Hindari Water Hammer! Ancaman Tersembunyi Saat Menerjang Banjir

Menerobos banjir dengan kendaraan bermotor bisa menjadi keputusan berisiko tinggi, terutama karena ancaman water hammer yang dapat merusak mesin. Water hammer terjadi ketika air masuk ke ruang bakar dalam jumlah berlebihan, mengganggu proses pembakaran dan berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada mesin. Menurut Dennil Sagita, pendiri bengkel Scooter VIP, water hammer bisa mengakibatkan biaya perbaikan yang sangat mahal.

Kondisi ini umumnya terjadi saat motor atau mobil melewati banjir yang cukup dalam hingga merendam bagian mesin. Untuk menghindari risiko ini, pemilik kendaraan disarankan untuk tidak nekat menerobos genangan air yang tinggi dan mencari jalur alternatif. Namun, jika tidak ada pilihan lain, pengendara harus menjaga putaran gas agar mesin tetap menyala dan tidak mati di tengah genangan. Selain itu, posisi idle perlu dipertahankan agar air tidak masuk melalui lubang knalpot, yang bisa memperparah situasi.

Kerusakan akibat water hammer bisa sangat fatal, seperti piston yang pecah atau bengkok, serta potensi kebocoran pada mesin. Bahkan, dalam kasus yang lebih parah, blok mesin bisa mengalami retakan, yang berakibat pada biaya perbaikan yang sangat besar. Jika kendaraan sudah terlanjur terkena dampak water hammer, langkah terbaik adalah segera membawanya ke bengkel untuk dilakukan perawatan, termasuk pengurasan pelumas, flushing mesin, dan pembersihan sistem CVT secara menyeluruh.

Menjaga kewaspadaan saat berkendara di musim hujan sangatlah penting untuk menghindari kerugian akibat water hammer. Jangan memaksakan kendaraan melewati banjir jika tidak benar-benar diperlukan, karena risiko yang ditimbulkan jauh lebih besar dibandingkan keuntungan yang diperoleh dengan menerobosnya.

Rahasia Merawat Motor Bekas Tahun Lama Agar Tetap Prima

Membeli motor bekas keluaran lama menjadi pilihan banyak orang karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru. Namun, agar motor tetap nyaman dan awet digunakan dalam jangka panjang, diperlukan perawatan khusus. Ivan, pengelola Babay Motor di Jakarta Barat, menekankan bahwa perawatan rutin menjadi kunci utama dalam menjaga performa kendaraan ini. Menurutnya, pengecekan berkala pada mesin, oli, dan sistem kelistrikan harus dilakukan secara teratur. Jangan menunggu sampai muncul kerusakan baru melakukan servis, karena komponen pada motor tahun lama lebih rentan mengalami keausan.

Ivan merekomendasikan pemilik motor untuk mengganti oli mesin setiap 2.000 hingga 3.000 kilometer serta menggunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan agar kinerja mesin tetap optimal. Selain itu, sistem pengereman, rantai, dan busi juga perlu mendapat perhatian ekstra. Jika motor sering digunakan untuk aktivitas harian, kampas rem dan rantai sebaiknya dicek minimal sebulan sekali. Tak kalah penting, membersihkan filter udara secara rutin juga perlu dilakukan agar proses pembakaran tetap efisien dan motor lebih irit bahan bakar.

Selain aspek teknis, kebersihan bodi motor juga perlu diperhatikan. Ivan menyarankan pemilik kendaraan untuk mencuci motor secara rutin serta melapisi cat dengan wax guna menjaga tampilan tetap mengilap sekaligus melindungi bodi dari potensi karat. Dengan perawatan yang tepat dan konsisten, motor bekas tahun lama dapat tetap prima dan memberikan kenyamanan berkendara dalam waktu yang lama.