Pentingnya Perawatan Sabuk Pengaman dengan Fitur Pre-Tensioner

Keselamatan menjadi aspek utama dalam memilih kendaraan, dan salah satu fitur paling mendasar namun sangat penting adalah sabuk pengaman. Seiring perkembangan teknologi, sabuk pengaman kini dilengkapi dengan fitur pre-tensioner yang berfungsi untuk mengencangkan sabuk saat terjadi benturan, sehingga penumpang tetap berada di posisi aman. Fitur ini bekerja bersamaan dengan airbag ketika terjadi tabrakan yang cukup keras dari depan maupun samping. Saat aktif, pre-tensioner akan menarik sabuk pengaman lebih erat ke tubuh, sering kali disertai suara keras serta munculnya debu halus yang terlihat seperti asap. Ini merupakan bagian dari mekanisme normal dan tidak berbahaya.

Menggunakan sabuk pengaman dengan benar sangat penting untuk memastikan efektivitasnya. Sabuk harus diposisikan serendah mungkin di pinggul agar benturan dapat diserap oleh tulang panggul yang lebih kuat, bukan di perut atau pinggang. Hindari menempatkan sabuk di leher atau wajah karena dapat meningkatkan risiko cedera. Selain itu, pemilik kendaraan perlu melakukan perawatan dengan rutin memeriksa kondisi sabuk pengaman agar tetap dalam keadaan prima. Pastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang berpotensi mengurangi fungsinya. Kebersihannya juga harus dijaga dengan menggunakan larutan sabun lembut dan air hangat tanpa bahan kimia keras yang dapat merusak kain.

Penting untuk tidak membongkar, memodifikasi, atau menambahkan aksesori seperti bantal pada sabuk pengaman karena dapat mengganggu kinerjanya. Jika kendaraan mengalami kecelakaan, sabuk pengaman dengan pre-tensioner harus diganti secara keseluruhan dan diperbaiki di bengkel resmi untuk memastikan tetap berfungsi dengan baik. Dengan perawatan yang tepat, sabuk pengaman dapat memberikan perlindungan optimal bagi pengemudi dan penumpang.

Mercedes Benz Recall 2 Mobil GLE Karena Masalah Airbag

Jakarta – Mercedes-Benz mengumumkan recall untuk dua unit mobil GLE setelah terdeteksi masalah pada sistem airbag. Langkah ini diambil sebagai tindakan preventif untuk memastikan keselamatan pengemudi dan penumpang.

Dalam laporan resmi, Mercedes-Benz mengidentifikasi adanya cacat pada modul airbag yang dapat menyebabkan airbag tidak berfungsi dengan baik saat terjadi kecelakaan. Masalah ini dapat meningkatkan risiko cedera bagi pengemudi dan penumpang. Meskipun belum ada laporan cedera akibat masalah ini, perusahaan berkomitmen untuk melakukan tindakan cepat.

Mobil yang terkena recall adalah model GLE yang diproduksi antara Januari dan Maret 2023. Pemilik mobil diminta untuk memeriksa nomor identifikasi kendaraan (VIN) mereka untuk memastikan apakah kendaraan mereka termasuk dalam daftar yang terkena recall. Mercedes-Benz telah menyediakan saluran komunikasi bagi pemilik mobil untuk mengecek status kendaraan mereka.

Mercedes-Benz menjanjikan proses perbaikan yang cepat dan efisien. Pemilik kendaraan akan dihubungi melalui surat resmi dan dapat mengunjungi dealer resmi untuk mendapatkan layanan gratis. Proses perbaikan diharapkan tidak memakan waktu lama dan akan dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan pemilik kendaraan.

Kepala Divisi Layanan Pelanggan Mercedes-Benz, Maria Hartono, menyatakan bahwa keselamatan pelanggan adalah prioritas utama perusahaan. “Kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan pelanggan dengan mengambil langkah proaktif dalam menangani masalah ini,” ujarnya.

Dengan adanya recall ini, Mercedes-Benz berharap dapat meningkatkan keselamatan kendaraan dan memastikan pengalaman berkendara yang lebih baik bagi semua pengguna. Pemilik mobil diimbau untuk segera melakukan pengecekan dan perbaikan demi keselamatan bersama.

4o mini