Jaguar Hadirkan Prototipe Mobil Listrik Type 00 Desain Futuristik Memukau

Jaguar berhasil mencuri perhatian publik dengan peluncuran prototipe mobil listrik inovatifnya, Type 00, yang juga dikenal dengan julukan “Zero Zero.” Kendaraan ini menjadi tonggak baru bagi Jaguar dalam mengarungi era mobilitas berkelanjutan dan teknologi canggih.

Desain Modern Memikat

Type 00 hadir dengan desain yang berbeda dari kendaraan listrik lainnya di kelasnya. Mobil ini dijadwalkan mulai diproduksi di Inggris pada akhir 2025. Konsep dua pintunya dirancang untuk menjadi fondasi pengembangan model GT empat pintu yang akan datang.

Jaguar menegaskan komitmennya dengan memastikan bahwa hingga Type 00 resmi diluncurkan, tidak ada model baru yang akan diperkenalkan di pasar Inggris. Langkah ini menunjukkan fokus mereka dalam menciptakan inovasi tanpa kompromi.

Teknologi Unggul & Jarak Tempuh Mengesankan

Type 00 dirancang menggunakan platform Jaguar Electric Architecture (JEA), teknologi eksklusif yang dikhususkan untuk kendaraan listrik. Kendaraan ini memiliki kemampuan luar biasa, mampu menempuh jarak hingga 770 km dalam satu kali pengisian daya berdasarkan standar uji WLTP. Tak hanya itu, pengisian daya selama 15 menit saja dapat menambah jarak tempuh hingga 321 km.

Secara visual, mobil ini menampilkan desain depan yang gagah dengan logo Jaguar terbaru. Sisi sampingnya mengusung bentuk klasik dengan proporsi depan yang lebih pendek dan bagian belakang yang lebih panjang, menciptakan kesan sporty. Penempatan kabin sedikit ke belakang memberikan penghormatan pada desain ikonik Jaguar E-Type Coupe.

Bagian belakang mobil ini semakin futuristik dengan penggunaan panel tertutup alih-alih kaca jendela tradisional, menonjolkan estetika aerodinamis sekaligus inovatif.

Interior Mengedepankan Kemewahan & Teknologi

Interior Type 00 dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang luar biasa. Mobil ini dilengkapi atap panoramik dengan warna senada bodi, pintu belakang dengan sistem pembuka mekanisme pantograf, dan pintu samping bergaya kupu-kupu yang menambah kesan mewah.

Di dalam kabin, sebuah rangka kuningan sepanjang 3,2 meter membagi ruang menjadi dua bagian utama, menciptakan tata letak yang unik. Setiap sisi dilengkapi panel instrumen dengan desain melayang, memberikan nuansa modern dan elegan.

Material interior meliputi kuningan, batu travertine, dan tekstil premium berbahan campuran wol. Batu travertine digunakan untuk mendukung struktur kursi dan elemen melayang, sementara tekstil tersebut membungkus kursi, speaker, serta lantai. Interiornya juga dapat disesuaikan dengan suasana hati pengemudi, berkat aksen dekoratif yang terbuat dari kuningan, travertine, dan alabaster.

Komitmen Jaguar untuk Masa Depan Kendaraan Listrik

Menurut laporan, Type 00 akan menjadi pelopor dari tiga model kendaraan listrik baru yang direncanakan Jaguar. Model pertama, sebuah mobil GT empat pintu, akan dirilis pada akhir 2025. Dua model lainnya, yang diprediksi berupa SUV dan sedan mewah, juga akan menggunakan platform JEA yang sama.

Type 00 bukan hanya sekadar kendaraan listrik, tetapi juga simbol transformasi Jaguar dalam menghadirkan teknologi ramah lingkungan yang selaras dengan kemewahan dan performa tinggi. Dengan langkah ini, Jaguar semakin memperkuat posisinya sebagai pelopor inovasi dalam dunia otomotif.

Teknologi 3D Printing Bisa Jadi Tren di Dunia Motor Custom?

Jakarta – italcarreauxgandigal.com – Teknologi cetak tiga dimensi (3D printing) semakin populer di industri otomotif global, termasuk dalam modifikasi motor custom. Meski pemanfaatannya telah berkembang di beberapa negara, di Indonesia penerapan teknologi ini masih dalam tahap awal dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Patrick Christopher Panggabean, spesialis 3D printing dari Tridiku yang berbasis di Surabaya, menjelaskan bahwa teknologi 3D printing berbahan logam belum digunakan di Tanah Air. Sebagian besar bengkel di Indonesia masih memanfaatkan bahan plastik untuk proses pencetakan.

“Biasanya hanya untuk membuat komponen aksesori, seperti grill lampu depan Vespa. Ada juga eksperimen untuk membuat pelek, tapi saat ini masih dalam tahap penelitian,” ujar Patrick saat dihubungi baru-baru ini.

Material 3D Printing yang Cocok untuk Otomotif

Patrick mengungkapkan bahwa ada berbagai jenis material yang bisa digunakan dalam 3D printing, namun hanya beberapa yang cocok untuk kebutuhan otomotif. Berikut adalah tiga material yang paling sering digunakan:

  1. ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene): Cocok untuk aksesori ringan dan komponen mekanis dengan beban kerja ringan.
  2. Polikarbonat: Memiliki kekuatan tinggi dan tahan panas, menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi otomotif.
  3. Polyetheretherketone (PEEK): Material dengan tingkat kekuatan tertinggi yang sering digunakan di industri luar angkasa. Meski sangat kuat, PEEK sulit dicetak dan harganya jauh lebih mahal dibandingkan perak. Material ini tetap stabil pada suhu hingga 260 derajat Celcius.

“PEEK adalah material berkualitas Aerospace Grade, biasanya digunakan untuk komponen roket. Harganya sangat mahal, namun memberikan kekuatan dan daya tahan yang luar biasa,” jelas Patrick.

Tantangan 3D Printing di Dunia Modifikasi Motor Indonesia

Menurut Andi Akbar, builder dari Katros Garage, penerapan teknologi 3D printing dalam dunia motor custom di Indonesia masih menemui berbagai kendala. Salah satu tantangannya adalah kemampuan builder untuk membuat desain 3D yang sesuai dengan kebutuhan modifikasi.

“Builder di Indonesia perlu memiliki kemampuan desain 3D untuk memanfaatkan teknologi ini. Selain itu, masih banyak yang belum mengetahui merek alat 3D printer yang bagus, karena kebanyakan alatnya dirakit sendiri,” ujar pria yang akrab disapa Atenx tersebut.

Tren Modifikasi Motor di Indonesia

Atenx juga menambahkan bahwa tren modifikasi motor di Indonesia saat ini masih didominasi gaya old school yang lebih mengutamakan pengerjaan manual dan handmade. Sementara itu, teknologi 3D printing lebih relevan untuk gaya neo classic, seperti membuat detail kecil pada bracket atau aksesori lainnya.

“Meskipun ada 3D printer yang mampu mencetak menggunakan bahan logam, aliran modifikasi di Indonesia masih jarang menggunakan teknologi semacam itu. Fokusnya masih pada pengerjaan manual yang lebih tradisional,” tutup Atenx.

Kesimpulan

Teknologi 3D printing memiliki peluang besar untuk diterapkan dalam modifikasi motor di Indonesia, terutama untuk komponen aksesori dan detail dengan gaya modern. Namun, dibutuhkan peningkatan kemampuan builder serta edukasi tentang penggunaan alat dan material untuk memaksimalkan potensi teknologi ini di masa depan.