Siapa yang nggak pengin motor matic-nya punya akselerasi lebih buas dan responsivitas tinggi? Banyak pengendara tergoda melakukan bore up demi mengejar performa ekstra. Bore up sendiri adalah proses memperbesar diameter silinder mesin agar kapasitas ruang bakarnya meningkat, menghasilkan tenaga yang lebih besar. Sayangnya, modifikasi ini bukan tanpa risiko. Di balik peningkatan performa, ada sederet konsekuensi yang perlu diperhatikan sebelum kamu memutuskan bore up motor kesayangan.
Salah satu efek paling terasa dari bore up adalah konsumsi bahan bakar yang jauh lebih boros. Semakin besar ruang bakar, makin banyak pula bahan bakar yang dibutuhkan. Kalau sebelumnya kamu bisa menempuh 40 km/liter, setelah bore up bisa jadi hanya mampu menempuh 30 km/liter. Selain itu, jika hanya sebagian komponen diganti dan sisanya masih standar, mesin akan cepat aus. Tekanan tinggi dan panas yang meningkat membuat komponen dalam mesin rentan mengalami keausan lebih cepat dari biasanya.
Panas mesin yang berlebihan juga jadi masalah besar. Tanpa sistem pendingin tambahan, risiko overheat akan meningkat, terutama saat motor dipakai untuk jarak jauh atau di kemacetan. Efek lanjutannya bisa berbahaya, mulai dari tenaga drop, suara ngelitik, hingga kerusakan piston. Belum lagi biaya perawatan yang lebih tinggi karena kamu perlu servis rutin dan mekanik khusus. Motor hasil bore up pun biasanya sulit dijual kembali karena dianggap tidak orisinal dan kurang awet jika tidak dirawat secara ketat.