Memilih Oli Transmisi yang Tepat untuk Mobil Matik Anda

Setiap mobil matik membutuhkan oli transmisi yang sesuai dengan jenis dan karakteristik transmisi yang digunakan. Hal ini berarti, meskipun mobil dengan tahun produksi yang sama, jenis oli transmisi yang dibutuhkan bisa berbeda-beda. Faktor teknologi dan kelas mobil yang mempengaruhi kebutuhan oli transmisi tersebut. Salah satu contoh yang diberikan adalah mobil Toyota Soluna yang memerlukan oli transmisi Dexron-II. Meskipun ada jenis oli transmisi yang lebih baru, seperti T-IV atau WS, oli lama tersebut tidak bisa sembarangan diganti begitu saja, meski secara umum bisa dianggap sebagai pembaruan teknologi.

Penting untuk diingat bahwa oli transmisi yang cocok untuk setiap mobil ditentukan oleh produsen transmisi itu sendiri. Spesifikasi jenis oli tersebut biasanya dapat ditemukan pada buku pedoman kendaraan. Sebagai contoh, mobil Avanza lansiran 2021 memerlukan oli transmisi T-IV, sementara Innova Reborn 2021 lebih cocok menggunakan oli WS. Begitu juga dengan mobil sedan Camry lansiran 2009, yang sejak awal direkomendasikan untuk menggunakan oli WS karena jenis transmisi yang lebih modern.

Tidak hanya itu, mobil-mobil tertentu juga memiliki kebutuhan oli transmisi yang lebih spesifik, seperti mobil Yaris lansiran 2006 hingga 2015 yang menggunakan oli WS, sementara Yaris Joker matik dengan transmisi CVT membutuhkan oli tipe VE. Untuk mobil-mobil dengan transmisi CVT, oli tipe VE yang terbaru sekarang sudah kompatibel untuk semua jenis transmisi CVT di mobil Toyota. Adapun untuk mobil hybrid, yang menggabungkan mesin elektrik dan konvensional, diperlukan oli khusus untuk transmisi ECVT.

Audi dan SAIC Perkenalkan AUDI E Concept, Mobil Listrik Futuristik Tanpa Logo Empat Cincin

Audi resmi memperkenalkan mobil konsep hasil kolaborasinya dengan SAIC, yakni Audi E Concept: AUDI, yang hadir tanpa logo empat cincin khasnya. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi peluncuran submerek AUDI, yang difokuskan untuk kendaraan listrik dan pintar di China. CEO Audi, Gernot Dollner, mengungkapkan bahwa merek baru ini ditujukan untuk segmen konsumen yang lebih muda, lebih memahami teknologi, dan menginginkan pengalaman berkendara yang canggih. Mobil listrik ini dikembangkan bersama oleh tim ahli dari China dan Jerman serta dirancang sesuai preferensi pasar China yang lebih menyukai fitur otonom dalam desain interior yang tetap familiar.

Audi E Concept: AUDI mengusung desain minimalis dengan dimensi 4.870 x 1.990 x 1.460 milimeter serta wheelbase 2.950 milimeter. Mobil ini dibekali dua motor listrik yang terletak di poros depan dan belakang, menghasilkan tenaga 570 kW serta torsi 800 Nm. Dengan spesifikasi ini, kendaraan dapat melaju dari 0-100 kilometer per jam hanya dalam waktu 3,6 detik. Untuk daya tahan, mobil ini mengandalkan baterai berkapasitas 100 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 700 kilometer dalam kondisi penuh.

Teknologi canggih turut melengkapi kendaraan ini, termasuk Advanced Digitized Platform berbasis arsitektur 800 volt serta fitur super-fast charging yang memungkinkan pengisian daya selama 10 menit untuk jangkauan hingga 370 kilometer. Audi E Concept: AUDI dijadwalkan meluncur di China pada pertengahan 2025, menandai langkah besar Audi dalam memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik.

Volvo XC40 Recharge 2025: SUV Listrik Premium yang Tawarkan Performa dan Kenyamanan Maksimal

Volvo XC40 Recharge 2025 hadir sebagai pilihan SUV listrik premium yang menggabungkan desain elegan, teknologi canggih, serta performa tinggi. Mobil ini tidak hanya menawarkan pengalaman berkendara yang ramah lingkungan, tetapi juga kenyamanan dan keamanan yang tak tertandingi.

Dengan harga Rp 1,31 miliar di Indonesia, Volvo XC40 Recharge siap memenuhi kebutuhan para penggemar kendaraan listrik yang menginginkan fitur-fitur unggulan. Dimensi SUV ini mencakup panjang 4.440 mm, lebar 1.873 mm, dan tinggi 1.651 mm, dengan kapasitas penumpang hingga lima orang, menawarkan ruang kabin yang luas dan nyaman.

Volvo XC40 Recharge dilengkapi dengan motor listrik yang menghasilkan tenaga 408 hp, memungkinkan akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam 4,9 detik. Dengan kapasitas baterai Lithium-ion 78 kWh, mobil ini dapat menempuh jarak hingga 500 km dengan sekali pengisian daya penuh. Pengisian daya pun efisien, dengan waktu pengisian AC mencapai 8 jam, sementara pengisian cepat DC hanya memerlukan waktu 27 menit untuk mencapai 80% daya.

Volvo XC40 Recharge juga mengedepankan aspek keselamatan dengan berbagai fitur canggih, seperti Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD), serta sistem bantuan pengemudi seperti Lane Departure Warning dan Rear Cross Traffic Alert. Kendaraan ini juga dilengkapi dengan airbag, pelindung benturan, dan sistem parkir yang mencakup sensor serta kamera 360 derajat untuk kemudahan parkir.

Sistem suspensi depan Double Wishbone dan suspensi belakang Torsion Beam memastikan kenyamanan berkendara di berbagai medan. Interiornya dilengkapi dengan jok kulit elektrik, AC otomatis, serta sistem hiburan premium dari Harman Kardon. Apple CarPlay dan Android Auto juga mendukung fitur hiburan modern yang dapat diakses melalui layar sentuh dan kontrol audio di kemudi.

Volvo XC40 Recharge hadir dengan desain futuristik, dilengkapi velg alloy 17 inci, lampu depan dan belakang LED, serta berbagai fitur eksterior canggih seperti spion elektrik dan defogger kaca belakang. Mobil ini menawarkan pengalaman berkendara yang stylish dan fungsional.

Dengan segala fitur premium dan teknologi terdepan, Volvo XC40 Recharge 2025 menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang mencari kendaraan listrik dengan performa tinggi, desain menarik, serta kenyamanan maksimal.

Inovasi Terkini: Sinergi Provisautolab & Rocket Plus Tuning Maksimalkan Kinerja Mobil dengan BBM RON 90

Provisautolab bekerja sama secara resmi dengan Rocket Plus Tuning untuk memperkenalkan inovasi terkini dalam dunia otomotif. Kolaborasi ini menghadirkan solusi revolusioner guna meningkatkan performa dan efisiensi kendaraan, bahkan saat menggunakan bahan bakar dengan oktan rendah seperti RON 90.

Dalam kerja sama ini, teknologi TUSS (Tune Up Semi Sport) yang dipatenkan oleh Provisautolab dapat dioptimalkan lewat proses remap pada ECU (Engine Control Unit) yang dilakukan oleh Rocket Plus Tuning. Biasanya, menggabungkan TUSS dengan remap ECU cukup menantang karena remap konvensional sering mengubah parameter mesin secara drastis, yang bisa mengurangi keandalan mesin, menonaktifkan kode kesalahan (DTC OFF), serta melewati SVBL. Ada pula metode yang hanya meningkatkan respons throttle tanpa benar-benar meningkatkan efisiensi pembakaran. Namun, kolaborasi ini menghadirkan pendekatan yang berbeda. Provisautolab fokus pada peningkatan efisiensi mekanis melalui TUSS, sedangkan Rocket Plus Tuning mengkalibrasi ulang ECU agar sesuai dengan metode TUSS, sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih optimal.

Salah satu keunggulan utama dari inovasi ini adalah kemampuannya menurunkan kebutuhan oktan bahan bakar. Mobil yang sebelumnya membutuhkan RON 98 kini dapat beroperasi dengan BBM RON 90 tanpa mengalami knocking atau ‘ngelitik’, sekaligus mempertahankan akselerasi dan mengurangi turbo lag secara signifikan. Menurut Sarah, perwakilan dari Provisautolab, kombinasi ini membuktikan bahwa performa kendaraan bisa ditingkatkan tanpa mengorbankan keamanan mesin. Bahkan pada kendaraan diesel, penerapan TUSS dan remap ECU dari Rocket Plus Tuning mampu menambah tenaga tanpa menghasilkan emisi asap berlebih, sekaligus menjaga efisiensi bahan bakar.

Bagi pengguna yang menginginkan peningkatan performa lebih lanjut, tersedia opsi tambahan seperti pemasangan piggyback atau penggantian turbo yang dapat dikustomisasi melalui custom tune menggunakan software asli, sehingga tetap aman bagi mesin. Irwan, salah satu pemilik BMW 530i, menyatakan kepuasannya setelah kendaraannya mendapatkan perlakuan TUSS dan remap ECU. Sebelumnya, ia selalu menggunakan Pertamax Turbo (RON 98), namun setelah treatment TUSS, ia dapat menggunakan BBM RON 90 dengan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dan akselerasi yang lebih ringan. Setelah proses remap oleh Rocket Plus Tuning, performa mobilnya semakin meningkat tanpa mengorbankan efisiensi bahan bakar.

Untuk menguji efektivitas metode ini, kombinasi TUSS dan remap ECU telah diuji dalam kompetisi drag race dengan menggunakan Honda Brio dan Honda Jazz. Hasil pengujian menunjukkan kedua mobil berhasil meraih podium dengan waktu yang mengesankan. Honda Jazz mencatat waktu terbaik 201 meter dalam 9,8 detik dan 402 meter dalam 15,5 detik, dengan tenaga 157 BHP dan torsi 176 NM berdasarkan pengujian di DynoDastek. Sementara itu, Honda Brio (mesin L15 N/A) mencatat waktu terbaik 201 meter dalam 9,6 detik dan 402 meter dalam 15,0 detik, dengan tenaga 185 BHP dan torsi 200 NM dalam pengujian yang sama.

Kerja sama ini menghadirkan solusi inovatif bagi para pecinta otomotif yang menginginkan performa optimal dengan efisiensi tinggi tanpa harus bergantung pada bahan bakar beroktan tinggi.