Judul: “BMW Terjun dari Tol Gresik, Google Maps Jadi Pemicu Kecelakaan”

Sebuah mobil sedan BMW berwarna hitam mengalami kecelakaan mengerikan setelah terjun bebas dari Jalan Tol Krian-Gresik pada Sabtu malam, 5 April 2025, sekitar pukul 21.53 WIB. Rekaman CCTV milik Dinas Perhubungan Gresik menunjukkan mobil tersebut melaju kencang dari ujung jalan tol yang masih berbentuk flyover, sebelum akhirnya terjatuh ke jalan raya di bawahnya. Kecelakaan ini diduga akibat pengemudi terlalu bergantung pada petunjuk arah dari Google Maps.

Menurut keterangan dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Aswoko, Tol Krian-Gresik saat ini masih dalam proses pembangunan dan belum sepenuhnya tersambung. Pengemudi diduga mengikuti arahan dari aplikasi navigasi digital hingga masuk ke ruas Tol KLBM yang belum selesai dan tidak memiliki penutup di bagian ujungnya. Mobil itu melaju melalui celah di antara barrier yang seharusnya tertutup.

Pengemudi, Moch. Rudie Herru Komandono (61), bersama seorang penumpang, Endang Sri Wahyuni (47), sama-sama berasal dari Surabaya. Keduanya selamat dalam insiden tersebut dan hanya mengalami luka ringan. Mereka segera dilarikan ke RSUD Ibnu Sina untuk mendapatkan penanganan medis.

Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pengelola jalan tol untuk segera menutup celah yang terbuka tersebut menggunakan barrier beton. Diharapkan langkah ini dapat mencegah kecelakaan serupa terjadi, terutama selama masa penyelesaian pembangunan tol yang masih berlangsung.

Jalan Beton Kian Populer, Ini Tips Aman Melintasinya Selama Arus Balik

Perkerasan kaku dengan bahan utama beton kini makin banyak digunakan dalam proyek jalan tol untuk menghadirkan infrastruktur yang lebih kuat, stabil, dan tahan terhadap beban berat serta kondisi cuaca ekstrem. Penerapan teknologi ini sudah terlihat di beberapa ruas penting, seperti tol Semarang–Solo, Jakarta–Cikampek Elevated, dan beberapa bagian tol Trans Sumatera. Permukaan yang rata dan minim perubahan bentuk membuat jalan jenis ini ideal untuk mendukung kelancaran lalu lintas serta memberikan dampak positif terhadap performa kendaraan.

Menurut Syarif Hidayat, Kepala Pemasaran Teknis Semen Merah Putih, jalan beton mampu memberikan stabilitas yang lebih baik, mengurangi getaran berlebih, serta memperpanjang umur suspensi kendaraan. Meski demikian, pengemudi tetap harus memperhatikan kondisi kendaraan, apalagi saat momen arus balik Lebaran. Tekanan ban harus selalu dijaga tetap ideal agar traksi tetap maksimal di atas permukaan yang rata. Ban yang kempis atau aus rentan rusak ketika menempuh jalur panjang berpermukaan keras.

Menjaga kecepatan tetap stabil dan menghindari manuver tajam juga penting untuk memperpanjang usia rem dan ban. Suspensi kendaraan harus dalam kondisi prima, karena jalan beton yang keras bisa memberikan tekanan lebih besar. Istirahat berkala juga perlu dilakukan agar pengemudi tetap fokus dan mesin kendaraan tidak bekerja terlalu berat.

Nyiayu Chairunnikma dari PT Cemindo Gemilang Tbk. menambahkan bahwa penggunaan perkerasan kaku juga berdampak positif terhadap lingkungan. Umur jalan yang lebih panjang mengurangi frekuensi perbaikan serta limbah konstruksi, sekaligus meningkatkan keselamatan dan efisiensi perjalanan.

Menghindari Lane Hogger untuk Perjalanan yang Lebih Aman di Jalan Tol

Saat berkendara di jalan tol, kita sering bertemu dengan berbagai jenis pengemudi, dan salah satu perilaku yang sering terjadi adalah lane hogging. Meskipun terlihat sepele, perilaku ini dapat membahayakan dan mengganggu kelancaran lalu lintas, terutama saat jumlah pengendara meningkat, seperti pada musim mudik Lebaran. Lane hogger merujuk pada pengemudi yang sengaja atau tidak sengaja tetap berada di lajur kanan tanpa alasan yang jelas, padahal lajur ini seharusnya digunakan untuk menyalip kendaraan yang lebih lambat.

Lajur kanan di jalan tol sebenarnya diperuntukkan bagi pengemudi yang ingin melaju lebih cepat atau menyalip kendaraan di jalur tengah atau kiri. Namun, lane hogger tetap menghalangi lajur ini, meskipun kecepatan mereka tidak lebih tinggi daripada kendaraan lain. Perilaku ini menyebabkan kendaraan di belakang harus mengurangi kecepatan atau bahkan melakukan manuver berbahaya untuk menyalip. Hal ini dapat mengarah pada kecelakaan, terutama tabrakan belakang, karena perubahan kecepatan yang mendadak. Ketegangan juga dapat muncul antara pengemudi yang terhambat dan lane hogger, yang bisa memicu pengambilan keputusan berkendara yang tidak aman. Selain itu, perilaku lane hogger juga dapat menyebabkan kemacetan, bahkan pada jalan tol yang seharusnya mengalir lancar. Ketika beberapa kendaraan terhambat oleh pengemudi di lajur kanan, arus lalu lintas dapat terganggu secara keseluruhan, memperlambat perjalanan banyak orang.

Sebagai pengemudi yang bertanggung jawab, penting untuk mematuhi aturan lajur dan menghindari perilaku ini untuk menjaga keselamatan di jalan. Menggunakan lajur kanan dengan bijak dapat membantu meningkatkan kelancaran lalu lintas dan mengurangi risiko kecelakaan. Semoga kita semua bisa saling menghargai dan mengikuti aturan yang ada demi keselamatan bersama.

Istirahat di Rest Area dengan Nyaman dan Aman: Panduan Praktis untuk Perjalanan Lancar

Saat melakukan perjalanan jauh, terutama melalui jalan tol, beristirahat di rest area menjadi pilihan terbaik untuk mengisi ulang energi dan menjaga keselamatan di perjalanan. Meski terlihat sederhana, berhenti di rest area tetap memerlukan perhatian agar tetap nyaman, aman, dan efisien. Kesalahan dalam memilih tempat atau cara berhenti bisa menimbulkan risiko bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara berhenti yang benar.

Sebelum memutuskan untuk beristirahat, pastikan rest area yang dipilih memiliki fasilitas memadai dan tingkat keamanan yang baik. Hindari tempat yang terlalu padat atau kurang penerangan, terutama di malam hari. Pilih lokasi yang memiliki petugas keamanan atau CCTV serta area parkir yang tertata dengan baik. Fasilitas seperti toilet bersih dan tempat makan yang terjaga kebersihannya juga menjadi faktor penting dalam memilih rest area.

Saat tiba, pastikan untuk memarkir kendaraan dengan benar dan tidak mengganggu lalu lintas kendaraan lain. Gunakan area parkir yang disediakan dan jaga jarak aman antar kendaraan. Hindari memarkir terlalu dekat dengan jalur keluar atau di tempat yang dapat menghambat pergerakan mobil lain. Pastikan mesin dimatikan untuk menghemat bahan bakar serta menghindari potensi bahaya.

Keamanan barang bawaan juga harus diperhatikan. Jangan meninggalkan barang berharga seperti dompet, ponsel, atau laptop di dalam mobil, terutama di tempat yang mudah terlihat. Jika memungkinkan, simpan barang di tempat tertutup atau bawa bersama saat keluar dari kendaraan. Langkah pencegahan ini dapat mengurangi risiko pencurian dan memberikan rasa aman selama beristirahat.

Meski istirahat itu penting, usahakan tidak terlalu lama berada di rest area. Setelah tubuh kembali segar dan energi sudah cukup, segera lanjutkan perjalanan agar kendaraan lain dapat menggunakan tempat parkir yang tersedia. Berlama-lama di rest area juga dapat mengganggu kelancaran lalu lintas di dalam area tersebut.

Selalu perhatikan tanda dan peraturan keselamatan yang ada. Jaga kebersihan, patuhi aturan parkir, dan pastikan kendaraan terkunci dengan baik sebelum meninggalkannya. Jika menemui situasi mencurigakan, segera laporkan kepada petugas keamanan. Dengan memastikan kenyamanan dan keamanan saat beristirahat, perjalanan jauh pun akan lebih lancar dan menyenangkan.