Audi Revisi Strategi, Tidak Lagi Hanya Fokus pada Mobil Listrik Setelah 2032

Audi mengambil langkah mengejutkan dengan menunda rencana untuk sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik setelah 2032. Keputusan ini terlihat dari pengumuman mereka yang akan tetap mengembangkan mesin pembakaran internal serta powertrain hibrida. Sebelumnya, Audi berencana untuk meluncurkan model bertenaga bensin terakhirnya pada 2026 dan hanya menjual mobil listrik mulai 2032. Namun, CEO Audi, Gernot Dollner, kini menegaskan bahwa tenggat waktu tersebut perlu dikaji ulang mengingat transisi menuju mobilitas listrik membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

Dalam konferensi pers terbaru, Dollner menegaskan bahwa perpanjangan masa pakai mesin pembakaran internal dapat memberikan dampak positif terhadap model bisnis Audi. Hal ini juga mencerminkan tren di industri otomotif, di mana beberapa pabrikan lain seperti Mercedes-Benz, Volvo, dan Alfa Romeo juga telah menyesuaikan target elektrifikasi mereka. Bahkan BMW masih berkomitmen mempertahankan mesin V8 untuk beberapa model masa depan.

Pada 2024, Audi mencatat penjualan global sebanyak 1,7 juta unit, mengalami penurunan 11,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, hanya 164.480 unit yang merupakan kendaraan listrik, lebih rendah dibandingkan pesaingnya seperti BMW dan Mercedes-Benz. Dengan meningkatnya permintaan kendaraan hibrida, Audi kini meninjau kembali strategi elektrifikasinya untuk memastikan transisi yang lebih stabil dan sesuai dengan permintaan pasar. Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam strategi perusahaan yang selama ini dikenal sebagai salah satu pionir dalam pengembangan kendaraan listrik.

Audi dan SAIC Perkenalkan AUDI E Concept, Mobil Listrik Futuristik Tanpa Logo Empat Cincin

Audi resmi memperkenalkan mobil konsep hasil kolaborasinya dengan SAIC, yakni Audi E Concept: AUDI, yang hadir tanpa logo empat cincin khasnya. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi peluncuran submerek AUDI, yang difokuskan untuk kendaraan listrik dan pintar di China. CEO Audi, Gernot Dollner, mengungkapkan bahwa merek baru ini ditujukan untuk segmen konsumen yang lebih muda, lebih memahami teknologi, dan menginginkan pengalaman berkendara yang canggih. Mobil listrik ini dikembangkan bersama oleh tim ahli dari China dan Jerman serta dirancang sesuai preferensi pasar China yang lebih menyukai fitur otonom dalam desain interior yang tetap familiar.

Audi E Concept: AUDI mengusung desain minimalis dengan dimensi 4.870 x 1.990 x 1.460 milimeter serta wheelbase 2.950 milimeter. Mobil ini dibekali dua motor listrik yang terletak di poros depan dan belakang, menghasilkan tenaga 570 kW serta torsi 800 Nm. Dengan spesifikasi ini, kendaraan dapat melaju dari 0-100 kilometer per jam hanya dalam waktu 3,6 detik. Untuk daya tahan, mobil ini mengandalkan baterai berkapasitas 100 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 700 kilometer dalam kondisi penuh.

Teknologi canggih turut melengkapi kendaraan ini, termasuk Advanced Digitized Platform berbasis arsitektur 800 volt serta fitur super-fast charging yang memungkinkan pengisian daya selama 10 menit untuk jangkauan hingga 370 kilometer. Audi E Concept: AUDI dijadwalkan meluncur di China pada pertengahan 2025, menandai langkah besar Audi dalam memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik.

Gandeng SAIC Audi Luncurkan Merek Khusus EV Di China

Pada 12 November 2024, Audi mengumumkan peluncuran merek baru khusus kendaraan listrik (EV) di pasar China, hasil kerja sama dengan produsen otomotif terbesar China, SAIC Motor. Langkah ini merupakan bagian dari strategi global Audi untuk memperkuat posisinya di pasar EV yang tengah berkembang pesat, khususnya di China, yang merupakan pasar mobil listrik terbesar di dunia. Audi berharap dengan peluncuran merek baru ini, mereka dapat menarik lebih banyak konsumen yang mencari kendaraan ramah lingkungan di pasar yang sangat kompetitif.

Kerja sama antara Audi dan SAIC diharapkan dapat menghasilkan kendaraan listrik yang lebih terjangkau dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar China. SAIC, yang merupakan salah satu perusahaan otomotif terbesar di China, memiliki pengalaman dan fasilitas produksi yang luas, sehingga kolaborasi ini memungkinkan Audi untuk mempercepat produksi dan distribusi kendaraan listrik di China. Audi dan SAIC akan mengembangkan platform kendaraan listrik bersama yang akan digunakan untuk berbagai model EV yang ditujukan untuk konsumen China.

Dengan peluncuran merek EV khusus ini, Audi menunjukkan komitmennya untuk lebih fokus pada kendaraan listrik di pasar China. Audi mencatat bahwa permintaan terhadap mobil listrik terus meningkat, seiring dengan kebijakan pemerintah China yang mendukung transisi energi bersih. Audi berharap dengan kehadiran merek EV baru ini, mereka dapat memenuhi permintaan yang terus berkembang, sekaligus bersaing dengan produsen lokal China seperti BYD dan NIO yang sudah lebih dulu menguasai pasar kendaraan listrik di negara tersebut.

Audi juga mengungkapkan bahwa model pertama dari merek baru ini akan diluncurkan pada kuartal pertama 2025. Kendaraan ini akan dilengkapi dengan teknologi canggih, termasuk sistem penggerak listrik efisien, fitur otonom, dan antarmuka pengguna yang intuitif. Audi berencana untuk menawarkan berbagai pilihan kendaraan listrik mulai dari mobil kompak hingga SUV, semua dengan desain yang sesuai dengan selera konsumen China. Inovasi dalam sistem pengisian daya dan jangkauan baterai juga menjadi fokus utama untuk memastikan kenyamanan dan kepraktisan bagi pengguna.

Peluncuran merek EV khusus Audi di China ini menandai langkah besar dalam transformasi perusahaan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan dukungan SAIC, Audi berharap dapat memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik yang kompetitif, sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan pentingnya mobilitas ramah lingkungan. Kolaborasi ini bukan hanya keuntungan bagi kedua perusahaan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan industri otomotif global, khususnya dalam menghadapi perubahan menuju kendaraan listrik.