Perkerasan kaku dengan bahan utama beton kini makin banyak digunakan dalam proyek jalan tol untuk menghadirkan infrastruktur yang lebih kuat, stabil, dan tahan terhadap beban berat serta kondisi cuaca ekstrem. Penerapan teknologi ini sudah terlihat di beberapa ruas penting, seperti tol Semarang–Solo, Jakarta–Cikampek Elevated, dan beberapa bagian tol Trans Sumatera. Permukaan yang rata dan minim perubahan bentuk membuat jalan jenis ini ideal untuk mendukung kelancaran lalu lintas serta memberikan dampak positif terhadap performa kendaraan.
Menurut Syarif Hidayat, Kepala Pemasaran Teknis Semen Merah Putih, jalan beton mampu memberikan stabilitas yang lebih baik, mengurangi getaran berlebih, serta memperpanjang umur suspensi kendaraan. Meski demikian, pengemudi tetap harus memperhatikan kondisi kendaraan, apalagi saat momen arus balik Lebaran. Tekanan ban harus selalu dijaga tetap ideal agar traksi tetap maksimal di atas permukaan yang rata. Ban yang kempis atau aus rentan rusak ketika menempuh jalur panjang berpermukaan keras.
Menjaga kecepatan tetap stabil dan menghindari manuver tajam juga penting untuk memperpanjang usia rem dan ban. Suspensi kendaraan harus dalam kondisi prima, karena jalan beton yang keras bisa memberikan tekanan lebih besar. Istirahat berkala juga perlu dilakukan agar pengemudi tetap fokus dan mesin kendaraan tidak bekerja terlalu berat.
Nyiayu Chairunnikma dari PT Cemindo Gemilang Tbk. menambahkan bahwa penggunaan perkerasan kaku juga berdampak positif terhadap lingkungan. Umur jalan yang lebih panjang mengurangi frekuensi perbaikan serta limbah konstruksi, sekaligus meningkatkan keselamatan dan efisiensi perjalanan.