Toyota Recall Alphard 2014–2022: Kap Mesin dan Pulley Jadi Sorotan

PT Toyota Astra Motor (TAM) secara resmi mengumumkan program recall terhadap unit Toyota Alphard yang diproduksi antara tahun 2014 hingga 2022. Program penarikan kembali ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Toyota dalam menjamin mutu serta keselamatan konsumen, termasuk pada kendaraan yang telah lama dipasarkan. Wakil Presiden Direktur TAM, Henry Tanoto, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya Toyota dalam memberikan total solusi mobilitas dan menjaga kepuasan pengguna setia Alphard di Indonesia.

Adapun recall ini melibatkan dua komponen penting. Yang pertama adalah Front Hood Moulding atau yang dikenal sebagai moulding kap mesin. Pada komponen ini ditemukan potensi masalah di mana dalam kondisi tertentu, bagian tersebut bisa terlepas dari tempatnya. Karena itu, TAM mengimbau pemilik Alphard produksi Agustus hingga Oktober 2020 untuk segera datang ke bengkel resmi Toyota guna memperkuat struktur pemasangan. Estimasi waktu untuk pemeriksaan dan penguatan komponen ini diperkirakan sekitar 30 menit.

Komponen kedua yang menjadi sorotan adalah Alternator Pulley pada unit produksi Desember 2014 sampai Desember 2022. Ketidaksempurnaan pada komponen ini dapat menyebabkan bunyi abnormal dan penurunan daya listrik kendaraan. Untuk pengecekan dan penggantian komponen ini, waktu pengerjaannya diperkirakan mencapai 1 jam. TAM menganjurkan para pemilik kendaraan untuk segera menghubungi jaringan diler resmi atau mengakses situs Toyota guna memastikan apakah kendaraannya termasuk dalam daftar recall.

Waspadai 7 Tanda Rem Mobil Bermasalah Sebelum Terlambat

Mengemudi memang menuntut konsentrasi tinggi, apalagi saat mobil mengangkut beban berat atau melaju di jalanan menurun. Untuk memastikan keselamatan, sangat penting melakukan pengecekan kendaraan sebelum memulai perjalanan. Mulai dari kondisi mesin, tekanan angin pada ban, sistem sirkulasi udara, hingga performa rem, semua harus diperiksa agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan.

Salah satu risiko terbesar yang kerap terjadi tanpa disadari adalah rem blong. Gagalnya sistem pengereman di tengah perjalanan bisa memicu kepanikan dan bahkan menyebabkan kecelakaan fatal. Karena itu, mengenali gejala awal rem yang mulai bermasalah adalah langkah penting bagi setiap pengemudi. Tanda pertama adalah munculnya suara mencicit saat rem diinjak—biasanya menandakan kampas rem sudah aus. Jika pedal rem terasa keras atau justru sangat ringan dan dalam, bisa jadi ada gangguan pada sistem hidrolik atau kampas yang sudah menipis.

Gejala lain yang harus diwaspadai adalah mobil yang condong ke satu sisi saat direm, getaran di pedal atau setir, dan lampu indikator rem menyala di dashboard. Semua itu mengindikasikan adanya keausan, kebocoran, atau ketidakseimbangan dalam sistem pengereman. Selain itu, volume cairan rem yang mulai berkurang juga merupakan sinyal adanya masalah pada seal atau selang.

Rem yang melemah tidak datang secara tiba-tiba. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan berkala agar mobil selalu dalam kondisi optimal. Keselamatan berkendara tak hanya soal kecepatan, tapi juga kemampuan untuk berhenti secara tepat.