BYD Siap Masuki Pasar Mobil Premium Eropa dengan Model Terbaru Ini

BYD akan memasuki pasar Eropa melalui merek premium mereka, Denza. Baru-baru ini, pabrikan asal China ini memperkenalkan Denza dalam sebuah acara eksklusif di Milan, Italia. Rencananya, BYD akan memasarkan model Denza Z9 GT di Eropa pada akhir tahun ini.

Denza sebenarnya adalah merek mobil mewah yang didirikan pada 2011 sebagai hasil kerjasama antara BYD dan Mercedes-Benz di China. Namun, merek ini tidak berhasil besar dan hanya mampu menjual sekitar 23.000 kendaraan dalam waktu sepuluh tahun. Akhirnya, Mercedes-Benz mengakhiri kerjasamanya, dan saat ini Denza sepenuhnya dimiliki oleh BYD.

Menurut laporan dari Carscoops, BYD kini telah mengumumkan peluncuran Denza di pasar Eropa, dengan Z9 GT menjadi model pertama yang akan hadir di jalanan Eropa. Penjualan Z9 GT diperkirakan akan dimulai pada akhir 2025.

Alfredo Altavilla, penasihat khusus BYD untuk Eropa, menjelaskan bahwa Denza akan menyasar konsumen mobil premium tradisional serta generasi muda yang sangat tertarik pada teknologi.

Di China, BYD mengelola Denza bersama dua merek premium lainnya, yakni Fang Cheng Bao dan Yangwang. Untuk pasar Eropa, BYD berencana untuk mengintegrasikan Fang Cheng Bao ke dalam keluarga Denza, dimulai dengan model Leopard 5 yang akan diberi nama Denza. Namun, belum ada keputusan apakah model dari merek Yangwang juga akan dibawa ke Eropa.

Meski belum ada informasi mengenai harga pasti untuk model Denza di Eropa, Altavilla menyebutkan bahwa Z9 GT akan diikuti oleh van mewah D9 pada akhir tahun. Kedua model ini akan diproduksi di China, meskipun BYD berencana untuk memulai produksi mobil di pabrik baru mereka di Hungaria pada bulan Oktober mendatang.

Sebagai perbandingan, Z9 GT akan bersaing dengan mobil premium Eropa seperti Porsche Taycan Sport Turismo. Namun, menariknya, Denza Z9 GT akan dijual dengan harga yang lebih terjangkau. Di China, harga Z9 GT berkisar antara 334.800 hingga 414.800 yuan (sekitar Rp 772,5 juta hingga Rp 957 juta), sementara Porsche Panamera Sport Turismo dan Taycan Cross Turismo dijual mulai dari 1.008.000 yuan (sekitar Rp 2,3 miliar) hingga 1.500.000 yuan (sekitar Rp 3,4 miliar).

Setahun Beroperasi, Xiaomi Telah Kirimkan Sejumlah Mobil Listrik Ini

Xiaomi adalah pendatang baru dalam industri otomotif, namun berkat reputasinya sebagai perusahaan teknologi besar, perhatian banyak orang berhasil teralih padanya. Penjualannya terus mengalami kenaikan setiap bulannya.

Dilansir dari Carnewschina pada Minggu (6/4/2025), Xiaomi mengungkapkan telah mengirim lebih dari 29.000 kendaraan listrik pada Maret 2025, mencatatkan rekor pengiriman bulanan. Ini juga menandai bulan keenam berturut-turut Xiaomi mengirim lebih dari 20.000 unit kendaraan.

Menurut data China EV DataTracker, Xiaomi meluncurkan mobil pertama mereka pada 28 Maret 2024, dan mulai mengirimkan unit pertama pada 1 April 2024. Dalam 11 bulan pertama, antara April 2024 dan Maret 2025, Xiaomi berhasil mengirimkan sebanyak 186.112 mobil listrik.

Dengan pengiriman lebih dari 29.000 unit pada bulan Maret 2025, Xiaomi kini telah mengirim lebih dari 215.000 unit dalam 12 bulan pertama sejak peluncuran. Target tahunan mereka untuk 2025 adalah 350.000 unit, dan pada kuartal pertama 2025, Xiaomi telah berhasil mengirimkan lebih dari 75.625 kendaraan listrik di pasar China.

Hingga saat ini, Xiaomi hanya menjual mobil mereka di pasar domestik, dengan model Xiaomi SU7 yang tersedia dalam tiga varian—Standar, Pro, dan Max—serta varian performa tinggi, SU7 Ultra, yang diluncurkan pada Februari 2025.

Mobil Xiaomi ini tidak dijual dengan harga murah. Model termurah dibanderol mulai dari 215.900 Yuan (sekitar 490 juta Rupiah), sementara SU7 Ultra dijual dengan harga 529.900 Yuan (sekitar 1,2 miliar Rupiah).

Xiaomi saat ini hanya memproduksi satu model mobil, yaitu SU7, dan memiliki satu pabrik di Beijing yang kapasitas produksinya mencapai 150.000 unit per tahun di tahap pertama. Setelah tahap kedua pabrik selesai, kapasitas produksi tahunan akan meningkat sebanyak 150.000 unit lagi.

Di bulan Juli, Xiaomi siap meluncurkan SUV kedua mereka, YU7, yang akan bersaing dengan Tesla Model Y di pasar China.

Mudik Nyaman dan Irit dengan BYD Atto 3: Jarak Tempuh dan Efisiensi Baterai yang Mengesankan

Mudik menggunakan mobil listrik terbukti aman dan nyaman. Salah satu kendaraan listrik yang diuji oleh Tim detikOto saat mudik Lebaran Idulfitri tahun ini adalah BYD Atto 3.

Terdapat beberapa hal yang membuat mobil ini ideal untuk digunakan dalam perjalanan jauh seperti mudik. Namun, kali ini kami akan membahas dua aspek utama: jarak tempuhnya yang mumpuni dan efisiensi baterainya yang luar biasa.

Untuk informasi, BYD Atto 3 dilengkapi dengan baterai Blade berkapasitas 60,48 kWh, yang memungkinkan mobil ini menempuh jarak hingga 420 km dengan sekali pengisian penuh berdasarkan siklus WLTP.

Selain itu, baterai ini mendukung pengisian cepat (DC Charging) dengan daya maksimal 88 kW. Ini menjadi salah satu keunggulan BYD Atto 3, karena saat melakukan perjalanan jauh seperti mudik, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang baterai cukup singkat.

Yang lebih menarik lagi adalah efisiensi baterainya. Pada uji coba di rute perkotaan, BYD Atto 3 dapat mencatatkan angka efisiensi 7,4 km per kWh dengan gaya mengemudi yang hemat dan kecepatan rata-rata 22 km per jam.

Di rute tol, mobil ini mampu mencatatkan efisiensi 6,7 km per kWh, meski melaju dengan kecepatan rata-rata 80 km per jam di jalan bebas hambatan sejauh 40 km. Dengan demikian, mobil ini dapat dianggap cukup irit.

Dalam perjalanan mudik yang kami lakukan, meskipun baterai BYD Atto 3 sudah menunjukkan sisa 15%, mobil ini masih mampu menempuh jarak sekitar 73 km. Ini memberikan kelegaan, karena pengemudi masih memiliki kesempatan untuk mencari tempat pengisian daya meski baterai sudah hampir habis.

Dari sisi performa, meski baterainya efisien, motor listrik pada BYD Atto 3 mampu menghasilkan daya 204 hp dan torsi 310 Nm. Dengan performa seperti ini, mobil ini tetap lincah di jalan tol maupun di jalur pegunungan yang menanjak. Di mode Eco, mobil ini memberikan pengalaman berkendara yang sangat halus, cocok untuk digunakan di area perkotaan.

Begitulah ulasan singkat mengenai performa dan efisiensi baterai dari BYD Atto 3, sebuah kendaraan listrik yang sangat layak dipertimbangkan untuk perjalanan mudik.

Jumlah Pemesan Mobil Listrik Honda dengan Skema Langganan Rp 22 Juta/Bulan

Honda kini menawarkan mobil listrik e:N1 di Indonesia dengan sistem langganan seharga Rp 22 juta per bulan. Lantas, sudah berapa banyak yang berminat?

Honda mulai memasarkan mobil listrik e:N1 di Indonesia, namun dengan skema langganan. Konsumen yang tertarik dapat memilikinya dengan membayar biaya langganan Rp 22 juta setiap bulan. Lalu, sejauh mana respons masyarakat terhadap tawaran ini?

Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, mengungkapkan bahwa sudah ada ratusan unit pemesanan Honda e:N1 yang sebagian besar berasal dari perusahaan.

“Sudah ada 105 perusahaan yang memesan. 86 perusahaan sudah menandatangani kontrak, sementara 19 lainnya masih dalam proses,” ujar Billy, dalam wawancara dengan detikOto pada Rabu (26/3/2025).

Bagi yang tertarik, kamu bisa mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai skema langganan ini dengan menghubungi dealer Honda terdekat. Pemesanan tidak hanya terbatas pada konsumen fleet, tetapi juga tersedia untuk konsumen retail.

“Bisa langsung menghubungi dealer kami,” tambah Billy.

Sebagai tambahan informasi, konsumen yang memilih skema langganan Honda e:N1 akan membayar Rp 22 juta per bulan selama lima tahun. Honda juga menyediakan opsi kepemilikan di akhir masa berlangganan.

Selama periode berlangganan, konsumen akan mendapatkan berbagai fasilitas terkait kepemilikan mobil. Beberapa fasilitas tersebut meliputi penyediaan perangkat pengisian daya, baik charger rumah (home charger) maupun charger portabel. Selain itu, biaya langganan sudah mencakup perawatan berkala, asuransi kendaraan, dan pajak tahunan.

Dengan membayar Rp 22 juta per bulan selama lima tahun, atau sekitar Rp 1,32 miliar secara keseluruhan, konsumen tidak perlu lagi memikirkan biaya tambahan lainnya.

Honda e:N1 sendiri dilengkapi dengan motor listrik berdaya 204 PS dan torsi 310 Nm, yang disalurkan ke roda depan. Mobil ini menggunakan baterai lithium-ion berkapasitas 68,8 kWh, yang memberikan daya jelajah hingga 500 km berdasarkan pengujian NEDC.

Jokowi Tiba di Istana Merdeka Naik Mobil Listrik Mewah Saat Bukber dengan Prabowo

Presiden Indonesia yang ketujuh, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, mengunjungi Istana Merdeka di Jakarta Pusat untuk berbuka puasa bersama Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (26/3). Jokowi tiba menggunakan mobil listrik mewah, BMW i7!

Melalui tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (27/3), terlihat Jokowi datang dengan pengawalan yang cukup santai. Ia duduk di kursi belakang mobil dan turun saat tiba di depan Istana Merdeka. Prabowo langsung menyambutnya di dekat kendaraan.

Setelah berjabatan tangan, keduanya menuju Presidential Lounge. Sebelum memasuki ruangan, Jokowi sempat menyapa dan berjabat tangan dengan Mensesneg Prasetyo Hadi dan Seskab Teddy Indra Wijaya.

Sebagai media otomotif, detikOto fokus membahas mobil listrik yang digunakan Jokowi untuk acara tersebut, BMW i7 berwarna abu-abu dengan pelat nomor BK 1235 yang berasal dari Sumatera Utara. Mobil ini sebelumnya juga digunakan oleh Kaesang Pangarep dan Bobby Nasution pada pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Oktober lalu, meskipun tidak tercatat dalam daftar ELHKPN milik Bobby.

BMW i7 adalah kendaraan listrik premium yang harganya mencapai lebih dari Rp 3,4 miliar (belum termasuk pajak). Mobil ini dilengkapi dua motor listrik yang menghasilkan tenaga 544 dk dan torsi 795 Nm, mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 4,7 detik, serta memiliki jarak tempuh hingga 590-625 km per pengisian baterai.

Selain itu, BMW i7 dilengkapi dengan teknologi BMW eDrive generasi kelima yang memungkinkan pengisian baterai 10 hingga 80 persen hanya dalam 34 menit dengan pengecasan cepat 195 kW (DC). Untuk hiburan, mobil ini memiliki layar BMW Theater Screen 31,3 inci dan kursi baris kedua yang dapat diubah menjadi ruang bioskop pribadi, lengkap dengan akses ke layanan streaming.

BMW i7 juga menawarkan pengalaman unik dengan suara mobil listrik yang diciptakan oleh komposer terkenal dunia, Hans Zimmer, melalui fitur BMW Iconic Sounds.

Denza N9 Resmi Rilis di China, SUV Mewah BYD dengan Teknologi Canggih

Sub-brand kendaraan mewah dari BYD, Denza, resmi memperkenalkan SUV terbaru mereka, Denza N9, di pasar China. Mobil berteknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) ini dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 800 jutaan.

Dari segi desain eksterior, Denza N9 tampil dengan grille depan tertutup serta lampu depan model terpisah. Bagian depan kendaraan dilengkapi dengan saluran udara di kedua sisi, sementara bumper bawah mengusung desain ventilasi dua lapis untuk memberikan kesan tangguh dan modern.

Secara dimensi, Denza N9 termasuk SUV berukuran besar dengan panjang 5.258 mm, lebar 2.030 mm, dan tinggi 1.830 mm. Sementara itu, jarak sumbu rodanya mencapai 3.125 mm, memberikan ruang kabin yang lebih lega.

Fitur Canggih dan Sistem Bantuan Pengemudi

Denza N9 dibekali dengan teknologi bantuan berkendara canggih berbasis sistem ‘God’s Eye B’, yang mengandalkan sensor pintar. Sistem ini terdiri dari satu sensor lidar 128-line, radar gelombang lima milimeter, 12 sensor ultrasonik, serta 14 kamera untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara.

Menariknya, SUV ini juga dilengkapi dengan fitur parkir otomatis, yang dapat digunakan untuk parkir vertikal, lateral, diagonal, serta parkir jarak jauh. Selain itu, fitur pemantauan titik buta turut disematkan untuk menambah keamanan saat berkendara.

Dari sisi atap, Denza N9 hadir dengan sunroof panorama berukuran 3,2 m² yang membentang hingga baris ketiga, memberikan pencahayaan alami yang maksimal ke dalam kabin.

Interior Mewah dengan Konfigurasi 6 Kursi

Masuk ke bagian interior, Denza N9 menawarkan tata letak enam kursi dalam konfigurasi 2+2+2. Kapasitas ruang kabinnya dapat menampung enam orang beserta enam koper atau perlengkapan lain seperti tas golf berukuran 47 inci dalam posisi horizontal.

Di bagian kokpit, sistem hiburan DiLink 150 BYD menjadi pusat kendali utama, yang mencakup layar tengah mengambang beresolusi 2,5K berukuran 17,3 inci, layar co-pilot 13,2 inci, serta AR-HUD 50 inci. Untuk varian tertinggi, tersedia juga panel instrumen LCD 13,2 inci.

Salah satu fitur unggulan yang ditawarkan adalah kursi pengemudi dengan dukungan penyangga samping aktif pertama di dunia. Sementara itu, penumpang depan dimanjakan dengan kursi tanpa gravitasi yang memiliki sandaran kaki dengan empat mode penyesuaian. Kursi di baris kedua dilengkapi pengaturan elektrik 14 arah serta meja lipat, sedangkan dua unit pengisi daya nirkabel 50W juga tersedia di dalam kabin.

Performa Mesin dan Harga

Denza N9 dibangun di atas platform e3 dan dilengkapi dengan suspensi udara pintar Cloud-A. SUV ini mengandalkan kombinasi mesin bensin 2.0T dan tiga motor listrik, yang menghasilkan tenaga sebesar 207 dk. Akselerasi 0-100 km/jam dapat dicapai hanya dalam waktu 3 detik.

Untuk daya tempuh, Denza N9 mampu menempuh jarak gabungan hingga 1.300 km berdasarkan standar CLTC, dengan mode listrik murni yang sanggup mencapai lebih dari 200 km.

Di pasar China, harga Denza N9 dipatok mulai dari 389.800 hingga 449.800 yuan atau sekitar Rp 886 jutaan hingga Rp 1,02 miliar.

Mitsubishi Xforce HEV Resmi Rilis di Thailand, Harga Mulai Rp 400 Jutaan!

Mitsubishi Motors Corporation secara resmi meluncurkan Xforce HEV (Hybrid Electric Vehicle) untuk pasar Thailand pada Kamis (20/3/2025). Thailand kembali menjadi negara pertama yang mendapatkan model hybrid terbaru dari Mitsubishi.

Tak hanya menjadi yang pertama menerima unit ini, produksi Xforce HEV juga dilakukan langsung di Pabrik Laem Chabang, Thailand. Proses pemesanan sudah dibuka mulai hari ini, bertepatan dengan debut resminya di ajang Bangkok International Motor Show ke-46.

Model Hybrid Terbaru dari Mitsubishi

Xforce HEV menambah jajaran kendaraan elektrifikasi Mitsubishi, mengikuti jejak Xpander dan Xpander Cross HEV yang lebih dulu diperkenalkan di Thailand pada Februari 2024.

Presiden dan CEO Mitsubishi Motors, Takao Kato, mengatakan bahwa kendaraan hybrid kini semakin diminati secara global karena tidak memerlukan infrastruktur pengisian daya yang kompleks.

“Dengan tren ini, kami dengan bangga menghadirkan Xforce HEV di Thailand, yang merupakan salah satu pasar utama kami. Bersama Xpander HEV, kami terus berupaya memperluas elektrifikasi dan mempertimbangkan ekspansi ke negara lain,” ujar Kato dalam pernyataan resminya.

Desain dan Fitur Xforce HEV

Secara tampilan, Xforce HEV mendapatkan pembaruan dengan velg aerodinamis 18 inci dan ground clearance 183 mm, sedikit lebih rendah dibandingkan varian mesin bensin. Penyegaran lainnya meliputi lampu belakang LED transparan, emblem “HEV” di bagian grille, pintu depan, dan tailgate.

Mobil ini juga dibekali dengan tujuh mode berkendara, yakni Normal, Charge, EV, Wet, Gravel, Tarmac, dan Mud. Mode EV memungkinkan kendaraan berjalan hanya menggunakan tenaga baterai tanpa mengaktifkan mesin, memberikan pengalaman berkendara yang lebih senyap. Jika daya baterai berkurang, sistem akan otomatis beralih ke mode Charge tanpa perlu mengisi daya di SPKLU.

Performa dan Efisiensi

Di balik kap mesinnya, Xforce HEV mengandalkan mesin 1.6L MIVEC berkode 4A92 yang menghasilkan tenaga 79 PS pada 6.000 rpm dan torsi 134 Nm pada 4.500 rpm. Dengan dukungan motor listrik, total output mencapai 116 PS dan torsi 255 Nm, yang disalurkan ke roda depan.

Mitsubishi mengklaim bahwa Xforce HEV memiliki akselerasi yang halus dan responsif, khas kendaraan elektrifikasi. Sistem transaxle juga mengalami peningkatan dibandingkan Xpander HEV, memungkinkan efisiensi bahan bakar lebih baik, dengan konsumsi hingga 24,4 km/liter.

Fitur Keselamatan Canggih

Xforce HEV dilengkapi dengan sistem keselamatan Mitsubishi Motors Safety Sensing, mencakup:

  • Adaptive Cruise Control (ACC)
  • Forward Collision Mitigation (FCM)
  • Automatic High Beam (AHB)
  • Leading Car Departure Notification (LCDN)
  • Rear Cross Traffic Alert (RCTA)
  • Blind Spot Warning (BSW) dengan Lane Change Assist (LCA)

Varian dan Harga di Thailand

Xforce HEV tersedia dalam tiga varian dengan harga sebagai berikut:

  • Xforce HEV Ignite: 899.000 baht (Rp 440 jutaan)
  • Xforce HEV Ultimate: 1.039.000 baht (Rp 509 jutaan)
  • Xforce HEV Ultimate X: 1.089.000 baht (Rp 533 jutaan)

Peluncuran ini menandai langkah strategis Mitsubishi dalam menghadirkan teknologi hybrid di pasar Asia Tenggara. Setelah Thailand, kemungkinan Xforce HEV juga akan diperkenalkan ke pasar lainnya.

Tips Penting untuk Mudik Nyaman dengan Mobil Listrik, Dijamin Aman Sampai Tujuan!

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, banyak orang mulai melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman. Jika kamu berencana menggunakan mobil listrik untuk mudik, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar perjalanan tetap lancar dan nyaman.

Mudik merupakan tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat Indonesia. Beberapa orang memilih menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta api, dan pesawat, sementara lainnya lebih nyaman dengan kendaraan pribadi.

Bagi kamu yang ingin mudik menggunakan mobil listrik, ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar perjalanan lebih aman dan efisien. Berikut ulasannya!

1. Rencanakan Perjalanan dengan Matang

Sebelum berangkat, pastikan untuk merencanakan perjalanan dengan baik. Kenali kapasitas baterai mobil listrik yang digunakan, jarak maksimal yang dapat ditempuh dalam kondisi baterai penuh, serta perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang daya.

Selain itu, lakukan perhitungan jarak dan waktu tempuh perjalanan agar bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan di jalan. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi navigasi seperti Google Maps untuk memperkirakan rute terbaik, tetapi jangan lupa mempertimbangkan waktu istirahat di rest area.

2. Ketahui Lokasi SPKLU Terdekat

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan saat mudik menggunakan mobil listrik adalah ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Pastikan kamu sudah melakukan riset mengenai lokasi SPKLU yang ada di sepanjang rute perjalanan.

Selain itu, perhatikan juga jenis soket pengisian daya yang kompatibel dengan mobil listrikmu, seperti CHAdeMO, CCS, atau AC Charging. Saat ini, SPKLU umumnya tersedia dalam beberapa kategori, mulai dari slow charging (≥ 7 kW), medium charging (≥ 25 kW), fast charging (≥ 50 kW), hingga ultrafast charging (≥ 100 kW).

3. Cek Kondisi Mobil Sebelum Berangkat

Sebelum melakukan perjalanan jauh, penting untuk memastikan kondisi mobil dalam keadaan prima. Periksa tekanan ban, sistem pendingin, dan kondisi baterai agar tidak mengalami kendala saat di jalan.

Sebaiknya, lakukan servis mobil listrik di bengkel resmi terdekat sebelum berangkat. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang saat mudik dan terhindar dari risiko masalah teknis selama perjalanan.

4. Jaga Gaya Berkendara agar Hemat Energi

Kecepatan dan cara mengemudi sangat berpengaruh terhadap efisiensi energi mobil listrik. Berbeda dengan mobil berbahan bakar konvensional, mobil listrik lebih boros daya jika digunakan pada kecepatan tinggi, terutama saat melaju di jalan tol.

Untuk menghemat energi dan menjaga daya tahan baterai, hindari mengemudi secara agresif. Sebaiknya, pertahankan kecepatan rata-rata di kisaran 60-80 km per jam agar konsumsi daya tetap efisien dan perjalanan lebih aman.

5. Istirahat saat Merasa Lelah

Perjalanan mudik sering kali memakan waktu lama dan jarak yang cukup jauh, sehingga bisa membuat tubuh mudah lelah. Jika merasa mengantuk atau kelelahan, sebaiknya segera berhenti di rest area untuk beristirahat.

Pilihlah rest area yang menyediakan fasilitas SPKLU, sehingga selain beristirahat, kamu juga bisa mengisi ulang daya mobil listrik sebelum melanjutkan perjalanan. Dengan begitu, kamu bisa tetap segar dan siap melanjutkan perjalanan dengan lebih nyaman.

Cara Mengetahui Lokasi SPKLU Saat Mudik

Bagi pemudik yang menggunakan mobil listrik, tak perlu khawatir soal ketersediaan SPKLU. PLN telah menyediakan lebih dari 1.000 unit SPKLU yang tersebar di sepanjang jalur Trans Jawa dan Sumatera.

Berikut cara mudah menemukan lokasi SPKLU melalui Google Maps:

  1. Buka aplikasi Google Maps di smartphone
  2. Pilih menu tambahan dengan menggeser layar ke kiri
  3. Cari opsi “Charging stations” atau tempat pengisian mobil listrik
  4. Google Maps akan menampilkan lokasi SPKLU terdekat dari posisimu

Dengan perencanaan yang matang dan penerapan tips di atas, perjalanan mudik dengan mobil listrik bisa menjadi lebih aman, nyaman, dan efisien. Semoga perjalananmu lancar dan selamat sampai tujuan!

Lonjakan Pemudik Mobil Listrik 5 Kali Lipat, Apakah SPKLU Sudah Siap?

Jumlah pemudik yang menggunakan mobil listrik pada tahun ini diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Namun, apakah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah siap untuk mengakomodasi peningkatan ini?

PT PLN (Persero) memproyeksikan bahwa jumlah pengguna kendaraan listrik selama mudik Lebaran 2025 akan meningkat hingga lima kali lipat. Diperkirakan sebanyak 21.570 kendaraan listrik akan digunakan oleh pemudik tahun ini, meningkat drastis dari 4.314 kendaraan pada tahun sebelumnya.

“Sebagai perusahaan yang menjadi tulang punggung sektor ketenagalistrikan nasional, PLN berkomitmen penuh untuk mendukung masyarakat dalam perjalanan mudik menggunakan kendaraan listrik,” ujar Direktur Ritel dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, seperti dikutip dari Antara.

Untuk memastikan kelancaran perjalanan para pemudik yang menggunakan mobil listrik, PLN telah menyiapkan 1.000 unit SPKLU yang tersebar di sepanjang jalur mudik Trans Jawa dan Sumatera. Selain itu, secara keseluruhan terdapat 3.529 unit SPKLU yang dioperasikan oleh PLN bersama mitranya di 2.400 lokasi di seluruh Indonesia.

Secara lebih rinci, jumlah SPKLU yang tersedia di beberapa wilayah antara lain Sumatera dengan 431 unit, Jawa sebanyak 2.448 unit, Bali memiliki 166 unit, Kalimantan 215 unit, Sulawesi 145 unit, Maluku 26 unit, Nusa Tenggara 72 unit, dan Papua 26 unit.

Selain SPKLU tetap, PLN juga telah menyiapkan 12 unit SPKLU mobile yang disebar di sepanjang jalur mudik Trans Jawa dan Sumatera. Unit ini berfungsi sebagai solusi darurat bagi pemudik yang kehabisan daya saat dalam perjalanan.

Bagi pemilik mobil listrik yang hendak melakukan perjalanan mudik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, rencanakan perjalanan dengan baik, termasuk menentukan titik-titik istirahat sekaligus lokasi pengisian daya. Pastikan untuk mencatat lokasi SPKLU yang tersedia di sepanjang rute perjalanan. Selain itu, simpan nomor kontak darurat untuk berjaga-jaga.

Gaya berkendara juga berpengaruh terhadap efisiensi daya baterai. Hindari akselerasi yang agresif agar konsumsi energi lebih hemat. Berbeda dengan mobil berbahan bakar konvensional yang lebih boros saat terjebak kemacetan, kendaraan listrik justru menghabiskan lebih banyak daya saat melaju dalam kecepatan tinggi, terutama di jalan tol.

Dengan persiapan yang matang dan dukungan infrastruktur yang semakin berkembang, perjalanan mudik dengan mobil listrik diharapkan semakin nyaman dan aman.

MG Bersiap Hadirkan Mobil Hybrid Perdana di Indonesia

MG berencana meluncurkan kendaraan terbaru dengan teknologi hybrid di Indonesia. Meski model yang akan dirilis masih dirahasiakan, ada kemungkinan mobil ini akan diproduksi secara lokal.

“Kami sedang menyiapkan produk hybrid electric vehicle (HEV) buatan lokal di Indonesia dengan memanfaatkan fasilitas produksi kami,” ujar He Guowei, CEO MG Motor Indonesia, dalam acara di Senayan Park, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).

Guowei menambahkan bahwa kendaraan hybrid MG nantinya akan ditawarkan dengan harga yang kompetitif, serta mengusung desain modern dan teknologi canggih.

Namun, hingga kini belum ada kepastian apakah model hybrid terbaru MG akan mendapatkan insentif dari pemerintah. Sebab, untuk memperoleh keringanan pajak berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.

Salah satu syarat utama adalah kendaraan hybrid tersebut harus dirakit di dalam negeri dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai regulasi pemerintah. “Kami masih mengevaluasi apakah model ini bisa mendapatkan tambahan insentif 3 persen untuk HEV,” tambah Guowei.

Beredar spekulasi bahwa model yang dimaksud adalah MG ZS HEV, yang sebelumnya telah dirilis di pasar global dengan tampilan lebih modern dan sporty.

MG ZS Hybrid sendiri mengusung mesin 1.498 cc dengan tenaga 100 Hp dan torsi 128 Nm. Mobil ini juga dibekali baterai berkapasitas 1,83 kWh yang mendukung motor listriknya, sehingga mampu menghasilkan output gabungan hingga 194 Tk dan torsi maksimum 465 Nm.