan ini menandakan tantangan besar bagi Tesla di tengah persaingan yang semakin ketat di industri kendaraan listrik global.

BYD Sealion 7 Tak Dapatkan Baterai Terbesar Di Australia, Fokus Pada Varian 82.5 kWh

Kabar terbaru mengenai peluncuran BYD Sealion 7 di Australia mengungkapkan bahwa model ini tidak akan dilengkapi dengan baterai terbesar yang tersedia di pasar Eropa. Sebagai gantinya, semua unit yang dijual di Australia akan menggunakan baterai berkapasitas 82.5 kWh, meninggalkan opsi baterai 91.3 kWh yang lebih besar dan memiliki daya jangkau lebih jauh.

Keputusan untuk tidak menawarkan baterai terbesar ini menimbulkan pertanyaan di kalangan konsumen yang mengharapkan performa maksimal dari SUV listrik ini. Meskipun baterai 82.5 kWh masih menawarkan daya jangkau yang kompetitif, yaitu lebih dari 500 kilometer, banyak yang merasa bahwa tidak adanya opsi yang lebih besar dapat membatasi daya tarik model ini di pasar yang semakin kompetitif. Ini menunjukkan bahwa produsen mobil harus mempertimbangkan preferensi lokal saat merilis produk baru.

BYD Sealion 7 akan hadir dalam dua varian: Premium RWD dan Performance AWD. Varian Premium menawarkan tenaga hingga 230 kW dengan jarak tempuh sekitar 482 km, sedangkan varian Performance dapat mencapai akselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu hanya 4.5 detik dengan tenaga maksimum 390 kW. Ini mencerminkan bahwa meskipun ada keterbatasan dalam kapasitas baterai, BYD tetap fokus pada performa dan efisiensi kendaraan.

Peluncuran BYD Sealion 7 direncanakan pada pertengahan Februari 2025, dengan harga awal diperkirakan di bawah $60,000 AUD. Strategi ini bertujuan untuk bersaing langsung dengan model terlaris seperti Tesla Model Y, yang telah mendominasi segmen SUV listrik di Australia. Dengan harga yang kompetitif dan fitur canggih, BYD berharap dapat menarik perhatian konsumen yang mencari alternatif dalam pasar EV.

Reaksi masyarakat terhadap pengumuman ini beragam; sementara beberapa menyambut baik kedatangan BYD Sealion 7 sebagai pilihan baru dalam segmen SUV listrik, yang lain merasa kecewa karena tidak adanya opsi baterai terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen semakin kritis terhadap pilihan yang tersedia dan mengharapkan inovasi serta fleksibilitas dari produsen otomotif.

Dengan keputusan untuk meluncurkan BYD Sealion 7 tanpa baterai terbesar di Australia, semua pihak kini diajak untuk melihat bagaimana strategi ini akan mempengaruhi penerimaan kendaraan di pasar. Keberhasilan model ini akan sangat bergantung pada kemampuan BYD untuk memenuhi harapan konsumen sambil tetap bersaing dengan merek-merek mapan lainnya. Ini menjadi momen penting bagi BYD untuk membuktikan bahwa mereka dapat menjadi pemain utama dalam industri otomotif listrik global.