Presiden sekaligus Chairman BYD, Wang Chuanfu, menegaskan bahwa mobil listrik asal China memiliki keunggulan signifikan dibandingkan para pesaingnya. Menurutnya, dalam hal pengembangan produk, teknologi, dan rantai pasok, mobil listrik buatan China sudah lebih maju tiga hingga lima tahun dibandingkan kompetitor global.
Pernyataan ini disampaikan Wang usai menghadiri simposium bersama Presiden China, Xi Jinping, yang dihadiri oleh beberapa tokoh besar di industri teknologi Negeri Tirai Bambu. Ia menyoroti bagaimana inovasi menjadi faktor utama yang mendorong kemajuan pesat industri mobil listrik di China.
“Di balik setiap teknologi kami, ada inovasi yang terus berkembang. Dan di balik inovasi itu, terdapat kerja keras dari lebih dari 110.000 insinyur yang berkontribusi dalam pengembangan produk BYD,” ujar Wang, seperti dikutip dari Driven Car Guide yang merujuk pada laporan Fortune.
Mobil Listrik China Terus Melangkah Maju
Wang menekankan bahwa keterbukaan terhadap inovasi menjadi faktor penting yang memungkinkan kendaraan listrik buatan China berkembang pesat dan dapat dinikmati di seluruh dunia. Ia menambahkan bahwa proteksi berlebihan justru dapat membatasi perkembangan industri dan memperlambat lahirnya teknologi baru.
Dalam wawancara dengan Yuyuan Tantian, sebuah akun media sosial yang berafiliasi dengan CCTV, Wang menyebut bahwa persetujuan dan dukungan konsumen menjadi motivasi utama bagi para produsen mobil listrik untuk terus menghadirkan teknologi terdepan.
“Kami terus menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan untuk mendorong inovasi lebih lanjut,” tambahnya dalam laporan Reuters.
Perkembangan Pesat BYD dalam Inovasi dan Riset
Sejak didirikan pada 1995, BYD telah mengalami perkembangan pesat. Awalnya hanya memiliki 20 pekerja, kini perusahaan otomotif raksasa ini telah tumbuh menjadi salah satu pemimpin industri mobil listrik dunia dengan hampir 1 juta karyawan.
Dalam beberapa tahun terakhir, BYD terus melakukan ekspansi besar-besaran, terutama di sektor riset dan pengembangan (R&D). Sebelum tahun 2021, jumlah pegawai BYD sekitar 280 ribu orang. Namun, pada 2022, perusahaan ini merekrut tambahan 290 ribu karyawan, sehingga total pegawai mencapai 570 ribu orang.
Puncaknya, pada 2024, jumlah karyawan BYD telah mendekati 1 juta orang, dengan sebagian besar peningkatan terjadi di sektor operator produksi dan pengembangan teknologi. Hingga kuartal ketiga 2024, total investasi R&D kumulatif BYD telah melampaui 160 miliar yuan (sekitar Rp 354 triliun).
Tidak hanya itu, dalam dua hingga tiga tahun terakhir, BYD juga merekrut lebih dari 50 ribu lulusan perguruan tinggi, dengan hampir 70 persen di antaranya bergelar Magister dan Doktor. Sebagian besar dari mereka ditempatkan di divisi riset dan pengembangan, yang menjadi kunci dari inovasi pesat yang dilakukan perusahaan.
Dengan strategi ekspansi agresif dan investasi besar dalam teknologi, BYD terus mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin industri mobil listrik, serta menjadi contoh bagaimana China mampu melampaui pesaing global dalam pengembangan kendaraan listrik.