Rayakan 9 Tahun, Vankulture Gelar Van Day dengan Kejutan Hadiah Mobil Van Modifikasi!

Komunitas pecinta mobil modifikasi keluarga, Vankulture, baru saja merayakan ulang tahun ke-9 dengan menggelar acara spesial bertajuk Van Day. Acara yang berlangsung pada 1 Februari 2025 di Mitra Terrace, Jakarta Selatan, menjadi ajang silaturahmi bagi para penggemar modifikasi mobil keluarga di Indonesia. Event ini juga menjadi wadah bagi mereka yang memiliki minat besar terhadap dunia modifikasi, khususnya bagi penggemar mobil keluarga dan minivan.

Van Day kali ini dipenuhi dengan berbagai kegiatan seru yang memikat para pengunjung. Tidak hanya sekedar pameran mobil, acara ini juga dimeriahkan dengan kontes, permainan seru, serta hiburan yang menarik, membuat peserta semakin semangat mengikuti setiap kegiatan. Menurut Josin, Founder Vankulture, acara ini memang dirancang untuk mengumpulkan berbagai komunitas mobil keluarga terbesar di Indonesia. Sehingga, selain memperkenalkan berbagai modifikasi mobil, acara ini juga memperkuat tali persaudaraan antar komunitas.

Sebanyak 450 unit mobil turut meramaikan acara ini, dengan beragam jenis kendaraan keluarga yang tampil memukau. Salah satu highlight dalam acara ini adalah hadiah utama yang berupa 1 unit mobil van Daihatsu Espass yang telah dimodifikasi. Hadiah ini berhasil dimenangkan oleh Ekky dari komunitas TKCI Bogor, yang tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta.

Vankulture sendiri merupakan komunitas yang memiliki fokus utama pada modifikasi mobil keluarga, terutama mobil jenis minivan atau Multi Purpose Vehicle (MPV). Beberapa mobil yang sering dimodifikasi dalam komunitas ini antara lain Toyota Kijang, Honda Odyssey, Toyota Alphard, Daihatsu Gran Max, serta berbagai mobil low-end seperti Suzuki Carry dan Colt. Vankulture terus berkembang sebagai wadah bagi para penggemar mobil keluarga yang ingin mengekspresikan kreativitas dan kecintaannya terhadap dunia otomotif.

Jetour Zongheng: SUV Off-Road Mewah dengan Performa Ganas dan Teknologi Canggih

Jetour resmi meluncurkan sub-merek terbaru untuk kendaraan off-road premiumnya, Jetour Zongheng, yang ditujukan bagi pasar otomotif Tiongkok. Model perdana yang diperkenalkan adalah Jetour Zongheng G700, yang dijadwalkan mulai dipasarkan pada kuartal ketiga tahun 2025. Selain itu, Jetour juga menghadirkan dua varian lainnya, yaitu truk pikap F700 dan SUV G900 yang memiliki tenaga luar biasa hingga 1.572 hp.

Jetour Zongheng menawarkan dua opsi powertrain mutakhir untuk memenuhi kebutuhan pasar, yaitu Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Extended Range Electric Vehicle (EREV).

PHEV CDM-O mengandalkan mesin bensin 2.0L turbocharged dengan tenaga 208 hp, yang dipadukan dengan transmisi DHT 2-percepatan untuk meningkatkan daya hingga 282 hp. Selain itu, motor listrik di gardan belakang menambahkan tenaga sebesar 402 hp, menciptakan kombinasi tenaga dan efisiensi yang optimal bagi model G700 dan F700.

Sementara itu, EREV CEM-O menggunakan generator 2.0L dengan output daya 155 kW, yang berfungsi untuk mengisi daya baterai serta motor listrik. Sistem ini dilengkapi empat motor listrik yang secara gabungan mampu menghasilkan tenaga puncak 1.572 hp, menjadikannya sebagai salah satu kendaraan off-road paling bertenaga di kelasnya.

Kedua varian ini juga telah dilengkapi sistem tegangan tinggi 800V, memungkinkan pengisian daya baterai 6C yang sangat cepat. Dengan teknologi ini, baterai dapat terisi dari 20% hingga 80% hanya dalam enam menit.

Awalnya diperkenalkan sebagai konsep Jetour T5, SUV ini akhirnya diproduksi dengan nama baru, G700. Kendaraan ini memiliki tampilan gagah dengan kap mesin tinggi dan atap datar, yang semakin memperkuat karakter off-road-nya.

Sebagai SUV berbasis rangka (body-on-frame), G700 memiliki dimensi panjang sekitar 5,1 meter. Bagian belakangnya menggunakan pintu buka ke samping, serta dilengkapi ban cadangan berukuran penuh, mempertegas kesan tangguhnya.

Dilengkapi dengan suspensi udara adaptif, G700 memungkinkan pengaturan ground clearance antara 150 mm hingga 350 mm, memberikan fleksibilitas tinggi di berbagai kondisi medan. Interiornya memiliki konfigurasi enam kursi (2+2+2) dengan desain modern, dilengkapi panel instrumen digital, layar sentuh besar, serta setir oval dengan pemindah gigi di kolom kemudi. Untuk kenyamanan lebih, SUV ini dibekali sistem audio premium dari Lexicon serta fitur bantuan mengemudi canggih dari Huawei Qiankun.

Jetour Zongheng F700 adalah truk pikap yang berbasis G700, hadir dengan desain futuristik. Salah satu fitur menariknya adalah pintu belakang model coach, serta penggunaan kamera sebagai pengganti kaca spion samping, yang meningkatkan aerodinamika sekaligus memberikan kesan modern.

Sementara itu, Jetour Zongheng G900 tampil sebagai SUV coupe off-road yang mengusung sistem hybrid range-extended dengan tenaga buas mencapai 1.572 hp. SUV ini memiliki fitur unik, yaitu kemampuan mengapung dan berenang di air hingga 40 menit, berkat sertifikasi ketahanan air IPX8. Tidak hanya itu, kendaraan ini juga dapat melaju di dalam air dengan kecepatan 8,5 km/jam, menjadikannya salah satu kendaraan off-road paling inovatif di dunia.

Sehari sebelum peluncuran resminya pada 21 Januari 2025, Jetour sempat merilis video uji coba yang menampilkan ketangguhan Zongheng dalam melewati genangan air. Video tersebut juga memperlihatkan fitur putaran tank, yang memungkinkan kendaraan berputar di tempat untuk manuver ekstrem di medan sulit.

Toyota Pertahankan Takhta, BYD Salip Honda & Nissan dalam Persaingan Global

Toyota Motor Corp. kembali mempertahankan posisinya sebagai produsen mobil dengan penjualan tertinggi di dunia pada 2024, menjadikannya yang teratas selama lima tahun berturut-turut.

Sementara itu, produsen otomotif asal China, BYD Co., mencetak pencapaian bersejarah dengan melampaui Honda Motor Co., Nissan Motor Co., dan Suzuki Motor Corp. dalam hal volume penjualan, menurut data industri yang dirilis pada Kamis (30/1).

Mengutip laporan Kyodo, grup Toyota, termasuk Daihatsu Motor Co. dan Hino Motors Ltd., berhasil menjual 10,82 juta unit kendaraan di tahun 2024, mengalami penurunan 3,7% dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian, permintaan tinggi terhadap mobil hibrida membantu Toyota mempertahankan dominasinya di pasar global.

Di sisi lain, pesaing utama Toyota, Volkswagen AG dari Jerman, mencatat penjualan sebesar 9,03 juta unit, sedangkan Hyundai Motor Group dari Korea Selatan, yang menaungi Kia Corp., membukukan angka 7,23 juta unit.

BYD menunjukkan lonjakan pesat dengan mencatatkan penjualan global sebesar 4,27 juta unit, meningkat 41,3% dari tahun sebelumnya. Kinerja ini membuatnya melampaui Honda dengan 3,81 juta unit, Nissan dengan 3,35 juta unit, dan Suzuki dengan 3,25 juta unit. Keberhasilan ini mencerminkan pertumbuhan cepat BYD sebagai produsen kendaraan listrik (EV) yang menawarkan produk dengan harga kompetitif.

Toyota sendiri menghadapi tantangan akibat skandal sertifikasi kendaraan di Jepang, yang menyebabkan beberapa model harus dihentikan produksinya sementara waktu. Akibatnya, penjualan domestik mereka merosot 13,8% menjadi 1,44 juta unit.

Dari segi regional, penjualan Toyota di Amerika Utara naik 4,3% menjadi 2,73 juta unit, sementara di Eropa meningkat 3,6% menjadi 1,17 juta unit, didorong oleh tingginya permintaan untuk model seperti RAV4 dan C-HR. Sebaliknya, di China, Toyota mengalami penurunan penjualan 6,9% menjadi 1,78 juta unit akibat persaingan harga yang ketat.

Dalam kategori kendaraan, mobil hibrida Toyota mencatat kenaikan 21,1% menjadi 4,14 juta unit, seiring tren global yang lebih memilih hybrid dibanding EV murni. Sementara itu, penjualan EV Toyota juga meningkat 34,5% menjadi 139.892 unit.

Dari sisi produksi, grup Toyota mengalami penurunan 7,8% menjadi 10,62 juta unit, dengan produksi khusus merek Toyota turun 5,1% menjadi 9,52 juta unit. Beberapa model populer, seperti Yaris Cross, terkena dampak penghentian produksi akibat ketidakpatuhan terhadap standar pengujian kendaraan yang ditetapkan pemerintah.

Secara keseluruhan, total penjualan global delapan produsen mobil utama Jepang pada 2024 turun 1,1% menjadi 24,53 juta unit, sementara produksi global mereka juga merosot 6,6% menjadi 24,10 juta unit.

Xpeng Bidik 3.500 Unit di Prancis pada 2025, Ekspansi Dealer Terus Berlanjut

Produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, Xpeng, menargetkan penjualan sebanyak 3.500 unit mobil listrik di Prancis sepanjang tahun 2025.

“Target kami adalah menjual 3.500 unit dari dua model unggulan kami, G6 dan G9,” ujar Direktur Pemasaran Xpeng, Thomas Rodier, dalam wawancara dengan Automobile Propre saat membahas proyeksi pengiriman kendaraan di Prancis untuk tahun depan.

Dilansir dari CarNewsChina pada Kamis (30/1), Rodier mengungkapkan bahwa saat ini Xpeng telah memiliki 30 dealer di Prancis dan berencana meningkatkan jumlahnya menjadi antara 60 hingga 70 dealer guna memperkuat jaringan penjualannya.

Didukung oleh Volkswagen, Xpeng resmi memasuki pasar Prancis pada Mei 2024 dan mulai melakukan pengiriman unit pada September 2024. Hingga 10 Januari 2025, perusahaan telah mengirimkan hampir 800 unit kendaraan, dengan sekitar 300 unit di antaranya terjual hanya dalam bulan Desember 2024.

Saat ini, Xpeng menawarkan dua model SUV listrik di Prancis, yakni G6—yang menjadi pesaing Tesla Model Y—dan G9 sebagai model flagship mereka. Fokus penjualan sepanjang 2025 tetap pada dua model tersebut, meskipun Xpeng mempertimbangkan untuk meluncurkan sedan P7+ di pasar Prancis pada akhir tahun.

Lebih dari 80 persen penjualan model G9 saat ini berasal dari segmen bisnis ke bisnis (B2B). Namun, Xpeng menargetkan penjualan yang lebih seimbang antara pelanggan individu dan korporasi di masa mendatang.

Selain itu, Rodier juga mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen konsumen lebih memilih opsi sewa kendaraan dibandingkan pembelian langsung.

Hingga kini, Xpeng telah memperluas jangkauannya ke 12 pasar internasional, termasuk Finlandia, Swedia, Jerman, Belanda, Uni Emirat Arab, Thailand, dan Mesir. Pada 2024, perusahaan mencatatkan total penjualan sebesar 190.068 unit kendaraan listrik, meningkat 34,2 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 141.601 unit.

BMW X5 Generasi Baru: Pilihan Mesin ICE, Listrik, dan Hidrogen, Siap Rilis 2028!

BMW X5 generasi terbaru tidak hanya akan menghadirkan model bermesin pembakaran internal (ICE) dan varian listrik iX5, tetapi juga akan menawarkan versi berbasis hidrogen yang dikembangkan bersama Toyota. Model hidrogen ini dikabarkan siap meluncur pada tahun 2028.

Setelah sukses besar pada 2024 dengan menjadi pemimpin di segmen mobil mewah Amerika Serikat, BMW berharap jajaran terbaru X5 dapat semakin meningkatkan angka penjualan mereka. Beberapa prototipe X5 generasi baru telah terlihat diuji coba pada pertengahan 2024 dengan desain yang mendapat inspirasi dari Neue Klasse.

Berbeda dengan BMW iX3 yang menggunakan platform Neue Klasse, X5 terbaru diperkirakan tetap mengandalkan versi terbaru dari arsitektur CLAR (Cluster Architecture) BMW. Hal ini dikarenakan platform Neue Klasse dirancang khusus untuk kendaraan listrik penuh, sementara X5 tetap membutuhkan platform yang mendukung mesin pembakaran.

Meskipun tidak berbasis platform Neue Klasse, iX5 tetap dibekali teknologi canggih seperti motor listrik generasi keenam BMW, arsitektur kelistrikan 800 volt, serta sel baterai berbentuk bulat dengan kepadatan energi lebih tinggi.

Untuk pelanggan yang menginginkan alternatif selain mesin bensin atau listrik murni, BMW akan menghadirkan varian berbahan bakar hidrogen yang dikembangkan bersama Toyota. Meski spesifikasinya masih dirahasiakan, model ini dipastikan memiliki peningkatan signifikan dibandingkan prototipe iX5 Hydrogen sebelumnya yang memiliki tenaga 396 hp dengan tumpukan sel bahan bakar di bagian depan dan dua tangki hidrogen.

Di segmen mesin konvensional, X5 terbaru akan menawarkan opsi mild-hybrid 48 volt dengan mesin bensin dan diesel 3.0 liter turbocharged straight-six. Sementara itu, model tertinggi di lini ICE, X5 M60, akan menggunakan mesin 3.0 liter straight-six plug-in hybrid untuk pasar Eropa, sedangkan di Amerika Serikat kemungkinan tetap memakai mesin V8 4.4 liter twin-turbo.

BMW juga menyiapkan varian performa tinggi iX5 M Performance dengan tenaga lebih dari 600 hp, memberikan pilihan bagi mereka yang menginginkan SUV bertenaga tinggi.

Terobosan Baru! Kolaborasi Provisautolab & Rocket Plus Tuning Optimalkan Performa Mobil dengan BBM RON 90

Provisautolab dan Rocket Plus Tuning resmi menjalin kerja sama untuk menghadirkan inovasi terbaru dalam dunia otomotif. Kolaborasi ini menawarkan solusi revolusioner dalam meningkatkan performa dan efisiensi kendaraan, bahkan ketika menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan rendah, seperti RON 90.

Dalam sinergi ini, teknologi TUSS (Tune Up Semi Sport) yang dikembangkan dan dipatenkan oleh Provisautolab dapat dioptimalkan melalui remap ECU (Engine Control Unit) yang dikerjakan oleh Rocket Plus Tuning. Biasanya, kombinasi antara TUSS dan remap ECU cukup sulit dilakukan karena metode remap konvensional sering kali mengubah parameter mesin secara ekstrem, mengurangi durabilitas, menonaktifkan kode kesalahan (DTC OFF), serta melakukan bypass pada SVBL. Bahkan, beberapa metode hanya meningkatkan sensitivitas throttle tanpa meningkatkan efisiensi pembakaran yang sesungguhnya. Namun, kolaborasi ini menghasilkan pendekatan berbeda. Provisautolab meningkatkan efisiensi mekanis melalui TUSS, sementara Rocket Plus Tuning menyesuaikan pengaturan pada ECU agar lebih selaras dengan metode TUSS. Hasilnya, pembakaran menjadi lebih efisien dan optimal.

Salah satu manfaat signifikan dari inovasi ini adalah kemampuannya dalam menurunkan kebutuhan oktan bahan bakar. Mobil yang sebelumnya harus menggunakan RON 98 kini dapat beroperasi dengan BBM RON 90 tanpa mengalami knocking atau ‘ngelitik’, sekaligus mempertahankan akselerasi dan mengurangi turbo lag secara signifikan. Menurut Sarah, perwakilan dari Provisautolab, kombinasi ini membuktikan bahwa performa kendaraan bisa ditingkatkan tanpa harus mengorbankan keamanan mesin. Bahkan, pada mobil diesel, penerapan TUSS dan remap ECU dari Rocket Plus Tuning mampu meningkatkan tenaga tanpa menghasilkan emisi asap berlebih, serta tetap hemat bahan bakar.

Bagi pengguna yang menginginkan performa lebih tinggi, terdapat opsi tambahan seperti pemasangan piggyback atau penggantian turbo yang dapat dikustomisasi lebih lanjut melalui custom tune menggunakan software asli, sehingga tetap aman bagi mesin. Salah satu pengguna, Irwan, pemilik BMW 530i, mengaku puas setelah kendaraannya mendapatkan perlakuan TUSS dan remap ECU. Sebelumnya, mobilnya selalu menggunakan Pertamax Turbo (RON 98), tetapi setelah mendapatkan treatment TUSS, ia bisa beralih ke BBM RON 90 dengan konsumsi bahan bakar lebih irit dan tarikan lebih ringan. Setelah dilakukan remap oleh Rocket Plus Tuning, performa mobilnya semakin meningkat tanpa meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Untuk membuktikan efektivitas metode ini, kombinasi TUSS dan remap ECU telah diuji dalam kompetisi drag race menggunakan Honda Brio dan Honda Jazz. Hasilnya, kedua mobil berhasil meraih podium dengan catatan waktu impresif. Honda Jazz mencatat waktu terbaik 201 meter dalam 9,8 detik dan 402 meter dalam 15,5 detik, dengan tenaga 157 BHP dan torsi 176 NM berdasarkan pengujian di DynoDastek. Sementara itu, Honda Brio (Mesin L15 N/A) berhasil mencatat waktu terbaik 201 meter dalam 9,6 detik dan 402 meter dalam 15,0 detik, dengan tenaga 185 BHP dan torsi 200 NM di pengujian yang sama.

Kolaborasi ini menjadi solusi inovatif bagi pecinta otomotif yang menginginkan performa optimal dengan efisiensi tinggi tanpa harus bergantung pada BBM beroktan tinggi.

Persaingan Ketat! Indonesia Bisa Disalip Malaysia dalam Penjualan Mobil ASEAN

Indonesia masih memimpin pasar otomotif di Asia Tenggara dengan penjualan domestik tertinggi pada 2024. Namun, posisi ini bisa saja tergeser oleh Malaysia, yang mengalami peningkatan signifikan dalam penjualan kendaraan roda empat. Berdasarkan laporan Malaysia Automotive Association (MAA), penjualan mobil di Malaysia naik 2,1 persen dibanding tahun sebelumnya, mencapai 816.747 unit . Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil serta tingginya permintaan mobil penumpang. Segmen kendaraan listrik (Battery Electric Vehicle/BEV) juga mengalami peningkatan, menyumbang 5,6 persen dari total volume penjualan atau setara dengan 45.562 unit, naik 19 persen secara tahunan. Di sisi lain, Thailand justru mengalami penurunan drastis dalam penjualan mobil. Federation of Thai Industries (FTI) mencatat hanya 572.675 unit kendaraan terjual di negara tersebut pada 2024, turun 26,18 persen dibanding 2023 . Bahkan, segmen BEV juga melemah sebesar 9,29 persen, dengan total penjualan 66.732 unit . Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan ekonomi, ketatnya kebijakan pinjaman, dan meningkatnya kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL). Indonesia masih unggul dengan total penjualan mobil domestik sebesar 865.723 unit pada 2024, meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 1 juta unit . Segmen BEV di Indonesia juga terus berkembang, menyumbang 5 persen dari total penjualan atau sebanyak 43.188 unit, naik signifikan dibanding 2023 yang hanya 1,7 persen. Sementara itu, Malaysia memiliki strategi besar dalam industri otomotif melalui kebijakan National Automotive Policy (NAP 2020) dan New Industrial Master Plan (NIMP 2023). Pemerintah Negeri Jiran berambisi menjadikan Malaysia sebagai pusat industri otomotif di ASEAN dengan memberikan insentif bagi pengembangan manufaktur lokal dan meningkatkan efisiensi rantai pasok. Meskipun Thailand mengalami penurunan tajam, mereka optimistis dapat meningkatkan kembali pertumbuhan pasar otomotif dengan kebijakan penurunan suku bunga dan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2,4-2,9 persen. Jika tren ini berlanjut, Indonesia perlu mewaspadai persaingan dari Malaysia, yang terus memperkuat posisinya dalam industri otomotif regional.