Waspadai 7 Tanda Rem Mobil Bermasalah Sebelum Terlambat

Mengemudi memang menuntut konsentrasi tinggi, apalagi saat mobil mengangkut beban berat atau melaju di jalanan menurun. Untuk memastikan keselamatan, sangat penting melakukan pengecekan kendaraan sebelum memulai perjalanan. Mulai dari kondisi mesin, tekanan angin pada ban, sistem sirkulasi udara, hingga performa rem, semua harus diperiksa agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan.

Salah satu risiko terbesar yang kerap terjadi tanpa disadari adalah rem blong. Gagalnya sistem pengereman di tengah perjalanan bisa memicu kepanikan dan bahkan menyebabkan kecelakaan fatal. Karena itu, mengenali gejala awal rem yang mulai bermasalah adalah langkah penting bagi setiap pengemudi. Tanda pertama adalah munculnya suara mencicit saat rem diinjak—biasanya menandakan kampas rem sudah aus. Jika pedal rem terasa keras atau justru sangat ringan dan dalam, bisa jadi ada gangguan pada sistem hidrolik atau kampas yang sudah menipis.

Gejala lain yang harus diwaspadai adalah mobil yang condong ke satu sisi saat direm, getaran di pedal atau setir, dan lampu indikator rem menyala di dashboard. Semua itu mengindikasikan adanya keausan, kebocoran, atau ketidakseimbangan dalam sistem pengereman. Selain itu, volume cairan rem yang mulai berkurang juga merupakan sinyal adanya masalah pada seal atau selang.

Rem yang melemah tidak datang secara tiba-tiba. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan berkala agar mobil selalu dalam kondisi optimal. Keselamatan berkendara tak hanya soal kecepatan, tapi juga kemampuan untuk berhenti secara tepat.

Trik Anti Kehabisan Napas Saat Menanjak, Big Bird Boyong Bus Baru, hingga Rencana Hyundai di Indonesia

Dunia otomotif kembali diramaikan dengan berbagai berita menarik. Banyak pembaca penasaran dengan tips agar mobil manual tidak kehilangan tenaga saat menanjak, serta informasi terbaru mengenai Big Bird yang baru saja mendatangkan armada bus terbaru dari karoseri Adiputro. Tak hanya itu, Hyundai juga tengah menyiapkan produk khusus untuk pasar Indonesia, yang semakin menambah rasa ingin tahu para pecinta otomotif.

Bagi pengendara mobil manual, menghadapi tanjakan bisa menjadi tantangan tersendiri. Saat menanjak, putaran mesin cenderung turun meskipun pedal gas ditekan dengan intensitas yang sama, fenomena yang kerap disebut “kehabisan napas.” Hal ini terjadi karena beban mesin bertambah, sementara kecepatan kendaraan justru menurun. Oleh karena itu, diperlukan teknik berkendara yang tepat agar mobil tetap bertenaga dan tidak kehilangan daya saat melewati tanjakan.

Sementara itu, pemerintah telah merancang paket insentif baru untuk mendukung sektor otomotif di tengah kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen tahun depan. Salah satu insentif ini ditujukan untuk kendaraan ramah lingkungan berbasis hybrid electric vehicle (HEV), sebagai bagian dari strategi untuk mendorong penggunaan kendaraan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Di sisi lain, berkendara di jalan menurun juga memerlukan kewaspadaan tinggi guna menghindari risiko rem blong. Salah satu cara untuk menjaga keamanan adalah dengan mengontrol kecepatan tanpa terlalu membebani rem utama. Teknik mengemudi yang tepat dapat membantu mengurangi panas berlebih pada sistem pengereman, sehingga mobil tetap terkendali dengan baik di medan turunan.

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) terus memperkuat eksistensinya di pasar otomotif Tanah Air. Setelah sukses dengan berbagai lini produk seperti Ioniq 5, Kona Electric, dan Stargazer, kini muncul spekulasi mengenai langkah Hyundai selanjutnya dalam menghadirkan kendaraan Low Multi-Purpose Vehicle (LMPV) listrik yang dirancang khusus untuk konsumen Indonesia.

Dengan beragam perkembangan terbaru ini, dunia otomotif semakin menarik untuk diikuti. Tetap pantau informasi terkini agar tidak ketinggalan berita seputar inovasi dan tren industri kendaraan di Indonesia.